Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 04

    Hari pertama Hee Seung sebagai seorang pelajar SMA Jusang telah berakhir dengan baik. Sore itu ketika semua murid meninggalkan sekolah, Hee Seung berdiri di sisi gerbang dan tampak fokus pada layar ponselnya. Hingga perhatiannya teralihkan oleh kehadiran Young Jae di sampingnya.

    Hee Seung refleks menyembunyikan layar ponselnya agar Young Jae tidak melihat apa yang saat ini berada di layar ponselnya.

    "Apa yang sedang kau lakukan?" tegur Hee Seung, merasa cukup terganggu dengan sikap Young Jae.

    "Kenapa kau di sini? Kau menunggu seseorang?"

    "Tidak," acuh Hee Seung yang kemudian meninggalkan Young Jae.

    Seperti sebelumnya, Young Jae membuntuti si murid baru. Dan tentunya hal itu cukup mengganggu bagi si murid baru.

    Hee Seung tiba-tiba menghentikan langkahnya dan Young Jae hampir saja menabrak punggungnya.

    "Aigoo! Kenapa kau berhenti tiba-tiba?"

    Hee Seung berbalik dan menatap penuh selidik. "Kenapa kau terus saja mengikutiku?"

    "Aku tidak mengikutimu," acuh Young Jae.

    "Kalau begitu pergilah."

    Young Jae mengeluh, "eih ... kenapa kau tidak percaya padaku? Aku ingin pergi ke sana, itu mobilku. Pak Han sudah menungguku."

    Hee Seung sejenak memandang mobil yang dimaksud oleh Young Jae, dan benar bahwa mereka searah.

    Young Jae kemudian bertanya dengan hati-hati, "omong-omong, di mana mobilmu?"

    "Tidak ada," jawaban sederhana yang terucap dengan gaya bicara yang santai membuat dahi Young Jae mengernyit.

    "Tidak ada?"

    Hee Seung mengangguk.

    "Kau pasti sedang berbohong."

    "Kau percaya atau tidak, aku tidak akan mendapatkan keuntungan apapun. Berhenti mengikutiku."

    Hee Seung kemudian meninggalkan Young Jae, namun kali ini Young Jae berhenti menjadi penguntit si murid baru.

    Young Jae berucap penuh pertimbangan sembari memperhatikan Hee Seung, "kenapa dia terlihat sangat mencurigakan?




HOME SWEET HOME




    Malam itu Hee Seung berada di ruangan yang menyerupai ruang belajar. Terdapat meja, rak buku, lemari kecil di sudut ruangan serta sebuah papan kaca. Ruangan yang terlihat cukup luas itu tak mendapatkan cahaya dengan cukup baik sehingga membawa keheningan dari langit gelap malam sampai pada ruangan itu.

    Hee Seung tinggal di salah satu unit apartemen di kawasan elite, dan dia menempati unit di lantai 17. Duduk di balik meja, Hee Seung terlihat tengah membaca buku. Wajah tenangnya justru terlihat kontras dengan tatapan mata yang tajam serta dingin miliknya.

    Menutup buku catatan, Hee Seung berdiri sembari meraih sebuah foto yang tergeletak di tepi meja. Berjalan ke sudut lain, Hee Seung lantas berdiri menghadap papan kaca yang sepertinya dalam posisi terbalik.

    Hee Seung menggunakan tangan kirinya untuk membalik papan tersebut, dan di sanalah terdapat foto Hwang Intaek serta Han Sung Hye yang dihubungkan dengan garis merah beserta beberapa tulisan pendukung lainnya.

    Di bagian samping foto Hwang Intaek, Hee Seung menuliskan tanggal kematian pemuda itu beserta alasannya. Bukan hanya itu, Hee Seung juga menulis nama beberapa orang yang ia curigai telah terlibat dalam penyelidikan kasus bunuh diri Hwang Intaek. Dan semua itu Hee Seung lakukan karena ia menentang tuduhan bunuh diri yang dilakukan oleh pelajar bernama Hwang Intaek tepatnya satu bulan yang lalu.

    Hee Seung menempelkan foto Kyung Woo di samping foto Sung Hye dan memberikan keterangan di bawah foto itu dengan kalimat, 'Lee Kyung Woo, saksi mata'. Serta menghubungkan foto tersebut dan foto milik Hwang Intaek dengan garis merah.

    Memperhatikan sketsa yang hampir ia sempurnakan, pandangan Hee Seung terjatuh pada sebuah tempat kosong yang hanya diisi oleh beberapa kalimat pendek. Keterangan pada tempat kosong itu menunjukkan identitas seseorang yang memiliki pengaruh penting terhadap kasus kematian Hwang Intaek.

    'Kim Seon Woo, tersangka. Putra Ketua Dewan Sekolah. Menghilang sejak tanggal 23 Maret 2021', kalimat itulah yang kini menjadi fokus dari Hee Seung. Namun sayangnya hingga detik ini Hee Seung belum juga melihat bagaimana rupa dari pemuda bernama Kim Seon Woo yang tiba-tiba menghilang di hari kematian Hwang Intaek dipublikasikan.

    Dalam ketenangan itu Hee Seung bergumam tanpa melepas pandangannya dari nama Kim Seon Woo, "larilah, larilah sejauh mungkin. Jika aku menangkapmu ... aku mungkin akan membunuhmu."







HOME SWEET HOME







    Seorang perawat berjalan di lorong depan ruang rawat untuk memeriksa apakah semua pasien yang ia tangani sudah kembali ke kamar masing-masing. Ketukan antara sepatu dengan lantai terdengar memenuhi lorong yang tampak kosong itu saat tengah malam.

    Perawat itu membuka salah satu ruang rawat dan mendapati seorang pemuda yang mengenakan pakaian khusus pasien masih terjaga dan duduk di tepi ranjang membelakangi pintu.

    "Dia belum tidur lagi?" gumam perawat itu yang kemudian masuk dan menghampiri pemuda itu.

    "Kau belum tidur lagi?" tegur perawat itu begitu sampai di samping pemuda itu.

    Dari kalimat yang diucapkan oleh sang perawat, menegaskan bahwa keduanya sudah mengenal dengan cukup baik.

    Tak mendapatkan respon, si perawat kembali berbicara, "ini sudah tengah malam, seharusnya kau cepat tidur. Aku dengar besok kau akan meninggalkan tempat ini, jadi sebaiknya kau beristirahat sekarang."

    Pemuda dengan tatapan sayu yang menunjukkan sedikit kemarahan itu sama sekali tak memiliki niatan untuk menyahuti ucapan si perawat. Dan dilihat dari reaksi si perawat, sepertinya hal semacam itu sudah menjadi hal yang biasa.

    "Kau tidak ingin berbicara? Kalau begitu beristirahatlah, aku juga akan pulang sekarang." Perawat itu hendak pergi.

    "Aku harus bagaimana?" pemuda itu tiba-tiba bersuara dan menghentikan langkah si perawat.

    Wanita yang tampak lebih dewasa itu lantas kembali memandang pemuda itu.

    Perawat itu menegur, "apa yang ingin kau lakukan?"

    Pemuda itu mengarahkan pandangannya ke samping dan bertemu pandang dengan si perawat.

    Pemuda itu kembali berucap, "aku sudah membuat seseorang mati. Jika kau menjadi mereka, apa yang akan kau lakukan padaku?"

    Perawat itu sempat terdiam sebelum kembali berbicara dengan nada bicara yang lebih tenang, "kau ingin aku bersikap bagaimana?"

    Pemuda itu tak menjawab, tak juga memalingkan wajahnya.

    Si perawat lantas kembali berbicara, "apakah itu penting? Bukan apa yang akan dilakukan orang-orang padamu, melainkan apakah kau benar-benar telah melakukan hal itu ... pikirkan baik-baik. Apa benar kau membunuhnya? Apa benar dia mati karenamu? Apa benar kau ingin dia mati?"

    "Pulanglah," terdengar putus asa. Pemuda itu menjatuhkan pandangannya, tak lagi ingin melanjutkan pembicaraan.

    Perawat itu menghela napas pelan dan berucap, "aku akan pulang sekarang, beristirahatlah."

    Perawat itu berjalan menuju pintu keluar, namun langkahnya terhenti tepat setelah ia membuka pintu.

    Kembali memandang pemuda itu, perawat itu lantas menegur, "Kim Seon Woo."

    Pemuda yang dimaksud perlahan mengangkat wajahnya dan menoleh ke tempat si perawat berada.

    Wanita itu berucap, "semua akan baik-baik saja selama kau bersikap baik-baik saja. Temui aku besok sebelum pergi."

    Perawat itu lantas meninggalkan ruangan itu. Sementara pemuda yang diketahui bernama Kim Seon Woo itu kembali menjatuhkan pandangannya pada kedua tangannya yang saling bertautan di antara kedua pahanya yang sedikit terbuka.

Selesai ditulis : 15.03.2021
Dipublikasikan : 22.03.2021

   

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro