20. Hujan dan Sebuah Nama
Berarak awan menggelayuti hari
Semilir angin mulai memamerkan sejuknya
Rintik kecil basahi tanah berdebu
Aroma petrikor hangatkan jiwa yang sepi
Sejenak kilat menyambar jauh di lubuk sanubari
Bertabuh gemuruh yang datang hampiri luka
Hujan semakin lebat pias basahi bibir jendela
Aku terpekur mengingat satu nama
Bunyi asbes ribut seiring angin yang menari gemulaikan ranting
Titik kecil telah berubah menjadi kubangan di bawah jendela
Hawa dingin buat diri termenung
Masih saja memikirkan sebuah nama
Kini, mereda sudah hujan di balik jendela
Dengkus resah berharap pelangi 'kan muncul di sudut sana
Awan masih enggan meninggalkan diri yang melamun
Mencoba mengingat sosok bernamakan dia
🌺🌺🌺
MK.Laylha
24 Agustus 2023, 12.00 WIB
🌺🌺🌺
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro