Fandom: Haikyuu!

Oikawa Tooru x Kouhai!Manajer!Reader

"Tidak ada," gumam Oikawa membuka lokernya di ruang ganti klub.

Iwaizumi yang berada di sebelahnya tidak mengatakan apa-apa.

"Iwa-chaaaaan!" rengek Oikawa langsung menoleh ke teman masa kecilnya itu, "kenapa aku tidak menemukan cokelatnya seharian ini!?"

"Hah?" Iwaizumi menoleh ke arah Oikawa dengan sebal, "apa maksudmu, kau dapat banyak cokelat dari penggemar dan teman sekelas kita, kan?"

"Bukan itu!" sahut Oikawa, "cokelat dari (Name)-chan, aku tidak mendapatkannya!"

"Mungkin dia memang tidak berniat memberimu, Oikawa," sahut Hanamaki tiba-tiba berdiri di belakang mereka berdua, dengan senyum mengejek terlukis di wajahnya.

"Benar," sahut Matsukawa mengangguk, berdiri di sebelah Hanamaki dengan senyum yang sama terlukis.

Iwaizumi hanya terdiam menatap dua temannya itu, sementara Oikawa menatap mereka dengan tatapan heran.

"Apa maksud kalian?"

Hanamaki dan Matsukawa menoleh ke arah satu sama lain, kemudian senyum mereka melebar dan mereka kembali menatap Oikawa, dengan mengeluarkan sesuatu dari saku mereka—yang adalah kotak kecil yang dibungkus dengan kertas kado dan pita kecil.

"Kami dapat cokelat lho, dari manajer-chan~"

Iris Oikawa melebar, sementara Iwaizumi hanya menghela napas panjang.

"Bohong!!" ucap Oikawa tidak terima, menunjuk mereka berdua.

"Oh, dan aku lihat Iwaizumi memakan cokelat pemberian manajer-chan sebelum kemari," sahut Hanamaki.

Oikawa menoleh ke arah Iwaizumi yang menghela napas panjang.

"Asal kau tahu, itu bukan—"

"Kalau kalian sampai dapat cokelat dari (Name)-chan, berarti aku juga harus dapat!" protes Oikawa langsung berlari keluar ruang ganti.

Iwaizumi kembali menghela napas, kemudian menatap Hanamaki dan Matsukawa yang sedari tadi menahan tawa mereka.

"Kalian ini," ucap Iwaizumi mengerutkan alisnya, "tidak bisakah kalian berbohong padanya pada hari lain?" tanya Iwaizumi, "dan juga, tanpa melibatkan (Name)?"

[][][]

"(Name)-chan!!"

Perempuan yang dipanggil namanya itu menoleh ke arah Oikawa, dan hanya bisa mengangkat sebelah alisnya dengan heran saat melihat sang senpai sedang memandangnya dengan kedua pipi mengembung—ekspresi mengambek.

"Ada apa, senpai?" tanya (Name) kembali fokus mendorong keranjang bola.

"Kau tidak memberiku cokelat," komentar Oikawa.

"Maaf, senpai—aku sibuk dengan tugas sekolah jadi aku tidak membuat cokelat—"

"Tapi kau memberi Makki dan Mattsun! Juga Iwa-chan!" potong Oikawa, "kenapa hanya aku yang tidak kau beri?"

"Hah?" (Name) menoleh ke arah Oikawa dengan ekspresi heran.

Yang benar saja, dia tidak memberi siapapun hari ini—karena dia tidak membuat cokelat.

"Aku tidak mau latihan sampai (Name)-chan memberiku cokelat," ucap Oikawa menyilangkan kedua tangannya lalu membuang pandangannya.

"Senpai," kali ini (Name) berhenti lalu mendekati Oikawa, "Iwaizumi-senpai akan melemparimu bola, lho."

"Aku tidak peduli!" sahut Oikawa, "aku tidak akan berlatih sampai aku mendapat cokelat dari (Name)-chan," tutupnya masih menoleh ke arah lain.

(Name) menghela napas panjang, kemudian melihat ke sekitarnya—dimana gimnasium masih kosong, karena para pemain masih mengganti pakaian mereka.

'Yang benar saja?' batin (Name) kembali menoleh ke arah Oikawa.

Iris Oikawa melebar saat dia merasakan sepasang tangan melingkar di sekitar punggungnya.

"Senpai," Oikawa menoleh ke bawah dan melihat (Name) yang menyembunyikan wajahnya di dada bidang Oikawa, "aku tidak memberi siapapun cokelat, asal senpai tahu."

Perlahan Oikawa melihat kedua telinga (Name) mulai memerah, dengan pelukannya yang sedikit mengerat.

"Tapi spesial untuk senpai, sebuah pelukan yang tidak akan kuberikan pada siapapun selain pada Oikawa Tooru."

Astaga, Oikawa ingin membawa pulang adik kelasnya ini. Detik ini juga, karena dia sangat gemas pada sikap imut perempuan ini.