1.HTS-Meet u
Hallo apa kabar Semuanya?
Sudahkan bahagia hari ini?
Btw yuk lanjut bacanya ....
Azalea atau kerap dipanggil Alea itu sedang sibuk memilih baju untuk ia pakai malam ini, hingga membuat teman sekamarnya bernama Tasya itu ikut pusing melihatnya.
"Sebenernya lu tuh, mau kondangan atau gimana si Le?" tanya Tasya dengan menatap nanar kamar kostan mereka menjadi berantakan akibat Alea.
sedangkan Alea gadis itu sedang sibuk memilih antara hoodie atau kemeja tanpa memperdulikan pertanyaan dari Tasya, padahal dibadannya sudah terbalut dress cantik bewarna biru, namun masih saja membuatnya dilema dengan pakaiannya sendiri.
"Sya...menurut lu gue mending pakai yang mana ya?"
"Emang kalian mau makan dimana?" bukannya menjawab Tasya malah ikut bertanya, membuat Alea mendengus mendengarnya, ia membawa dua baju yang sedari tadi ia pegang lalu berjalan ke arah kasur, memberikan kedua baju pilihannya di depan Tasya, ia juga ikut duduk diatas kasur.
"Gue kayanya mau makan bakso aja deh, keknya bakso mang Ujang enak deh," kata Alea menatap lurus kedepan membayangkan memakan bakso langganan mereka, sedangkan Tasya menatap Alea dengan aneh ia juga menyentil kening sahabatnya itu sontak membuat sang empunya teriak kesakitan.
"Memang Pantek Kau Tasya," maki Alea membuat Tasya kembali menoyor kepala gadis itu.
"Lo kalau cuma makan Bakso ngapain pake dres? "
mendengar itu Alea ikut melihat ke arah tubuhnya yang sudah terbalut dress kesayanganya, tersenyum lebar seraya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Nape lo? kutuan?" tanya Tasya membuat Alea dengan reflek memukul lengan Tasya dengan kuat.
"A*N*J*I*N*G SAKIT T*O*D" teriak Tasya tanpa sadar memaki Alea, sang empu yang dimaki melotot kaget, dengan sangat dramatis Alea menutup mulutnya serta tak lupa menatap Tasya dengan tatapan tak percaya dan setelah itu ia juga kembali meremas dadanya seolah olah sedang sakit dengan keadaan, melihat tingkah Alea yang drama membuat Tasya memutar bola matanya malas.
"Astagfirullah Tasya aku gak pernah ajarin kamu ngomong gitu."
"Gue iyain deh, jadi lo mau makan di baksonya mang ujang di first date lo?" tanya Tasya memastikan membuat Alea mengangguk semangat.
"Memang setres, dimana mana first date tuh cari tempat yang berkesan woi, lah lu ngapain ke bakso mang ujang?" sambung Tasya tak habis fikir dengan fikiran Alea.
"Sya, gue tuh udah males ke tempat tempat yang begitu ujung-ujungnya apa? jadi HTSan juga."
"Ngomongin HTS gimana sama Alex? mau lu tinggalin gitu aja?"
Alea terdiam mendengar ucapan Tasya ia menghela napas pelan.
"Gimana ya Sya? gue tuh sebenernya nyaman sama Kak Alex tapi gue juga insecure sama dia, terus asal lo tau gue sama dia itu beda agama, lo tau kan dulu gue sama Bobby mantan gue?kita juga beda agama dulu dan endingnya gue putus sama dia, jadi gue rasa dia juga gak bakal lepas keyakinan dia hanya untuk remahan rengginang ini," Kata Alea menatap lurus kedepan.
"Tapi Le...lu sama kak Alex HTS kan, dia gak ada niatan mau resmiin lu?"
"Sampai saat ini gue masih nunggu dia nembak gue tapi buktinya dia gak pernah ngucapin itu, dan sampai akhirnya gue deket sama Syam dan yah... begitu lah ceritanya."
"Apasih yang buat lu mau deket sama Syam?" tanya Tasya membuat Alea melihat ke arahnya.
"Entah.." jawab Alea mengangkat bahu acuh, "Tapi Sya bisa jadi gue penasaran sama dia? gatau juga sih, sejauh ini dia anaknya asik dan buat gue nyaman."
"Terus gimana sama Kak Alex?"
"Kalau bisa dua kenapa harus milih?"
"Memang Bajingan kau Le."
"Yes Im."
seperti ucapan Alea pada Tasya Tadi ia benar benar membawa Syam ke tempat bakso langganan mereka dengan menikmati suasana danau di pinggir kota serta menikmati semilir angin, Alea sedari tadi tak berhenti berbicara entah itu berbicara hal yang penting sampai ke hal yang tak penting hingga semuanya terhenti ketika pesanan bakso mereka sampai ke meja.
"Em kok kamu baksonya yang kecil kecil semua?" tanya Alea melihat ke arah mangkok Syam, membuat pria itu ikut melihat ke arah mangkoknya lalu melihat Alea dan terkekeh.
"Lah kenapa?" tanya Alea Lagi.
"Iya soalnya aku terbiasa makan bakso yang kecil-kecil."
"Oh gitu ya? kamu gak pake kecap?"
"Engga aku gak suka kecap."
" Wah sama," kata Alea dengan semangat membuat Syam kembali terkekeh melihat tingkahnya yang terlalu semangat.
"Ini Teh air mineralnya, selamat menikmati ya teteh cantik dan Aa' Kasep," ucap bocah laki laki meletakan dua botol air mineral diatas meja mereka.
"Terimakasih Adnan ganteng," jawab Alea tersenyum ke bocah Smp itu, Adnan mengangguk dan kembali pamit ke tempat ayahnya menyiapkan bakso pesanan pelanggan.
"Kamu kayanya sering kesini ya?" tanya Syam membuat Alea kembali mengangguk semangat.
"Iya ini tempat langganan aku beli bakso, selain rasanya enak disini juga harganya sangat terjangkau terus liat deh ke arah depan sana," ucap Alea menunjuk arah depan, Syam ikut melihat ke arah depan, disana terdapat sebuah danau yang luas dipinggiran kota tak lupa ada beberapa mainan seperti bebek bebek di tengah danau itu, serta lampu gedung gedung yang tinggi membuat view disana terlihat cantik.
"Nah coba liat kearah ujung sana," Kata Alea menunjuk ujung danau , Syam mengikuti arah yang di tunjuk oleh gadis itu, "Disana tempat dimana anak jalanan kumpul, tapi disana cuma ada anak anak pengamen sama jualan tissu aja sih, kalau ditanya kenapa aku suka tempat ini ? jawabannya selain nenangin suasana hati, disini juga aku suka sadar kalau masih banyak orang yang kurang beruntung," sambung Alea dengan memakan bakso yang sudah ia potong tadi.
Sedangkan Syam pria itu hanya diam dan mengangguk, ia melihat wajah Alea penuh keringat akibat kuah bakso yang pedas tanpa persetujuan Alea pria itu lebih dulu membuka tutup botol air mineral punya Alea lalu memberikannya ke arah alea, membuat gadis itu terdiam mematung.
"Kenapa? ayo diminum airnya, kamu udah kepedesan tuh," ucap Syam mebuat Alea semakin mematung karena tangan pria itu mengelap keringat Alea mengunakan tisu.
'YA ALLAH MANTAN HAMBA AJA GAK PERNAH PERLAKUIN HAMBA BEGINI YA ALLAH' ucap Alea membatin.
"Alea..." pangil Syam membuat Alea tersadar.
"Ya?" tanyanya dengan bingung.
"Kok bengong? why? "
"Tiba-tiba aku inget kucing makan ketoprak," jawab Alea dengan asal membuat pria itu kembali terkekeh.
mereka kembali menikmati makan bakso hingga abis kalau kalian tanya Alea akan menjadi gadis yang jaim? jawabannya tidak karena saat ini gadis itu sedang menikmati krupuk kulitnya dengan lahap, biasanya banyak wanita yang akan terlihat malu-malu untuk makan didepan lawan jenis hingga suara notif membuat ia berhenti mengunyah krupuknya.
Ting..
Beda Tuhan
19:39
.kamu lagi dimana?
Gadis itu tak menjawab pesan dari WhatsApp dengan nama beda tuhan itu, ia hanya membalikan hp nya lalu kembali memakan kerupuknya dengan lahap.
"Siapa?"
"Hah?"
"Itu yang Chat," kata Syam melirik Hp Alea.
Alea juga melihat kearah hpnya lalu melihat kearah Syam, gadis itu tertawa canggung namun tetap menggigit krupuknya.
"Anu itu Tasya nanya hehehe," ucapnya dengan cengiran.
'Tasya maafin gue ya udah bawa lo dalam kebohongan gue, lagian si kak Alex kenapa WA sih.' sambung Alea melanjutkan ucapannya dengan membatin.
"Kenapa gak dibales?"
"Gak penting dia mah."
"Ternyata kamu seceria ini ya anaknya," ujar Syam membuat ALea kembali berhenti mengunyah kerupuknya serta menelan paksa sisa kunyahannya tadi.
"Maksudnya?"
"Iya kamu ternyata seceria ini ya, aku kira kamu cuma di chatingan aja taunya lebih ramah, aku suka."
'aku suka katanya cok, gatau aja dia jantung gue lagi jedug jedug macam capcut' lagi dan lagi Alea membatin.
"Kamu juga terlihat lebih imut aslinya dan lebih kecil sesuai dugaan ku," sambung Syam mengacak rambut Alea dengan gemas.
Jangan Tanya gimana reaksi gadis itu, jelas saat ini dia sedang salting , kalau Tasya melihatnya ia akan berkata "Dih najis banget muka lo kalau salting suka kek orang nahan berak."
"Lo juga terlihat macam Titan, padahal bukan gue yang kecil tapi lo aja yang ketinggian," jawab Alea dengan cemberut padahal dalam lubuk hatinya ia sedang salting brutal.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro