Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6. THE DEVIL

        

         

Masya allah aku di terror  :") masuk tydack notifnya?

    

     

Selamat membaca

   
Warning mature content yah🔞 adek2 minggir dulu, kalau mau baca dosa tanggung masing2 ....

Dan di ingetin lagi, ini cuma FF
Tak nyata, palsu, gak asli, karakter cuma buatan dan sama sekali tidak bermaksud untuk membuat imej idol jelek ...

   
Jadi bacanya g usah baper. Berkomentarkah dengan baik, jangan ngabsen kebun binatang.
Makasih.

    

Note : ini g diedit dulu yah, langsung publish.
Jadi mmafkan kalo banyak typo, dan menemukan kata2 yang kurang pas untuk dibaca 🙏

~~~~~~~~~

       

       

        

         

        

          

        

Pagi harinya, Lisa terbangun karena sesak akibat Sehun yang terus memeluknya selama ia tertidur.

Semalaman, ah bukan. Tepatnya sejak subuh tadi, Lisa jatuh tertidur setelah pergumulan aktifitas panas mereka. Sehun dengan begitu sayang, memeluk Lisa, menenggelamkan wajah gadis itu di depan dada bidangnya, dan memeluknya hingga pagi.

Setelah pelepasan yang entah keberapa, Lisa tak ingat. Tapi malam itu Sehun benar-benar tak membiarkan Lisa untuk memejamkan mata hingga pukul 03.30 pagi.

Sehun terus mengungkung Lisa, menggerakkan pinggulnya terus-terusan diatas tubuh gadis itu tanpa mengenal lelah. Sungguh luar biasa kekuatan seorang Oh Sehun.

Lisa jadi bertanya-tanya, apa Sejeong juga mengalami seperti dirinya? Maksudnya, setiap mereka bercinta, apa Sehun juga tak membiarkan Sejeong tidur hingga dini hari? Apa Sehun memuaskan Sejeong juga?

Gadis itu menggeleng pelan. Mengusir pikiran kotor yang bersemayam di kepalanya. Apa yang terjadi antara Sejeong dan Sehun sama sekali bukan urusan nya. itu urusan ranjang mereka, dan Lisa tak berhak untuk ikut campur.

Setelah membuang nafas, gadis itu mendongak dan mendapati wajah damai Sehun yang masih terlelap. Lisa menahan nafas. Bahkan saat sedang tidur, Sehun terlihat begitu tampan. Wajahnya terlihat begitu damai.

Lisa kembali menggeleng, mengusir pikiran aneh yang baru saja bersarang di kepalanya. Perlahan gadis itu menyingkirkan tangan Sehun pada pinggangnya. kemudian, Lisa menarik diri menjauh dari dekapan Sehun.

Ia butuh minum dan tentu saja ia butuh untuk bernafas. Ayolah Sejak subuh tadi, Sehun sama sekali tak melepaskan pelukan nya barang sedetikpun. Nyaman sih, tapi lama-lama sesak juga.

Baru saja turun dari ranjang dan menapak kan kedua kakinya dilantai, Suara rintihan kecil Lisa terdengar.

"Sialan. Perih" Lisa meringis karena rasa yang luar biasa nyeri pada area kewanitaan nya.

Lisa jelas sudah tak lagi perawan, gadis yang sudah tak gadis itu pernah tidur dengan beberapa pria. Tapi kenapa setelah bercinta dengan Sehun semalam, ia merasakan sakit seperti baru pertama di bobol Jungkook dulu yah.

"Ternyata Jihyo tak membual" gumam Lisa lirih. kepalanya menoleh kebelakang, menatap Sehun yang masih pada terlelap dengan begitu damai "punya Sehun Sunbae memang sebesar itu. Bahkan Jungkook dan Teehyung tak ada apa-apanya"

Lisa bergidik ngeri, tak menyangka kalau semalam ia benar-benar telah bercinta dengan Sehun. Si manusia Es yang terkenal akan kesetiaan nya pada sang kekasih, Kim Sejeong.

Masih dengan duduk di tepian ranjang, Lisa membungkuk untuk mengambil panties nya yang berserakan dilantai, kemudian kembali memakainya.

Baru saja akan meraih cardigan pink miliknya, kegiatan nya terhenti begitu saja saat merasakan kecupan basah pada punggung polosnya----- kemudian di susul dengan lingkaran tangan kekar pada perut rata nya.

"Mau kemana?" Lisa berjengit. Terkejut tentu saja.

Itu Sehun. Pemuda itu sudah bangun ternyata.

Lisa mengigit bibir bawahnya, saat lagi-lagi kecupan basah Sehun tak berhenti begitu saja. Pria pucat itu terus mengecupi punggung polos Lisa, dengan pelukan pada pinggang Lisa yang kian mengerat.

"Ku bilang mau kemana?" bahkan suaranya terdengar begitu seksi. Serak, khas seperti seseorang yang baru saja bangun tidur.

"M--- minum" sialan. Kenapa menjawab begitu saja harus gugup. Lisa diam-diam merutuki dirinya sendiri.

Sehun diam sebentar, menatap Lisa dari samping, kemudian terkekeh kecil------ sebelum menyingkirkan surai brown panjang Lisa ke bahu sebelah kirinya.

Sehun kembali pada aktifitasnya, mengecupi Lisa. Kali ini pada bahu sebelah kanan gadis itu.

"Memangnya bisa berjalan?"

Sialan. Lagi, Lisa mengumpat dalam hati. Kenapa harus bertanya begitu? Sudah pasti ia tak bisa berjalan. Perih.

Karena merasa gugup, Lisa meraih asal kaos yang berada di dekat nya. Memakainya begitu saja dan tak menyadari, bahwa ia tadi telah mengambil kaos kebesaran milik Sehun.

Sehun kembali terkekeh "cantik" . ucapnya sebelum meraih sisi wajah Lisa, mengarahkan nya padanya dan mengecup bibir Lisa lembut.

"Tapi kau akan terlihat lebih cantik saat tubuh indahmu tak tertutupi satu kain pun" Sehun bangkit, tanpa malu berdiri didepan Lisa yang masih terdududk disisi ranjang dalam keadaan telanjang bulat.

Wajah Lisa memerah. Kenapa jika bersama Sehun ia sama sekali tak bisa melawan? Biasanya Lisa yang akan selalu memegang kendali saat bersama pria lain.

Sehun dengan sangat santai memakai boxer nya di depan Lisa, kemudian tanpa di duga, pemuda pucat itu mengangkat Lisa, menggendongnya ala bridal.

"S---- Sunbae" Lisa terkejut, tentu saja. Siapa yang tak kaget akan di perlakuan semanis ini oleh Sehun? Ingat, ini Sehun. Maknae Exo yang seperti kulkas berjalan. Pemuda itu sejak bangun tadi sangat aneh. Memperlakukan Lisa layaknya kekasih.

"Kau tak bisa berjalan. Aku tahu kau kesakitan. Aku mendengar mu mengumpat tadi" Lisa tertegun. Sehun mendengarnya?

Sehun kembali mengecup singkat bibir Lisa, sambil terus melangkah menuju dapur.

"Maaf. Apa aku bermain terlalu kasar semalam?" tanya nya pelan dengan menatap intens Lisa yang kini sedang memerah "Ah, tapi sepertinya tidak. Kau bahkan terus mendesah semalaman"

Lisa speechless.

Ia baru mengetahui akan sifat Sehun yang satu ini. Bermulut tanpa filter. Seperti Baekhyun. Padahal pemuda pucat itu keliatan nya sangat dingin, tak tersentuh. Makanya Lisa tak mau dekat-dekat atau mencari masalah dengan Sehun dulu.

"Lisa ...."

Lisa mengangkat kepalanya untuk menatap Sehun yang tengah menggumam, memanggil namanya.

Mata keduanya bertemu. Sehun selalu suka akan sorot mata Lisa. Sangat indah, sangat cantik dan sangat murni.

Sehun tersenyum tipis "ayo .... Kita mulai semuanya dari awal"

Bertepatan dengan itu, Sehun menurunkan Lisa diatas meja makan. Mengurungnya dengan kedua tangan yang berada di sisi tubuh Lisa.

"Aku tau aku gila. Tapi aku memang sudah benar-benar gila karena mu"

"S--- Sunbae"

"Aku serius. Ayo mulai dari awal bersamaku"

Lisa menatap Sehun tepat di manik elang pemuda itu. Lisa dapat melihat ketulusan di sana. Tapi ia akan menjadi gadis yang jahat kalau sampai menerima perasaan Sehun.

Lisa tertawa miris dalam hati. Bukankah selama ini ia memang sudah menjadi gadis yang jahat?

Entah kenapa bayang-bayang Sejeong melintas di kepala Lisa.

"Sejeong ssi?"

Lisa dapat melihat perubahan ekspresi Sehun. Entah mengapa, tapi Lisa benar-benar tak dapat membaca nya. Benar-benar tak terbaca, Sehun memang se-misterius itu.

"Akan ku urus. Tapi berjanjilah kau tak akan pergi dariku setelah ini"

Lisa membeku. Tak menyangka Sehun akan menjawabnya seperti itu. Ia berniat untuk pergi dari hidup Sehun setelah malam ini. Tapi, begitu saja Sehun menghancurkan rencana Lisa.

Pemuda itu datang, disaat ia akan melarikan diri. Menawarkan perasaan tulus, yang benar-benar membuat Lisa luluh.

Sekarang, coba katakan. Lisa harus bagaimana?

      

        

         

         

              

Sehun mengusap peluh pada pelipis Lisa. Sedikit menyingkirkan poni gadis itu, kemudian mengecup kening Lisa yang kini masih bergerak di atas nya.

Sehun menarik wajahnya, menatap Lisa-nya dengan senyum tipis di bibirnya. Sebelah tangan nya terangkat dan jatuh pada dagu Lisa. Menarik dagu itu pelan, melepaskan bibir bawah Lisa yang digigit sendiri olah gadis bermata bulat itu.

"Jangan ditahan" Sehun maju untuk mengecup singkat bibir Lisa "aku ingin mendengar namaku dalam desahanmu, baby" ucap Sehun parau.

Pemuda itu kembali menyibak kaos kebesaran miliknya yang melekat di tubuh Lisa. Ia sedikit menurunkan kepalanya dan tanpa aba-aba langsung menghisap rakus nipple Lisa.

"Oh my god" desah Lisa akhirnya lolos begitu saja.

Tangan nya makin erat meremas kuat kedua sisi bahu Sehun------ dan masih bergerak aktif diatas tubuh Sehun dengan kedua inti tubuh mereka yang menyatu.

"Please ------" Lisa mendongak dengan bibir yang sedikit terbuka "Oppahh -----"

Sehun tersenyum dalam kegiatan nya menyesap nipple Lisa.

Nyatanya panggilan Sunbae itu sudah berubah. Sehun menyukainya, sangat menyukai saat Lisa memanggilnya 'Oppa'. Karena bersama dengan Sejeong, gadis itu tak pernah memanggilnya seperti itu sekalipun, bahkan setelah satu tahun mereka bersama.

"Terus-- ahh-- bergerak seperti itu, sayang" ucap Sehun tersengal disela naik-turun nya tubuh Lisa pada pangkuan nya.

"Oh my godness ..... I'm coming ------" Lisa tak lagi memperdulikan racauan nya yang kian mengeras. Ia hampir mencapai pelepasan nya, entah sudah yang keberapa, sejak bangun tidur pagi tadi.

"Keluarkan--- eehh sayang" Lisa memejamkan mata, kemudian dengan secepat kilat menyambar bibir tipis Sehun. Mencium Sehun lebih dulu, karena sejak semalam, hanya pemuda pucat itu yang tampak begitu agressive.

Sehun tersenyum dalam lumatan nya. Ia senang, karena Lisa mulai menerima kehadiran nya.

Sehun menggeram tertahan. Liang kewanitaan Lisa benar-benar sempit, penisnya serasa terurut dan terjepit didalam sana.

"Lisa---- nngh ...." Sehun menggerang tak kalah kencang, Ia memejamkan mata saat merasakan penisnya makin membesar di dalam sana. Pemuda itu mendongak saat merasakan remasan kuat Lisa pada penisnya.

"Oppahh---- oppahh aah ----" Sehun mengerti. Lisa akan mencapai klimaksnya. vagina gadis itu terus berkedut dan semakin menjepit kuat penisnya.

Maka dengan gerakan cepat, Sehun menahan pinggang Lisa. Lalu secapat angin, pemuda itu menghentaknya dengan sangat kuat. Menimbulkan erangan keras dari Lisa yang terdengar begitu menggoda.

"Aahhh -----" Sehun mendongak sambil memejamkan mata. menikmati kenikmatan yang begitu menyiksanya.

Bukan pertama kalinya memang ia bercinta, tapi baru kali ini ia merasakan kenikmatan yang begitu menusuk hingga tulang-tulang nya. Hanya bersama dengan Lisa.

"Oppahh ---- please harder" Sehun mengerti. puncak kenikmatan itu hampir sampai. Maka dari itu ia semakin menghujam vagina Lisa, menghentakkan pinggulnya dengan kuat dan menahan pinggul Lisa dengan tangan kekarnya.

"Aahh--- yesss aahhh----" pelepasan itu datang, dan karena itu lubang Lisa semakin menyempit, menjepit penis Sehun yang sudah mulai berkedut di dalam sana.

"Baby ---- ngghhh" Sehun meracau tak karuan. Pemuda itu memompa penisnya makin cepat di dalam vagina Lisa yang masih sensitive karena pelepasan nya.

"Ouh--- damn aahh ahhh" tiga kali hujaman terkahir, Sebelum Sehun melepaskan cairan putihnya dalam rahim Lisa. Ia meremas pinggang Lisa menikmati pelepasan nya yang luar biasa nikmat.

Nafas keduanya tersengal-sengal. Tubuh Lisa lemas, gadis itu mambawa keningnya jatuh pada bahu lebar Sehun. Diam disana sejenak, sambil kembali mengatur nafas dengan memejamkan mata.

"Aku mencintaimu" kata cinta itu sontak membuat tubuh Lisa menegang. Tapi hanya sesaat, karena setelah itu, gadis itu tersenyum tipis tanpa diketahui oleh Sehun.

Hatinya menghangat. Selama ini, setiap kali habis bercinta dengan banyak pria, hanya ucapan 'kau sangat mengagumkan' atau 'kau hebat' yang selalu di dengarnya.

Tak ada ucapan sayang ataupun cinta.

Hal ini yang membuat Sehun berbeda. Pria itu jelas begitu tulus padanya, membuat Lisa ingin menjadi egois dan hanya ingin memiliki Sehun untuknya sendiri.

Sehun mengelus sayang surai panjang Lisa. Pemuda itu mengecup bibirnya sebentar, sebelum kembali memeluk erat tubuh Lisa.

"Tunggu sebentar lagi oke? Aku akan membereskan semuanya dengan Sejeong, dan setelah itu .... Aku seutuhnya milikmu"

Lisa tertawa ringan "memang bisa begitu?" ucapnya lemah, masih dalam menikmati sisa-sisa pelepasan nya.

"Tentu saja. Dan satu lagi, kau itu milikku. Semua yang ada padamu itu milikku. Jadi tak ada yang boleh menyentuhmu seperti ini selain aku"

Lisa kembali terkekeh. Gadis itu menarik kepalanya menjauh, ia masih tetap berada diatas Sehun dengan pusat tubuh inti keduanya yang masih tertaut.

Lisa menatap Sehun lekat dengan kedua mata bulatnya.

"Sejak kapan?" alis Sehun terangkat naik mendengar pertanyaan Lisa.

"Sejak kapan Oppa menyukaiku? Dan kenapa harus menyukaiku?"

Sehun menarik tubuh Lisa, semakin mengikis jarak antara keduanya.

"Kenapa yah? Aku tak tahu. tapi menyukai seseorang itu tak butuh sebuah alasan sayang. Aku tak bisa menjelaskan kenapa aku menyukaimu, itu terjadi begitu saja"

Lisa tersenyum dan bertepatan dengan itu, Sehun kembali mengecup singkat bibirnya.

"Oh tidak ------" Lisa menarik diri menjauh dan menatap Sehun tak percaya "Oppa ----"

Sehun tak bisa menahan bibirnya untuk tak tersenyum lebar "tak tahu sejak kapan, tapi ia selalu eraksi saat melihatmu" Lisa masih menatap Sehun was-was saat tau penis pemuda itu kembali membesar di dalam liang surgawinya.

"Oppa -----"

"Sekali lagi yah?"

"Tap--- ahh" Tak sempat protes. Karena Sehun begitu saja kembali meraup nipple Lisa yang berada tepat didepan wajahnya, dan mulai bergerak untuk kembali menghujam Lisa.

"Oppa hh----"

"Sehun"

Baru saja akan memulai aktifiras panas nya bersama Lisa. Sehun tiba-tiba saja menghentikan kegiatan nya saat sebuah suara menerpa indra pendengaran nya.

Pemuda pucat itu sedikit medongak dibalik tubuh Lisa, dan sudah mendapati Sejeong yang berdiri disana, menatapnya tak percaya.

Sehun memejamkan mata dan mengumpat dalam hati.

"Sialan. Aku lupa mengganti password apartemen" gumamnya menahan amarah.

Sehun menatap Lisa yang saat ini berdiam kaku diatas tubuhnya. Gadis itu seakan sangat paham akan siapa yang baru saja datang, dan menggagalkan aktifitas panasnya bersama Sehun.

Sehun menyentuh sisi wajah Lisa dengan sayang. Pemuda itu tersenyum menenangkan pada Lisa dan memintanya untuk berdiri.

"Kau -----" Sejeong tak dapat menahan amarahnya saat melihat siapa yang sejak tadi duduk di atas pangkuan kekasihnya.

"Sekali jalang, tetaplah jalang" ucapnya penuh amarah ketika melihat Lisa yang sudah menyingkir dan berdiri dari pangkuan Sehun.

"Jaga ucapanmu Sejeong"

"Kau membelanya?" Sejeong menatap Sehun yang kini dengan begitu tenang bangkit dari duduknya, dan kembali memakai boxer yang jatuh dimata kakinya.

Pemuda itu begitu tenang, tak terlihat merasa bersalah sama sekali.

"Jangan bicara seperti itu pada Lisa-ku. Dia tak bersalah. Aku yang menyerahkan diriku padanya"

Sejeong menggeleng tak percaya "wae? Kenapa kau melakukan ini Sehun? Apa kau tak cukup puas dengan ku selama ini?" pelupuk mata Sejeong sudah basah, membuat rasa bersalah Lisa muncul begitu saja.

Hati Lisa juga sakit saat melihat Sejeong yang menangisi Sehun seperti itu. Apalagi semua ini juga karena nya.

"Kau bahkan tak mengunakan pengaman saat tidur dengan nya" mata Sejeong manatap tajam pada satu arah, dan Sehun mengikuti kemana arah mata Sejeong memandang.

Gadis Kim itu, semakin sakit saat melihat bekas cairan cinta Sehun yang mengalir pada pada dan betis Lisa. Selama mereka bercinta, Sehun bahkan tak lupa untuk selalu menggunakan pengaman saat bersamanya.

Miris sekali.

"Kau -----" amarah Sejeong kembali naik kepermukaan "apa tak puas kau merusak hubungan gadis-gadis diluaran sana? Kenapa harus Sehun juga? Kau tak puas yah dengan satu lelaki? Dasar pelacur"

"Kim Sejeong"

"Wae? Ada yang salah dengan ucapan ku? Dia itu pelacur Sehun~ah, dia merusak hubungan kita"

Sehun mengepalkan kedua tangan nya, mencoba menguasai diri. Dia tak ingin berakhir kasar pada gadis Kim didepan nya ini.

Menghembuskan nafas berat, Sehun menoleh pada Lisa. Gadis itu sejak tadi hanya diam, dan Sehun tahu Lisa tak baik-baik saja.

Menangkup wajah Lisa dengan telapak besarnya, Sehun kembali tersenyum manis.

"Masuk ke kamar dan tunggu aku disana, oke?"

"Oh Sehun" Sejeong tak percaya, bagaimana Sehun bisa bersikap selembut itu pada Lisa, saat didepan nya ada dia, yang masih berstatus sebagai kekasihnya?

Sehun mengabaikan teriakan amarah Sejeong. Pemuda itu malah mengecup singkat bibir Lisa untuk menenangkan si gadis Manoban "tunggu aku di dalam oke? Aku ingin bicara dengan Sejeong sebentar"

Lisa menatap mata elang Sehun dengan ragu. Ia menatap manik tajam itu sekali lagi, sebelum mengangguk dan mulai melangkah pergi meninggalkan Sehun dan Sejeong berdua di ruang tengah.

Sehun terus menatap punggung Lisa yang mulai menghilang dibalik pintu kamarnya, dengan Senyum yang tak sedikitpun pudar dari bibir tipisnya.

Setelah memastikan Lisa masuk ke dalam kamar, Sehun beralih pada Sejeong yang kini menatapnya terluka.

Pemuda tinggi dengan kulit pucat itu dengan santai melipat kedua tangan nya di depan dada, masih hanya dengan memakai boxer dan tak berniat sama sekali untuk mengganti baju.

"Wae ----?" suara Sejeong bergetar, tapi itu tak membuat Sehun tersentuh.

"Kenapa kau melakukannya?"

"Karena aku mencintainya" ucap Sehun tegas.

Sejeong tertawa miris "cinta?" gadis itu bahkan tak sadar kalau kedua pipinya sudah basah karena airmata.

"Lalu bagaimana denganku bajingan? Aku itu masih kekasihmu" Dada Sejeong naik-turun karena luapan emosi yang meledak begitu saja. Sakit sekali melihat kekasihnya bercinta dengan gadis lain didepan kedua matanya sendiri.

"Maafkan aku"

Sejeong kembali tersenyum miris "kalau saja memaafkan semudah itu"

Sehun mengangguk membenarkan "benar. Maka dari itu bencilah aku, kutuklah aku. Tapi jangan sentuh Lisa, dia tak bersalah dalam masalah ini"

"Kau masih membelanya?" Sehun menggeleng dengan begitu tenang.

"Sudah ku bilang, aku yang datang padanya. Aku yang menyerahkan diriku pada Lisa. Semua salahku"

Isakan Sejeong makin kencang terdengar. Gadis itu tak menyangka akan seperti ini nasib percintaan nya. Ia kira Sehun itu pelabuhan terakhir untuknya.

"Aku tak tahu sejak kapan, tapi rasa ku padamu sudah perlahan-lahan terkikis, bahkan sebelum aku memulai semuanya bersama Lisa. Maafkan aku Sejong~ah"

"Lalu mengapa kau tak bilang dari dulu? Kenapa harus membuatku melihat adegan menjijikan itu sekarang?" nada suara Sejeong meninggi. gadis yang biasanya tampak sangat sabar itu tampak begitu berbeda.

"Aku menunggu waktu yang tepat. Kau sibuk syuting, dan selama aku sendiri, aku merasa semakin jauh darimu. Aku akan menga------"

"Stop. Jangan membela diri Sehun. Kau hanya mencari alasan atas perbuatan menjijikan mu bersama jalang itu"

"Sudah kubilang jangan menyebut nya seperti itu" Sehun menggeram, tak terima Lisa-nya disebut jalang oleh Sejeong.

"Kau marah aku menyebutnya jalang? Bukankah nama panggilan itu memang sang------"

"Cukup" suara tinggi Sehun berhasil membuat Sejeong terdiam. Gadis itu menatap Sehun yang kini terasa sangat berbeda dengan Sehun-nya yang dulu.

"Aku tak ingin berdebat. Jadi ayo selesaikan ini dengan cepat"

Sejeong manatap Sehun terkejut "mak---- maksudmu?"

Sehun menarik nafas dalam, sebelum membuangnya secara perlahan. Kemudian, Sehun menatap Sejeong dengan tatapan teduhnya.

"Ayo kita akhiri saja hubungan kita"

        

         

             

        

           

TBC.

       


Ini apa woe 😭 author left the chat (2)

Nista banget😭😭 aku g yakin ini berhasil, karena aku sudah sangat buntu menjelang ending🤭🤭

Jadi aku harap, hasilnya g ancur2 banget lah yah😭😭

     

       

       

       

Mr. Oh

Ms. Manoban
      

Mbk Sejeong hehe 🌚

   
    

© hunlisa.oslm

❤❤❤

        

      

        

        

           

         


Selasa, 22 oktober 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro