04. GIVE UP [ NOONA ]
******
Happy reading
Warning typo
**********
"Ya! Kau dimana?"
"Ada apa Kim Jongin Ssi" Sehun berucap malas pada rekan satu grupnya itu.
"Kau dimana? Tidak pulang ke dorm hari ini?"
"Bukan urusanmu"
"Kau sebenarnya dimana sih? Kenapa menghilang begitu saja?"
"Ck, kau cerewet sekali Kim Jongin, sama seperti Baek Hyung"
Terdengar dengusan kesal dari seberang sana, Sehun menarik ujung bibirnya karena senang membuat Jongin emosi.
"Aku sedang diluar. Ada urusan sebentar" hening, dan Sehun dengan sabar menunggu Jongin kembali berbicara.
"Seolma, kau sedang -------- YA! Kau mau cari mati yah?"
Sehun terkekeh mendengar pekikan rekan satu grup nya itu "tumben sekali kau pintar"
"Ya! Cepat pulang, jangan melakukan sesuatu yang aneh"
Sehun kembali terkekeh. Terdengar sangat menyebalkan bagi Jongin yang mendengarnya "aku tidak melakukan apapun" Sehun masih mencoba meredam kekehan nya "maksudku, aku belum melakukan apapun"
"YA!"
Tawa Sehun meledak begitu saja. Pemuda pucat itu rupanya begitu bahagia setelah membuat Jongin kesal.
"Kau tenang saja. Aku kan sudah berjanji tidak akan melakukan itu lagi" nada suara Sehun berubah menjadi sendu "aku hanya ingin melihatnya, aku sangat merindukan Lisa, Jongin~ah"
Sehun tidak tahu, tapi pemuda tanned diseberang sana, tengah menatap iba ponselnya yang masih menyambungkan panggilan bersama Sehun.
"Aku janji tidak akan melakukan apapun, jadi biarkan aku melihat Lisa sebentar saja " Sehun menatap kosong pemandangan didepan nya "Kau juga akan melakukan segalanya kan, saat berpisah dua bulan kemarin bersama Jennie" Sehun terkekeh ringan "kau bahkan diam-diam menyusul Jennie ke London beberapa waktu yang lalu"
Jongin diam, tidak menyangkal atau mendebat Sehun. Ia paham ketika sedang merindukan seseorang yang tidak bisa kau jangkau. Kasus Jongin dan Sehun tentu saja berbeda. kalau Jongin terpisah jarak bersama Jennie ------ Sehun, terpisah status dan juga hubungan yang rumit bersama Lisa.
"Jongin~ah ...... Kau bisa dengan bebas menemui Jennie dan bahkan bisa menyentuh Jennie sesukamu" Sehun tampak memejamkan mata sesaat "sementara aku? Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan, apa kau juga akan melarangku untuk itu?"
Pemuda tanned itu diam, tampak merasa bersalah pada Sehun. Ia tahu bagaimana perasaan pemuda Oh itu pada Lisa. Tak seharusnya ia melarang Sehun untuk menjauhi gadis bermata bulat itu.
"Tapi sehun~ah ..... Kau tidak lelah?" Jongin membuang nafas nya kasar "kau sudah melakukan hal tidak berguna ini selama lima bulan, sejak kejadian di apartemen waktu itu"
Sehun tersenyum tipis "tidak ada kata lelah Jongin~ah. Aku hanya ingin melihat Lisa tersenyum ----- meskipun dari kejauhan" Sehun tersenyum miris "aku hanya ingin melihatnya dan memastikan nya kalau dia baik-baik saja, dan tetap sehat"
Hening. Jongin tidak bicara apapun, dan Sehun ---- pemuda itu sedang menikmati kesakitan nya karena merindukan Lisa.
"Oh shit! Dia datang. Akan ku hubungi lagi nanti, Kim Jongin" Sehun begitu saja melempar ponselnya ke kursi penumpang disamping nya, setelah melihat mobil yang baru saja terparkir tepat didepan nya.
Yah, pemuda pucat itu saat ini berada dibasement Apartemen Lisa. Selama lima bulan terkahir, kerjaan nya hanya menunggui dan menanti Lisa dibasment apartemen gadis itu.
Tentu saja itu dilakukan Sehun saat Blackpink sedang ada di korea. Karena dua bulan terakhir, keempat gadis cantik itu lebih banyak menghabiskan waktu diluar negri karena jadwal world tour mereka.
Dan hari ini, seingat Sehun ..... Lisa kembali ke Korea setelah rangkaian tour Eropa yang dua hari lalu diselenggarakan di Barcelona, Spain.
Dapat Sehun lihat, Lisa baru saja turun dari mobil mewah, bersamaan dengan pemuda yang juga turun dari kursi pengemudi.
Ah, pemandangan seperti ini sudah sering Sehun liat belakangan ini. meskipun sudah terbiasa, tapi hatinya sama sekali belum rela menerima kenyataan ---- bahwa Lisa-nya telah bersama pria lain.
Sehun menarik ujung bibirnya saat melihat sosok Lisa yang terlihat sangat cantik, meskipun hanya dengan tampilan sesederhana itu.
Memangnya kapan sih Lisa tidak terlihat cantik dimata Sehun.
Sehun semakin mengembangkan Senyumnya. Duh rasanya, rasa rindunya menguap begitu saja saat melihat Lisa tersenyum seperti itu. Kalau saja bisa, pemuda itu ingin berjalan menghampiri Lisa, dan memeluk gadis itu dengan erat. Sayang saja hukuman dari Junmyeon yang harus jauh-jauh dari Lisa membuat Sehun harus puas dengan melihat Lisa diam-diam seperti ini.
Yah, sejak kejadian di apartemen lima bulan yang lalu, Junmyeon menghukum Sehun untuk tidak dekat-dekat dengan Lisa. Leader exo itu memintanya untuk menjaga jarak dari Maknae Blackpink itu kira-kira 200m, pokoknya Sehun tidak boleh ada didekat Lisa.
Mau bagaimana lagi, semua memang salahnya. Waktu itu, kalau saja Junmyeon dan Chanyeol tidak mendobrak pintu kamar Lisa ------ Sehun pasti sudah berbuat sesuatu yang lebih saat itu. Sesuatu yang akan disesalinya seumur hidup.
"Duh .... Kau semakin cantik saja, Sayang" pemuda itu bermonolog pada dirinya sendiri. Berbicara seperti orang yang kurang waras.
"Aku ingin memelukmu .... Apa itu hal yang sangat sulit untuk jadi kenyataan?" Sehun menunduk sejenak, sebelum kembali memusatkan pandangan nya pada sang gadis Manoban.
Alis Sehun saling bertaut, saat melihat Lisa-nya yang tak seceria biasanya. Gadis itu ..... Tampak menyimpan sesuatu, dan itu sukses terbaca dengan baik olah Sehun.
Mungkin ia mengenal Lisa tak selama Jennie, Jisoo atau Rose. Tapi selama satu tahun bersamanya, ia dapat dengan baik mengingat kebiasaan gadis itu, bahkan Sehun tahu saat Lisa sedang sedih, atau saat gadis itu berbohong padanya. Sehun ----- sudah mengenal Lisa lebih dari yang orang lain kira.
Sehun menatap Lisa lekat, gadis itu ..... Terlihat murung, ia memang tersenyum. Tapi senyum gadis itu berbeda. Pandangan nya juga terasa kosong.
"Ada apa dengan mu hari ini, Lisa~ya? Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu?" Sehun kembali bicara sendiri. Tubuhnya menegang saat dilihatnya, Mark meraih tubuh Lisa untuk dipeluknya.
Ada sesuatu yang salah. Ia memang sudah biasa melihat hal semacam ini, tapi kali ini berbeda. Pelukan itu seperti ----- sebuah pelukan terakhir yang dilakukan oleh sepasang kekasih.
Sehun meremat kuat stir mobilnya, saat perlahan Mark menciumi seluruh wajah kecil Lisa, tanpa bersisa.
Sialan. Kalau saja ia bisa .... Ia akan meninju wajah tampan Mark karena sudah berani menyentuh Lisa-nya.
"D-dia ..... Menangis?" Sehun menatap pemandangan didepan nya dengan tidak percaya.
Lisa-nya menangis?
Oh ya tuhan, jantung sehun rasanya ingin melompat keluar saat melihat gadis kesayangan nya itu menangis. Terakhir melihat Lisa mengeluarkan airmata ----- adalah satu tahun yang lalu, saat Lisa akan pergi meninggalkan nya. Dan sekarang, dia kembali melihat Lisa menangis ------ bukan karena nya, tapi karena pria lain.
Rasanya sakit sekali.
"Gege"
Mark tersenyum lembut "maafkan aku" pemuda itu menunduk "aku begitu merindukanmu. Jadi, saat dia datang aku mengira itu kau"
Lisa masih menangis sesenggukan. Gadis itu menutup mulutnya sendiri dengan telapak tangan nya.
"Awalnya karena ketidak sengajaan, tapi untuk yang kedua kalinya ... Itu terjadi saat kami sama-sama sadar Lisa~ya. I'm sorry"
"Gege ..... " Lisa kembali bersuara dengan suara seraknya "jangan lupa makan, jangan terlalu memikirkan masalah ini. Aku baik-baik saja"
"Lisa -----"
"Aku baik. Jangan khawatir"
Mark mengigit bibir bawahnya. Ia meraih telapak tangan Lisa untuk digenggamnya dengan erat.
"Aku mencintaimu. Kau tahu kan?" Lisa mengangguk dengan cairan bening yang kembali keluar dari mata bulatnya.
"I know. and i love you too ....." isakan Lisa makin terdengar saat Mark kembali meraih tubuhnya dan didekapnya erat. Pemuda itu bahkan sesekali mengecup puncuk kepala Lisa dengan sayang.
"Sshhh ..... Semuanya akan baik-baik saja"
Sehun menatap nanar pemandangan didepan nya. Pemuda itu mendecih sambil memegang erat stir mobilnya. Matanya ikut berkaca, saat melihat gadis kesayangannya tidak berhenti menangis.
Sehun memang tidak tahu apa yang terjadi pada Lisa, tapi entah bagaimana ..... Ia bisa ikut merasakan sakit yang Lisa alami.
"Sial. Rasanya sakit sekali" ucapnya pelan sambil menepuk dadanya kuat.
-
-
"Konsentrasi Oh Sehun" Sehun menoleh, dan menatap Chanyeol dengan tatapan penuh rasa bersalah.
"Mianhe Hyung" Chanyeol menepuk pelan bahu lebar Sehun.
"Wae geurae? Kau sepertinya punya banyak pikiran" Sehun tersenyum tipis dan menggeleng.
"Hanya sedikit lelah. Aku baik-baik saja" Chanyeol manatap Sehun tidak yakin. Pasalnya pemuda itu aneh sekali hari ini. Dia sama sekali tidak menjahili nya atau bahkan tidak mengganggu nya sama sekali.
"Tidak panas" ucapnya setelah menaruh telapak tangan nya pada kening Sehun.
"Aku bilang, aku baik-baik saja Hyung"
"Tapi kau aneh sekali hari ini" Sehun mengernyit bingung.
"Aneh?" Chanyeol mengangguk antuasias.
"Kau banyak melamun hari ini. Geurigo ------ tumben sekali kau tidak mengangguku"
Sehun mendengus malas "terserah" pemuda Oh itu berdiri, dan meninggalkan Chanyeol yang masih melongo menatapnya.
"YA! Setidaknya konsentrasi lah. Ini panas sekali, kau mau pekerjaan kita molor sampai nanti sore? YA ------ Oh Sehun" Chanyeol berteriak seperti orang gila karena Sehun yang terus mengabaikan nya dan berjalan semakin menjauh darinya.
"Dasar Maknae kurang ajar" Pemuda tiang itu mendengus kesal "auhh .... Panas sekali hari ini"
Chanyeol dan Sehun memang sedang melakukan pemotretan untuk majalah W edisi bulan juli bulan depan. Sejak tadi, pemuda Park itu terus menggerutu dan tidak bisa berhenti mengomel. Bagaimana tidak ... Sehun sejak tadi tidak konsen dalam bekerja, jadi bocah itu terus mengulang sesi photoshot. apalagi tempatnya di Outdoor pula. Lengkap sudah penderitaan nya.
Sehun memijat pangkal hidungnya pelan. Photoshot hari ini baru saja selsai, tapi pemuda pucat itu tidak beranjak dari duduknya. Memangnya ia mau kemana? mau pulang rasanya malas sekali. Terus mau mengintai Lisa, gadis itu tidak terlihat pulang ke apartemen nya lagi sejak Seminggu yang lalu.
Ya, sejak acara peluk-peluan di basement minggu lalu .... Lisa tidak pernah lagi tampak pulang ke apartemen nya. Gadis itu entah dimana sekarang, tapi Jennie bilang Lisa pulang kedorm.
Nyatanya .... Menghilangkan Lisa dari pikiran nya tidak semudah itu. Beberapa kali Sehun sudah mencoba, dengan menjalin hubungan dengan gadis lain. Tapi Lisa-nya masih bersemayam dengan nyaman di hati Sehun.
Pemuda itu membuang nafas, sebelum memejamkan kedua matanya. Ia benci perasaan seperti ini, perasaan tidak menetu, perasaan khawatir tanpa alasan yang jelas. Terakhir dia melihat Lisa satu minggu yang lalu. gadis itu jelas tidak baik-baik saja, dia menangis.
Oh sialan. Rasanya Sehun ingin membawa tubuh kecil Lisa masuk kedalam pelukan nya. Menenangkan gadis itu, dan membuatnya nyaman.
Sehun sangat merindukan Lisa-nya.
"YA! OH SEHUN ..... KAU HARUS MELIHAT INI"
Sehun mendengus kesal. Ia hampir saja terjengkang dari atas kursi karena teriakan menggelegar dari Chanyeol. Pemuda itu sangat cerewet hati ini, oh ayolah Sehun ingin tenang. Dia sedang galau, tapi Chanyeol terus saja mengganggu nya.
"Jangan berteriak Hyung. Aku tidak tuli"
Pemuda tiang itu sampai dihadapan Sehun dengan nafas yang terengah. Sepertinya dia baru saja berlari.
"Ya! Kau harus melihat ini"
Perlahan Sehun membuka kedua mata, dan Ia mendengus saat melihat Chanyeol, apalagi pemuda itu sekarang tidak sendiri. Ada Baekhyun bersamanya.
Baekhyun tersenyum jenaka pada Sehun "hallo cadel. Aku membawa kabar penting untukmu"
Sehun membuang muka "aku tidak mau mendengarnya. Terakhir Hyung membohongiku, dan menjebakku untuk makan malam bersama Rookie dari JYP" Sehun mendengus kesal.
"Kenapa harus Hwang Yeji sih Hyung?"
"Memangnya kenapa? Dia cantik. Kalian hanya berselisih usia enam tahun, tidak seperti Jinri dan mantan kekasihnya" Baekhyun meringis tanpa dosa pada Sehun.
Pemuda pucat itu menatap Baekhyun tajam "Hyung tidak lihat yah? Aku seperti Ahjussi yang sedang menjaga keponakan saat duduk berdua bersama Yeji"
Baekhyun menahan tawa "tapi -------"
"Ya! Ya! Ya! .... Apa kalian akan terus bertengkar seperti ini?" Chanyeol yang dari tadi diam mengamati perdebatan Baekhyun dan Sehun mulai angkat suara.
"Kau kemari kan bukan untuk bertengkar dengan Sehun, Baek" Chanyeol menatap rekan satu grup nya itu kesal.
Baekhyun hanya bisa nyengir menunjukkan deretan gigih putihnya.
"Ya cadel. Kau harus melihat ini" Baekhyun menyodorkan ponselnya pada Sehun "kali ini aku serius. Ini masalah penting" Baekhyun sedikit meninggaikan suaranya, saat Sehun sama sekali tidak mempercayai nya.
"Memangnya ada apa sih Hyung?"
"Ck, cukup ambil ponselnya, dan lihat sendiri pakai mata kepalamu"
Sehun mendengus kesal, tapi tangan panjang nya meraih benda tipis persegi panjang itu dari tangan Baekhyun.
Pemuda itu tampak sangat serius melihat ---- atau lebih tepatnya membaca setiap paragraph yang tertera di layar pintar milik sang pemuda Byun.
GOT7's Mark and Twice's Sana Reportedly Dating.
Mark of GOT7 and Sana of Twice, soppoted by Fans at The Shilla Seuol hotel, one month ago.
Sana ( Twice ) and Mark ( GOT7 ) Dating?
Sehun tanpa sadar meremat kuat ponsel Sehun dengan wajah yang memerah karena emosi. Sekarang terjawablah sudah tangisan Lisa minggu lalu.
Ternyata masalah ini yang membuat Lisa-nya menangis.
Sehun memang brengsek, tapi Mark tak lebih baik darinya. Jadi, jangan salahkan Sehun kalau ia akan membawa Lisa kembali ke pelukan nya.
Cukup satu tahun ia menjadi seorang pengecut. Sekarang ia mau Lisa-nya kembali.
"Brengsek"
Oke ini g tau ngefeel apa engga ... Tapi belakangan ini mood nulisku menurun😭 tapi akan aku coba selesaikan part ini sampe end ... Mungkin 1 chapt lagi ...
So ... Semoga kalian suka ❤
Sabtu, 15 Juni 2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro