Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

07. THE DEVIL [ END ]

    


       

        

     
Hello, sebelumnya saya pengen minta maaf. I'm really sorry atas kejadian tempo hari. Anggap saja saya baperan hehe, makanya saya minta maaf.

Anggap aja saya sedang khilaf waktu itu.....

Tapi, kalo kalian g suka dengan apa yang saya tulis, just block me. Tidak usah dibaca. Jangan meninggalkan komentar yang tidak enak dibaca, hehe.

Just fanfic, okay?

Bedakan mana mengkritik dan mana komen yang menjurus kasar dan menghina .....

Terima kasih🙏

    
    
Selamat membaca. Warning typo.

Kalau ada kata-kata yang kurang enak dibaca, maklumi saja yah hehe🙏

~~~~~~~~~

   

    

    

    

    

     

   

   

  
"Gwenchana?"

Suara Sehun mengalun dengan begitu lembut, seketika menyadarkan Lisa dari lamunan singkatnya.

Pemuda itu mengangkat tangan Lisa yang sejak tadi terus berada di genggaman nya, mengarahkan nya pada bibirnya dan mencium punggung tangan wanitanya dengan begitu lembut.

Lisa tersenyum tipis melihat itu "Memangnya aku kenapa, Oppa?"

"Kau diam terus dari tadi" Sehun melirik Lisa sekilas "Apa yang sedang kau pikirkan, sayang?"

Lisa menatap dalam Sehun dari samping, sebelum menggeleng lemah "nothing" jawabnya singkat.

Sehun membuang nafasnya pelan. Jujur saja ia tak puas mendapat jawaban seperti itu dari sang pemilik hati. Sehun tau wanitanya sedang tak baik-baik saja. Ia ingin Lisa jujur padanya, menceritakan apa yang sedang gadis itu pikirkan. Membagi sedikit babannya pada Sehun.

Setidaknya, biarkan Sehun merasa berguna untuk Lisa. Ia ingin Lisa berbagi masalahnya.

Lisa kembali memalingkan wajah. Menatap sisi kiri jendela mobil Sehun, yang nyatanya lebih bisa membuatnya merasa tenang.

Ya, gadis itu kini sedang berada di mobil mewah milik Maknae Exo itu.

Sejak kepulangan Sejeong yang tadi tiba-tiba hadir di apartemen Sehun, Lisa meminta pemuda pucat itu untuk mengantarnya pulang. Berada disana lama-lama, membuat Lisa merasa sesak.

Sebenarnya Sehun sudah menahan Lisa untuk bertahan lebih lama di apartemen nya, tapi gadis itu bilang lelah dan ingin pulang.

Maka di sini lah mereka sekarang, di dalam mobil yang tampak begitu hening, melaju dengan kecepatan rata-rata menuju dorm Blackpink.

"Kau yakin baik-baik saja sayang? Kau tidak sakit 'kan?"

Lisa menggeleng tanpa berniat sedikitpun untuk menoleh dan menatap Sehun "tidak Oppa. Aku baik. Hanya lelah, jangan khawatir"

Sehun mengangguk ragu. Meskipun tahu Lisa-nya berbohong, tapi Sehun mencoba untuk mengerti. Mungkin Lisa memang butuh waktu untuk berpikir.

Nanti, setelah gadis itu merasa lebih baik, baru Sehun akan bertanya lagi.

Maka yang bisa Sehun lakukan hanya terus menggenggam tangan Lisa sambil mencoba focus untuk mengemudi. Sehun hanya mencoba untuk membuat Lisa nyaman. Berharap genggaman tangan ya, dapat membuat Lisa merasa lebih baik.

Lisa memejamkan mata sebelum hembusan nafas kasarnya teedengar, ia sedang mencoba untuk melupakan kejadian beberapa jam lalu. Kejadian yang nyatanya masih terus berputar di kepala nya. kalimat menusuk Sejeong tadi memang begitu mempengaruhinya. Membuat rasa bersalah itu terus menghantui Lisa.

Bagaimanapun ... Ia sudah merusak segalanya. Merusak hubungan Sejeong dan Sehun yang awalnya baik-baik saja----- menjadi kacau, membuat keduanya membenci satu sama lain. Semua salah nya.

Ia memang pelacur, ia memang jalang. Tak seharusnya sekarang ia duduk manis di samping Sehun dan mendapatkan perlakuan yang begitu manis dari sang pemuda Oh.

Setelah semua yang terjadi, masih pantaskah ia mendapatkan perlakuan yang begitu Special dari Sehun?

Mata bulat Lisa makin terpejam dengan begitu erat.

       

         

         

  
    
"Apa?"

Sejeong menatap Sehun tak percaya "Kau baru saja bilang apa?"

"Ayo kita berhenti sampai disini. Hubungan kita tak akan bisa di selamatkan, Sejeong~ah"

Sejeong tertawa kencang. Terdengar begitu menyakitkan di telinga Lisa yang kini sedang mencoba untuk menguping dari dalam kamar Sehun.

Gadis bermata bulat itu mengigit bibir bawahnya. Gugup.

"Kerena wanita sialan itu?"

"Kim Sejeong!!"

"Sudah selama ini Sehun, dan kau mau mengakhiri semuanya hanya demi wanita itu? Tak bisa di percaya"

Sehun membuang nafasnya kasar, mencoba sebisa mungkin untuk menahan diri "sudah kubilang bukan karena Lisa. Jangan melibatkan nya dalam masalah yang kita hadapi sekarang"

"Masalah apa?" Sejeong memekik keras "memang nya kita ada masalah apa? Setauku, kita baik-baik saja sampai dia datang dan merebutmu dariku, Sehun"

"Kita tak memiliki masalah apapun sebelum kedatangan nya" ucap Sejeong lemah. Gadis itu menatap Sehun terluka.

"Kau benar" Sehun mengangguk pelan "kita tak memiliki masalah apapun. Tapi masalahnya ada padaku" Sejeong menatap kekasihnya ------- atau sebentar lagi bisa di sebut sebagai mantan kekasihnya dengan alis bertaut.

Sejeong sama sekali tak mengerti akan apa maksud dari ucapan Sehun.

"Masalahnya ada padaku. Salahkan aku yang sudah tak merasakan apapun padamu"

"Se--- sehun"

"Rasaku padamu perlahan menghilang sejak kau meminta untuk merahasiakan hubungan kita Sejeong~ah. Aku kecewa"

Sehun menatap Sejeong dengan sorot mata kecewa nya "katakan aku egois. Tapi apa aku salah kalau menginginkan mereka tahu tentang hubungan kita? Kau tak pernah percaya padaku, dan lebih memilih untuk menyembunyikan semuanya tentang kita pada mereka"

"Sehun-----" Sejeong menatap Sehun terluka "kau yang tak mengerti aku selama ini"

"Ya! Oleh karena itu mari kita berhenti saja sampai sini. bukankah itu lebih baik? Hubungan kita tak akan lagi membebanimu"

Reaksi tenang Sehun, rupanya membuat Sejeong terluka. Gadis itu matanya sudah berkaca, dan hanya butuh satu kedipan saja ... Maka cairan bening itu akan segera lolos.

"Kau----- hanya mencari alasan saja. Kau hanya ingin melindungi jalangmu itu kan?"

"Sudah kubilang jangan libatkan Lisa dalam masalah kita" pekik Sehun kencang, ia tak terima Sejeong terus menyeret Lisa dalam masalah mereka "salahkan aku. Kalau kau ingin, maki saja aku"

Sehun menatap Sejeong lurus dengan sorot tajam nya "Aku dengan sangat sadar membawa Lisa kemari, dan aku juga dengan sangat sadar mengajaknya untuk bercinta. Aku mencintainya. Kau puas?"

Sejeong menggeleng ribut "kau----- kau pasti bohong. Iya kan?" Air mata Sejeong yang sejak tadi di tahan jatuh begitu saja "katakan padaku kau pasti bohong"

"Aku jujur. Maafkan aku kalau kau terluka, tapi selama ini aku jauh lebih terluka, kau tahu?" Sehun menunduk sebentar untuk membuang nafasnya.

"Selama ini aku bertahan, mencoba untuk selalu ada untukmu, mendukungmu .... Tapi hadir ku seakan tak berarti apapun bagimu. Maaf kan aku karena egois, aku ingin kita berjalan bersama di depan mereka .... Bukan di belakang mereka"

"Se---- sehun"

Sehun membuang nafasnya kasar. Ia meremat surai hitamnya dengan begitu kuat. Pemuda itu frustasi.

"Hubungan kita sudah tak sehat. Kau sudah sering berbohong kepadaku, meskipun aku selalu jujur padamu" Sehun tertawa miris.

"kau bahkan diam-diam pergi ke Jeju bersama teman aktormu itu tanpa sepengetahuan ku"

Sehun tersenyum miring, ketika  melihat Sejeong menatap terkejut padanya dengan mata yang melebar sempurna.

"Kau terkejut? Haruskah ku katakan juga kalau aku menemukan kondom di dalam dompetmu setelah kau pulang dari Jeju waktu itu?"

"Se--- sehun kau ----"

"Aku tahu. Tapi aku hanya diam selama ini. Aku bodoh 'kan?" ucap Sehun pelan. pemuda pucat itu kemudian menunduk dalam.

"Sejeong~ah ..... Jinja mianhae ... Tapi aku sudah tak bisa lagi bersamamu"

"Kau------ " Sejeong terisak tertahan "kenapa kau melakukan ini padaku? Harusnya bilang saja kalau ingin berpisah, jangan buat aku melihat semua ini dengan mata kepalaku sendiri" pekikan yang di sertai Isakan Sejeong terdengar begitu jelas.

Sehun tak bisa berbuat apa-apa, selain membiarkan mantan kekasihnya itu meluapkan amarah padanya. Meskipun cara yang ia lakukan ini terlihat begitu kejam, tapi bukankah mereka sekarang impas?

Katakan lah Sehun jahat, tapi Baekhyun benar. Sudah sejak lama ia tak nyaman akan hubungan nya bersama Sejeong. Selama ini ia bertahan dalam hubungan yang berjalan begitu semu.

Tapi satu yang pasti. Sebelum Sehun bermain api, Sejeong lebih dulu sudah melakukan nya. Gadis demgan senyum manis itu dengan begitu tega menghianati kesetiaan Sehun yang selalu pemuda itu jaga untuknya.

Hingga saat Sehun merasa lelah----- saat itu juga Lisa datang dan begitu saja menggantikan nama Sejeong dihatinya.

Pertemuan singkat memang, tapi bukankah cinta itu tak mengenal waktu kapan ia datang, dan kapan ia pergi? Itulah yang terjadi pada Sehun sekarang.

Tangisan Sejeong makin kencang. Terdengar begitu pilu, hingga membuat gadis lain yang kini berada dalam kamar Sehun ikut nerasakan sakitnya.

Lisa kini tengah memandang lurus kedepan dengan tatapan kosong. Pelupuk matanya sudah basah, dan hanya di perlukan sekali kedipan, maka cairan bening itu pasti akan lolos dari mata indahnya.

"Apa yang harus aku lakukan?" Lirihnya pada dirinya sendiri.

Lisa bingung, ia seakan tak dapat memikirkan hal lain, selain menyalahkan diri atas semua hal yang sudah terjadi hari ini.

Gadis itu tiba-tiba saja gugup. Lisa terus saja menggigiti kuku-kuku jarinya. Ia tampak panik, seakan hilang kewarasan nya.

"Kalau saja Lisa tak pernah ada di antara kita, pasti semuanya akan baik-baik saja Sehun~ah. Semua ini karena dia yang hadir dan merusak segalanya"

Hingga suara merdu Kim Sejeong kembali terdengar, saat itu juga Lisa merasa dunia nya hancur. Ucapan Sejeong benar-benar mencolos tepat di dadanya.

Dengan tangan yang bergetar hebat, tangan Lisa terangkat untuk memukul sendiri dadanya yang terasa sesak.

Lisa menatap kosong dengan air mata yang terus mengalir tanpa bisa ia bisa kendalikan.

"Jadi ......" bibir Lisa bahkan ikut bergetar "semua karena aku? Karena kehadiran ku?"

Lisa menangis dan menyembunyikan wajah basahnya di sela-sela lipatan kedua kakinya. Gadis itu sesegukn dan terus merasa sesak di bagian dadanya.

Kalau memang semua karena nya, haruskah ia pergi saja?

       

           
         

       
        

    
"Kau melamun lagi sayang?" lagi, Sehun berhasil membuatnya kembali pada kenyataan, setelah Lisa kembali tenggelam dalam lamunan nya.

"Kita sudah sampai, aku memanggil mu sejak lima menit yang lalu" Sehun membuang nafas, dan menatap wanita nya dengan begitu lembut.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" alunan suara lembut tapi terdengar sangat tegas itu membuat Lisa reflek menarik sudut bibirnya. Entah sejak kapan, suara Sehun kini menjadi alunan terindah untuknya.

Lisa memang sudah gila.

"Hanya lelah, Oppa. Jangan khawatir" Lisa berusaha tersenyum di depan Sehun, menunjukkan pada lelaki itu bahwa ia baik-baik saja. Meskipun pada kenyataan nya Lisa hancur.

Sehun membuang nafas berat. Pemuda itu menunduk dalam, sebelum kembali mengangkat wajahnya dan tersenyum manis pada Lisa.

"Mungkin kau memang belum siap mengatakan nya padaku" Sehun tersenyum tulus "it's oke. Aku akan menunggumu sampai kau siap untuk bicara"

Lisa tertegun. Sehun tahu?

"O--- oppa"

Sehun terkekeh ringan "tak apa sayang. Mungkin kau masih belum siap untuk mengatakan nya, aku akan menunggu"

Sehun menatap lekat wajah wanitanya. Ia kemudian meraih tangan Lisa, menggenggamnya erat, kemudian mengecup punggung tangan Lisa dengan sayang.

"Tapi aku ingin kau tahu, aku selalu di sini saat kau membutuhkan ku. Aku di sini untuk mendengar keluhanmu, mendengar rasa sakit mu, mendengar umpatanmu" Sehun tersenyum tulus.

"Aku selalu ada di sini sayang, untukmu. Jadi datanglah padaku ketika kau sudah tak lagi sanggup menahan semuanya sendiri"

Lisa menunduk, gadis itu menggigit bibir bawahnya kuat menahan isakan. Sehun tahu, pemuda itu sangat mengerti apa yang ia rasakan sekarang.

Sehun begitu baik. Pantaskah ia di cintai oleh lelaki sebaik Sehun? Lisa hanya merasa tak pantas.

"Hey" Sehun mengangkat dagu Lisa. Ia tersenyum setalah menatap lama manik bulat milik Lisa. Senyuman yang entah mengapa bisa membuat Lisa merasa begitu tenang.

"Aku mencintaimu"

Lisa membeku. Masih benar-benar tak menyangka ucapan cinta itu keluar dari mulut seorang Oh Sehun.

"Aku tahu ini terlalu cepat, tapi persetan dengan itu" Sehun meraih satu lagi tangan Lisa yang bebas untuk digenggamnya "aku mencintaimu Lalisa. Tak butuh alasan khusus bagiku untuk aku mencintaimu. Tak peduli bagaimana mereka membicarakan mu dengan sangat buruk, aku tetap mencintaimu"

"O--- oppa"

"Kumohon----" Sehun menunduk, mencoba menahan perasaan takutnya "kumohon jangan mendongongku menjauh. Karena meskipun kau melakukan nya ------" Sehun menatap Lisa dengan begitu lekat "aku akan datang, terus datang sampai kau taknbisa lagi untuk mengusirku"

Lisa tertegun. Gadis cantik itu menatap Sehun dengan mata kaca nya "aku tak akan melepaskan mu begitu saja"

Lisa menunduk, dan akhirnya suara isakan itu terdengar "wae----- diluar sana masih banyak gadis yang lebih baik dari pada aku"

Sehun yang mendengar isakan pilu Lisa, langsung mendekap sayang tubuh gadisnya. Menenggelamkan wajah Lisa pada dada bidang Sehun.

"Sshhh ..... Jangan menangis. Meskipun banyak gadis yang lebih baik darimu, tapi yang kuinginkan hanya kau, sayang. Aku tidak ingin yang lain"

Sehun mengecup pucuk kepala Lisa "ku mohon. Jangan Buang aku. Cukup pria-pria masa lalu mu saja yang kau buang, jangan aku"

Lisa terkekeh kecil dalam isakan nya. Gadis itu memukul pelan dada Sehun, membuat sang pemuda Oh ikut terkekeh geli.

"Dan soal Sejeong, jangan pikirkan hal itu. Kau sama sekali tak merebutku dari nya. Hubungan kami memang sudah tak baik jauh sebelum kau datang" Sehun mengelus surai panjang Lisa, sesekali mengecupi pipi penuh gadis barbie itu.

Sehun tahu apa yang Lisa rasakan, gadis itu ------ hanya merasa bersalah pada Sejeong.

Sehun memejamkan mata. Merasakan berapa hatinya yang menghangat dan terasa begitu damai.

      

                    
           

       
     

    
"Hyung ......"

"Hhmm" Baekhyun menggumam menjawab Sehun.

"Sepertinya aku akan membuat sedikit masalah"

Senyuman Baekhyun seketika memudar. Pemuda itu menatap Sehun yang kini sedang menyeringai tipis.

"Kenapa tersenyum seperti itu?" nada suara Baekhyun bahkan terdengar takut  "Kau ------" Baekhyun menelan salivanya kasar "terlihat menyeramkan"

"Benarkah?" Baekhyun mengangguk, membuat Sehun tertawa kencang. Benar-benar tertawa begitu lepas membuat pemuda Byun bergidik ngeri.

"Sepertinya dia sudah gila" gumam Baekhyun pelan masih dengan menatap Sehun ngeri.

"kau ------ baik-baik saja kan maknae?"

Sehun tersenyum begitu lebar menatap Baekhyun "memangnya aku kenapa? Aku cukup baik, sangat baik malah"

Baekhyun masih menatap anggota termuda-nya itu was-was. Entah mengapa, ia mempunyai firasat buruk, saat melihat seringaian Sehun tadi.

"Hyung -----"

"Hmm"

"Ceritakan tentang Lisa"

"Lisa? Kenapa tiba-tiba?" Sehun hanya mengendikkan bahu acuh.

"Aku hanya ingin tahu. Memangnya kenapa sih? Tidak boleh aku bertanya?"

Baekhyun membuang nafas, kemudian kembali sibuk memainkan ponsel pintarnya.

"Bukan nya begitu. Aneh saja tiba-tiba kau bertanya tentang Lisa"

Baekhyun masih terus focus pada layar ponselnya, tanpa berniat untuk menatap Maknaenya yang kini sedang berdebar hebat.

"Kau kan anti dengan wanita selain Sejeongie. Lalu tiba-tiba kau bertanya soal Li------" ucapan Baekhyun tiba-tiba saja terhenti ketika pemuda cantik itu menyadari sesuatu.

Baekhyun langsung menoleh kesamping, matanya menyipit menatap Sehun yang kini tengah menaik kan sebelah alisnya bingung.

"Wae?"

"Seolma----- kau-----" pemuda yang memiliki suara indah itu makin menajamkan mata dan menatap Sehun lekat.

"alasan seseorang yang membuat mu melamun tadi----- itu Lisa?"

Sehun diam. Nyatanya apa yang baru saja di ucapkan Baekhyun adalah kebenaran. Berbohong pun sekarang tak ada guna nya.

Jadi yang di lakukan Sehun sekarang hanya mengangguk pasrah, kemudian menunduk dalam.

"Se--- sejak kapan? Maksudku----- wooahhh Daebak, kau menyukai Lisa?"

Sehun segera mengangkat wajahnya, menatap Baekhyun dengan mata membola tak percaya "Hyung gila. Mana mungkin aku menyukai gadis lain, sementara aku masih bersama Sejeong"

Baekhyun menggeram "kalau kau tak menyukai Lisa, kau tak akan membiarkan gadis lain masuk dalam pikiranmu. Apa lagi sampai membuatklmu galau dan melamun"

Skak mat.

Sehun seketika tak dapat mendebat Hyung cantiknya. Kalimat Baekhyun tadi rasanya seperti tamparan buatnya. Benar-benar langsung menusuk dada dan seketika membuatnya sadar.

Sepertinya Sehun harus menyerah. Pemuda itu sudah saat nya harus mengakui kalau dia memang jatuh pada pesona Lisa. Sehun sudah sepenuhnya jatuh pada Lalisa Manoban.

"Sehun~ah. Kalau kau bosan dengan Sejeong, kau boleh cari wanita lain, tapi jangan Lisa"

Sehun menatap Baekhyun tak suka. Kalau bukan Lisa, percuma juga ia main-main dengan wanita. Yang membuatnya galau kan Lisa, bukan wanita lain.

"Hyung -----"

"Pokoknya jangan Lisa. Kalau kau hanya mau main-main dengan nya, aku tak merestuimu"

Sehun membuang nafas kesal "memangnya kenapa sih? Aku begini kan karena Lisa, masa aku cari wanita lain, semantara alasan yang membuatku hampir gila itu si Maknae Blackpink itu"

Baekhyun mengusap wajahnya frustasi "tapi jangan Lisa---- aduhhh kau membuatku pusing saja"

Sehun mendesah jengah "memangnya kenapa sih Hyung? Kenapa aku tidak boleh------"

"Karena Lisa sakit!!"

"Apa? sa--- sakit?" Sehun menatap Baekhyun kosong "Hyung pasti bercanda. Beberapa hari yang lalu dia masih baik-------"

"Bukan fisiknya. Tapi hatinya"

Sehun mengernyit bingung. Baekhyun menghela nafas, sebelum meminta maaf pada Lisa dalam hati. Berharap Lisa tak akan mengetahui kalau dia yang telah membongkar masa lalu nya pada Sehun.

"Dulu, dulu sekali Lisa pernah berkencan dengan Jungkook. Kau pasti pernah dengar" Sehun mengangguk mendengar ucapan Baekhyun.

"Lalu?"

Lagi-lagi Baekhyun membuang nafas frustasi "aisshh, maafkan aku Lisa" gumamnya pelan sambil mengacak-acak surainya kasar.

"Waktu baru saja debut, Lisa berkencan dengan Jungkook, tapi si bajingan itu hanya memanfaatkan Lisa untuk mendapatkan tubuhnya saja" Baekhyun menatap Sehun sendu "kau pasti paham apa maksudku"

Sehun yang tadi sempat terkejut, sebisa mungkin bersikap biasa saja dan mendengar kan cerita Baekhyun dengan sabar.

"Waktu itu, setelah berhasil merebut kegadisan Lisa, Jungkook membuang Lisa seperti sampah, dan bajingan itu muncul lagi dengan membawa gadis lain di depan Lisa tanpa merasa bersalah"

Nada suara Baekhyun jelas terdengar sedikit meninggi, pemuda itu sedang menahan amarahnya.

Bukan hanya Baekhyun, Sehun pun tanpa sadar sudah mengepalkan kedua tangan nya kuat, sesaat setelah Baekhyun menjelaskan dengan rinci masalah Lisa dan Jungkook tadi, entah mengapa ia ingin sekali meninju wajah tampan Jungkook.

"Waktu itu, Lisa sama sekali tak menangis, bahkan Jennie yang marah-marah. Lisa begitu tenang, tak mengumpat atau bahkan menyumpahi jungkook" Baekhyun tersenyum simpul.

"Tapi gadis itu menahan rasa sakitnya seorang diri. Sejak itu Lisa yang polos berubah. Dia mulai mendekati teman-teman 97 Linernya, dan semua itu di mulai dari Jaehyun"

"Jaehyun?" Baekhyun mengangguk pelan.

"Niat Lisa ingin membuat Jungkook cemburu dan kembali padanya" Baekhyun kembali terkekeh "itu berhasil. Setelah Jungkook kembali pada Lisa, gadis nakal itu mulai berselingkuh dengan Taehyung"

"HAH?"

Baekhyun menatap Sehun aneh "tidak usah terkejut begitu. Kau juga pasti sudah mendengar rumor yang tak baik soal Lisa diluar sana"

Sehun mengangguk kaku"Iya sih, tapi aku hanya mendengarnya tanpa mengetahui cerita di balik semua itu"

Baekhyun hanya mengangguk santai "niat Lisa untuk balas dendam pada Jungkook, terlaksana lewat Jaehun dan berakhir dengan Taehyung. Waktu itu jungkook marah besar. Dasar bajingan tak tahu malu" ucap Baekhyun dengan nada penuh kebencian.

"Dia kan yang membuat Lisa begini, harusnya yah teriama-terima saja kalau dia di selingkuhi Lisa"

Sehun speechless. Tak tahu harus bagaimana, tapi ia hanya terus diam dan menjadi anak yang baik untuk mndapatkan cerita selanjutnya dari Baekhyun.

"Lalu apa yang terjadi? Bukankah Hyung bilang, pembalasan dendam Lisa berakhir pada Taehyung?"

"Maja. Tapi ternyata masalah tak berhenti sampai situ. Jungkook yang marah, akhirnya menyebarkan desas-desus tak baik tentang Lisa, dan menyebarkan nya di kalangan idol"

Mata Sehun membola sempurna "ja--- jadi"

Baekhyun mengangguk tenang "yah, rumor 'the beautiful devil' itu yang menyebarkan Jungkook"

      
              

   
        

         

    
Sehun membuang nafas berat. Pemuda itu melirik kebawah, manatap wanitanya yang masih nyaman tenggelam dalam pelukan hangatnya.

"Maafkan aku Lisa"

Mendengar permintaan maaf Sehun, Lisa mengernyit dan menarik diri dari dekapan Sehun.

Lisa menatap Sehun bingung.

"Kemarin, waktu di depan teman-temanmu, aku meperlakukanmu dengan sangat buruk. Sampai kau mengira kau adalah Jalang" ucap Sehun lirih dengan penuh rasa penyesalan.

"Tapi sungguh, aku tak bermaksud begitu. Aku hanya ingin menggodamu saja. Sejak awal, sejak aku menginginkamu, aku sama sekali tak pernah ragu, aku benar-benar mencintaimu Lisa"

Sehun tak bohong. Apalagi setelah mendengar kisah Lisa dari Baekhyun. Sehun sadar akan perasaan nya juga karena terus-terusan di dorong oleh pemuda cantik itu.

Lisa menggeleng dengan senyuman manisnya "gwenchana Oppa. Awalnya aku kesal, tapi aku sendiri yang tak bisa menolak Oppa, hehe"

Sehun yang gemas, akhirnya memajukan tubuhnya, dan secepat kilat memangut bibir wanitanya. Mengecapnya dengan tak sabaran dan sesekali mengigiti bibir bawah Lisa karena terlalu gemas.

Sehun tersenyum tipis sesaat setelah melepas pangutan nya pada Lisa. Pemuda itu menangkup wajah kecil Lisa dengan kedua telapak tangan besarnya.

"Jadi pulang kedorm?"

Lisa mengangkat naik sebelah alisnya. Sehun terkekeh dan sekali lagi mengecup singkat bibir manis kesukaan nya.

"Aku tahu, kau tadi minta pulang karena merasa bersalah pada Sejeong" Sehun menatap Lisa dengan mata yang berbinar cerah "sekarang 'kan masalahnya sudah selesai, jadi bisakah kau menginap saja di apartemen ku malam ini?"

Pipi Lisa memerah, gadis itu mengulum bibirnya untuk menahan senyuman.

Tanpa menjawab Sehun, kepala Lisa otomatis mengngguk, membuat senyuman sang pemuda Oh merekah begitu saja.

Sehun mengecup kening Lisa lama, ia memejamkan mata sebentar sebelum kembali menatap wajah malaikat gadisnya.

"Tolong jangan dengarkan orang lain. Cukup percaya padaku dan tetaplah berjalan bersamaku, oke?"

Lisa sekali lagi mengangguk menjawab Sehun. Gadis itu sudah memutuskan untuk menjadi egois. Bolehkah ia melakukan nya? Sekali saja.

Ia juga berhak bahagia 'kan?

Kecupan basah pada bibirnya, berhasil mengembalikan Lisa dari lamunan singkatnya.

"Kita pulang oke?"

Lisa mengangguk dan tersenyum lebar "nde"

Senyuman Lisa bekerja seperti magnet, karena begitu saja, Sehun ikut tersenyum setelah melihat lengkungan lebar pada bibir gadisnya.

"Aku mencintaimu"

    

     

    

       

       
    
"Kau yakinkan dulu perasaanmu. Jangan karena kau merasa penasaran, kau membuat Lisa sakit lagi"

"Hyung-------"

"Kalau kau memang mencintai Lisa, kumohon----- jaga dia. Jangan sakiti Lisa. Dan cepat selesaikan semuanya dengan Sejeong"

Baekhyun membuang nafas lelah "kalau kau mencintai Lisa, yah putuskan Sejeong. Kalau kau hanya main-main jauhi Lisa"

Sehun menatap Baekhyun teduh. Pemuda pucat itu mengangguk mantap, sebelum berdiri dan meraih kunci mobilnya diatas meja.

"Aku akan menemui Lisa"

Sebelah alis Baekhyun naik secara reflek "untuk apa?"

Sehun tersenyum miring, Sebelum melangkah menjauhi Baekhyun yang masih menatapnya penasaran.

"Untuk mengajaknya bercinta"

"YA! MAKNAE MESUM. KEMBALI KAU, DASAR SIALAN"

Suara menggelegar Baekhyun terdengar hingga seluruh penjuru dorm. Pemuda Byun itu menatap kepergian Sehun dengan kesal, sebelum perlahan menarik sudut bibirnya karena mendengar teriakan Sehun.

"AKU AKAN MENJAGA LISA. HYUNG TENANG SAJA"

Dengan begitu, Baekhyun bisa bernafas lega. Sehun sudah memilih, dan pilihan itu jatuh untuk Lisa.

Benar-benar pilihan yang membuatnya merasa sangat bahagia, kaget dalam waktu yang bersamaan.

"Duh, akhirnya si bodoh itu akan putus juga dari Sejongie-nya"

Senyuman Baekhyun makin merekah sempurna.

"ck, sejeongie yang malang"

    

        

    

    
End.

   

     

       

      
Fyuhh akhirnya :v

Iya ini End guys, dan dari awal memang endingnya seperti ini. Aku nggak ngubah apapun di ending nya, karena 'the devil' ini sudah selesai di tulis sebelum kebaperanku muncul, hehe.

 
Maafkan kalau endingnya tidak sesuai ekspetasi. Aku g jago bikin ending yang bagus, selalu stuck nulis saat ending tiba, mianhae 😭🙏

Aku g tau ini nge-feel apa tidak, soalnya aku sebenernya juga ragu sama yang satu ini :v tapi semoga hasilnya g amburadul.
  
     

Oke, see you again next time 👋🏻

    
    

😙😙

😍😍

  

  



       

       

Dan terima kasih untuk semua cast .....

    

Byun Baekhyun

 

Kim Sejeong
   

Kim Jennie

  

Kim Jisoo

 

Park Chaeyoung

   
    
  
97 Liner (girls)

    

Park Jihyo

   

Minari

  

Jung Chaeyeon

   

Jung Eunha

  

Yuju

  

   
Cameo

   
   

Jung Jaehyun

  

Cha Eunwoo

  

    

   

   


        

    

     
Sabtu, 2 november 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro