Sudah Cukup.
Ketika di kamar, BoBoiBoy baru saja selesai mengerjakan PR-nya dan hanya diam menatap keluar jendela kamarnya melihat langit
Sementara Reverse sedang asyik melihat handphone milik BoBoiBoy
Reverse lalu menghampiri BoBoiBoy dan memutar balik kan kursi roda BoBoiBoy kebelakang agar berhadapan dengannya
"Tuan liat deh! Ganteng kan?" Kata Reverse sambil menunjukkan foto seorang laki - laki di Instagram
BoBoiBoy menatap malas foto itu dan menjawab "biasa saja"
"Iya sih, soalnya gantengan tuanku~" ucap Reverse dengan mulus
BoBoiBoy memutar bola matanya malas "dari tadi perasaan kamu nge-flirt dengan aku terus deh, ngapain sih?"
Reverse mengangkat alisnya "kenapa? Gak seneng? Yaudah aku cari aja cowok yang lebih ganteng buat tuan, atau gak diriku sendir-"
BRAK!!
Reverse terkejut ketika BoBoiBoy mendorongnya ke dinding kamar dan menahannya dengan tatapan dingin, meski BoBoiBoy lebih pendek sedikit dari Reverse namun hal itu tetap membuat Reverse memerah seketika
"T..Tuan??" Tanya Reverse bingung
"Jangan coba - coba cari cowok lain untukku.. apa lagi buat kamu.. melihat foto pria tadi saja sudah membuatku kesal." tatap BoBoiBoy tajam
Reverse menyengir "aaww tuanku cemburu ya~ baru pertama kali lho.."
BoBoiBoy berdecih "tch.. terserah bagi kamu apaan.. intinya, stop.. teasing me.."
BoBoiBoy pun berjalan pergi namun Reverse yang tidak kapok itu pun mencium leher BoBoiBoy lembut dari belakang
BoBoiBoy terdiam, dia mengepal tangannya dan menatap Reverse "sudah cukup. kau memang memaksaku.."
Tiba - tiba BoBoiBoy melepaskan topi dan rompi orange-nya lalu melemparkannya asal
Melihat aura BoBoiBoy yang menyeramkan, Reverse lantas mundur namun tersandung dan jatuh
BoBoiBoy merangkak ke atas tubuh Reverse dan menatapnya lekat "ini yang kau mau kan? Habisi lah diriku ini jika nafsumu memang sekuat itu.."
Reverse terkejut bukan main "tuan.. serius?!"
BoBoiBoy mengernyitkan dahi nya kesal lalu mulai melepaskan sabuk celananya dan lagi - lagi melemparnya asal "butuh pembuktian lagi?"
Reverse terdiam tidak percaya lalu BoBoiBoy memutar bola matanya malas "sudah cepat lakukan saja. Daripada kamu menganggu dan menggodaku terus menerus, capek tahu"
Reverse Menyengir lalu melingkarkan kedua lengannya pada leher BoBoiBoy "inilah yang ingin aku lihat.."
lantas, Reverse langsung mencium bibir BoBoiBoy dengan ganas, BoBoiBoy hanya diam membiarkan Reverse melakukan tugasnya
Ruangan terasa sangat panas dan begitu mengundang nafsu kedua lelaki tersebut
Reverse mendorong tubuh BoBoiBoy kedepan tanpa melepaskan ciuman tersebut, otomatis kini tubuh BoBoiBoy lah yang berada di bawah Reverse
Reverse berpindah dan menggigit leher BoBoiBoy lalu mengemutnya lembut sementara tangan kirinya digunakan untuk menutup mulut BoBoiBoy apabila dia mulai bersuara
Dan tangan kanannya yang awalnya meraba dada BoBoiBoy dari dalam kaos hitamnya perlahan berpindah ke perut lalu ke celana tuannya, ketika Reverse mulai membuka kancing dan resleting celana tuannya...
Tok tok tok..
"BoBoiBoy?"
BoBoiBoy dan Reverse lantas terkejut dan segera menghentikan apa yang mereka lakukan sejenak
Reverse segera menghilang sementara BoBoiBoy merapihkan kaos hitamnya, celana dan rambutnya
Ketika pintu kamar terdengar terbuka BoBoiBoy tidak sempat memakai sisa atributnya yang dia lempar sebelumnya jadi dia hanya membiarkannya di lantai
Dia dengan cepat lalu merebahkan diri di kasurnya sambil berpura - pura membaca komik
Ketika pintu dibuka masuklah Tok Aba yang membawa tumpukan baju kedalam kamar BoBoiBoy
"BoBoiBoy, ini baju - baju kamu ya.. jangan lupa rapihkan dan masukkan ke dalam lemarimu" kata Tok Aba menurunkan keranjang berisi baju
BoBoiBoy duduk dikasurnya dan tersenyum "baik Tok Aba! Terimakasih"
Tok Aba melihat rompi, sabuk celana dan topi BoBoiBoy tergeletak sembarangan di lantai, rasanya aneh jika BoBoiBoy tidak menyusun barangnya dengan tidak rapih
Bahkan sudah pastinya BoBoiBoy selalu memakai topinya, tak peduli alasannya
Penampilan BoBoiBoy anehnya juga sedikit berantakan, celananya sedikit miring, kaos hitamnya lecek dan..
Ada bekas gigitan di lehernya yang sayangnya lupa BoBoiBoy tutupi
"Habis making love?" Tanya Tok Aba tiba - tiba sekali
BoBoiBoy terdiam memerah dan menggeleng cepat "T-T-TIDAK TOK!! BOBOIBOY HANYA KEGERAHAN!! MAKANYA BOBOIBOY LEPAS ATRIBUT BOBOIBOY DAN PENAMPILAN BOBOIBOY JUGA BERANTAKAN GINI TOK!!"
Tok Aba berniat menjawab namun terpotong cucunya lagi
"D-D-DAN BEKAS DI LEHERKU INI GIGITAN SERANGGA TADI, B-BUKAN YANG LAIN K-KOK-!" Jawab BoBoiBoy yang semakin panik
Tok Aba menatap cucunya curiga "perasaan atok cuman nanya apa kamu making love doang? Atok kan gak nanya sampai ke detail penampilan kamu dan leher kamu.."
BoBoiBoy terdiam sejenak, dia baru menyadari bahwa dia baru saja meng-expose dirinya sendiri..
"E-Err.. B-BoBoiBoy-.. uuuhh.. t-t-tadi BoBoiBoy c-cuma.. bersenam?"
"Bersenam apa? Senam dikasur berduaan?" Kata Tok Aba tersenyum kemenangan
BoBoiBoy terdiam seribu kata dan wajahnya memanas sekaligus merah padam, karena malu berat dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya
Tok Aba tertawa pelan melihat tingkah laku cucunya dan mengelus kepalanya "gak kok atok cuman bercanda, bajunya jangan lupa ya"
BoBoiBoy yang masih memerah itu hanya mengangguk dengan wajah tertutup tangannya itu "b-baik tok.."
Begitu Tok Aba pergi Reverse langsung muncul kembali "fiuh.. hampir saja ketahuan, tuan gak papa?"
BoBoiBoy mengangguk pelan masih malu, Reverse tersenyum lalu menyingkirkan kedua tangan BoBoiBoy dari wajahnya, terlihat wajah BoBoiBoy sangat merah
"Tuan lucu banget sih" kata Reverse sambil mengusap hidungnya dengan hidung BoBoiBoy gemas
BoBoiBoy pun tertawa geli dan ganti mencium hidung Reverse lembut
Kemudian BoBoiBoy memperhatikan rambut putih milik Reverse, begitu dia mengelusnya rambut itu terasa kasar lalu ketika dia berpindah memegang rambut hitam Reverse terasa lembut
BoBoiBoy pun memegang rambut hitam miliknya, tebal dan lembut.. sementara rambut putihnya terasa kasar
Reverse tertawa pelan melihat tingkah laku tuannya "kenapa tuan? Heran ya? Rambut putih tuan memang mencerminkan diriku, alias kasar.. sementara rambut hitam kecoklatan tuan mencerminkan tuan sendiri.."
BoBoiBoy mengangkat alisnya bingung "tapi kan.. rambut putih ini keturunan dari keluarga ku?"
Reverse meraba rambut putih BoBoiBoy "itu benar.. tapi juga menunjukkan keberadaan ku terhadap tuan, ingat kan? Kebalikan~"
BoBoiBoy tertawa pelan sembari mengangguk dan terus mengelus kepala Reverse
.
.
.
Keesokan harinya disekolah
.
.
.
!WARNING! SENSITIVE TOPIC AHEAD!!
BoBoiBoy berjalan di koridor kelas sambil memainkan handphonenya
Ketika berjalan tiba - tiba ada yang menariknya ke dalam kelas kosong yang gelap
Karna mengira Reverse yang berulah, BoBoiBoy pun marah "Rev! Jika ini perbuatanmu lagi-- eh!?"
Namun sebelum BoBoiBoy menyelesaikan kata - katanya, dia mendengar seseorang mengunci pintu kelas tersebut
BoBoiBoy seketika curiga, dia tahu ini pasti bukan ulah Reverse "Halo?! Siapa disan-- HMPFH-?!?"
Tiba - tiba seseorang menyekap mulutnya dan menarik kedua lengannya kebelakang dan mengikatnya
Sayangnya BoBoiBoy tidak bisa melihat siapa yang melakukan ini karena ruangan tersebut sangat gelap
BoBoiBoy mencoba untuk menggunakan kuasa elementalnya untuk kabur dengan bergumam, namun sebelum dia sempat melakukannya orang itu mencabut paksa jam kuasa BoBoiBoy dan membantingnya ke lantai dan...
KRAK!..
menginjaknya....
Seketika BoBoiBoy panik, dia mencoba memberontak orang yang menyekapnya dengan menendang ke sana ke sini tanpa tahu arah
Orang itu marah dan melempar BoBoiBoy ke dinding dengan keras
BRAK!!
"A-AKH-!"
Ketika BoBoiBoy mencoba untuk berdiri orang tersebut menendang nya kembali ke dinding dengan keras, BoBoiBoy ingin melawan namun tak bisa melihat apa - apa
"TINGGALKAN AKU SENDIRI!! A-ADA APA DENGANMU INI!? A-Argh..!" Teriak BoBoiBoy berusaha menahan sakit yang amat
Dikarenakan jam kuasa BoBoiBoy lepas, Reverse tidak bisa melindungi BoBoiBoy seperti biasanya dengan pertukaran posisi, jadi semua kesakitan tersebut BoBoiBoy tanggung sendiri
Orang itu menunduk dan mengangkat dagu BoBoiBoy ke atas "halo pangeranku.."
Seketika BoBoiBoy mengenal suara itu "R..Rivan..?"
Orang yang ternyata Rivan itu hanya terkekeh dan mengelus kepala BoBoiBoy yang tertutup topi "iya sayang?"
BoBoiBoy pun menatapnya galak "aku sudah bilang.. menjauh dariku!!"
Rivan mengecup pipi BoBoiBoy lembut dan tersenyum "memang, tapi aku tidak akan menurut.."
Rivan kemudian mencekram rahang BoBoiBoy secara paksa dan menatapnya tajam, barulah pada saat ini BoBoiBoy dapat melihat secara samar-samar wajah Rivan
"Sekarang.. aku ingin kamu menuruti kemauanku... Kalau tidak.."
BoBoiBoy hanya menatap Rivan dengan marah namun wajah marahnya memudar ketika dia melihat apa yang dia pegang
Sebuah pisau..
"Jika kamu memberontak sekali pun.. aku akan memastikan kau tidak akan bernafas lagi setelah ini" ucap Rivan dengan senyum tidak tahu diri
BoBoiBoy terdiam gemetaran, dengan kondisi tubuh yang lemah, tangan yang terikat, jam kuasa yang lepas dan telah dibanting, dia ingin berteriak namun dia tahu, sekali dia menjerit pisau yang dipegang Rivan akan menancap ke dadanya
Rivan pun mulai mendekatkan bibirnya pada bibir BoBoiBoy untuk menciumnya
BoBoiBoy bisa saja tidak melakukan apa-apa selain pasrah pada apa yang Rivan inginkan saat ini
Tapi akhirnya..
"BACOT!!"
BAK!!
BoBoiBoy menendang dagu Rivan dengan keras hingga ia terpental ke ujung ruangan
Dengan cepat BoBoiBoy mencoba berdiri dengan tergesa - gesa dan mencari jam kuasanya yang tadi tergeletak di lantai
Namun karna dia sedikit kesulitan mencarinya dalam kondisi tangan terikat dan dalam gelap, Rivan pun berdiri dengan kesal lalu berlari ke arah BoBoiBoy lalu mendorongnya ke lantai
"Cukup BoBoiBoy!! Berhenti membantah dan jadilah milikku!!" Teriak Rivan menahannya ke lantai
BoBoiBoy yang tertahan ke tanah pun mencoba melawan "Tidak akan!!" Teriaknya
Rivan yang mulai kesal pun menghantamkan kepala BoBoiBoy ke lantai dengan keras "ARGH!!"
Rivan kemudian mengikat kedua kaki BoBoiBoy dan lagi - lagi menghantamnya ke lantai paksa
"LEPASKAN AKU!!" Teriak BoBoiBoy lagi
Rivan hanya terkekeh dan mengecup dahi BoBoiBoy lembut "diam sayang, kalau kamu menjerit terus.. kita gak akan jadi senang - senangnya~"
"T-Tidak....! Lepaskan aku! Aku mohon biarkan aku pergi!!" Pinta BoBoiBoy pasrah
Setiap kali Rivan mencoba menyentuh BoBoiBoy, BoBoiBoy selalu saja bergerak, memberontak dan menendang
Dikarenakan hal ini, Rivan pun mulai kehilangan kesabarannya dan..
"Ah! Kau sangat keras kepala!!"
SRAK!
"A-ARGH!!"
Rivan menggores pisau tersebut pada pipi BoBoiBoy yang mengakibatkan luka goresan yang cukup dalam pada wajahnya
BoBoiBoy meringis kesakitan dan ditambah lagi wajahnya mulai semakin panik ketika dia melihat Rivan merobek rompi seragam jingga miliknya lalu memotong dasi hitam putihnya
"J-Jangan..!! Aku mohon... Aku mohon hentikan!" Tangis BoBoiBoy
Rivan akhirnya berganti merobek celana seragam BoBoiBoy pada bagian paha dan sayangnya saat dia merobek celananya tersebut dia juga menggores paha BoBoiBoy dengan pisaunya yang akhirnya melukai BoBoiBoy
"Yahh kulitmu ikut kegores.. gak papa deh, yang penting sekarang kita bisa main sepuas kita.." kata Rivan mulai meraba paha BoBoiBoy
BoBoiBoy menatap Rivan tajam "kamu sendiri doang yang mau di puasin goblok!-- ah!..."
BoBoiBoy kaget saat Rivan menyentuh area sensitifnya
Rivan tersenyum kemenangan"wah wah wah~ ternyata kamu sensitif juga ya Boy.. menggemaskan.."
Rivan mulai bermain agresif pada area BoBoiBoy tersebut, BoBoiBoy mulai menitikkan air matanya karna kesakitan terhadap tindakan Rivan yang kasar
"B-Berhenti..! J-Jangan lakukan lagi!.. hiks.. sudah.. cukup.. hiks" tangis BoBoiBoy meminta ampun
Rivan tidak menghiraukan BoBoiBoy dan berniat berpindah mencium leher BoBoiBoy namun ketika dia melihat ke arah lehernya...
"Apa ini!? Apa ini kiss mark?! Dari siapa ini hah!?" Bentak Rivan menatap BoBoiBoy tajam
BoBoiBoy tahu dia tidak bisa memberitahu bahwa Reverse lah yang memberinya bekas kecupan pada lehernya itu
Tapi kalau pun dia mau berbohong dan menyebut nama orang lain.. siapa?? Dia ingat saat dia nyaris menghajar Rivan dia sempat memberitahunya bahwa dia sudah berpunya
Akhirnya.. BoBoiBoy tidak menjawab dan hanya diam
"Jawab aku! Siapa.. yang memberimu kiss mark itu!?" Rivan menatap lekat mata BoBoiBoy dengan amarah
BoBoiBoy diam sejenak menatapnya tajam lalu...
"TOLONG!! SESEORANG TOLONG AKU--"
SRAK!!
"AKH-!!... L..Lenganku-.. AGH-!" BoBoiBoy terpaksa harus mendapatkan sakit goresan pisau yang dalam pada lengan dan lehernya di area dimana terdapat kiss mark tersebut
Sesekali Rivan juga merobek seragam BoBoiBoy dan menyentuhnya dengan kasar, dia lalu mengarahkan pisau itu ke arah wajah BoBoiBoy tepat di depan kedua matanya
"Hanya aku... Yang pantas memilikimu..." Katanya menyeramkan
BoBoiBoy tidak mau kalah dan membalasnya "tidak... Kau.. tidak pantas untuk memiliki siapapun! Kau.. busuk."
Rivan pun semakin marah dan mengarahkan pisau tersebut di udara, bagian tajamnya mengarah ke bawah seperti menargetkan BoBoiBoy
"Jika aku tidak bisa memilikimu.. tak akan ada yang bisa..."
Kata - kata itu seketika membuat BoBoiBoy bernafas dengan cepat, berkeringat dan mata terbelalak ketakutan akan kepanikan
Tiba - tiba...
BRAK!! Zzrrt.. zzrrtt...
"Sudahku bilang.. menjauh.. dari.. tuanku.."
"R..Reverse?.. tapi bagaimana mungkin-"
Ceklek.
"huh!?"
"BOBOIBOY!!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro