00:18
lima hari telah berlalu, hua dan bayinya sudah diperbolehkan pulang oleh sang dokter. namun, ia belum boleh banyak bergerak atau melakukan aktivitas berat dikarenakan luka bekas jahitan operasi caesarnya yang harus ia jaga dengan baik.
dirumah, hua hanya menyendiri. sementara hyunjin diambil alih oleh hyuna. hua yang memintanya.
setelah hua tahu bahwa pesawat yang hui tumpangi itu jatuh, ia seperti apa ya. entah, rasanya persis seperti kata-kata hui waktu pacaran dulu bahwa ia kehilangan separuh jiwanya kalau hua diambil orang lain.
namun ternyata rasanya kehilangan separuh jiwa yang diambil oleh alam semesta sendiri lebih sakit, batin hua.
tidak, hua tidak menangis meraung-raung. percuma, tak akan membalikkan nasib. ia lebih memilih mengunci dirinya dikamar dan menangis sepelan-pelannya agar tak ada yang bisa mendengar tangisannya termasuk anaknya sendiri.
hua mendekap foto pernikahan mereka berdua yang sudah dibanjiri airmatanya itu dan sesekali menciuminya, "pulang kak..."
"hyunjin udah lahir,"
"ganteng kaya kamu"
hua tersedu-sedu, "katanya kakak mau temenin aku pas lahiran?"
"tapi kakak kemana?!"
hua memukul foto pernikahan mereka itu sampai bingkainya pecah dan menimbulkan suara yang cukup keras.
"HUAAA!?" teriakan hyuna, edawn dan sanha diluar sana menedominasi kuping hua saat ini.
//-//
apaansi kok drama?
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro