01. GIVE UP [ NOONA ]
******
Happy reading ❤
Warning typo ....
Note : bacanya g usah baper, disini cast yang ada hanya terjadi di FF ... Jadi kalo menghujat, pake bahasa yang sopan🤣
-
-
I know you've got the best intentions
Just trying to find the right words to say
Promise I've already learned my lesson
But right now, I wanna be not okay
December 2017
"Sehunnie ...... "
"Jangan halangi aku Hyung ...... "
"Lisa ..... Bagaimana dengan Lisa ?"
Tubuh Sehun menegang setelah mendengar nama itu disebut dari mulut Junmyeon.
"Dia sudah menunggumu selama hampir satu tahun. Lalu sekarang kau mau menyusul Noona ke NY dan berlibur berdua disana?"
Junmyeon menatap Maknae nya tajam.
"Dimana hati nuranimu?"
"Lalu aku harus bagaimana Hyung? Apa yang harus aku lakukan?"
Pemuda pucat itu berteriak frustasi.
"Bagaimanapun aku mencoba, aku tetap tidak bisa menghilangkan nya dari hatiku. Hyung tahu bagaimana aku mencintai Noona. Aku mencintai Lim Yoona"
Dada bidang Sehun naik turun setelah mengatakan apa yang selama ini ia pendam. Wajah pucatnya memerah karena luapan emosi yang ia tahan.
"Lalu kenapa kau menarik Lisa masuk dalam kehidupanmu, kalau pada akhirnya kau tidak bisa melupakan Noona dan melepaskannya"
Sehun diam dan memijit tulang hidungnya.
"Lepaskan Lisa ..... Biarkan dia pergi. Kau selalu menahannya disisimu ... Tapi kau tidak bisa memberinya kepastian"
"Shireo"
"Dia berhak bahagia .... Oh Sehun"
Lisa kembali menaruh gelas yang didalamnya berisikan kopi, diatas meja. Ia memejamkan mata sejenak, kala kembali mengingat perdebatan Junmyeon dan Sehun satu minggu yang lalu.
Sebelum Sehun benar-benar pergi ke NY dan menyusul Yoona.
Gadis itu perlahan membuka mata dan menatap sekeliling, untuk menatap tiap sudut ruangan Apartemen Sehun yang selama satu tahun terakhir menjadi tempat nya untuk pulang.
Bukan, bukan setiap hari ia berada di Apartemen yang terletak di distrik gangnam tersebut. Hanya saat ia mempunyai waktu luang, Lisa akan berada disana dan tinggal disana.
Bukan kemauannya, melainkan permintaan pemuda pucat itu. Sehun memaksa Lisa untuk tinggal bersamanya saat mereka memiliki waktu luang disela jadwal yang padat.
Lisa menarik nafas panjang, kemudian membuangnya secara perlahan. Mata bulatnya kemudian melirik jam rolex pemberian Sehun beberapa bulan yang lalu. Hadiah ulang tahun kata pemuda pucat itu, dan jam tangan mewah itu memiliki pasangan yang juga dipakai oleh Sehun.
Tidak terasa ia sudah menunggu hampir dua jam. Lisa tersenyum, ini bukan kali pertama ia menunggu Sehun.
Ia berdiri .... Membawa kaki jenjangnya melenggeng pergi menuju kamar tempatnya dan Sehun tidur. Mata bulatnya kembali menjelajah, menatap nanar kamar yang menjadi saksi bisu tentang perbuatan apa saja yang ia dan Sehun lakukan didalam sana.
Lisa berjalan mendekat menuju ranjang, tepatnya gadis itu mengambil koper dan terletak disebelah ranjang besar milik Sehun. Lisa menyeret kopernya keluar dan berhenti diruang tengah Apartemen mewah tersebut.
Rasanya sakit, tapi ia harus melakukan nya.
I'm so tired, sitting here waiting
If I hear one more "Just be patient"
It's always gonna stay the same
"Bisakah kau menungguku ?"
Mata tajam Sehun menatap lekat mata bulat milik Lisa.
"Aku hanya perlu memastikan perasaanku kemudian kita bisa berjalan bersama." Sehun tersenyum manis "aku menyukaimu. Tapi Noona masih sangat membekas disini" Sehun menujuk dadanya.
"Bisakah kau membuatnya menghilang dan buat aku hanya memimikirkanmu, menginginkan mu juga ...... Mencintaimu"
Lisa kembali memejamkn mata, mengingat kembali bagaimana Sehun memohon padanya dulu. Dan kesalahan terbesarnya adalah menyetujui permintaan pemuda pucat itu, satu tahun yang lalu.
Lisa menyesal, tentu saja. Seharusnya dari awal ia tahu bagaimana besarnya perasaan Sehun pada Sunbae satu agensinya itu. Bagaimana Sehun begitu mencintai Yoona. Ia seharusnya sadar diri, memangnya siapa dirinya sehingga bisa membuat seorang Oh Sehun dapat berpaling dari Yoona?
Kali ini, Lisa ingin menyerah dan mengakhiri semuanya. Ia begitu bodoh, membuang waktu satu tahun nya yang berharga hanya untuk menanti satu hal yang sia-sia. Jadi kali ini, biar dia yang pergi.
"Lisa?"
Suara pintu Apartemen yang tertutup dan juga suara khas dari seorang pria yang memanggil namanya, membuat ia kembali dari lamunan singkatnya tadi.
"Oppa"
Lisa tersenyum menatap Sehun yang sedang berdiri kaku sambil satu tangannya membawa koper berwarna merah.
"K-kapan kau datang ?"
"Dua jam yang lalu"
Sehun mengernyit "kau menungguku?"
Lisa mengangguk dan tersenyum manis "Ne" Lisa membuang nafasnya "bukan kah selalu seperti itu?"
"Wae ?" Sehun bertanya sambil berjalan mendekat menghampiri Lisa.
Pemuda pucat itu mengecup pelan bibir Lisa, saat ia sudah berdiri tepat dihadapan sang gadis.
"Hanya ada beberapa hal yang ingin aku sampaikan"
Sehun mengangguk. Kemudian matanya tidak sengaja melihat koper Lisa yang berada disamping sofa, tepat disamping gadis itu duduk.
"Itu ..... Apa?" jarinya menunjuk koper besar Lisa.
Lisa tersenyum tanpa menoleh sedikitpun pada apa yang ditunjuk oleh pemuda tampan itu.
"Koper"
"Arrayo .... Tapi apa yang dilakukan koper itu disana? Mengapa dia ( koper ) ada disini?"
Lisa diam tidak menjawab. Gadis itu hanya terus menatap Sehun, yang mengernyit heran dengan wajah bingungnya.
"Seharusnya benda itu ada didalam ruang penyimpanan" Sehun bergumam pelan dan akan berjalan melewati Lisa untuk kembali menyimpan koper Maknae Blackpink itu, saat tiba-tiba saja lengannya dicekal lembut oleh Lisa.
"Aku kan membawanya pulang Oppa" Lisa tersenyum manis.
"P-pulang?"
Lisa mengangguk pelan "Aku akan pulang ..... Pulang ke dorm dan tinggal bersama Eonniedeul"
Tubuh Sehun menegang. Secepat kilat ia berbalik dan menatap Lisa yang masih tersenyum manis. Ia menatap mata bulat Lisa, mecari kebohongan dimata gadis itu, tapi nihil .... Sehun tak menemukannya.
"W -wae ?"
"karena aku ingin berhenti Oppa .... Aku ingin mengakhiri semuanya"
Lisa tertawa lirih "maafkan aku ... Aku salah. Sejak awal kita tidak pernah memulai apapun ... Jadi tidak ada yang perlu diakhiri disini"
"Lisa ...."
"Biarkan aku mengakatan semuanya Oppa"
Sehun diam dan Lisa menunduk. Gadis Thailand itu kemudian mendongak dan menatap Sehun sendu.
"Aku ..... Lelah" Lisa kembali tersenyum, senyum penuh luka "Aku lelah menunggumu. Aku ingin mengakhiri semuanya"
Sehun menggeleng tegas.
"Shireo! Kau tidak bisa pergi begitu saja dari Lalisa"
So let me just give up
So let me just let go
If this isn't good for me
Well, I don't wanna know
Lisa tersenyum miris.
"Aku ingin menyerah, jadi ...... Biarkan aku pergi"
Suara Lisa melemah. Gadis itu kembali menatap Sehun dengan mata yang mulai berkaca.
"Kau .... Kau bilang akan menungguku. Kau bilang akan membuatku mencintaimu"
Let me just stop trying
Let me just stop fighting
I don't want your good advice
Or reasons why I'm alright
Lisa mengangguk setelah mendengar kalimat Sehun.
"memang, tapi ......" Lisa mendongak sebentar untuk mencegah air matanya jatuh. Tidak, ia tidak boleh menangis.
"Aku .... Aku ingin berhenti mencoba. Aku ingin berhenti berjuang."
Lisa menutup wajah berair nya dengan kedua telapak tangannya.
"Selama ini .... Aku tidak baik-baik saja. Aku sakit. Kau selalu mengatakan akan ikut berjuang bersamaku tapi pada kenyataannya .... Hanya aku yang selalu berusaha, kau tidak pernah mencoba untuk berusaha mencintaiku"
Lisa terisak dan mngusap kasar wajahnya yang penuh airmata. Bagaimanapun ia mencoba, tapi airmata sialan itu akhirnya jatuh juga.
You don't know what it's like .....
"Kau ..... Tidak tahu bagaimana sakit nya aku, saat kau datang padaku disaat kau hanya membutuhkan pelampiasan yang seharusnya kau dapatkan dari Lim Yoona"
Sehun diam, tidak berkutik sama sekali. Rasanya sakit, saat baru mengetahui perasaan Lisa yang dipendam gadis itu selama ini.
"Kau bahkan menyususlnya ke NY dan memastikan dia dalam keadaan baik-baik saja, setelah kau tahu tentang berakhir nya hubungan Yoona Sunbae dan Siwon Sunbae"
"Lisa .... Kau ------"
"Nan arra ...... Aku tahu Oppa" Lisa kembali menangis sesenggukan.
"Kau pergi menyusulnya tanpa sedikitpun memikirkan perasaanku. Yang kau pikirkan hanya bagaimana keadaan Yoona ... Yoona dan Yoona.
"Lalu untuk apa aku masih bertahan disisimu? Kau tidak mebutuhkanku Oh Sehun. Sama sekali tidak"
"Lisa ... Dengarkan aku" Sehun mendekat dan mencengkeram lembut kedua sisi bahu Lisa.
"Aku minta maaf, okay. Soal NY .... Aku tahu aku salah. Aku tidak jujur padamu. Tapi percayalah .... Aku ... Aku mencintaimu. Aku mulai mencintaimu Manoban, jadi tunggulah aku sedikit lagi. Berikan aku satu lagi kesempatan. Kali ini biar aku yang berjuang, biar aku yang membuktikannya"
Lisa tersenyum miris "kesempatan?"
Sehun mengangguk dan masih setia memegang lembut kedua bahu Lisa.
"selama satu tahun .... Aku berulang kali memberikan kesempatan itu pada Oppa, tidak kah Oppa tahu?" Lisa menatap Sehun dengan pandangan lebih Luka "Tapi sekarang, aku benar-benar sudah lelah. Aku ingin berhenti, Mianhae"
"Anya ..... Jangan seperti itu Lisa" Sehun menggeleng, dan perlahan liquid bening juga lepas dari mata elang sang pemuda.
Sehun meraih tubuh Lisa dan memeluknya erat.
"Jangan lakukan itu .... Jangan tinggalkan aku Lisa"
Lisa ikut terisak dalam dekapan hangat Sehun. Ia memejamkan mata, menikmati pelukan terakhir sang pemuda Oh.
Lisa mendorong pelan dada bidang Sehun. Membuat pelukan mereka terlepas.
"Sayang ...... Jebal" Sehun membelai sisi wajah Lisa. Menatap dalam gadisnya, berharap Lisa dapat mengubah keputusannya.
Don't look at me like that
Just like you understand
Don't try to pull me back
"Jangan menatapku seperti itu Oppa" Lisa menatap Sehun teduh "Karena sampai kapanpun, aku tidak akan mengubah keputusanku"
Tangan Sehun yang semula berada disisi wajah Lisa, tiba-tiba terjatuh karena terlalu terkejut setelah mendengar kalimat Lisa.
"Lisa ------"
"Jangan mengharapkan apaun dariku. Karena aku tidak akan pernah berbalik dan kembali padamu"
Sehun kembali menggeleng. Kali ini sambil terisak dengan tangannya yang menggengam kedua tangan Lisa erat.
"Jangan ..... Jebal .... "
"Aku bilang ..... Aku sudah lelah Oppa. Sudah saat nya aku berhenti. Kau bisa kembali berusaha untuk mendapatkan hati Yoona Sunbae" suara Lisa terdengar begitu lemah, dan begitu menyakitkan untuk Sehun.
"Shireo .... Aku hanya menginginkan mu. Jangan pergi jebal ......"
Lisa menggeleng dan perlahan melepaskan genggaman erat Sehun pada tangannya.
"Tapi aku tidak akan mengubah keputusanku. Dan aku akan pergi sekarang"
Lisa berbalik dan menyeret kopernya. Menuntun kaki jenjangnya dan berjalan keluar dari Apartemen yang penuh dengan kenangan ini.
"Kau .... Kau tidak mencintaiku?"
Langkah Lisa terhenti. Gadis itu masih diam tapi Sehun dapat mendengar tarikan nafas dalam Lisa.
"Oppa mempertanyakan sesuatu yang padahal ---- jawaban nya sudah sangat Oppa ketahui" Lisa berbalik dan kembali menatap Sehun "Seharusnya aku yang bertanya sepeti itu"
Lisa menunduk membuang nafasnya berat, dan perlahan kembali mengangkat kepalanya.
"Oppa ..... Mencintaiku? kau kembali menahan ku" Lisa terkekeh "apa kau melakukannya karena kau mulai mencintaiku .... Atau karena kau ..... kasihan padaku?"
Sehun mematung, tidak menyangka akan mendapatkan pertanyaan seperti ini.
Sejujurnya, ia pun bingung dengan perasaannya. Ia mencintai Yoona, itu yang ia tahu. Tapi untuk melepaskan Lisa, ia tidak rela untuk melakukannya. Ada sebagian dari dirinya yang tidak menginginkan Lisa pergi dari sisinya.
"Tidak bisa menjawab?"
Sehun tersentak dari lamunan kecilnya. Ia melihat Lisa yang tertawa, dengan banyak luka yang terdapat pada sorot mata gadis itu.
"Memang seharusnya aku tidak perlu bertanya"
Sehun melihatnya .... Bagaimana mata bulat gadis itu meredup, bagaimana ia melihat kekecewaan yang sangat terlihat dari mata bulat Lisa.
Sakit ..... Sehun sangat sakit melihatnya.
Dengan langkah lebar, Sehun berjalan cepat menghampiri Lisa yang saat itu sudah akan membuka pintu, dan dengan kasar pemuda itu membalik tubuh Lisa ....... Kemudian mencium gadis itu tepat di bibirnya.
Sehun yang memegang tengkuk Lisa, untuk memperdalam lumatan nya, dan mencium gadis itu dengan sedikit kasar. Mencari jawaban atas sakit pada dadanya, setiap kali ia memikirkan ketakutan yang ia rasakan tentang Lisa yang akan meninggalkannya.
Lisa hanya diam. Gadis itu tidak menolak atau pun membalas lumatan memabukkan dari Sehun. Lisa hanya menikmatinya, mungkin .... Mungkin ini akan menjadi sentuahan terakhir Sehun yang ia bisa rasakan.
Lisa ..... Tidak akan berharap lagi. Ia menyerah.
Nafas keduanya yang memburu menadakan tautan bibir mereka yang terlepas. Sehun menatap Lisa dengan tatapan berbeda, sangat sulit untuk Lisa artikan.
Dan kalimat yang pemuda itu katakan selanjutnya ........... membuat tubuh gadis Manoban itu menegang.
"Aku .... Mencintaimu Lalisa"
-
ini aneh ...... Dan nista 🙃
Sabtu, 8 Juni 2019
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro