Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2. GIVE UP [ NOONA ]


 

   
*********

    
Happy reading ......

Warning typo .......
    

***********

   

  

   

    

    

   

"Sehun~ah ....."

"Noona jebal ....." Sehun menatap Yoona dengan wajah frustasinya "aku mencintai Noona .... Tidak kah kau tahu itu?"

Yoona menatap pemuda yang sudah dianggap adiknya itu dengan pandangan teduh "kau ..... Hanya terobsesi padaku"

Sehun menggeleng tegas "bagaimana mungkin perasaanku bisa kau sebut dengan obsesi?" Sehun menatap Yoona dengan pandangan kecewa.

"Kau tidak mencintaiku Oh Sehun, perasaan yang kau rasakan itu bukan cinta .... Kau hanya ------"

"Noona ......" Sehun meraih kedua tangan Yoona dan mengenggamnya erat, kemudian mengarahkan satu tangan si gadis pada dada bidangnya.

"Lalu .... Apa kau bisa mengartikan ini?" Sehun menatap Yoona teduh. Gadis cantik itu mengigit bibir bawahnya saat mendengar detak jantung sehun yang berdetak dengan sangat cepat "bagaimana kau bisa menyebutnya dengan obsesi, kalau jantungku selalu berdetak tidak stabil saat berada didekatmu?"

"Se-sehun~ah ....."

"Noona .... beri aku kesempatan. Sudah sangat lama aku menginginkan mu"

Yoona diam, sampai gadis itu kembali bersuara dengan membawa sebuah nama yang membuat tubuh Sehun menegang sempurna.

"Lisa ....." Yoona berucap lirih "bagaimana dengan Lisa? bukankah kalian sedang bersama?"

Tangan besar yang semula menggenggam erat tangan Yoona, tiba-tiba saja terlepas saat mendengar satu nama yang ------ selama hampir satu tahun ini selalu menemani Sehun.

Yoona tersenyum "kau hanya bingung dengan perasaanmu" gadis cantik visual SM itu mengelus pelan punggung lebar Sehun.

"Aku akan memeprtimbangkan kembali perasaanmu, jika kau bisa melepaskan Lisa"

Sehun secepat kilat menoleh pada Yoona dengan mata yang melebar sempurna.

"N-noona ......"

"bagaimana?"

"Aku .... Aku ....."

"Wae? Kau tidak bisa melakukannya?"

Sehun diam, pemuda itu tiba-tiba saja blank, dan tidak tahu apa yang harus dilakukan nya. Pikiran nya penuh dengan Lisa yang berada jauh di Korea sana.

Hingga tepukan halus pada bahu lebarnya menyadarkan Sehun dari lamunan singkatnya tentang Lisa.

"Sehun~ah ....." Yoona tersenyum dengan begitu manis "kau hanya tersesat, bukan aku .... Tapi kau mencintai Lisa"

"Noona tapi -------"

"Kalau kau benar-benar mencintaiku, kau akan langsung menjawab 'IYA' saat aku memintamu untuk meninggalkan Lisa" Sehun menatap Yoona yang masih tersenyum manis kepadanya.

"Dia selalu ada bersamamu, menemanimu dengan begitu sabar ...... Aku tidak yakin ada wanita lain sehebat Lisa, yang dengan begitu tulus menunggu pria yang hatinya masih terjebak pada wanita lain"

Kalau kata-kata bisa menampar seseorang, mungkin saat ini Sehun sudah merasakan nya lewat kalimat menusuk Yoona.

Pemuda itu tiba-tiba saja merasakan perasaan ...... Takut akan kehilangan. Hati nya tidak tenang karena memikirkan Lisa yang sedang sendiri di Korea sana.

"Sepertinya kau mulai sadar" Yoona berucap dengan begitu lembut.

"Jangan sampai .... Kau hidup dalam penyesalan saat kau terlambat menyadari tentang perasaanmu" Sehun menatap Yoona sendu.

"N-noona ......"

Tangan panjang Yoona kembali mengelus punggung Sehun "gwenchana ..... aku senang bisa menyadarkanmu" gadis cantik itu mencoba menenangkan si pemuda Oh.

"Sebaiknya kau pulang, aku baik-baik saja disini" Yoona menarik nafas dalam, sebelum membuangnya secara perlahan "pikirkan lagi kata-kata ku .... Jangan sampai menyesal ... Arra?"

Sehun masih diam, rasa nya untuk berbicara saja sangat susah. Pemuda itu tidak dapat lagi berpikir jernih. Ia seakan lupa tujuan awalnya, datang ke NY karena ingin meyakinkan Yoona.

Dalam sekejap, Sehun seakan melupakan itu semua.

"Pulanglah ..... Dan mulai semuanya dari awal bersama Lisa"

    

   

    
"AACK SIAL !!"

Brak ~

Sehun mematikan mesin treadmill dengan begitu kasar, hingga sedikit menimbulkan kegaduhan yang cukup nyaring.

Tubuhnya penuh dengan peluh, nafasnya terengah tidak beraturan saat kembali mengingat perdebatan kecil nya bersama Yoona, satu tahun lalu.

Sehun membuang nafasnya kasar, sebelum memjamkan mata untuk meredam emosi yang begitu tak terkendali belakangan ini. Nyatanya, yang dikatakan Yoona memang benar-benar terjadi. Selama satu tahun, ia hidup dalam penyesalan.

Menyesal karena begitu terlambat untuk menyadari tentang perasaan nya. Dan menyesal karena terlambat menahan Lisa untuk berada disampingnya.

Setelah Lisa memutuskan untuk pergi, Sehun tidak lagi punya keberanian untuk memohon pada gadis itu. Rasanya ia terlalu malu pada Lisa untuk sekedar menunjukkan dirinya didepan wanita yang selalu mengganggu pikiran nya selama satu tahun terakhir ini.

Tanpa Lisa .... Rasanya ia begitu tersiksa. Gadis itu hidup dengan baik tanpanya, tapi tidak dengan Sehun. Ia hidup dalam penyesalan dan rasa bersalah.

"Maafkan aku" gumam Sehun lirih. Ia memejamkan mata untuk kembali merasakan sesak, setiap kali mengingat Lisa yang sama sekali tidak bisa ia gapai.

Lisa-nya ..... Tampak sangat jauh.

 
  

"Hyung dia ...... baik-baik saja kan?" Baekhyun bertanya pada Junmyeon yang berada di sisi nya, tanpa sedikitpun mengalikan pandangan nya dari sosok Sehun didepan sana.

Baekhyun menatap Sehun khawatir. Pasalnya pemuda itu terlihat begitu kesakitan dan tampak kacau. Ia bisa melihat itu semua dari sorot mata sang Maknae.

"Ku harap begitu" pemuda Kim membuang nafas berat.

"Tidak bisakah kita membujuk Lisa? aku khawatir pada emosi Sehun yang akhir-akhir ini begitu tak terkendali"

Junmyeon menoleh dan menatap Baekhyun tajam "jangan libatkan Lisa lagi dalam masalah Sehun"

"Tapi ------"

"Tidak, Baekhyun. Jangan menyiksa Lisa lagi. Sehun begini juga karena bebodohan nya"

Baekhyun kembali menghela nafas kasar "setidaknya, biarkan mereka kembali bicara berdua. Masalah mereka belum selesai"

"Menurutku sudah" Junmyeon tersenyum tipis dan menatap Sehun dengan pandangan kosong.

"Sejak Sehun lebih memilih berangkat ke NY, aku sudah menganggap Sehun lebih memilih Noona dari pada Lisa"

Baekhyun melirik sang Leader dengan tatapan tidak setujunya. Pemuda cantik itu merasa, hubungan Sehun dan Lisa belum selesai sampai disini. Baekhyun merasa ....... kedua Maknae kesayangan nya itu masih saling mencintai, meskipun Lisa -------

"Dengan Sehun lebih memilih berangkat ke NY dulu, Sehun harus sudah siap untuk kehilangan Lisa"

"Hyung ......"

"Jangan ganggu Lisa lagi dengan membawa masalah Sehun, Baek. Lisa berhak untuk bahagia"

   
-

-

   

"Im going solo lo lo lo lo lo~ "

      

Kim Jongin tersenyum bangga, dengan mata yang tidak pernah lepas pada layar lebar dihadapan nya itu. Ya, pemuda itu baru saja menyaksikan, sang kekasih yang baru saja live perform di MBC Muisc core.

"neomu yeppeo"

Tanpa sadar, kata-kata itu terlepas begitu daja dari bibir Jongin. pemuda itu terlihat sangat bangga hingga senyumnya sama sekali tidak tampak memudar.

Exo saat ini juga berada dalam satu program music yang sama dengan Jennie, untuk mempromosikan 5th Repackage Album " Love Shot " yang release pada 13 Desember 2018 lalu.

"Aku tahu Jennie sangat cantik, tapi bisakah kau biasa saja untuk manatapnya? Kau seperti ahjussi-ahjussi mesum di club malam"

Jongin mendengus pelan dan menoleh pada Baekhyun.

"Hyung diamlah. Tidak bisa melihat orang senang yah?"

Mulut Baekhyun mencebik lucu "dasar budak cinta"

Jongin tersenyum miring "lebih baik menjadi budak cinta, dari pada harus gagal move on"

Chanyeol yang sejak tadi hanya memperhatikan perdebatan keduanya, tiba-tiba tertawa lepas begitu mendengar ejekan Jongin untuk Baekhyun.

Baekhyun menatap pemuda yang tingginya tidak manusiawi itu dengan tajam "diamlah Park. Kau dan Jongin sama saja. Dasar duo Bangsat"

"Ya! Apa maksudmu dengan duo? Kita ini trio, kau lupa dengan Sehun?" Jongin mengangguk menimpali protes Chanyeol pada Baekhyun.

"Ck. Bagaimana Sehun bisa bergabung bersama kalian, kalau dia juga gagal move on sepertiku"

Seketika itu, tawa Jongin dan Chanyeol terdengar dengan begitu keras. Dan yang orang yang sedang dibicarakan, hanya bisa diam dan sama sekali tidak perduli. Sehun punya dunianya sendiri. Lagi pula, apa yang dibicarakan Baekhyun tadi memang benar, ia memang belum bisa melupakan Lisa.

Sementara sang Leader hanya bisa geleng-geleng kepala melihat perdebatan ketiga pemuda, yang tingkahnya masih terlihat seperti bocah. Pemuda Kim sama sekali tidak berniat untuk melerai ketiganya, karena Junmyeon berpikir .... Itu akan percuma. Mengingat mulut Baekhyun dan Chanyeol memang sudah begitu sejak lahir.

"Anneyeong hasseyo ....."

Sehun mengangkat kepalanya, begitu mendengar suara yang begitu ia kenali. Suara yang pernah memanggil namanya dengan begitu manja.

"Lisa ......"

Gadis itu tersenyum manis dan bertepuk tangan heboh saat Jongin perlahan menghampiri anggota termuda Blackpink itu.

Chanyeol dan Baekhyun kompak menoleh untuk menatap Sehun, yang saat ini sudah membeku sempurna.

  

 
"Lisa ..... Ada apa kemari?" gadis itu memberikan paper bag yang ia bawa tepat didepan wajah Jongin.

"Titipan dari Eonnie"

"Untuk ku?" Lisa mendengus dan mengangguk.

"Tentu saja. Mana mungkin untuk Baek Oppa"

"Ya! Maknae" Lisa meringis saat Baekhyun manatapnya tajam seolah ingin mengulitinya.

"Aku harus pergi"

"Eoh, kenapa buru-buru. Tidak ingin masuk dulu? Minum kopi atau teh misalnya" Lisa menggeleng dan terkekeh.

"Nope. Aku harus segara pulang" Jongin menoleh kebelakang untuk melihat Sehun. Pemuda pucat itu kini sedang menatap Lisa intens yang masih berdiri di ambang pintu rest room Exo.

Jongin membuang nafas dan mengangguk lemah "baiklah. Hati-hati dan sampaikan terima kasihku pada Jennie"

Lisa memutar bola matanya malas "Oppa bisa menghubunginya dan berterima kasih lah sendiri pada Eonnie, kenapa harus menyuruhku"

"Ugh .... Nappeun gijibae"

Jongin mengangkat tangan nya, berpura-pura akan memukul Lisa. Tapi gadis itu malah terkekeh dan sama sekali tidak takut akan geretakan pemuda tanned itu.

"Kau pulang bersama siapa?"

Lisa diam dan tampak berpikir. Kemudian gadis itu kembali tersenyum pada Jongin.

"Bokyung Oppa" Jongin mengangguk paham.

"Kalau begitu aku pegi dulu Oppa" Lisa sedikit menengok kebelakang untuk menyapa Baekhyun, Chanyeol dan Junmyeon.

"Oppadeul ... Aku pergi dulu" Chanyeol melambaikan tangan dan tersenyum lebar pada Lisa.

"Sampai jumpa mantan calon adik iparku" Lisa terkekeh pelan dan beralih Pada Junmyeon "aku pulang Oppa"

Junmyeon mengangguk pelan sambil tersenyum hangat "hati-hati, langsung pulang dan jangan mampir kemana-mana lagi" Lisa mengangguk semangat sambil menjulurkan jempol nya pada Leader Exo itu.


    

     

    

  
  
"Dia ..... Benar-benar mengabaikanku?" Sehun tersenyum miris, sambil bergumam pelan.

Lisa sama sekali tidak menatapnya, mengabaikan nya seolah ia tidak berada disana. Gadis itu, benar-benar tidak menganggap kehadiran nya, sama sekali.

"Apa yang harus aku lakukan, Lisa~ya" Sehun tersenyum pedih "aku sangat merindukanmu"

Junmyeon hanya bisa menatap Maknae nya itu dengan prihatin. Tidak ada yang bisa ia perbuat untuk menolong Sehun.

Lisa hidup dengan baik, meskipun tanpa Sehun. Tapi sebaliknya, pemuda pucat itu tersiksa sendiri karena kebodohan yang ia lakukan satu tahun yang lalu.

Kebodohan yang membuatnya harus kehilangan Lisa.

Pemuda Kim membuang nafas lelah "mungkin dengan merelakan nya, itu akan lebih mudah untuk mu Sehun~ah"

Sehun terkekeh ringan "merelakan?" ulang pemuda pucat itu dengan nada suara yang begitu menyayat hati.

"Bagaimana aku bisa melakukan nya ...... Hyung"

Sehun menunduk dan memijit pelan tulang hidungnya.

"Aku mencintai Lisa ..... Aku merindukan nya .....  Nan eotthokaji Hyung ......"

Suara nya bergetar. Sehun menatap sang Leader dengan mata yang sudah sepenuhnya basah. Pemuda itu ...... Menangis ---------

 
Karena Lisa.

  

   
    

  

    Maaf kalo tidak nge feel 😭

  

   

   

  



  

  

  
Minggu, 9 Juni 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro