SEDARI KECIL, FELIX INGIN JADI TUHAN
Diam-diam memanggang tubuh,
memastikan dirinya lebih dari api
merasa utuh meski sebagian melepuh
pikirnya tuhan tak pernah terluka, Felix pun.
Esok, jabang nanah mulai tampak
meski belum sempurna benar
luka bakar memang tak cukup sehari sembuh
namun pikirnya tuhan tak pernah mengeluh, Felix pun.
Berpikir lain,
laut adalah tuhan ikan-ikan
dia mewujud air, lebih tuhan dari sekedar lautan.
Meriang menerjang,
namun tak pernah ia dengar tuhan sedang demam, Felix pun.
Esok, masih tinggi saja suhu tubuh.
setinggi tuhan bebukitan, adalah puncak pegunungan
terpaksa menjelma ujung tebing paling puncak,
menjadi tuhan bagi gunung, bukit, sekaligus lembah dan jurang.
Sayang angin terlalu kencang,
Harus segera turun,
berharap sedikit saja angin bisa keluar
entah dari anus atau mulutnya,
namun tak tertuliskan tuhan pernah kerokan, Felix pun.
Kali ini Felix lelah.
hanya tabah berharap kesembuhan, berdoa pada umatnya sendiri,
meski tahu tuhan tak perlu keras kepala.
Malang, -
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro