Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Extra Part (4)

"Ran!" Dyna berlarian menuju tempat Ran berdiri. Gadis berkacamata itu baru saja turun dari sepeda milik Nathan. Hanya perlu waktu singkat, parkiran sekolah itu penuh akan murid-murid yang penasaran.

Ran menggaruk rambutnya yang tidak gatal. "Ya?" tanyanya seraya membuang muka.

"Dia siapa!" Dyna menunjuk Nathan yang berdiri di belakang kawan sebangkunya. Mulut gadis itu dibuat ternganga lebar saat mendapati sahabat cupunya dibonceng cogan.

"Ergh, dia sau—"

"Gue pacarnya. Salam kenal." Nathan lebih dulu mengulurkan tangan.  Ia tersenyum pada Dyna. Memberi tatapan berterima kasih seolah sudah mau menjadi teman Ran selama ini.

Dyna tersentak. Tangannya balas menyalami Nathan kaku. Ran segera memukul lengan pemud itu kesal. "Kalau ngarang jangan kebablasan."

"Eh, dia cuma saudara gue yang kemarin baru pindah, Kok." Ran segera meralat.

Mata Dyna menyelidik, namun untuk kemudian gadis berambut pendek itu menghela napas. Ia memutuskan untuk menggandeng lengan Ran. Mengajaknya ke kelas.

"Ran, kelas gue di mana?" Nathan mencegah.

"Ya mana saya tahu, kok tanya saya," balas gadis itu acuh tak acuh. Ia kembali berbalik dan melanjutkan langkah.

"Kak, kakak murid pindahan?"

"Iya nih, kantor guru di mana ya?"

Seruan senang kerumunan siswi itu berhasil membuat langkah Ran kembali terhenti. Mulutnya mencebik kesal. "Bentar, Na. Gue anter dia ke kantor dulu."

Dyna mengangkat bahu santai.

"Sini, gue anter." Ran segera menarik tangan Nathan agar menjauh dari kerumunan.

"Gitu kek dari tadi." Nathan tertawa kecil. Ia merangkul pundak Ran santai. Tak peduli pandangan murid lain terhadap mereka.

Ran hanya memutar bola matanya malas. Antara ragu dan tak habis pikir soal sifat aneh Nathan sekarang. Buakankah pemuda itu terkenal dingin, bahkan irit bicara? Kenapa bisa berubah dalam satu hari dan lihatlah, pemuda itu sekarang malah asyik memperbaiki poninya mesra.

Ran menepis tangan Nathan. "Jangan pegang-pegang." Sebenarnya gadis itu sedikit tak nyaman dengan perlakuan Nathan padanya. Ini diluar dugaan, batinnya.

Kemana sosok Nathan yang terkenal cuek, kalem, dan cool itu?

Setelah menyelesaikan beberapa hal di kantor, Nathan dipersilakan pergi ke kelas. Fey sudah mengurus semuanya.

"Nama lo siapa?" tanya Nathan. Ia berdiri di tepat di sebelah meja Dyna.

Gadis berambut pendek itu mengangkat alis. "Dyna," jawab gadis itu ragu.

"Gue mau tuker tempat duduk."

Seluruh murid di kelas itu mendadak dibuat terkejut. Beberapa ada yang berbisik iri, beberapa lagi ada yang tak percaya, gadis cupu itu punya pacar setampan itu.

Mata Ran terpejam. Ia sedang berusaha mengumpulkan kesabaran. "Dyna, kamu di sini aja," cegah Ran mencengkeram lengan gadis itu.

Dyna tersenyum miring. "Gue bakal tetep di sini asal lo ceritain semuanya ke gue."

Mulut Ran terbuka. "Mau dijelasin gimana lagi, Na? Dia saudara gue."

Dyna beralih menatap Nathan. Meminta penjelasan.

"Dia pacar gue," jawab Nathan santai.

Gadis berambut pendek itu memutuskan beranjak. "Dari ucapannya, dia lebih jujur. Silakan ...?" Dyna masih belum tahu nama pemuda itu.

"Nathan."

Sekarang gantian mulut Dyna terbuka. "Nathan?"

Nathan mengangguk. "Thanks." Pemuda itu segera duduk di kursi. Tersenyum lebar pada Ran, yang dibalas pelototan dari gadis tersebut.

Mata Dyna mengerjap beberapa kali. Ia teringat ciri-ciri Nathan di novel Four dan Nathan yang ada di hadapannya sama persis.

"Apa dia juga dari dunia novel kayak gue?"

***
  DONE

( ̄ヘ ̄;)

(Klo mau minta sekuel, tunggu sampe 20k)

(☞゚∀゚)☞baru saya bikin /PLAK

Bonus:v

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro