01. IF YOU
******
Nyeongan 😁
Hello miss me ? Lol 😁
-
Happy reading
Ati2 banyak typo❤
-
-
"Jadi bagaimana ? Roje atau Lisa?"
Sehun tersenyum penuh arti "aku memang sangat nyaman saat berada bersama Lisa, tapi ..... Kurasa Rose sangat cocok dengan kepribadianku. Aku menyukai wanita yang lembut seperti Rose ssi"
Mino menghela nafas berat "jika kau sudah tahu akan perasaanmu dari awal, seharusnya kau menjauh dari Lisa. Aku takut Lisa akan salah paham tentang perlakuan mu yang begitu manis padanya. Kalau begini kau terlihat seperti sedang memainkan perasaannya"
"Apa terlihat seperti itu ?"
Anggukan kepala Mino membuat Sehun melepaskan nafas beratnya.
"Aku menyukai Rose ssi. Tapi aku sangat nyaman saat bersama Lisa. Kami dekat yah karena kami berteman tidak lebih dari itu"
Mino menatap Sehun tidak yakin. Teman mana yang saling berciuman satu sama lain, heol.
"Terserah kau saja. Aku harap kau tidak akan menyesali keputusanmu. Dan ..... Jauhi Lisa mulai sekarang"
Lisa tersenyum kecut saat mengingat itu. Rasanya sakit sekali. Tidak menyangka semuanya akan seperti ini, tidak menyangka bahwa selama ini hanya dirinya lah yang mencintai. Lisa menghembuskan nafas lemah. Satu minggu yang lalu, ia tidak sengaja mendengar perdebatan kecil antara Sehun dan Mino di studio pemuda Song itu.
Nyatanya apa yang ia dengar sangat menyakitinya. Bagaimana Sehun yang dengan lantang mengatakan lebih memilih sahabatnya daripada Lisa. Bahkan ia baru aja mengetahui kedekatan keduanya.
Lisa tersenyum miris "Rasanya seperti dikhianati. haha" matanya bulatnya terpejam sesaat. Kemudian gadis itu kembali berujar "memang nya siapa yang mau berkencan dengan gadis SEA sepertiku"
Nada suaranya terdengar lemah. Tekanan yang didapatnya belakangan ini membuat kepalanya seakan mau pecah. Komentar jahat, hinaan karena dia berasal dari SEA,tidak dipungkiri membuat anggota termuda Blackpink itu tertekan.
"Apa yang salah dengan SEA. Mereka bahkan menuduhku melakukan operasi plastik dan memutihkan kulit"
Lisa bergerak membalik tubuhnya kearah berlawanan dan memeluk kedua lutut kakinya.
"Aku lelah ..... Selama ini aku menunggu, tapi ternyata ......" Lisa kembali tersenyum miris, tersenyum merutuki dirinya sendiri.
"Teman yah? ....... Kita bahkan pernah tidur bersama. Aku baru tahu seorang teman bisa menyentuh dengan intim satu sama lain dan melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang teman"
Gadis itu menunduk, membenamkan wajah cantiknya pada bantal disampingnya. Ia sudah lelah, ia lelah terus menangis beberapa hari ini. Mengabaikan semua pesan dan panggilan dari pemuda yang membuatnya seperti ini. Lisa menyendiri di Apartemen pribadinya.
"Geurae .... Kalau kau menginginkan Chaeyoungie .... Aku akan mundur dan mengalah"
Lisa membuang nafasnya dan tertawa sendiri.
"Mengalah my ass ..... Disini hanya aku yang berjuang, hanya aku yang mencintai, kata 'mengalah' itu lebih pantas untuk mereka yang saling membalas perasaan"
Lisa mengusap mata bulatnya yang mulai kembali berair.
'Ah jinja. Kenapa airmata sialan ini terus saja mau keluar sih! Aku benar-bemar lelah tuhan!'
Kegiatan Lisa berakhir saat ia merasakan getaran yang berasal dari ponselnya. Ponsel yang terletak dibawah bantal yang ditidurinya.
Dengan malas, Lisa mengambil benda pipih itu dan melihat siapa sang pemanggil yang mengganggu waktu bergalau rianya.
Lisa tersenyum tipis sebelum menekan ikon hijau pada layar ponselnya.
"Bammie......"
"Noona ..... Gwenchana?"
Lisa terkekeh. Rasanya dadanya menghangat karena masih ada yang menghawatirkan keadaannya.
"I'm okay. Kogjeongma"
Lisa bisa mendengar helaan nafas berat yang dihembuskan oleh pemuda diseberang sana.
"Jangan terlalu stress ....jangan terlalu banyak berpikir .... Tunggu aku pulang ke Korea, dan aku akan membelikanmu daging. Kau harus makan dengan baik"
Lisa tersenyum dan sungguh, matanya kembali memanas. Kemudian airmatanya mendesak meminta dilepaskan.
"Gomawo ..... Aku merindukan Eomma"
"Kau akan kembali kesini beberapa hari lagi. Dan kau pasti sudah melihat bagaimana fansmu membuat dukungan untukmu dengan hastag itu .... Noona pasti sudah melihatnya kan?"
Lisa mengangguk reflek "aku sudah melihatnya"
"Disini juga banyak yang mendukungmu dan ah ........"
Lisa diam, menunggu Bambam kembali menyambung kalimatnya yang menggantung.
"Kau mendapatkan salam dari phi Mario. Dia sangat menghawatirkan mu"
Lisa terkekeh "sampaikan terima kasihku padanya, dan juga ..... Sampaikan pada mereka, aku baik-baik saja .... Tidak perlu khawatir, aku bahkan pernah menghadapi yang lebih dari ini"
"Geurae ...... Noona aku harus segera pergi, kau tahu kan .... Aku akan berangkat ke Milan sebentar lagi"
"Okay .... Hati-hati ..... Semoga perjalananmu menyenangkan"
Setelah sambungan terputus, Lisa bergerak untuk duduk bersila diatas kasur empuknya.
Sudah cukup seperti ini, dengan ia menangis selama satu minggu penuh pun keadaan tidak akan berubah. Lisa hanya harus menerima semuanya, meskipun tidak dapat berbohong, hatinya sangat sakit.
Tapi bukankah menerimanya semuanya dengan lapang dada jauh lebih baik dari pada ia memaksakan perasaannya pada Sehun. Ia hanya harus mengembalikan aura positif dalam dirinya. Ia akan pulang ke Thailand beberapa hari lagi, dan ia mau semuanya sudah kembali normal seperti biasanya.
"Hanya harus berpikir positif dan melupakan semuanya. Mengembalikan semuanya seperti awal saat aku belum mengenalmu"
Lisa memejamkan matanya kemudian tersenyum tulus.
"Kalau kau bahagia bersama Chaeyoungie ..... Aku bisa apa ....."
'Aku hanya harus melupakan semuanya dan bersikap seakan semuanya tidak pernah terjadi'
-
-
Aku kembali setelah sekian lama ....
Masih adakah yg menunggu cerita geje ini?
-
Baru banget mulai nulis lagi, aku harap semuanya g aneh ....
Semoga kalian suka .......
9 Maret 2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro