Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

04. THE DEVIL

          

            
Selamat membaca

   
Gak usah pada baper. Ini cuma FF g nyata, komen nya g usah ngegas ......

Warning: banyak typo

~~~~~~

        

              

     

     

     
     


     
   
"Sehun~ah"

Baekhyun terus menatap Sehun aneh. Pemuda Byun itu sejak tadi tak bisa mengalihkan tatapan nya dari sang Maknae, ketika pemuda tampan itu terus saja bertingkah aneh. Mulai dari bicara sendiri, marah-marah sendiri bahkan Sehun terus menatap ponselnya seperti orang yang sedang putus asa.

Baekhyun menghela nafas.

Biasanya kalau sedang tak ada jadwal begini, Sehun lebih memilih pergi untuk menemui Sejeong tercintanya, daripada harus bermalas-malasan dan berdiam diri di dorm seperti sekarang ini.

"Ya! Kau sedang bertengkar dengan Sejeong yah?" jengah, akhirnya Baekhyun kembali bertanya pada sang Maknae.

Sehun tak menyaut. Pemuda itu asik dengan dunianya sendiri. kakinya tak bisa diam dan terus bergerak gelisah, kedua tangan nya terlipat di depan dada angkuh.

Sehun tampak seperti sedang memikirkan sesuatu.

"YA!" suara melengking Baekhyun berhasil mengembalikan kesadaran Sehun. Pemuda pucat dengan hidung bangir itu melirik yang lebih tua dengan sebelah alis terangkat naik.

"Wae? Kenapa berteriak?" Oh tuhan, rasa-rasanya Baekhyun ingin menjedotkan kepala Maknaenya ke tembok saat ini juga.

Baekhyun membuang nafas perlahan, mencoba bersabar kemudian kembali menatap Sehun dengan senyum manis yang sangat terlihat begitu dipaksakan.

"kau ---- kenapa dari tadi melamun? Ada masalah dengan Sejeong?"

Baekhyun menatap Sehun lurus, tepat di mata elangnya "atau kalian sedang bertengkar, kemudian berencana untuk berpisah?" tanya Baekhyun berapi-api. Pemuda Byun itu tampak begitu bersemangat saat menanyakan itu pada Sehun.

Sehun menggeleng bingung "kami baik. Sangat baik malah. Kenapa bertanya begitu?"

Baekhyun mendesah kecewa "yaah ... Kukira kalian bertengkar dan akan putus" Baekhyun manarik bibirnya kebawah "aisshh ... Aku kecewa"

Sehun memutar bola matanya malas "Hyung .... Aku ingin bertanya. Kenapa Hyung tak suka sekali pada Sejeong? Dia baik loh"

Baekhyun melengos "untuk membenci seseorang, kau tak memerlukan alasan khusus. Begitu pun sebaliknya"

Kening Sehun mengernyit bingung "begitu?"

Baekhyun mengangguk mantap "lagipula, meskipun kau selalu bilang dia baik tapi menurutku dia egois. Selama ini yang kulihat hanya kau yang berjuang untuk hubungan kalian"

"Hyung -----"

"Ayolah jangan menghindar lagi. Kau sudah tak nyaman dengan hubunganmu dan itu sangat terlihat"

Baekhyun masih manatap Sehun lurus. Ia kembali mengingat bagaimana dulu Sejeong memohon pada Sehun untuk tak memberitahu siapapun tentang hubungan mereka. Maksudnya pada orang-orang luar.

Yang mengetahui jalinan kasih Sehun dan Sejeong hanya orang-orang terdekat saja. Dan waktu itu, Sehun dengan bodohnya menyetujui permintaan Sejeong. Alasan nya sih, Sejeong masih ingin focus pada grup nya dan akting.

Tapi bagi Baekhyun itu salah. Sejeong bisa saja tetap focus pada Gugudan dan dramanya tanpa merahasiakan hubungan nya dan Sehun. Mereka bisa berjalan bersama-sama. Kalau Sejong lebih memikirkan karirnya, kenapa dia mau berkencan dengan Sehun?

Kalau begini 'kan, yang tersakiti itu Maknaenya. Dari sana Baekhyun sudah hilang respect pada gadis yang mempunyai senyuman kotak itu.

"Sudah tak usah dipikirkan" Baekhyun kembali membuka suara ketika melihat wajah muram Sehun.

Pemuda Byun itu kemudian tersenyum menggoda saat mengingat sesuatu "jadi alasan mu melamun kali ini bukan karena Sejeongie tersayang mu itu yah?"

Sehun menatap Baekhyun bingung "kau bilang hubungan kalian baik-baik saja" Baekhyun masih tersenyum lebar. Sangat lebar sampai Sehun kesal sendiri.

"Jadi siapa yang sudah membuat mu melamun? Aku ingin berterima kasih padanya karena sudah membuatmu lupa dari Sejeong"

Sial. Sehun tak bisa lagi mendebat Baekhyun saat apa yang dikatakan Hyung nya itu adalah sebuah kebenaran. Untuk kalian ini memang bukan sang kekasih yang menyita seluruh pikiran nya. Melainkan gadis cantik yang lima hari lalu tertidur didalam mobilnya, sesaat setelah ia mengantar sang gadis menjemput teman nya di club.

Sehun membuang nafas kasar saat kembali mengingat kejadian malam itu. Malam setelah ia menemui Sejeong, dan mengantar Lisa pulang ke apartemen nya. Malam dimana untuk pertama kalinya jantung Sehun berdegub kencang karena wanita lain selain Sejeong.

Hanya karena melihat Lisa yang tengah terlelap di dalam mobil nya, Sehun hilang kendali. Ia akui pesona Lisa begitu kuat, bahkan hanya dengan menatap gadis itu saat tidur, Sehun tak dapat mengontrol dengan baik debaran jantungnya yang berpacu dengan begitu cepat.

Hanya dalam kurun waktu tiga puluh menit, Lisa mampu membuat seorang Oh Sehun luluh.

Iya hanya setengah jam, sebelum Chaeyeon datang bersama Mina dan Bambam, mengetuk jendela mobilnya kemudian membawa Lisa yang tengah terlelap dalam gendongan Bambam, dan membawanya pergi begitu saja. Mereka mengambil Lisa dari sisi Sehun.

Sehun memejamkan mata. Sudah lima hari, tapi Sehun masih berdebar bahkan hanya dengan memikirkan nya. Ini tak normal, ini tak boleh ia biarkan terjadi. Sehun jelas pria yang setia. Sekali ia mencintai Sejeong, ia tak akan membiarkan wanita lain masuk dalam hatinya.

Tapi kenapa itu tak berlaku untuk Lisa?

Benarkah ia menyukai Lisa? Atau ini hanya rasa penasaran sesaat nya saja?

Sial. apapun itu, Ia tak dapat memungkiri kalau ia memang sudah benar-benar terjerat dalam pesona Maknae Blackpink itu.

Apa yang harus ia lakukan untuk menghilangkan perasaan yang salah ini? Sehun terus berpikir, ia tak lagi memperdulikan Baekhyun yang kini makin melebarkan senyuman, seakan tau apa yang sedang Maknae nya pikirkan.

Senyuman di bibir tipisnya terlihat saat Sehun berhasil menemukan cara untuk membuktikan semuanya.

Satu-satunya cara yang akan menjawab semua rasa penasaran Sehun. Apakah ini hanya rasa yang sementara kemudian hilang, atau memang Sehun memang sudah sepenuhnya jatuh pada Lisa.

"Hyung ......"

"Hhmm" Baekhyun menggumam menjawab Sehun.

"Sepertinya aku akan membuat sedikit masalah"

Senyuman Baekhyun seketika memudar. Pemuda itu menatap Sehun yang kini sedang menyeringai tipis.

"Kenapa tersenyum seperti itu?" nada suara Baekhyun bahkan terdengar takut  "Kau ------" Baekhyun menelan salivanya kasar "terlihat menyeramkan"

"Benarkah?" Baekhyun mengangguk, membuat Sehun tertawa kencang. Benar-benar tertawa begitu lepas membuat pemuda Byun bergidik ngeri.

"Sepertinya dia sudah gila" gumam Baekhyun pelan masih dengan menatap Sehun ngeri.

   

     

     

         
        
      

"Chaeng~ah ..... Aku hanya ke cafe. Kenapa kau jadi possessive begini sih?"

Gadis Chipmunk itu sama sekali tak memerdulikan rengekan Lisa. Rose bahkan hanya melirik Lisa sebentar sebelum kembali focus pada benda pipih di tangan kanan nya.

Lisa membuang nafas lelah. Sejak sakit lima hari yang lalu, setelah membawa nya kabur dari mobil Sehun, dengan bodohnya Chaeyeon dan Mina menghubungi Rose yang saat itu tengah sibuk latihan untuk debut Solo nya.

Jangan bayangkan apa yang terjadi setelahnya, tentu saja Rose panik bukan main. Rose dengan segera meninggalkan gedung YG dan langsung menemui Lisa di apartemen gadis bermata bulat itu.

Waktu itu, Rose menangis selama hampir dua jam penuh saat melihat wajah pucat Lisa. Padahal Lisa hanya butuh istirahat, tapi kenapa reaksi Rose seakan Lisa akan segera mati?

Sejak saat itu, Rose mulai mengikuti Lisa kemanapun dan dimanapun. Tak membiarkan Lisa pergi sendirian, bahkan hari ini ia merelakan jadwal latihan nya hanya untuk menemani Lisa bertemu teman 97 linernya. Teman-teman Rose juga.

"Berisik. Jangan mengeluh terus atau aku akan terus menempelimu sampai kau bosan" Lisa membuang nafas jengah. Ia melirik Rose yang kini tengah tersenyum pada ponsel pintarnya, kemudian diam-diam mencibir gadis itu.

"Lisa~ya ....." Lisa menoleh cepat, mendapati Jihyo yang sudah melambaikan tangan nya sambil tersenyum lebar.

"We coming" ucap Lisa setengah berteriak, sambil melambaikan tangan nya membalas Jihyo.

  

Jihyo segera memeluk Lisa erat ketika Lisa dan Rose sudah berdiri dihadapan mereka.

Leader dari Twice itu menangis karena tak tahu soal keadaan Lisa lima hari yang lalu. Entah tangisan Jihyo itu tulus atau hanya main-main saja, tapi Lisa tetap menanggapinya dengan senyuman tulus.

"Huhuhu ..... Mianhae Lisa~ya aku tak tahu kalau kau sakit, aku juga tak sempat menjenguk mu karena sibuk"

Lisa mencibir pelan "sibuk eoh? Sibuk mengurung diri dirumah Kang Daniel yah?"


Yuju dan Eunha kompak tertawa mendengar ucapan pedas Lisa. Bahkan Chaeyeon pun sampai harus menutup mulut dengan tangan nya karena menahan tawa.

Jihyo melepas pelukan nya dan memegang kedua sisi bahu Lisa erat "Ya! Mulut mu kalau bicara tak bisa di filter yah?"

"Wae? Memangnya aku salah? Kau 'kan selama lima hari Libur, tak pernah keluar dari rumah mpphhhhh ------"

Jihyo yang gemas dengan mulut tanpa filter Lisa, dengan cepat menutup bibir gadis itu dengan tangan nya. Membuat Rose dan kelima gadis lain nya menggelengkan kepala pelan.

Sudah maklum, mereka sudah biasa melihat tingkah Lisa dan Jihyo yang seperti ini. Bahkan yang lebih dari ini juga pernah. Kadang-kadang Mina sampai malu sendiri melihat sikap bar-bar kedua sahabatnya itu.

Jihyo dan Lisa, benar-benar kombinasi yang sangat pas.

"Isshhh lepaskan tanganmu" bibir Lisa langsung mencebik lucu ketika berhasil menyingkirkan tangan Jihyo dari mulutnya.

"Ya! Kau ini ------"

"Annyeong hasseyo"

Belum sempat mengomeli Jihyo, sudah terdengar suara seorang pemuda yang lebih dulu menyela ucapan Lisa.

Seperti hantu, tidak tahu kapan datangnya tapi pemuda tampan dan tinggi itu sudah berdiri di dekat dimana Lisa dan Jihyo berada.

Pria tampan itu tampak sempurna dengan denim jaket dan topi hitam yang selalu melekat dikepalanya.

"Su-- sunbaemim" Jihyo tergagap saat mengetahui siapa pria tampan yang saat ini senang tersenyum manis pada mereka.

Pria tampan itu menarik turun masker putih yang menempel di wajahnya, kemudian tersenyum dengan begitu manis. Manis sekali sampai membuat Yuju dan Eunha melongo tak percaya.
          

 
"Se--- Sehun Sunbae"

"Astaga tampan sekali" Eunha bergumam tanpa sadar, sambil terus menatap Sehun tanpa berkedip.

Sehun sama sekali tak melunturkan senyuman tipisnya, mata elang nya sejak tadi tak lepas sedikitpun menghujam mata bulat milik Lisa.

"Maaf. Apa aku menganggu kalian?"

"A--- anniyo" Lagi Jihyo yang menjawab.

"Sunbae sama sekali tak menganggu. Benarkan 'kan Chingu~ya" Jihyo berbalik kebelakang, menatap sahabatnya satu-persatu dan berbicara tanpa suara pada teman-teman nya, ketika dirasa kelima gadis itu masih terpaku pada sosok Sehun.

"Ye ---- ye. Tentu saja Sunbae tak menganggu kami" Yuju memaksakan senyumnya pada Sehun.

Sehun terkekeh melihat situasi canggung setelah kedatangan nya. Tapi pemuda itu sama sekali tak menyesal. Ingat, Sehun tak menyesal.

"Maaf membuat suasana menjadi canggung" ucapnya seakan merasa bersalah "tapi aku kemari bukan tanpa alasan. Aku ingin bicara pada dia" ucap Sehun lembut sambil menatap lurus pada sosok Lisa, menatap gadis itu dengan begitu dalam.

"Li--- lisa?" beo Jihyo yang diangguki mantap oleh Sehun.

"Jega~yo?" Lisa menunjuk dirinya sendiri "keundae ... Waeyo?"

Sehun kembali tersenyum, kemudian secara perlahan berjalan mendekat menghampiri Lisa.

Sehun sedikit menunduk, untuk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Lisa. Menatap manik bulat milik Lisa yang begitu indah. Sehun menyukai mata Lisa.

"Neo ......" Sehun menyeringai "Ayo tidur Bersama"

"Ye?"

Bukan hanya Lisa yang terkejut. Tapi juga Mina, Chaeyeon, Yuju, Eunha, Rose ----- bahkan Jihyo sampai membuka lebar mulutnya karena terlalu terkejut akan apa yang baru saja mereka dengar.

"Maaf Sunbae. tapi ----- apa Sunbae mabuk atau minum alkohol sebelum datang kemari?"

Sehun terkekeh dan menggeleng "tidak. Aku seratus persen sadar. Cukup sadar untuk mengajakmu bercinta"

Yuju tanpa sadar menyemburkan jus yang sedang ia minum. Gadis bernama asli Choi Yuna itu cukup terkejut saat mendengar apa yang baru saja Sehun ucapkan.

"Sunbae gila"

"Ya, karenamu"

"Uhukk ------"

Kini giliran Eunha yang tersedak minuman nya karena ucapan frontal Sehun.

Woah .... Apa baru saja Sehun mengakui kalo Lisa sudah membuatnya gila? Lalu bagaimana dengan Sejeong? Bukan kah pemuda pucat itu masih menjalin kasih dengan main vocalist Gugudan itu?

Setidaknya ... Begitulah yang sedang Eunha pikirkan.

Lisa membuang nafas kasar. Ia menoleh pada teman-teman nya yang masih saja melongo menatapnya dan Sehun bergantian, menatap demgan tatapan kosong.

Lisa membuang nafas kasar "Maaf. Tapi Sunbae sebaiknya -------"

"Maaf ... Tapi bisa aku membawa nya pergi?" belum sempat Lisa menyelesaikan ucapan nya, lagi-lagi Sehun sudah menyelanya begitu saja.

Pemuda tinggi itu menatap teman-teman Lisa dengan tatapan menuntut, senyumnya bahkan sudah hilang entah kemana.

"Aku ingin bicara secara pribadi dengan nya. Jadi bisa kubawa dia pergi?"

Jihyo yang sejak tadi tak pernah melepaskan tatapan nya dari Sehun, sontak mengangguk reflek.

"Ye ... Ye. Silahkan bawa teman kami pergi. Tidak dipulangkan juga tak masalah hehe" Jihyo cengengesan "Tapi pastikan Sunbae memberinya makan, dia sedikit liar kalau sedang lapar"

"YA!" Lisa protes dan melotot pada Leader Twice itu.

Sehun terkekeh "tentu saja" pemuda pucat itu kembali beralih pada Lisa "aku tak hanya akan memberinya makan, tapi aku akan memberinya kepuasan"

"Oh my godness"

"Omo~ya"

"Astaga"

"Ya ampun jantungku"

Lagi-lagi kalimat frontal Sehun berhasil membuat teman-teman Lisa menganga tak percaya.

Jujur saja mereka baru melihat sisi Sehun yang seperti ini. Biasanya, pemuda pucat itu tak banyak berekspresi, bahkan selalu terlihat dingin, kecuali ketika bersama Sejeong tentunya.

Lisa memberi Sehun tatapan mematikan, seolah pemuda pucat itu telah membuat kesalahan yang sangat fatal.

"Kaja .... kita pergi dari sini, my beautiful devil"

Sehun meraih tangan Lisa, dan belum sempat gadis itu untuk menolak .... Sehun lebih dulu merangkulnya dan memaksa membawa Lisa pergi dari hadapan keenam teman-teman nya. Membuat gadis-gadis cantik itu lagi-lagi melongo tak percaya.

"Heol ... Daeeeebaakk" Jihyo memekik heboh "Apa barusan itu nyata? Ah maksudku, apa teman kita itu benar-benar dibawa oleh Sehun Sunbae yang hot itu?" ucap Jihyo heboh pada teman-teman nya yang masih terdiam kaku.

Kalau Jihyo sudah heboh sendiri, berbeda dengan Mina. Gadis Jepang itu lebih memilih untuk menatap Chaeyeon yang kini sedang menatap kosong arah dimana tubuh Sehun dan Lisa menghilang tadi.

"Chaeyeon~ah ......" Chaeyeon tersenyum tipis. Seakan mengerti kekhawatiran Mina, Chaeyeon beralih pada gadis Jepang itu dan memberikan senyuman menenangkan.

"Gwenchana. Jangan cemaskan aku. Aku tahu Lisa tak berusaha untuk merebut Sehun Sunbae dari Sejeong, kalau itu yang kau takutkan"

Mina membuang nafas lelah "Lalu Seojong ssi? bagaimana?"

Chaeyeon mengendikkan bahu "mollayo ... Setahuku hubungan Sehun Sunbae dan Sejongie tak ada masalah sama sekali. Bahkan mereka jarang sekali berdebat atau berselisih paham. Hubungan keduanya begitu tenang" Chaeyeon meraih jus didepan nya dan menyesapnya sedikit "aku cukup terkejut melihat Sehun Sunbae seperti tadi"

Chaeyeon kembali menoleh kesamping untuk kembali menatap Mina "setahuku, Sehun Sunbae orangnya sangat tenang. Begitu dingin seperti tak tersentuh. Tapi dengan Lisa, dia seperti hilang kendali dan seakan melewati batasnya"

Chaeyeon beralih menatap kelima teman nya satu persatu "aku mulai menyadarinya sejak mereka menjemputku di Club tempo hari"

Yuju mengangguk dan beralih menatap Rose "Ya! Chaeyoung~ah .... Kau tak pernah melihat Sehun Sunbae yang seperti tadi?"

Rose mengerutkan dahi tak mengerti akan pertanyaan Yuju "ahh ... Maksudku, kau pasti sering bertemu dengannya 'kan. Aku yakin Sehun Sunbae pasti pernah ikut main ke dorm saat Jongin Sunbae menemui Jennie Eonnie"

Rose mulai paham apa arti pertanyaan Yuju. Gadis itu membuang nafas tenang.

"Kami memang sering bertemu. Tapi selama ini tak ada sikap yang menunjukkan kalau Sehun Oppa tertarik pada Lisa" Rose menjawab dengan begitu tenang.

"Karena nyatanya, Lisa sendiri juga tak pernah ikut bergabung bersama kami kalau disitu ada Sehun Oppa" Rose menggendikkan kedua bahu nya "entah lah, Lisa sendiri terkesan menghindari Sehun Oppa selama ini"

Chaeyeon menunduk. Ia tahu. Ia sadar kalau Lisa memang selama ini selalu berusaha untuk menghindari Sehun. Setiap kali ditanya, gadis itu selalu menjawab "Sehun itu menyeramkan, Chaeyeon~ah".

Chaeyeon tersenyum kecil saat mengingat jawaban Lisa waktu itu.

Ia jadi ingat ketika ia malah menuduh Lisa ingin mengambil Sehun dari Sejeong. Ia menyesal. Padahal kenyataan nya, Lisa sama sekali tak pernah berniat untuk menarik perhatian pemuda pucat itu.

"Yang terjadi nanti ..... Biarkan terjadi" ucap Chaeyeon menenangkan teman-teman nya.

"Masalah sejeongie .... Biar aku nanti yang cari tahu"

Yuju dan Eunha mengangguk paham. Rumit sekali. Kenapa juga harus Sehun yang tertarik pada Lisa. Bukan nya bagaimana, Sejeong itu kalau marah juga menyeramkan. Mereka hanya takut saja, nanti Lisa akan disakiti. Bukan fisik, tapi hatinya.

"Tapi guys -------" kali ini Jihyo kembali bersuara setelah lama diam "apa teman kita itu akan baik-baik saja?" ucapnya khawatir sambil menatap teman-teman nya.

"Wae?" Jihyo membuang nafas lelah mendengar pertanyaan polos dari Eunha.

"Aku takut .... Lisa kita akan sakit nanti. Kalian tahu kan, kalau punya Sehun Sunbae itu begitu besar -------" Jihyo mengatupkan mulutnya begitu melihat pelototan Mina.

"Bukan begitu Mina~ya ...... Aku hanya takut Lisa tak kuat itu saja"

Jihyo menunduk. Tak lagi bersuara saat tahu Mina sudah menggeram tertahan padanya.

"Ya berarti bagus" kali ini Yuju yang bersuara.

"Kalian ingat kan, Lisa tak puas dengan milik Taehyung dan Jungkook. Katanya kurang besar dan panjang" Jihyo menahan tawa nya begitu mendengar ucapan Yuju.

"Mungkin dengan Sehun Sunbae, Lisa bisa menemukan yang pas untuknya. Katanya punya Sehun Sunbae paling besar di Exo"

"HAHAHAHAHA" Jihyo menyerah. Tawa nya lepas begitu saja.

Sementara Mina dan Chaeyeon yang paling waras, hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya.

"Dasar gila"

        

     

     
TBC.

    

     

    
Ini unfaedah gaes :v mianhae wkwkwkwkwkwk :v

Abaikan saja kalau ini aneh. Hope y'all like it ❤❤

    

      
     

Sayangku 😭

 

Sayangku juga 😭😭

   

No words 🤭🤭

    

     

      

    
Minggu, 20 oktober 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro