Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 1: Novel

RAN. Gadis biasa dengan segenap perasaannya selalu tertarik dengan suatu novel. Bisa dibilang, dia memang seorang kutu buku.

Bisa dilihat saat dia begitu tertarik pada novel yang tengah ditimangnya. Tampak sekali ia antusias ingin segera membacanya sesampainya di rumah.

Novel itu memang baru dibelinya. Wajar kalau gadis berkacamata itu senang. Buku berjudul ''Four'' itu sedang sangat booming di kotanya. Tidak aneh jika Ran sangat antusias untuk segera memiliki novel itu.

Gadis itu berlarian masuk kedalam rumah, segera setelah ia turun dari angkutan umum.

Rumah sederhana itu tampak sepi. Ran segera menuju kamarnya di lantai dua, mengganti seragam dan melupakan makan siang. Tubuh kurusnya loncat ke atas kasur, mengambil posisi membaca terbaik. Ran mulai tenggelam dalam novel.

»※※※«

Rachel, cewek dengan sifat cueknya yang berparas cantik. Terjebak cinta segitiga dengan dua laki-laki yang tidak disangkanya.

Nathan, cowok yang punya sifat cuek sama seperti Rachel mulai membuka hati pada gadis itu.

Di sisi lain, Arga, teman masa kecil Rachel yang selalu Rachel tunggu kepulangannya dari London tiba-tiba pulang. Membuat Rachel yang awalnya sudah menaruh perasaannya pada Nathan beralih pada Arga yang entah kenapa sifatnya berubah menjadi buruk.

Rachel berusaha membuat Arga kembali pada sifatnya dulu. Tapi semua itu membuat Arga semakin tak nyaman.

Sebaliknya, Nathan berusaha membuat Rachel kembali padanya seperti dulu. Di mana mereka berdua kerap bertengkar akan hal sepele. Yang membuat benih-benih cinta di antara mereka tumbuh.

Melihat Rachel mulai berpaling pada Nathan, Arga memutuskan berubah. Sifat Arga yang selalu peduli pada Rachel pun kembali.

Rachel mulai merasakan dilema. Di sisi lain, dia memilih Nathan, tapi sebaliknya, dia juga memilih Arga.


D

an kisah berakhir saat akhirnya Nathan lebih dulu menyelamatkan Rachel dari bahaya. Di mana Arga? Dia terpaksa tidak bisa menolong Rachel karena kalau Arga menolongnya, Grace, mantan Arga, mengancam akan membuat Rachel menderita bila Arga berangkat menolongnya. Yaitu, rahasia terbesar Rachel akan dibongkar olehnya. Hal itu berhasil membuat Arga lebih memilih mundur daripada gadis yang selama ini dicintainya menderita.


»※※※«

Ran menghela napas kesal. Entah kenapa, ending-nya tidak sesuai ekspetasi gadis itu.

Jujur saja, dilihat dari kekesalannya, Ran lebih memilih Arga dan Rachel. Rasanya, mereka berdua sangat cocok. Arga peduli pada Rachel. Berbeda dengan Nathan yang bisanya mengajak Rachel bertengkar masalah kecil.

Hari sudah berganti malam. Gadis itu melempar kasar buku itu ke sembarang tempat di meja belajarnya. Menatap buku tak bersalah itu dengan tatapan kesal seperti, ''Kenapa aku harus membacamu? Menyesal sudah!"

Ran memilih meredakan kekesalannya pada cerita yang baru saja dibacanya itu dengan mandi. Dia ingat, dia belum mandi. Kemudian, menyusul suara perut Ran. Gadis itu mengalah. Memilih menuju dapur, meredakan amarah sang perut yang sudah setengah hari belum diisi.

»※※※«

"Jelek?" Dyna mengerutkan kening tak mengerti, Menatap sahabatnya yang sedang bergumam tak jelas di depannya.

Ruang kelas tampak lengang. hanya ada Dyna dan Ran.

Ran mengangguk kemudian berkata, "Kalau gue jadi penulisnya, udah gue bikin si Arga sama Rachel pacaran, dah!" kesalnya.

"Sabar, Ran. Itukan cuma novel. Kok lo baperan gini, sih?" Dyna tidak biasanya mendapati Ran terlalu tenggelam membahas novel. Hoby mereka memang sama. Tapi terkadang, Dyna juga heran dengan kelakuan Ran yang terlalu menganggap cerita fiksi yang dibacanya benar-benar nyata.

"Eh, tapi ... sebenernya, menurut gue Rachel lebih cocok sama Nathan," lirih Dyna membuat Ran melotot tak percaya.

"Si Nathan tuh cuma cowok cuek yang gak punya hati!" seru Ran tidak terima. Membuat beberapa murid yang saat itu sudah mulai memasuki kelas menatap aneh dua orang siswi cupu di kursi belakang yang suka membicarakan hal-hal tidak jelas.

Ran berdehem kikuk menyadari kelakuannya yang memalukan baginya. Ia segera menundukkan kepala.

"Yeah, itu kan cuma novel, Ran," ucap Dyna tak mau memperpanjang masalah yang sepele itu.

"Tapi kan...."

"Udah, Ran. Itu cuman novel!" ucap Dyna penuh penekanan.

»※※※«

Gadis berkacamata itu berjalan lesu memasuki kamarnya. Lelah.

Seperti biasa, ia meletakkan kacamata besarnya ke atas meja belajar. Gerakan tangannya terhenti, menyadari sebuah buku tergeletak rapi di sampingnya.

Ran mengembuskan napas kesal. Teringat betul ia dengan isi novel tersebut. Masih tersisa kekesalannya pada ending cerita novel berjudul ''Four'' itu.

Lelah memikirkan hal itu, Ran memilih membaringkan tubuhnya sejenak di atas kasur empuknya.

Di tatapnya langit-langit kamar.

Splash!

Mata cokelat Ran terbelalak. Sekelebat, dia menyadari ada cahaya aneh di sekitar kamarnya. Ran menoleh ke arah yang diduga sumber cahaya itu.

Benar saja, cahaya itu berasal dari meja belajarnya. Menyadari ada yang salah dengan mejanya, Ran beranjak duduk. Matanya masih memandang setengah tidak percaya dengan fenomena di sampingnya.

Lihatlah! Cahaya itu berasal dari novel yang berjudul ''Four"!

Ran mengucek matanya.

Apa itu?! Batin Ran takut. Jelas-jelas matanya tidak salah. Walau dia tak mengenakan kacamata sekalipun, Ran masih bisa melihat dengan jelas.

Dan lagi, mata Ran dikejutkan dengan buku bersampul ungu itu yang tiba-tiba terbuka. Lembar demi lembar halaman bergerak. Seperti ada angin yang meniupnya kasar. Masih dengan cahaya keluar darinya.

Ran merasakan perutnya yang tiba-tiba mual. Rasanya, dia seperti disedot oleh sesuatu yang tidak diketahuinya.

Splash!

Sempurna, tubuh Ran hilang sepenuhnya. Seolah tersedot masuk kedalam novel.

»※※※«

..To Be Continue..

(824 kata)

#Ran


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro