Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6


'Ti...Tidak mungkin!!!'Batin Yaya terbelalak.

🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤

🍁Cinta lama bersemi kembali🍁

.
.
.
.
.

"Bukan tentang masa lalu,tapi sekarang untuk masa depan"

.
.
.

"Ha...Hali?!!!"Ucap Yaya refleks langsung mengucapkan nama seseorang yang sangat berarti baginya.Dalam hidupnya yang saat ini,ia tidak pernah seterharu ini ketika bertemu orang.Ingin dia berteriak dan memeluk suaminya itu.Namun,ada sesuatu yang membuat Yaya bingung.Mengapa Hali diam saja.Bahkan ia seperti tidak menghiraukan keberadaan Yaya.Apakah dia tidak bisa melihat?Hilang ingatan?Atau...Hanya seseorang yang mirip?Ah yah,Yaya lupa jika halilintar itu sudah meninggal,tidak mungkin jika ia kembali.

"Hali?!"Panggilnya dengan agak ragu,ia hanya mencoba memastikan.Orang itu tidak bergeming.Ia hanya mondar-mandir mengambil peralatan kebersihan.

"Disini tugasku"Ucap Yaya lagi.Namun orang itu masih fokus pada kerjaanya.Ia bahkan seolah tidak melihat Yaya.Yaya merasa kesal sekaligus penasaran.Siapakah dia?

Haliyandra POV

Setelah sarapan,aku langsung pamit untuk keluar.Aku akan pergi kesuatu tempat yang sudah kuincar dari dua bulan lalu.Tempat dimana aku mulai tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang isinya.Apalagi saat setelah aku melihat sebuah foto dimedia yang menurutku agak mirip denganku.Anak sulung dari perusahaan sainganya ayahku.Sang pewaris yang terkenal sombong dan dingin.Aku tertarik untuk menyaksikan kebiasaan-kebiasaan mereka.Entahlah,aku merasa ada suatu ikatan yang membuat batinku terasa hampa.

Aku keluar dan melangkah ditrotoar menyelinap diantara kerumunan orang yang berlalu-lalang.Aku memakai jaket hitam dan bertudung.Sengaja aku gunakan untuk penyamaran.

Tibalah aku disebuah gedung yang sangat menjulang tinggi.Aku terdiam,lalu mendongkak keatas seraya membuka tudung jeketku.Sangat tinggi.Aku membayangkan jika ada orang yang jatuh,kemungkinan besar tidak akan mendarat dengan utuh.Ah,kenapa juga harus kepikiran hal itu.Aku pun berjalan menuju pintu masuk yang dijaga oleh dua orang penjaga atau lebih akrab disebut satpam.Mereka mempersilahkan ku masuk begitu saja.Sungguh kurang siaga.Atau aku yang terlalu cerdas untuk menyamar?Entahlah...

Aku masuk begitu saja menuju ruang lamaran kerja.Ada tulisan lowongan kerja untuk tingkat bersih-bersih.Aku pun menyerahkan diriku sebagai obe digedung itu.Sepertinya tugas ini sangat membantuku untuk mencari informasi.

"Tugasmu adalah membersihkan ruangan dari lantai 45 sampai 60...Sanggup?"Tanya seorang perempuan yang hendak menandatangani kontrak kerjaku.Aku hanya mengangguk tanda setuju.Perempuan itu pun mencoret kan pulpenya dikertas itu dan menyerahkannya padaku.

"Sekarang kau boleh mulai kerja,untuk bajunya kau bisa ganti dikamar mandi yang bawah ...."Ucapnya dengan ramah.Namun aku hanya menatapnya biasa bahkan mungkin datar.Aku terlalu malas untuk membalas senyuman orang-orang yang menurutku tidak penting.Aku bingung kamar mandi yang mana ia maksud,terlalu banyak,dan itu membuatku kesal.Aku pun asal masuk kesebuah kamar mandi yang beruangan.Ada beberapa ruangan lagi didalamnya.Ah,ternyata ini kamar mandi wanita.Aku tidak menghiraukannya,terlalu malas untuk kembali.

"Hali..."

Suara seorang perempuan agak mengejutkanku.Dia memanggil namaku?Nama yang mungkin tidak pernah orang lain sebut jika tidak aku yang menyuruhnya.Kenapa dia bisa tau?Aku tidak berani melihatnya,terlalu malas untuk menatap orang yang tidak penting.Dia terlihat bingung,dan kaku,gugup juga.Ah ya,ini kamar mandi wanita,mungkin dia merasa heran.Aku pun mengambil alat-alat seperti pel lantai dan ember lalu semacamnya.Untuk memberi isyarat bahwa aku adalah seorang obe yang bekerja disini.

"Disini tugasku..."Ucapnya yang refleks membuatku langsung menatapnya heran.Aku tak sengaja menatap iris matanya hingga dia pun menatapku juga.Beberapa detik kemudian kontak mata kami terputus karena dia menjatuhkan sapu yang dipegangnya.

"Maaf,maaf,disini tugasku Hali..."Ucapnya canggung.Aku menyergit heran,siapakah gadis ini?Iris matanya terasa sangat familiar.Dan perasaan apakah ini? Panggilannya saat memanggil 'Hali' begitu berbeda dengan orang lain.Aku merasa sangat senang jika ia memanggil namaku.

"Oh ya...Aku lupa,kamu tentunya pasti bukan Halilintar yah..."Ucapnya sembari menunduk lesu dan menghadap kecermin.Dia menangis?Kudengar dia terisak-isak.Hey!!!Ku mohon berhentilah menangis saat denganku!Aku tidak tau harus melakukan apa?!Jika orang lain yang menyangka aku yang sudah membuatnya seperti ini?!Ini sungguh memalukan!

"Maaf maaf...Aku malah nangis....Kamu mirip Hali,kamu mirip Halilintar!!!"Ucapnya sembari menutup mulut lalu berlari keluar.Mungkin dia akan menangis ditempat lain.Tentunya dikamar mandi yang lain.Entahlah,mengapa ada perasaan luka dihatiku.Rasanya,ini sangat menyesakan.

Haliyandra POV and~~

- Atap gedung -

Terlihat seorang gadis sedang duduk dipinggir gedung.Gedung yang menjulang tinggi itu tidak membuat nyalinya turun ketika melihat kebawah.Justru ia malah duduk dipinggirnya dengan bersantai.Namun bukan bersantai ria,melainkan bersantai dengan derai air mata.Ia terisak-isak sembari melihat luasnya kota yang sedang ia tinggali.

"Hiks....Hiks....Aku merindukanmu Haliii!!!Entah kenapa aku merindukanmu!!"Ucapnya pelan dan penuh duka.Perasaan yang mulai pudar itu kini mulai tumbuh lagi.Perasaan yang mulai dalam itu kini semakin mendalam.Langit seolah mendukung suasana hatinya yang sedang kelabu.Rintik-rintik air mulai turun dengan lembut.Angin mulai berhembus sepoi-sepoi.

"Yaya!!Apa yang kau lakukan?!!!"Seseorang menariknya hingga Yaya terangkat.

"Kalo mau bunuh diri jangan digedung ini!!Jangan membuat berita yang akan merusak reputasi perusahaanku!!"Ucapnya dengan tegas.

"Oh yaa!!Aku tidak sedang berniat bunuh dirii!!!"Ucap Yaya dengan sorot mata yang tajam namun sendu.

'Menangis?Ayolah!!Aku paling benci jika ada perempuan menangis!'Batinya dengan hati yang terasa teriris.Ia menggertakan giginya tanda marah.Tunggu-tunggu,kenapa ia harus marah?

"Sudahlah!Ayo masuk!jangan disini!"Ucapnya lalu menuntun Yaya menuju dalam gedung.Yaya hanya diam menatap tuntunan tangan Cahya yang begitu hangat.Sesekali ia menatap punggung Cahya sembari mengingat sesuatu.Rasanya ada perasaan tidak asing darinya.

'Cahya?'Batinya.

Skiptime 15.30

"Semua pekerja akan pulang pada pukul lima sore,kamu harus membersihkan kembali setaip ruangan...Dari lantai 20-30..."Ucap Cahya pada Yaya yang sedang memegang minuman hangat.

"Jangan melamun!Entar kerasukan..."Ujarnya karena merasa risi melihat Yaya yang hanya terus menatap minumanya kosong.Terlihat jika hatinya sedang merindukan sesuatu yang mungkin sudah tidak ada.

Bersambung....

Maaf jika ada typo atau kata yang tidak nyambung,mari kita sama-sama belajar...

Kalo suka,boleh dong baca chapter selanjutnya:)

See you^^








Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro