00:12
4 days later,
disinilah mereka semua, berada dibandara untuk mengantarkan kepergian hui ke eropa.
"ubi! ubi nanti jangan lupa video call haeun sama buna ya" ucap haeun.
hui pun langsung menggendong anak perempuannya itu yang sebentar lagi akan menjadi seorang kakak, "iya sayang, pastinya ubi bakal video call-an sama haeun sama buna juga"
saat hui sedang menggendong haeun ditangan kirinya, tangan kanannya menggapai kepala hua, "sayang, disini kamu hati-hati ya. kalo mau kemana-mana minta temenin salah satu dari mereka ya" hui menatap edawn, sanha dan juga hyuna.
hua mengangguk, "iya kak, kakak gausah khawatir sama aku. yang penting kakak disana jangan lupa makan, sholat sama kabarin aku ya"
hui mengangguk sembari tersenyum, "kalo itumah pasti tanpa kamu suruh, sayangkuu"
sanha pura-pura terbatuk, "uhuk, ehm aduh ada lebah masuk ketenggorokan gua"
haeun yang ada digendongan hui pun tertawa, "oom sanha ada-ada aja sih, ahahahahah"
sanha yang melihat haeun tertawa pun ikut tertawa, "kalo iri buruan cari pasangan" timpa hui.
"kalo prince mah jodoh bakal dateng sendiri" celetuk sanha.
edawn yang mendengar itu langsung menggeplak kepala sanha, "ye dongo! kalo itu sih bukan cuma lu doang semua orang juga jodoh bakal dateng sendiri"
gelak tawa mereka semua pecah ketika edawn membalas omongan sanha.
"tenang aja, hui. istri lu 100% aman sama kita mah, yakan?" hyuna menyenggol lengan sanha dan edawn.
sanha dan edawn mengangguk, "nah bener tuh" ucap keduanya.
hua menatap sorn, sekertaris hui, "mba, tolong ya ingetin mas hui buat sholat kalo dia lupa dan jangan lupa mba kabarin aku ya"
sorn mengangguk, ia paham sekali dengan ibu hamil yang kadang memang perhatiannya berlebih seperti ini, "siap, nanti pasti mba kabarin kamu kok"
"makasih ya mba, hati-hati pergi pulangnya ya" tambah hua.
'kepada seluruh penumpang bobrok air, pesawat dengan tujuan italia akan segera tiba para penumpang dipersilahkan untuk bersiap-siap'
hui menurunkan haeun dari gendongannya dan menatap ketiga temannya, haeun serta istrinya itu, "yaudah, pesawatnya udah mau landing heheh. pamitan ya"
hua yang mendengar kata 'pamitan' tibatiba menjadi mellow, ia kini memeluk hui, "kak, cepet pulang yaaa"
hui mengelus puncak kepala hua dengan sayang dan sesekali menciumnya, "iyaa cantik, aku pasti pulang kok ya kan mau liat dedek lahir"
hua mengangguk dalam dekapan hui, lalu taklama ia melepaskannya.
hui berjongkok dan menyamakan tingginya dengan haeun, "cantiknya ubi, ubi berangkat ya nak?"
haeun mengangguk, "iyaa ubi"
"baik-baik disini yaa sama om edawn, oom sanha, tante hyuna apalagi sama buna dan dedek nak ya?" haeun mengangguk kemudian hui mengecup kepala haeun
hui kembali berdiri, "dawn, na, san. berangkat ya!"
ketiganya mengangguk, "iyaa sob, kabarin ya" ucap edawn.
"yaudah jalan ya gua" pamit hui.
hui kemudian meninggalkan mereka semua, "hati-hati!" teriak hua dari kejauhan.
setelah hui tak terlihat lagi barulah hua menangis sejadi-jadinya, dengan sigap hyuna langsung memeluk dan menenangkan hua.
//-//
semoga kalian gabosen baca dialog gini ya:)
btw aku mau kebutin cerita ini. so nanti jam ngabuburit aku bakal up 1 part lagi😊
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro