Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

step 2

step 2 : memilih yang terbaik.





hari kedua dimana aku memiliki tae sebagai penghuni baru apartemen ku, sejujurnya tidak terlalu menyenangkan. anjing itu membuat perasaan ku sendiri campur aduk, walaupun gonggongan nya lumayan kencang tetapi kaki mungilnya membuat ku gemas sendiri.

dia tidak bisa mengigit atau mencakar penjahat dengan badan semungil itu kan ?. selama seharian penuh tae hanya mengelilingi setiap penjuru ruang apartemen ku, dia bahkan masuk ke kamar mandi saat aku sedang membuka baju. seperti mengawasi semua gerak-gerik dan kebiasaan yang aku lakukan disana. 

memang sudah kebiasaan ku sendiri jika sudah kesiangan, aku akan mandi tanpa menutup pintu kamar mandi, kecuali jika aku tau ada seseorang yang ada disina atau akan datang berkunjung. tetapi anjing mungil itu duduk menatap ku yang masih setengah telanjang dengan wajahku yang masih basah, tae lalu menggonggong sekali dan pergi begitu saja.

tetapi dia juga anjing yang cukup pintar. dia tidak mengigit ataupun mengganggu ku jika sedang memasak atau bekerja. namun satu yang ku tidak suka. dia sangat pemilih. entah apa dan bagaimana bisa, tapi aku menyadari dia hanya mau makan sesuatu yang 'terlihat mahal'.  stok makanannya jauh lebih menguras biaya dari pada makan ku sebulan, dan dia sangat suka jika aku menyentuh bulu-bulu halus di dagu dan kepalanya.

hanya saja aku belum tau mengenai kesehatan anjing itu, apa dia sudah di steril ? aku tidak tau. mungkin aku harus membawanya ke dokter hewan nanti.

"aku masih tidak percaya anjing itu datang begitu cepat... wow !"

suara itu mengalihkan pandangan ku dari deretan kaleng makanan hewan yang sedang ku baca satu persatu. aku meminta jimin untuk mengantarkan ku ke pet shop untuk membeli persediaan dan mainan untuk tae tae. tetapi pria ini tidak membantu ku dalam hal apapun. disaat aku sedang membawa banyak benda, dia hanya mengoceh seperti ibu-ibu yang baru melihat barang diskon dan hanya mengacaukan tumpukan kaleng-kaleng yang sudah disusun rapi oleh penjaga toko disana.

jimin menyibakan rambutnya yang sudah berantakan dan kembali bertanya padaku, "dia jantan kan ?"

aku mengernyit. "kenapa kau bertanya seperti itu hah !?, kau membuatku takut ! tentu saja dia jantan, memangnya kau mau apa ?", tanya ku curiga. apa jimin memiliki kelainan seksual dengan mahluk hidup lain ? aku pernah mendengar kalau ada sebuah kelainan seksual terhadap binatang, yang menyebabkan mereka terangsang karena binatang.

"maksud ku, apakah dia terlihat garang–, kau bilang ingin anjing yang seram supaya pencuri-pencuri disana kabur, aish~", jimin menatap ku dengan jijik. 

aku meraih dan membaca salah satu kaleng makanan anjing di sana. hanya mendehemi jawaban jimin. tetapi aku kembali teringat dengan website penjual binatang itu, kemarin kondisi nya juga masih sama. website itu seperti tidak bisa terakses kembali. mereka menunjukan layar hitam dan tulisan 'we'll be back soon'.  tetapi setiap aku membuka nya website itu tidak kembali.

aku juga mencoba menelfon contact orang yang memiliki website tersebut. karena aku sempat berniat mengembalikan tae dan menggantinya dengan anjing lain. tetapi nomor itu tidak dapat terhubung sama sekali.

jimin membuntutiku dari belakang sambil memasukan kedua telapak tanganya di saku celananya, "harusnya kau memelihara burung beo saja", ujarnya di belakang.

"waeyo ?", aku meliriknya sekilas dan kembali pada kegiatan ku.

"burung beo lumayan berisik, jadi kau bisa mengajarinya untuk berkicau saat ada orang asing yang masuk ke apartemen mu"

ah~ benar juga kata jimin tadi.

"tapi jimin, apa kau tidak merasa ada yang aneh dengan tempat penjual binatang itu ? ku pikir mereka sengaja melakukan nya..."

"mungkin saja mereka kehabisan stock anjing yang kau pesan kemarin akhirnya karena tidak enak, mereka memberikan anjing itu", ujarnya setengah acuh. 

aku tau jimin tidak sepetulnya bercanda saat menjawab pertanyaan ku. apa yang ia katakan benar juga, tetapi aku hanya merasa tidak enak dengan situasi ini dan merasa ada hal yang mengganjal. 

jimin menatap ku sekilas, kita sudah sampai di area mainan hewan dan terlihat jimin berjongkok di hadapan rak mainan paling bawah, "lagi pula, apa kau serius ingin menukar tae dengan anjing lain ?", tanya nya sambil mengambil beberapa tulang-tulang mainan.

aku mengerutkan kening dan meringis, tak tau harus menjawab apa karena masih belum yakin dengan tindakan ku sendiri saat pertama kali memutuskan untuk membeli seekor anjing.

"jika dia memang anjing yang baik dan menyenangkan mungkin kau harus pertimbangkan lagi... beri tae waktu beberapa hari"

aku mengangguk mengiyakan perkataan jimin dan tersenyum lebar, "kau terdengar lebih dewasa sekarang", mungkin jika aku tidak membawa barang-barang ini, aku akan mencubit pipi jimin.

"tentu saja, aku sudah dewasa kau tau !" ujarnya bangga.

ku bisa melihat binar mata jimin yang berkilau, dia begitu terlihat senang saat memasuki area kantor hingga saat ini. 

"besok aku akan berkencan, jadi aku pikir setelah ini kau bisa mengantar ku pergi membantu ku memilih beberapa pakaian untuk ku", jimin tersenyum sangat lebar hingga kedua matanya menyipit sempurna.

aku hanya terdiam termangu di depan nya, terkejut mendengar penuturan jimin. entah lah, sudah lama aku tidak mendengar jimin membicarakan wanita dan sekarang tiba-tiba saja ia akan pergi berkencan....





















aku membuka pintu apartment dengan lesu, sambil kesusahan membawa barang-barang milik tae di tanganku. anjing mungil itu ternyata duduk di balik pintu depan membuat ku hampir berteriak. 

masih belum terbiasa dengan kehadiran sosok mungil di depan ku ini. tetapi melihat nya yang begitu setia menunggu ku membuat perasaan ku menjadi lega dan...senang ?. entah lah, melihat jimin yang begitu bersemangat menceritakan wanita beruntung itu membuat ku menjadi sedikit insecure tanpa alasan yang jelas.

"apa kau menunggu ku tae ?", aku bertanya pada tae sambil berjalan ke area ruang tamu. disana terdapat storage drawer kosong yang bisa ku isi dengan barang-barang dan persediaan makanan milik tae.

dia menggonggong bahkan ekor mungilnya bergoyang ke kanan-kiri, sepertinya dia sangat senang. hingga aku menggendong nya dan dia segera menyerang wajah ku dengan jilatan kecil. 

aku tertawa geli dan menyuruh nya berhenti. lalu menurunkan tubuh anjing itu dan menggambil sebuah bola berwarna hijau untuk tae, "ini hadiah karena kau sudah mau menunggu mommy... setelah mommy mandi, baru aku akan memberi mu makan, jadi tunggu sebentar ya~"

aku meninggalkan tae yang masih asik dengan dunia nya sendiri. dengan cepat aku masuk ke kamar dan membersihkan diriku. aku pergi kedapur dengan handuk di kepala ku dan memakai bath robe merah. 

dengan pembuka kaleng aku membuka makanan milik tae dan menunagkan nya di tempat makan khusus dan meletakannya di lantai dapur. dan dengan ajaib nya anjing itu datang dan langsung memakan makanan nya. ah~ dia pasti sangat lapar.

aku tanpa sadar duduk di lantai sambil melihat nya makan di samping ku, "hei~ kau tau tae... sahabat ku akan berkencan besok kau tau", aku tidak tau apa yang membuat ku sedih setiap mengingat jimin akan berkencan.

mungkin karena selama ini aku selalu bersama jimin dan bisa dikatakan aku terlalu bergantung pada pria itu disini. mendengar dia akan berkencan membuat perasaan ku jadi gelisah.

"apa dia akan mengabaikan ku setelah ini ?"

aku menggelengkan kepala ku cepat. menangkis imajinasi bodoh di otak ku. jimin bukan orang seperti itu dan aku tidak akan berpikir seperti itu juga. lagi pula itu hidup jimin, aku tidak boleh mencampuri kehidupan pribadi jimin.

lagi pula aku sekarang sudah punya tae yang akan menemani ku disini.

"tae.. jangan tinggalkan aku ya",ucap ku tersenyum simpul.

anjing itu berhenti mengunyah makanan nya dan memilih menatap ku. seketika aku terhipnosis begitu saja dengan mata tae yang begitu hitam. mata itu berkilat, seolah dia mengerti apa yang ku katakan dan mengunciku didalam, bahwa tae tidak akan melepasku begitu saja.

mungkin anjing kecil ini bukan pilihan yang buruk. setidaknya, jika dia tidak bisa melindungi isi rumah ku dari pencuri dia masih bisa melindungi dan membuat diriku bahagia untuk sesaat.









to be continued



/thank you yang sudah menunggu joonie.

/jangan lupa vote dan komentar kalian. joonie akan lanjut setelah 200 vote.















Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro