Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

✎៚┆ Tiga

Bunyi ketukan panci terdengar nyaring pada atap-atap. Menggelegar. Tak kalah bising dengan gemuruh air rebusan kulit salmon di hadapannya.

"Toge kun! Pancinya akan bocor jika kau meletakkannya seperti itu." sang gadis berteriak lantang ditengah-tengah sesi memotong sayuran segar. Menyadari, jikalau Toge baru saja membanting panci yang baru dibelinya.

"Tuna mayo--" sang pemuda berkata lemah. Sedang kedua tangannya sibuk memutar tombol kompor untuk dinyalakan.

Gadis itu langsung menyadari akan gerak-gerik aneh sang pemuda, lantas kalap mendekat, takut-takut jikalau sang suami salah memutar tombolnya. Kalau ini televisi ia tak begitu peduli, namun yang sedang ia mainkan kini adalah kompor yang tersambung langsung pada listrik apartemen.

Kalau meledak kan bahaya.

"Ingat ya, yang diputar ini. Jangan kau putar semua."

Toge mengangguk pelan mendengar penjelasan [Name]. "Tuna Tuna." sahutnya.

Ting! Tong!

Atensi keduanya langsung tercuri begitu indera mendapati bel rumah berdenting memecah senyap. Menoleh serempak. Lantas melotot untuk kemudian saling berlari kalap menyiapkan makanan pada piring saji.

"Toge! Buka dulu pintunya!!"

Perintah istrinya segera disahut oleh sang pemuda. Dengan pakaian dan rambut yang acak-acakan, Toge dengan pd berjalan mendekati pintu apartemen mereka. Mengintip sejenak dari lubang, untuk memastikan apakah benar ialah orang yang dinanti-nanti.

"Inumaki?? Ini aku!!"

Pemuda diluar menyahut kala atensi gelapnya mendapati pantulan warna manik Toge pada lubang pintu. Sambil melambai hangat. Tak luput dengan senyum manis yang menghilangkan separuh tatapan mata sayunya.

Mendapati itu, Toge lekas saja membuka pintu lebar-lebar. Mempersilakan tamu kehormatan untuk singgah melepas penat, sebab telah menyempatkan diri datang jauh hanya untuk mengunjungi rumah baru keluarga Inumaki.

"Ah! Yuuta kun!!" sang gadis bermarga Inumaki menyapa selagi tangan meletakkan sepiring hidangan di atas meja makan. Tersenyum lantas mendekat. Untuk ikut menjamu kedatangannya di ruang tengah.

"[Name] san. Lama tak bertemu." sapa hangat dibalas tawa oleh sang gadis menawan. Mendadak kikuk. Kala atensi mendapati manik gelap memandangnya dari ujung kaki hingga puncak rambut.

"Kau---" Yuuta menggantung sejenak katanya. Lantas menoleh. Memandang ke arah Toge yang sedari tadi berdiri tepat di sebelahnya.

"Tuna mayo?" Toge memicingkan alis. Seakan bertanya lewat pandang dan mimik wajah.

"Hamil?"

Jantung [Name] seakan ingin melompat keluar dari tempatnya. Terkejut dan malu bukan main. Terlebih kala manik ungu sang suami ikut memandang perutnya bersama si atensi gelap.

Meniti.

Sejenak, sebelum keduanya serempak menoleh pada waktu bersamaan.

"Iya!"

"Tuna!"

"Hei apa yang kalian bicarakan!!!"

[Name] bergegas meraih nampan untuk menutupi bagian yang sedari tadi mencuri atensi keduanya. Malu-malu berucap, jikalau mereka saja belum melakukannya, bagaimana bisa hamil duluan?!

"Kau seharusnya melakukan itu pada malam pernikahan, Toge." Yuuta kini sibuk menasehati. Padahal calon istri saja ia belum punya. Mungkin apa itu namanya, pengajar tanpa bermain?

"Berhenti membahas hal itu!"

"Tapi ini seru [Name]."

"Tuna tuna."

Pitam dibuat mereda kala diri merasa sentuhan halus mendekap pinggang rampingnya. Itu ulah Toge. Yang seakan ingin berkata kami hanya bercanda, jangan terlalu dibawa kemana-mana.

Hal itu terbukti jelas kala bisik candu nadanya terdengar pada indera, "Yuuta hanya bercanda sayang." ujarnya, untuk kemudian pemuda bersurai silver itu meletakkan dagunya pada bahu sang istri.

Menyesap sejenak aroma tubuh yang khas milik gadisnya. Selagi kedua tangannya sibuk menyingkap kain baju [Name]. Mempertemukan kulit halus mereka dalam balutan kain. Hingga keduanya berlabuh manis dalam nyaman yang merengkuh nan membuai raga.

"Lagipula kalau kamu benar hamil pun aku malah senang."

⋆ ✧ ⋆ ✧ ⋆

"Aku masih di sini loh."

"E-e-eh!!?"

"Okaka?!"

"Kan. Aku pulang aja deh."

⋆ ✧ ⋆ ✧ ⋆

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro