"Apa yang kau lakukan?" Haesoo keluar dari kamar dan menatap Seokjin yang tengah sibuk merapikan sabuk gwanbok-nya.

Seokjin mengulas senyum cerah. "Pergi ke kampus, denganmu."

"Dengan pakaian seperti itu?"

"Apa yang salah?"

"Kampusku tidak sedang mengadakan festival, Yang Mulia. Perayaan Chuseok pun sudah berlalu—dan gwanbok?" 

Seokjin menatap Haesoo bingung. Apa yang salah dengan gwanbok miliknya? Sementara itu Haesoo berlalu menuju kamar dan keluar sesaat setelahnya dengan membawa pakaian di tangan dan mengulurkannya pada Seokjin. "Bergantilah dengan pakaian ini." Seokjin masih memandangi Haesoo, gadis itu melanjutkan, "Ini milik kakakku. Ia biasa tinggal di sini sebelumnya. Zaman telah berbeda, Yang Mulia. Kau tidak bisa menggunakan pakaianmu sembarangan."

Seokjin mengambil pakaian yang Haesoo berikan. Ia sejenak menatap pakaian itu. Cukup aneh baginya, sebab tidak ada jubah besar berlapis. Hanya sweater, celana panjang berbahan kain, dan mantel yang entah Seokjin tidak paham bagaimana manusia zaman sekarang berpakaian. 

"Jadi ikut, tidak?" Haesoo menginterupsi.

Seokjin mengangguk dan berlalu untuk mengganti pakaiannya.

Belum lama berada dalam kamar, Seokjin keluar dengan setengah telanjang. "Haesoo?" 

"Iy—ASTAGA! KENAPA BELUM MEMAKAI BAJU?" teriak Haesoo terkejut. Ia membelakangi Seokjin.

"Aku tidak tahu cara memakai pakaian ini. Bisa bantu aku?" sahut Seokjin polos.

Haesoo dengan segera mencari tutorial mengenakan pakaian dalam YouTube, menyerahkan ponselnya pada Seokjin—tangannya terulur dengan hati-hati, berusaha agar ia tidak membalikkan tubuh dan menghadap langsung pada lelaki itu. "Coba lihat. Di situ ditunjukkan cara memakai pakaian."

Seokjin mengambil ponsel Haesoo dan kembali masuk ke kamar. Ia bingung, mengapa gadis itu membelakanginya seolah ia hantu yang tidak seharusnya dilihat.

"Wah, bisa gila aku melihat papan berpetak-petak seperti itu. Astaga, kenapa mendadak panas sekali?" gumam Haesoo.

Sepertinya memang kerajaan di masa lalu telah memiliki fasilitas fitness. []