12. Where'd You Go? (KNJ)
"Mau pergi ke mana?"
Jira mengerutkan keningnya, heran. Gadis itu yakin jika kekasihnya paham ke mana ia akan pergi, sebab semalam sebelum memutuskan untuk singgah di apartemen Namjoon, ia telah menyampaikan padanya bahwa akan ada urusan keesokan harinya. Namun, pria itu bersikukuh menahannya dan berakhir menginap semalam, tentu saja dengan bumbu pemanis sehingga malam kemarin terasa begitu panas dengan aktivitas bercinta mereka. Namjoon berdalih sangat merindu setelah kekasihnya menyelesaikan pekerjaan di luar negeri selama sebulan.
"Aku sudah bilang, 'kan, semalam. Masa sudah lupa?"
Namjoon mengerut pertanda tidak suka. Jira menghela napas. "Joon, kau sudah menyimpanku semalaman. Kita bisa bertemu lagi."
Namjoon tidak membalas, sesaat kemudian ia menghela napas.
"Baiklah." Ia menyibakkan selimut dan hendak beranjak dari ranjang, masih bertelanjang dada hanya mengenakan celana pendek hitam miliknya. "Bagaimana kalau aku merindukanmu?"
"Ada ponsel, kau bisa menghubungiku."
Namjoon melangkah mendekat pada Jira yang tengah memasang jam tangan di depan cermin. Tangannya mendarat pada kedua pundak si gadis. "Bahkan saat kau sibuk, akan balas pesan dan angkat teleponku?"
Duh, mengapa kekasihnya mendadak manja begini, sih?
"Iya ... boleh."
Namjoon mengulas senyumnya, cukup puas akan jawaban sang kekasih.
"Baiklah, diizinkan pergi." Ia melangkah mengambil handuk yang disampirkan pada kursi di sudut ruangan, hendak memasuki kamar mandi.
Samar-samar Jira mendengar pria itu menggerutu, "Baru saja bertemu, sudah ditinggal pergi lagi. Haa ... nasib memiliki kekasih super sibuk."
Jira terkekeh dan menghampiri namjoon, memeluknya dari belakang tepat dua langkah sebelum pria itu masuk ke dalam kamar mandi.
"Jangan kesal begitu. Hanya mengurus beberapa hal sedikit saja. Setelah itu waktuku untukmu, oke?"
"Iya, iya. Tidak apa."
"Joon?"
"Apalagi? Kau terlambat nanti."
"Tidak ingin beri aku ciuman?"
Namjoon membalikkan tubuhnya dan mencium bibir Jira kilat. Jira menahan kepala kekasihnya dengan kedua tangan dan menciumnya lebih lama.
"Akan kembali secepatnya, oke?"
Namjoon mengulas senyumnya, mengusap pipi kekasihnya lembut.
"Kutunggu, ya, sayang. Cepat pergi, atau ingin sarapan denganku di dalam terlebih dahulu?"
Jira segera melepaskan rengkuhannya dan menjauh. "Aku pergi! Sampai jumpa, sayang!"
Namjoon mendengkus, sejenak merutuki diri mengapa ia bersikap berlebihan begini? Ah, sudah kepalang mabuk cinta dan rindu pada kekasihnya, sih? []
•••
👀👀👀 apa yang telah kuperbuat pada chapter ini 😀😀
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro