Namjoon hampir kacau. Otaknya yang cemerlang tidak dapat memikirkan kata-kata untuk dituangkan dalam buku catatannya sebagai lirik lagu baru. Jemarinya mengetuk berulang kali permukaan meja, terkadang ia juga berdesis, sebab fokusnya tak kunjung dapat dikumpulkan; pikirannya bercabang—tidak, lebih tepatnya memikirkan satu subjek yang membuatnya kalang kabut, seseorang yang ia lihat saat berada di perhelatan penghargaan dua miggu lalu, salah satu staff wanita pengatur acara tersebut yang seolah telah menarik atensinya, menyihir dirinya hingga ia merasakan sesuatu yang abu-abu dan ambigu.

Padahal ia hanya melihatnya sekitar sepuluh kali dalam kurun waktu lima jam. Namjoon hanya mengetahui namanya saja, Ahn Jira, Ketua Staff FD di stasiun TV ABS.

Ia membuka halaman lain pada buku catatannya, menuliskan sesuatu dengan cepat dengan penanya, merobek halaman tersebut dan beranjak dari tempatnya.

"Sejin Hyung, aku ingin minta bantuanmu." Sedang pria yang ia panggil itu menatapnya penasaran, sesaat mengulas senyum hangat.

"Apa yang bisa kubantu, Joon?"

Namjoon mengulurkan robekan kertas yang ia bawa sebelumnya. "Aku ingin meminta bantuanmu untuk mencari info tentangnya."

Sejin awalnya mengerutkan kening menatap rentetan kata di atas kertas itu, lalu mengalihkan pandangannya pada Namjoon.

"Mengapa?"

"Aku ... hanya penasaran."

"Begitu?" Sejin mengeluarkan ponselnya, mencari sesuatu dan menunjukkan sebuah foto pada Namjoon, membuat pria itu mengerutkan keningnya.

"Bagaimana bisa—dia siapa?"

"Sepupu jauh. Singkatnya, ibu dari ayahnya bersepupu dengan kakekku." Sejin menyimpan ponselnya, "Jadi katakan alasannya mengapa?" Ia melanjutkan.

Namjoon awalnya enggan mengatakan, tetapi melihat peluangnya berkemungkinan besar di sini, ia akhirnya mengatakan maksudnya yang sebenarnya, "Entah, ia menarik perhatianku. Aku ingin ... mengenalnya."

Sejin menghela napas. "Jika ingin berkenalan hanya untuk menambah relasi, mungkin bisa saja. Namun jika kau ingin mengenalnya untuk pendekatan dan hubungan romantis, kurasa tidak bisa, sebab sebulan lalu dia baru saja bertunangan."

Yah, sepertinya rasa penasaran Namjoon atas Jira harus dipendam dalam-dalam. Bagaimana bisa tertarik pada tunangan orang? Tidak, tidak akan ada peluang tentu saja. Benar, bukan? []

Terima kasih pada bapak-bapak Simple Plan—sekarang aku dengar lagu ini jadi sedih👍🏻