00:05
dokter itu membuka amplop cokelat yang berisikan kertas pemeriksaan.
"selamat,"
"ibu shuara atas kehamilannya"
sontak hua dan hui berpelukan mendengar kabar gembira itu, mereka tak sabar memberi tahu haeun soal ini.
hui menatap dokter itu, "jalan berapa minggu dok?"
"memasuki satu minggu, pak" jawab dokter itu.
hua mengulas senyumnya, "dok, terimakasih ya"
dokter itu mengangguk, "samasama ibu shuara, semoga sehat-sehat ya kandungannya"
"pasti bu! hehehe, kami berdua pamit ya" hua dan hui berdiri dari duduknya untuk berpamitan pada dokter itu.
+
sanha's📞
"buna!"
"hua!!!"
"haeun!!!"
"sanhaaaa, yaampun"
"buna, gimana hasilnya buna? haeun bakal punya adek ngga?"
"huaa gimana?!?!"
"hnggg-"
"HUAAAAA BUNAAAA, HAEUN GADAPET ADEK YAAA??"
"dapet haeun!!! haeun dapet dedek!"
"YEEEEEEE OM SANHAAA! HAEUN PUNYA DEDEK!!"
"DEMI APA HUAAAAAAA!"
"sanhaa bacot ya"
"tunggu buna sama ubi lagi jalan kerumah om sanha jemput haeun yaa nanti kita ngobrol lagi sama dedeknya yang ada diperut buna"
"IYAAA BUNA CEPETANN YA!"
"WOI UBI BURUAN LU NYETIRNYA"
"SANHA BACOT!"
"HEHEHE MAAP BRO"
"sanhaa, ini telfonnya gue matiin ya"
"iyaa, byeee~"
//-//
YAALLAH WELKAM TU KELUARGA UBI YAAA
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro