2 | Jangan Hanya Menilai dari Rupa🌷
Hewan mungil itu mengeong dengan keras, mencari perhatian dari orang-orang yang berlalu lalang. Dengan penuh perjuangan, si kucing menghampiri warung makan yang sangat ramai pagi itu. Mungkin dalam harapannya, ada yang melihat keberadaannya, satu saja dari banyaknya orang-orang di sana. Setidaknya ada yang kasihan lalu memberikan sepotong makanan untuk mengisi perutnya yang kosong.
Mulut keringnya kembali bersuara, mengeluarkan erangan menyedihkan.
Warung ramai berisik, penuh orang-orang sibuk yang tidak mau diusik. Diburu waktu, ingin segera melaju. Mereka punya tujuan, bergerak cepat agar tidak terlambat.
Hanni adalah salah satu dari mereka. Anak SMA dengan seragam putih abu-abu baru. Ini hari pertamanya di jenjang pendidikan baru itu. Dipenuhi cemas ia menanti pesanannya datang.
Selagi menunggu, pandangannya terpaku pada kucing itu.
Banyak yang suka kucing. Hewan berbulu yang menggemaskan.
Namun, kucing itu di sisi lain. Nasibnya mungkin tersurat sial. Kucing liar yang bernasib menyedihkan. Tampilannya dekil, baunya tidak sedap, luka memenuhi sebagian besar tubuhnya, tampak sangat mengerikan.
Orang - orang menjauhinya, memberikan tetapan jijik dan tak suka, beberapa terang-terangan menunjukkan ketidaksukaan dengan mengusir sambil memaki. Tidak ada yang suka sarapan sambil melihat sesuatu yang menjijikan.
Si kucing bebal. Diusir berkali-kali tapi tetap kembali lagi. Hingga seseorang yang kesal dengan tega menendang kuat hingga si kucing terpental jauh menghantam aspal. Banyak orang yang melihat kejadian tersebut. Responnya beragam. Tapi satu hal yang pasti, tak ada yang menolongnya, semua kembali ke aktivitasnya masing-masing.
Hanni memandang dengan dilema. Pada akhirnya ia memilih meninggalkan pesanannya yang hampir selesai dan berlari menuju si kucing malang.
"Kasihan dia. Padahal hidupnya sudah menderita begini, kenapa masih ada yang tega menyakitinya?"
Dia memang tidak se-elok kucing lain, tetapi buruk rupanya juga tidak menyakiti siapapun. Mengapa orang-orang begitu kejam?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro