"ubi, haeun pengen punya dedek dong soalnya haeun kesepian" celetuk haeun yang membuat hua batuk-batuk setelah mendengarnya.

hui menyodorkan segelas air putih pada hua, "minum dulu yang, yaallah"

hui merangkul haeun, "kesepian kenapa? kan ada buna yang nemenin haeun dirumah"

haeun menggeleng, "tapikan haeun sama buna gaseumuran, haeun mau main boneka dan bisa tukeran baju nanti sama adeknya haeun"

hui menatap hua yang dibalas gidikan bahu oleh hua, "nanti ya sayang, kamu yang rajin berdoa aja ya"

haeun mengangguk, "iya ubi"

+

"kayanya emang janin aku yang lemah deh kak" ujar hua.

hui menatap hua yang tiduran disebelahnya, "tau darimana kamu?"

"gatau, aku ngerasanya sih begitu"

hui mengelus kepala hua, "jangan ngomong gitu, banyak-banyak usaha juga"

hua menyenderkan kepalanya didada hui, "mau usaha lagi?"

hui menatap hua dengan mata berbinar, "e-emang kamu,,,"

"mau?"

hua menatap hui dengan tatapan anehnya, "ya mau, kenapa engga? toh haeun yang minta tadi terus barusan kakak bilang banyak-banyak nyoba aja ya kalo sekarang mau nyoba yaudah"

hui langsung loncat tanpa aba-aba karna kegirangan dan sekarang ia nindih hua, "should we started?"

hua menggigit bibir bawahnya lalu menatap hui yang ada diatasnya, "umm, yess. b-bbut"

"but?"

mata hua tertuju kearah pintu kamar mereka, "close the door first, hehehe dikunci sekalian"

hui tertawa terbahak-bahak pasalnya pintu kamar mereka masih terbuka dengan lebar.

//-//

hnGGGG KOBLOG KO W SALTING?!