Cuti
Keesokan harinya ☀️
-kediaman hiraya-
"Pa,Kak Sean ngga pulang?"Tanya Tania ketika ia tidak melihat Sean keluar untuk sarapan.
"Pulang...langsung tidur...Bangunin gih!"
Tania agak gugup untuk melakukanya.Membangunkanya?Itu pasti harus masuk kedalam kamarnya iyakan?!Tapi,Tania berusaha bersikap biasa saja dan mulai berjalan menuju kamar Sean.
Tok tok tok
"Kak Sean....Kak Sean..."Tania mengetuk pintu kamarnya pelan.Tidak ada jawaban.
'Apa kak Sean marah padaku?'Pikir Tania yang merasa tidak enak dan takut.
"Taniaaaa!!!kamu pesen taxi online?!!"Teriak ibunya didepan pintu teras.
"Heh?!"Tania berpikir sejenak,Lalu ia pun teringat janjinya yang kemarin.
"Yaudah,kalau gituh,aku kirimin taxi online Kerumah kamu Yap?!"
"Okedeh!!ide bagus!!"
"Ah!iya ma!! Sebentar!!"Dengan cepat Tania pun turun kebawah dan berpamitan untuk mengerjakan tugas bersama temanya.
Skiptime rumah sakit
"Arka,aku gugup banget!"Tania berjalan dibelakang Arkana dengan perasaan yang terasa sangat membuatnya gugup.
"Baru juga mau ketemu calon kakak ipar,udah gugup aja kamu!"Ujarnya dengan Mencubit pelan pipi Tania.
"Ihh!!"Tania langsung membulatkan matanya karena kesal.
"Udah biasa aja,kak Cahya ngga galak kok..."Ucapnya santai.Tania hanya menunduk berusaha menetralkan perasaanya.
Kreaakk...
Pintu kamar dibuka.Lalu nampaklah seorang pemuda sedang duduk dengan memegang sebuah buku.
"Kak,dah mendingan?"Tanya Arkana sembari menghampirinya diiringi Tania.
"Nih ada yang mau nengokin kakak,..."Ucap Arkana lalu menyingkir dan menunjukan Tania.
"Hai kak...Semoga lekas sembuh!"Ucap Tania dengan agak gugup.Dia membawakan sekeranjang buah-buahan yang segar.Namun Cahya hanya meleret seolah tidak peduli.
"Kakaku emang gituh,dingin...."Bisik Arkana pada Tania.
"Siapa yang seruangan denganya Arkan?"Tanya Tania setengah berbisik ketika melihat ada tirai diantara ruanganya.
"Itu adalah pekerja perempuan yang aku ceritakan..."Jawab Atkana berbisik juga.
"Kalau kalian mau pacaran,jangan disini!"Sindir Cahya dengan tetap fokus pada bukunya.
"Oh Iyah!Hai Yaya!!"Sapa Arkana dengan membuka tirai itu lebar.
"H...hai..."Balas Yaya dengan agak lemas.
"Gimana kakinya?Udah mendingan?"Tanyanya.Yaya hanya mengangguk.Tania pun menghampiri Yaya.
"Hai...Aku Tania..."Ucapnya lalu mengulurkan tangannya.
"Yaya"Jawab Yaya sembari menyambut uluran tangannya tania.mereka berdua pun saling tersenyum.
"Kalian ,cuman berdua disini?"Tanya Arkana seolah mengatakan ada apa-apa.
"Seperti yang kau lihat"Jawab Cahya datar.
"Yaya,kalau kamu bosan,keluar aja!"Ucap Arkana sembari meleret Cahya.Cahya pun menatap Arkana seolah mengatakan bahwa ia terganggu.
"Baiklah...Ayok Tania,kita keluar!!Biarkan kakaku istirahat bersama Yaya!UPS!"Arkana pun langsung membawa Tania keluar.
"Kenapa kamu berkata seperti itu pada kakamu sendirii?!"Tania yang merasa dibawa paksa pun terheran-heran.
"Sepertinya....Entahlah...Sudah jangan dipikirkan,ayok kita makan!"Ajak Arkana pada tania.tania pun tersenyum gembira.Namun sebenarnya,ada sisi lain yang melihat itu dengan api cemburu kemarahan.
'Tunggu saja Tania!!Akan kupastikan,kau hanya akan menjadi miliku!'
At tempat Cahya dan Yaya
"Um...Cahya,..."Panggil Yaya pelan dan agak canggung.
"Hn"Cahya hanya menjawabnya dengan sedikit berdehem tanpa menatap sedikitpun.
"Maaf,aku ....huh..."Yaya menghela nafas kasar.Cahya pun menatap Yaya tajam,lebih tepatnya kearah tirai.
"Ya,kuharap kau lebih hati-hati!Dan langsung beri tau aku jika kau melihat ada yang mencurigakan!"Tekanya yang membuat Yaya sedikit merasa bersalah.ya,hanya sedikit.
"Kau boleh cuti selama sakitmu, setelah itu,aku harap kau bersedia kerja ditempatku lagi..."Ucap Cahya dengan membuang nafas pasrah seolah ini semua atas keburukanya.
"Te...tentu aku bersedia!Hanya aku perlu waktu..."Ucap Yaya sembari menatap tirai diantara mereka berdua.Ya,mereka seruangan,namun terhalang tirai.
"Yasudah, sekarang kau istirahat saja...Aku juga mau memulihkan kondisi tubuhku dulu..."Cahya pun membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.Belum juga lelap, tiba-tiba...
"Ya ampuuunnn cahyaaa anakuuu!!!"Teriak seorang perempuan paruh baya yang tiba-tiba masuk dan langsung berteriak.
'Mama?!!'Batinya langsung membuka mata.
"Kok kamu bisa gini sih sayang?!Mama kan udah bilang jangan gadang!Gunanya sekertaris pribadi kamu itu buat gantiin tugas-tugas malam kamu sayang!!Mama cariin yang baru aja ya?!yang itu ngga ngebantu kamu kan?!"Ocehnya.biasalah,ibu ibu gaesy:v
"Ma..udah!Cahya ngga papa kok!"Tepis Cahya karena mulai puyeng mendengar ocehan mamanya.
"Mama tuh sayang sama kamu nak!!Kamu harus bisa ngejaga diri kamu!!kamu tuh anak pertama!!kamu harus bisa ngejagain adek kamu si Arkan!Kamu juga adalah pewaris tahta dari perusahaan papa kamu Cahya!!"Ucapnya yang membuat cahya mendadak merasa melek.Ya,kasih sayang seorang ibu tiada duanya.Buktinya,ia sampe rela ngomong panjang lebar demi nasihatin anaknya untuk kebaikanya.
"Iya iya ma...Cahya cuman kekurangan oksigen doang ah!"Ucapnya dengan malas.
Sreekk
Ibu Cahya dengan cepat membuka tirai.Karena ia merasa penasaran dengan apa yang dibaliknya.
"masyaAllah!!Cantik banget kamu nakk!!"Ucapnya yang membuat cahya heran.Tumben banget mamanya muji gadis cantik.Jarang banget dia ngomong gituh.
"Mama?"Panggil Cahya dengan tatapan tak percaya.
"Ya ampun !!kaki kamu kenapa?! gara-gara bom itu ya?!Dia sekertaris yang kamu pecat Cahya?!"tanyanya sembari menghampiri Yaya .Cahya hanya mengangguk watados seolah tidak peduli.
"Astagaaa!!Maafin Cahya yah nak,siapa namanya?"Tanya ibunya Cahya yang kemudian beranjak dan mendekat keranjang Yaya.
"Yaya Tante...Hehehehe"Jawab Yaya kikuk canggung.
"Cahya,papa bilang,kamu udah ada lagi Sekertaris baru,dia perempuan yang dingin...Tapi, profesional....Namanya Sara Elina...Dua hari kedepan dia mulai masuk kerja..."Ucapnya kemudian menatap Yaya sembari tersenyum hangat.
"Terus, sekarang kamu kerja apa Aya?"Tanyanya dengan lembut.
"Aku?Aku..."
"Obe"Jawab Cahya dengan cepat dan datar.
"Apa?!!Kamu jadiin di obe?!!Cahya!!Dia ini gadis yang cantik!Masa kamu tega jadiin dia obe?!"Gerutu ibunya yang heran.
"Ngga papa kok Tante,aku cuman orang biasa..."Jawab Yaya sendu dan menunduk.
"Itu yang buat Tante ngga suka!!Kenapa harus bedain status sosial?!!Kamu itu manusia,Tante juga sama!Bahkan Cahya juga manusia..."Jawab ibunya Cahya yang membuat yaya tersenyum getir.Pahit,sakit.itulah hati Yaya saat ini.
"Cahya tuh belum pernah jatuh cinta,Tante juga heran kenapa.... Padahal zaman sekarang banyak banget gadis cantik berkeliaran..."
"Ma,Cahya dengerr!!"Ucap Cahya dengan malas.
"Tante pengen banget punya anak perempuan!!Ya tapi,Tante juga bersyukur dengan adanya Cahya dan Arkana...Hah..."Ia pun menghela nafas dan menatap Cahya.
"Kamu,tinggal sama siapa?"Tanya ibu Cahya yang entah mengapa terasa sangat menyesakan.Yaya berusaha tenang dan dengan susah payah menahan air matanya.
"Haha...Aku,tinggal sendiri tan.... Keluargaku,udah ngga ada..."Jawab Yaya sembari tersenyum kikuk.
"Hee?!!Maafkan Tante!!Ya ampun!!Maaf!!"
'Sendiri?'Pikir Cahya yang entah mengapa tiba-tiba mengingatnya pada sebuah ingatan yang tidak tau kapan itu terjadinya.
Bersambung...
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro