
✎៚┆Lima
Sukuna menatap cemas. Ke arah daun pintu yang disorot pucat cahaya rembulan. Tak terhitung sudah berapa kali ia menggaruk kepala, frustasi. Rasanya sulit sekali sekedar mengetuk atau memanggil nama istrinya untuk mendapat akses masuk. Bagaimana kalau [Name] sudah tidur? Bagaimana kalau Sukuna hanya menganggu? Dan bagaimana bagaimana yang lain. Sungguh malang nasib mawar ditangannya, bisa bisa layu dimakan dingin semalaman.
cklek
Sukuna terperanjat luar biasa. Tidak sempat bersembunyi, terlanjur tertangkap basah oleh sang istri berdiri di balik pintunya. Mengundang raut tanya, darinya yang entah sejak kapan selalu mencuri atensi Sukuna.
Cantik, batinnya.
"Sukuna? Sedang apa?"
[Name] bertanya, kepalang heran atas tingkah Sukuna yang mengedar pandang di hadapan. Untuk kemudian terkikik. Selepas manik dapati setangkai mawar disodorkan sebagai buah tangan.
"Untukku?" Tanya sang gadis dihadiahi anggukan kaku oleh Sukuna.
Gemas.
"Ada acara apa? Masuklah dulu, duduklah di dalam. Aku ingin ke toilet sebentar."
Belum genap melangkah, jemari Sukuna sudah melingkar di pergelangan tangannya. Menahan gerak. Dengan raut wajah yang, sulit dijelaskan. Apakah Sukuna ingin menangis? batin [Name].
"Di sini. Sebentar saja denganku."
Pinta Sukuna langsung di turuti [Name]. Mengangguk. Selagi menunggu kata selanjutnya yang akan dilontarkan Sukuna.
"[Name], kamu marah denganku?"
Sang gadis yang mendengar itu balas bertanya, bukannya menjawab. "Kenapa kamu berpikir seperti itu?"
"Karena-" Sukuna menggantung ucapannya. Ah! Kenapa ini sulit sekali. Sukuna tidak pernah tau berbicara dengan [Name] akan segugup ini.
"Karena- Aku terlalu sering memanggilmu ke kuil." Sambungnya setelah kurang lebih semenit terdiam.
[Name] yang mendengar penuturan hanya bisa tersenyum lembut. Membalas dengan mengusap perlahan pucuk kepala Sukuna. Hebat sekali ia bisa mengutarakannya. Dia bisa saja kan, urung berbicara sebab gengsinya terlalu besar?
"Tidak apa-apa. Tapi jangan terlalu sering juga. Dasar Tua kolot!"
⋆ ✧ ⋆ ✧ ⋆
"Apa kamu bilang barusan?"
"Tua! Kolot!"
"Oke. Masuk kamar, sekarang!"
"AH! SUKUNA!"
⋆ ✧ ⋆ ✧ ⋆
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro