Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Ep.8 - Merasa

‘Sesuatu yang harus dirasakan.’

HOTEL DELUSION
Selasa, 18-03-2020

Cuma mau bilang kalau kalian hebat!
~ HAPPY READING ~

_ Support Cast in this episode _
Masih Soul Healer, Seola


“Dia sangat marah.” kata Seola yang memperhatikan gerak-gerik Sehun dalam menghadapi soul pendendam, di depan pintu kamar 273 yang terbuka lebar.

Nde, aku belum pernah melihat Oh Sajang semarah itu.” tukas Hana.

Gwajang-nim, bersiaplah untuk menerima hukuman darinya.” Seola memberi peringatan selagi dilihatnya Sehun mendorong pelan Sejeong sehingga pelukan terlepas. “Atau mungkin kau akan terbebas dari hukuman.” Ia melanjutkan sambil tersenyum simpul.

Sehun melangkah cepat-cepat, sesuatu yang aneh telah menggelitik hatinya hingga berdesir hebat.

“Oh Sehun-sshi, tunggu aku!” seru Sejeong memandang takut sekelilingnya. “Kkomaeng-ah! Gwaenchana (Kau tidak apa-apa)?” ia bertanya setelah penglihatannya berhenti pada sesosok anak lelaki yang berdiri menatapnya dengan sendu.

“Dasar gadis bodoh.” celetuk Sehun mendengar pertanyaan Sejeong pada soul pure (jiwa murni) yang seharusnya sudah ditransfer ke Hotel Del Luna, ia segera menambahkan dengan menatap kesal Hana, “Shin Gwajang, kauᅳLUPAKAN! Bawa dia ke ruanganku!”

Ada yang perlu Seola tegaskan mengenai obrolannya tadi bersama Sehun, jadi ia mengikuti pemilik hotel itu. Sebelum mengawali perkataan, ia mendenguskan tawanya merasakan kemenangan yang berpihak padanya, sungguh melegakan.

“Lihatlah sikap pedulinya telah membantumu dalam menyelesaikan tugas yang belum tuntas, anak kecil itu bisa pergi bersama orangtuanya ke tempat yang lebih baik.” jelas Seola melirik lawan bicaranya yang tampak enggan menanggapi, tetapi itu tidak masalah baginya dan meneruskan, “Sekarang apa kau masih ingin aku mengambil kutukan ‘panggil’ yang kau,-”

“Pergilah obati tangannya!” sela Sehun.

“Tentu saja.” sahut Seola berhenti mengikuti Sehun, mendecih mengatai sikap tidak sopan seorang pemilik hotel pada salah satu soul supernatural, yang jelas lebih tinggi tingkatannya.

≈ ≈ ≈

Minhyuk mondar-mandir tak tenang di depan lobi, perasaannya tidak baik setelah mendengar kabar dari Hyungwon kalau pengantin delusi hampir saja dimakan soul pendendam.

“Kang Mina, kenapa kau baru datang!?”

Mina yang baru saja memasuki lobi terheran-heran. “Wae? Waeyo? (Kenapa? Ada apa?)

“Gawat! Gawat! Matilah kita!” kata Minhyuk cukup panik.

“Kita memang sudah mati.” balas Mina mengingat dirinya merupakan jiwa yang masih bisa tinggal di dunia karena telah merebut raga orang lain, sedangkan Minhyuk meninggal dalam perang antar Korea.

Dimana sekitar 70 tahun lalu, pihak Korea Utara mulai menyerang Korea Selatan. Saat itu Minhyuk diwajibkan untuk ikut berperang, mengenakan seragam tentara lengkap dengan persenjataan, sebuah senapan yang justru melukai jantungnya.

“Dengar, kau jangan terkejut…” Minhyuk beringsut mendekati Yuna dan meneruskan, “Kim Sejeong, pengantin delusi itu masuk ke kamar 273!”

MWO (APA)!?” kata Mina setengah berteriak, “Lalu bagaimana keadaannya? Apa dia…” ia tidak berani melanjutkan perkataannya.

Hukuman yang Minhyuk dan Mina jalani berlangsung dengan keributan. Saling melempar lap, melakukan permainan kertas, gunting, batu hingga berakhir saling dorong. Tidak ada yang berani mengelap cermin kurungan soul pendendam. Sampai-sampai suara seringaian menarik perhatian keduanya, otomatis menoleh ke sumber suara dan seketika itu pula teriakan memekik keluar secara bersamaan.

Minhyuk dan Mina lari tunggang langgang melihat sosok soul mengerikan yang setengah badannya sudah keluar dari cermin.

“Dia baik-baik saja, mungkin sekarang sedang diobati oleh Seola.” jawab Minhyuk sedikitnya membuat rasa bersalah Mina berkurang, tapi tetap saja ia tidak enak.

Untuk ukuran manusia biasa yang baru diberi kemampuan melihat soul, itu pasti sangat menakutkan. Mina akui, ia telah menjadi pecundang setelah kedua kalinya dihadapkan pada sesuatu yang mengancam nyawanya.

“Ini salah kita karena pergi begitu saja tanpa mengunci kembali pintunya.” sesal Mina.

≈ ≈ ≈

Sejeong baru tersadar akan luka terbakar di pergelangan tangannya, melepuh akibat cengkraman dari soul pendendam yang mencoba mengambil energi manusia. Menahan rasa perihnya ketika dengan ringan Seola memperkenalkan diri sebagai jiwa penyembuh.

Soul Healer ya,”  tebak Sejeong jelas tidak asing lagi, karena sebelumnya ia telah bertemu dengan pelenyap jiwa. “Baik, ramah, dan kau sangat cantik.” Puji Sejeong, matanya berkilat-kilat.

Seola tersenyum manis. “Terima kasih, kau juga cantik.” Ia mengusap tangan Sejeong, dalam sekejap mata, kulit yang tadinya terbakar kini sudah seperti semula.

Daebak (Ungkapan kata takjub)!” kata Sejeong memutar pergelangan tangan, sudah tidak sakit bahkan tidak ada bekas luka.

Mina berlari memasuki ruang kerja Sehun, berhambur memeluk Sejeong dengan napas memburu. “Syukurlah, Eonni baik-baik saja.” ujarnya memastikan keadaan wanita yang lebih tua lima tahun darinya.

Eonni pasti sangat terkejut.” Mina manggut-manggut memberikan perhatian dari sorot mata yang menenangkan. “Ini salahku, aku lupa mengunci pintunya, maafkan aku.” katanya meraih tangan Sejeong, menggenggamnya.

Minhyuk sudah berdiri di antara mereka. “Aku juga minta maaf.” imbuh Minhyuk.

Sampai sekarang terhitung sudah tiga kali, Sejeong mendengar kata maaf. Pertama dari Hana yang mengutarakan penyesalannya, telah membiarkan Sejeong pergi ke kamar sendirian. Secara berurutan Mina dan Minhyuk mengatakan kesalahan mereka, tampak menyesalkan apa yang terjadi pada Sejeong.

“Setelah dipikir-pikir, aku belum memperkenalkan diri dengan benar. Aku Lee Minhyuk, resepsionis hotel.”

“Kang Mina, manager hotel tercantik di sini atau mungkin sudah tidak lagi.”

“Kau manusia?” Mina mengangguk, pantas saja Sejeong dapat merasakan hangat dari tangan wanita muda yang memberitahu bahwa ia seorang manager di hotel.

Sejeong meneruskan dengan suara riang, “Senang berkenalan denganmu, aku…”

“KIM YUNA!” serentak semua pasang mata melihat ke arah suara lelaki yang memanggil Mina dengan nama lamanya. “Aku dengar kauᅳ”

“Oh Sajang, aku bersalah, maafkan aku.” potong Mina dengan suara bergetar, ia menggesekan kedua telapak tangan, tidak berani melihat Sehun.

Minhyuk ikut menyalahkan dirinya, “Tidak, tidak, ini salahku.” kata Minhyuk menghalangi pandangan Sehun yang masih terarah pada Mina.

“MINGGIR!” kata Sehun agak meninggikan suara, disingkirkannya Minhyuk yang lalu meneruskan, “Hyungwon bilang kau bisa menari dan menyanyi, kalau begitu kau terpilih menjadi anggota Deluxe.”

Semua saling melempar pandangan. Mina tidak paham dengan maksud Sehun. “Aku jadi apa?”

“Shin Gwajang, kau juga dan Seol…”

“Tidak usah, kau pikir aku mau menurutimu.” tolak Seola.

Sejeong ternganga, “Yang benar saja, nama girl group yang kau buat, Deluxe. Aku tidak setuju!” protesnya segera memberi saran, “Bagaimana kalau Delight?” ia merasa butuh persetujuan dari Sehun.

≈ ≈ ≈

THANKS FOR READING
Don’t forget for vote and comment

Kalau readers ingin nama girl group yang mana… Deluxe, atau Delight? Tuliskan di sini, nanti pilihan terbanyak bakal aku jadikan nama girlband Sejeong di delusi, hhe

Suka pilihan nama grup debut buatan Sehun, atau Sejeong? Pilihan kalian menentukan kelanjutan episode berikutnya…
(ditunggu ya!)

SEE YOU NEXT WEEK


BGM Kim Kook Heon & Song Yuvin ‘Blurry’

Putar videonya di bawah ini

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro