Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6

Kuroo Tetsurou--Dia sang provokator handal


[Name] turun dari bus milik Nekoma sambil membawa satu kantung plastik berisi suplemen dan vitamin. Di tangan kirinya terdapat satu kotak berisi peralatan P3K. Ia hendak langsung memasuki gymnasium, namun Kuroo mencegatnya.

"[Name], kau mau kemana?"

Gadis itu menoleh dengan tampang heran. Keningnya dikerutkan. Bingung dengan pertanyaan pemuda berambut jelaga.

"Tentu saja masuk," kata [Name].

Kuroo memberi gestur untuk mendekat. [Name] menurutinya. Gadis itu berjalan dan berhenti di sebelah sang pemuda berambut jelaga. Kuroo mengambil alih kotak berisi P3K dari tangan gadis itu.

Pemuda berambut jelaga tampak mengecek ponselnya. Jarinya bergerak lincah, mengetik sesuatu yang diyakini adalah pesan untuk seseorang. Kuroo mengangguk-angguk saat membaca balasan dari orang di seberang.

"Ada apa sih? Aku ingin masuk," kata [Name].

Kuroo memasukkan ponselnya pada saku celana. Tangan pemuda berambut jelaga menyambar kantung plastik berisi suplemen dan vitamin. [Name] mengerutkan keningnya tak mengerti.

"Nanti kau ikut aku menyambut Karasuno ya. Agar manajer mereka tidak canggung," kata Kuroo. Pemuda itu berjalan beringingan dengan [Name].

"Oh, oke,"

Mereka menyiapkan peralatan dan berganti baju. [Name] menghampiri perkumpulan manajer yang sedang sibuk mengisi air minum. Sesekali berbicara santai.

"Oh, [Name]-chan, kau ditarik untuk ikut pelatihan musim panas lagi?" Tanya Suzumeda Kaori.

"Iya. Nekoma kan tidak punya manajer. Jadi aku ikut sebagai pengganti," jawab gadis itu.

"Hee, kenapa kau tidak mau menjadi manajer?" Tanya Shirofuku Yukie. Gadis itu sedang memakan sebuah wafer coklat.

[Name] mengerucutkan bibirnya dan mentautkan alisnya kesal. Gadis itu menutup botol minum yang telah diisi dengan sedikit emosi. Kemudian berdecak kesal saat mengingat perilaku absurd tim voli sekolahnya.

"Tim voli kami sangat tidak bisa diatur. Aku pasti akan bertambah tua lebih cepat karena marah-marah," balas sang gadis [Lastname].

Seketika gelak tawa terdengar. [Name] pamit duluan karena ia sudah selesai mengisi botol minumnya. Gadis itu menaruh tas yang terasa cukup berat itu di samping Nekomata-sensei.

"[Name]-chan, Kuroo tadi mencarimu. Dia sudah ke depan duluan menyambut Karasuno," kata Yaku sambil menepuk pundaknya.

"Oh, iya. Kalau begitu aku susul dulu,"

[Name] segera berlari keluar dari gymnasium. Perempatan imajiner muncul pada pelipis gadis itu saat mendengar pekikan dari Taketora. Ia langsung mempercepat larinya.

"WOAH, DUA--DUA--MEREKA SEKARANG ADA DUA!! YANG KECIL IMUT, YANG BESAR CANTIK!!"

"Bagaimana Tora? Inilah kekuatan asli Karasuno, hahahaa,"

[Name] terengah ketika sampai di halaman. Sang gadis sempat terpana mengagumi paras cantik manajer Karasuno. Namun segera mengalihkan pandangannya ke arah Taketora yang sedang berlutut di atas tanah.

"Akh, silau!!"

"Yamamoto, kau memalukan," kata [Name]. Taketora tersentak kaget.

"[Na-Name]-san,"

Seketika semua orang yang ada disekitar situ menatap ke arah [Name] yang tengah bersidekap sambil memandang ke arah Taketora. Tanaka dan Nishinoya tertegun saat melihat visual sang gadis [Lastname] yang sedang memakai seragam Nekoma. Wajah kedua laki-laki itu menggelap.

"Tora, kENAPA KAU TIDAK BILANG KALAU TIMMU MEMILIKI MANAJER CANTIK SEKARANG??"

"KAU TIDAK SETIA KAWAN, TORAA!!"

[Name] mengabaikan teriakan orang-orang pemuja gadis cantik tersebut. Ia menghampiri Yachi dan Kiyoko.

"Uh, aku [Fullname], kelas dua. Manajer tidak resmi Nekoma. Aku menjadi orang tambahan untuk membantu para manajer," kata [Name] sambil tersenyum ramah.

"Aku Shimizu Kiyoko, kelas tiga. Dan ini Yachi Hitoka, kelas satu," kata gadis berambut kebiruan.

"Yo-yoroshiku onegaishimasu!!" Kata gadis berambut pirang.

"Yoroshiku, Shimizu-san, Yachi. Ayo ikuti aku," [Name] memimpin jalan.

"Heh? Manajer tidak resmi?" Tanya Nishinoya.

Pemuda berambut jabrik dan Tanaka menghentikan aksinya mengeroyok Taketora. Kuroo yang berada di dekat situ menganggukkan kepalanya sambil bersidekap.

"Iya, begitulah. Aku heran kenapa ia tak mau menjadi manajer. Padahal tahun lalu juga dimintai tolong untuk menjadi manajer pengganti," Kuroo menggelengkan kepalanya.

[Name] menoleh dan menatap tajam ke arah Kuroo yang berada sepuluh langkah di serong kiri depan. Netra hazel sang pemuda berambut jelaga balas menatap, ia menyeringai kecil.

"Manajer baru kalian kelas satu kan? Ya ampun, kelas satu saja mau mengambil peran itu. [Name] kalah sama anak kecil," kata Kuroo memanas-manasi.

Perempatan imajiner muncul di kepala gadis berambut coklat kemerahan. [Name] berhenti sebentar. Kemudian menoleh ke arah Kiyoko dan Yachi.

"Kalian masuk saja. Di sana ada manajer dari sekolah lain juga. Aku ada perlu dengan orang itu. Maaf tidak bisa mengantar," kata [Name] sambil menunjuk Kuroo.

Kiyoko dan Yachi mengangguk paham. Kemudian berjalan duluan masuk ke dalam gedung sekolah. Sedangkan [Name] menghampiri Kuroo sambil menatapnya tajam.

"Kenapa? Malu karena kau adalah manajer tidak resmi? Takut kalah dengan adik kelas?" Tanya Kuroo. Memancing emosi sang gadis teman masa kecil.

"Aku tidak takut ya!" Balas [Name] ketus.

Kuroo menyembunyikan seringaian. Tinggal sedikit dorongan dan [Name] akan terpancing oleh kata-katanya. Pemuda itu menghela nafas pelan sambil menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Kau pasti takut. Buktinya kau tak pernah berani mengisi formulir pendaftaran klub ini,"

Kuroo mengeluarkan selembar kertas dan pulpen--yang entah dia dapatkan dari mana. [Name] naik pitam. Emosi gadis itu meluap. Gadis berambut coklat kemerahan itu mengeraskan rahangnya tak terima.

Kertas pendaftaran dan pulpennya diambil kasar. [Name] menuliskan namanya besar-besar. Kemudian menyerahkannya pada sang kapten voli dengan cara dipukulkan ke dada bidangnya.

"Tuh, kau lihat kan, aku berani!!" Pekik gadis itu.

Kuroo menyeringai lebar. Ia mengambil kertas itu cepat-cepat. Kemudian tertawa kencang. Puas dengan hasil provokasinya.

[Name] awalnya heran dengan sang pemuda berambut jelaga yang tampak sangat bahagia. Ia mengerutkan keningnya dan memiringkan sedikit kepalanya. Beberapa detik kemudian, wajahnya menggelap saat menyadari sesuatu.

"KUROO TETSUROU!! KURANG AJAAARRR, KAU MEMANCINGKUUUUUU!!"

Teriakan gadis itu terdengar nyaring. [Name] berusaha mengambil kembali kertas pendaftaran yang baru diisi beberapa detik yang lalu. Sang middle blocker utama Nekoma mengangkatnya tinggi-tinggi.

"Kau sudah mengisinya, jadi tak boleh diambil lagi. Selamat datang di tim voli Nekoma, manajer-chan,"

Kuroo tertawa keras sambil berjalan masuk ke arah gedung. Sawamura Daichi yang melihat semua kejadian itu hanya bisa sweatdrop. Taketora tampak berbinar-binar karena akhirnya tim voli mereka memiliki manajer resmi.

"Kuroo-san, kau hebat sekali!!"

Pujian dari Taketora hanya dibalas dengan tawa. Pemuda berambut mohawk pirang itu menoleh ke arah sang gadis berambut coklat yang masih terguncang. Namun ia bergidik ngeri dan langsung mengalihkan pandangannya saat netra coklat milik sang gadis menatapnya tajam.

Mereka berjalan duluan meninggalkan sang gadis [Lastname] yang tengah shock. [Name] menggeleng lesu sambil berjalan gontai. Dalam hati merutuki diri yang selalu terbawa emosi.

Gadis itu mempercepat langkahnya dengan berlari. [Name] melewati Kuroo dan yang lainnya. Kemudian memasuki gymnasium sambil merengek pelan.

"Kenmaaaa,"

K--Aii : nggak tau ah aku stuck 😭😭

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro