Prolog
Hinata terbangun dengan peluh membasahi pelipisnya. Selama ini ia belum pernah bermimpi buruk, yaitu bermimpi menjadi seorang gadis cantik. Tetapi, entah kenapa ia malah bermimpi seperti itu ketika ia mulai membayangkan ucapan Yachi dan yang lainnya tentang bagaimana wujud Hinata versi perempuan? Pasti sangat cantik.
Hinata yang masih mengingat ucapan mereka yang seperti itu hanya bisa menggelengkan kepalanya kuat sambil mengucapkan bahwa 'itu hanya mimpi' berulang kali di dalam hati.
Melihat jam dinding kamarnya yang menunjukkan pukul enam pagi, Hinata pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya sebelum pergi ke sekolah karena jarak rumah dengan sekolahnya cukup jauh. Turun dari tempat tidurnya setelah merapikan tempat tidurnya, Hinata mulai melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Saat ia masuk ke kamar mandi dan mulai membuka bajunya, Hinata langsung berteriak histeris layaknya seorang perempuan korban pelecehan yang bahkan teriakan Hinata langsung membangunkan seisi rumahnya.
Ia berteriak bukan karena ia menemukan binatang menjijikan di kamar mandinya, melainkan ia berteriak karena tubuhnya berubah menjadi tubuh seorang gadis cantik seperti di mimpinya.
Rambut orangenya tetap sama yaitu masih pendek, hanya saja wajahnya kenapa terlihat seperti seorang gadis? Lalu bentuk tubuhnya juga sedikit lebih kecil dan otot-otot yang membentuk tubuhnya juga hilang seketika. Bahkan dadanya juga berukuran sedang dengan aset kebanggaannya sudah hilang. Ini adalah mimpi buruk bagi seorang Hinata Shouyo.
Apa ini karma karena ia mencoba membayangkan dirinya sendiri menjadi seorang gadis? Atau karma karena ia berharap untuk mencoba menjadi seorang gadis untuk menggoda teman-temannya? Hinata yang memikirkan hal itu langsung merinding ngeri dan berharap bahwa ini semua hanyalah mimpi tapi saat ia mencoba mencubit lengannya kuat, ternyata itu bukan mimpi melainkan ia memang benar-benar menjadi seorang gadis. Ia rasa itu memang karmanya lalu bagaimana caranya ia pergi ke sekolah?
Hinata menghela napas lelah. Masalah ini sangat rumit, lebih rumit dibandingkan saat ia melawan Raja besar ― Oikawa, atau melawan pemain kuat yang memiliki tinggi diatas dua meter karena ini masalah harga dirinya yang seorang lelaki.
Apapun itu, ia akan tetap mencari cara agar ia kembali ke wujudnya semula. Dan selagi ia memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa kembali seperti semula maka lebih baik ia nikmati saja perubahannya saat ini, yaitu menjadi seorang gadis. Masalahnya apa ia kuat menahan taburan garam yang menyakiti hatinya?? Entahlah ia masih belum tahu, untuk masalah Tsukishima dan Kageyama akan ia pikirkan belakangan saja. Dan ia harap ini semua cepat berakhir.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro