Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

❬ 8 ❭ @MaaLjs - Meat Mate Meet Me

Pintu mobil terbuka lalu muncul seorang gadis cantik berambut coklat panjang dari sana. Ia menatap nanar bangunan yang ada di depannya. Hidungnya menghela napas sebelum terkejut karena merasakan sesuatu menyentuh bahunya.

"Ah ... Olivia, kau mengejutkanku," ujar gadis bernama Charlotte itu setelah tahu bahwa yang menyentuh bahunya adalah sahabatnya, Olivia.

Gadis berambut merah itu tersenyum kecil. "Apa kau tak menyukai apartemennya, Otte?"

Charlotte terdiam sejenak sembari memerhatikan wajah Olivia yang tampak lebih pucat daripada biasanya. "Tentu saja aku sangat menyukainya tapi aku perlu waktu untuk beradaptasi."

Olivia tersenyum kecil.

"Kau beristirahatlah. Aku yang akan membantu Jasper mengangkat kotak-kotak berisi barang." Charlotte beranjak dari tempatnya dan segera membantu Jasper mengangkat barang-barang bawaan mereka.

❬✧✧✧❭

Setelah mengangkat seluruh kotak ke dalam apartemen, Charlotte dan Olivia mulai menata barang-barang dengan dibantu oleh Jasper, pacar Olivia. Sekarang gadis berumur delapan belas tahun itu tengah menyusun beberapa hal pribadinya di dalam kamar. Namun, ia agak kesusahan untuk menggantung jam dinding hingga akhirnya Jasper pun membantu.

"Seharusnya kau memanggilku."

Sejurus kemudian aura dingin yang aneh menyelimuti tubuh Charlotte. Tangannya pun reflek bergerak mengusap satu sama lain.

"Kau baik-baik saja?"

Charlotte menoleh ke arah Jasper. "Iya, hanya kedinginan."

"Tutup jendelamu. Sebentar lagi musim gugur, wajar bila anginnya dingin."

"Iya."

"Setelah itu turunlah. Tadi aku sudah memasan makanan untuk kita makan siang."

Adalah menganggukan kepala yang Charlotte lakukan. Selanjutnya, Jasper keluar dari kamar saat gadis itu berjalan ke arah jendela untuk menutupnya.

Kedua alis Charlotte seketika mengernyit ketika tak merasakan angin yang berhembus. Seharusnya ia semakin merasa kedinginan saat di dekat jendela tapi kenyataan malah sebaliknya. Ia yang tak mau terlalu ambil pusing akan hal itu pun segera menutup jendela dan pergi ke lantai dasar untuk makan siang.

❬✧✧✧❭

Malam telah tiba, tetapi mata Charlotte belum mengantuk juga. Perasaannya tak enak. Namun, ia tak tahu karena apa. Sedari tadi ia hanya menghela napas dan mengganti posisi tidur hingga membuat seprai kasurnya kusut.

Pikirannya melayang ke hal-hal yang tadi ia lakukan. Semuanya terasa aneh, tak seperti biasanya ... atau gadis itu saja yang belum bisa beradaptasi di rumah barunya? Entahlah, Charlotte pun tak tahu jawabannya. Jika dipikir-pikir, ia tak perlu terlalu mementingkan hal ini tapi hatinya menuntut.

Aneh.

Charlotte kembali mengubah posisinya dan kini ia berbaring menghadap pintu. Beberapa detik kemudian, ia berteriak karena melihat sepasang kaki di dekat pintu kamarnya. Gadis berambut coklat yang tampak halus itu segera bangkit dan menghidupkan lampu kamar.

Setelah lampu kamar hidup, ia terduduk di lantai melihat sosok itu. Jantungnya berdegup kencang dan keringat bercucuran di dahinya. Ia menghela napas dan kemudian menggeram kesal.

"Kau mengejutkanku! Kau tahu itu?!"

Olivia tertawa geli melihat ekspresi Charlotte. Dengan gaun tidur berwarna putih dan rambut yang dikepang dua lalu ditambah dengan kegelapan memang membuat gadis tersebut tampak seperti hantu tadi. Apalagi wajahnya yang tak kelihatan. Hanya kilau matanya yang tampak menyala.

"Apa yang kau lakukan di kamarku? Cepat kembali ke kamarmu."

"Aku tak bisa tidur, Otte. Aku terus merasa panas."

Charlotte memutar matanya. "Dasar manusia es. Aku saja memakai baju tiga lapis saat ini."

"Aku juga takut. Biarkan aku tidur bersamamu untuk malam ini saja."

"Baiklah."

Berdiri adalah hal yang Charlotte lakukan. Lalu ia segera beranjak ke ranjang dan berbaring di sana, sementara Olivia mematikan lampu.

Charlotte menguap. Karena terkejut tadi ia langsung mengantuk. Ditariknya selimut untuk menutupi tubuhnya. "Aku sudah mengantuk. Jadi, aku akan tidur duluan. Selamat malam."

"Selamat malam," jawab Olivia yang diikuti aroma daging bakar. Entah berasal dari mana, Charlotte tak sempat memikirkannya karena ia langsung pergi ke alam mimpi.

❬✧✧✧❭

Charlotte meletakkan nampan makan siangnya di atas meja kantin sekolah. Walaupun lelah habis berpindah apartemen dengan Olivia yang juga teman sekelasnya, ia tak bisa mengambil waktu libur. Oleh karena itu, sekarang gadis cantik itu tengah memakan makan siangnya di sini.

Ia makan sembari berbincang dengan Olivia. Menu makanannya siang ini sebenarnya sangat enak tetapi tatapan aneh yang dipancarkan siswa-siswi lain yang melewati bangkunya membuat Charlotte tak enak. Ia tak mau maksud dari tatapan itu dan mencoba mengabaikannya walau sulit hingga akhirnya Jasper datang, ikut makan bersama mereka.

Sebenarnya mereka biasa makan berempat bersama Zachary. Namun, lelaki tampan itu tidak masuk sekolah hari ini

❬✧✧✧❭

Malam kembali tiba, kini Charlotte tengah sendirian di apartemennya karena Olivia sedang latihan cheerleader di sekolah. Ia harus lembur karena beberapa hari kemudian akan diadakan pertandingan basket.

Untuk membuang bosannya, Charlotte memainkan ponsel dan kini ia sedang berbalas pesan dengan Zachary.

Charlotte

Kenapa kau tak datang ke sekolah tadi?

Zachary

Kepalaku sangat pusing dan badanku panas karena kurang tidur.

Bagaimana dengan apartemen barumu?

Charlotte

Get well soon, dude.

Menyenangkan tapi aku sedang sendirian sekarang.

Zachary

Terima kasih, Otte.

Ya, tentu saja sendirian. Memangnya kau mau sama siapa lagi?

Charlotte

Sama-sama.

Saat Charlotte hendak membalas pesan kedua dari Zachary, ponselnya berdering karena Olivia menelepon. Ia pun segera menerima telepon itu.

"Halo."

"Halo, Otte," lirih Olivia di seberang telepon.

"Oliv, kau terdengar lemah. Ada apa?"

"Um ... bisa kau jemput aku sekarang? Aku sedang tidak sehat dan Jasper tak bisa menjemput."

"Baiklah. Aku akan ke sana sekarang."

Charlotte pun segera menutup teleponnya dan bersiap. Sebelum menjalankan mobilnya, ia teringat pesan Zachary yang belum ia balas. Cepat-cepat ia mengambil ponselnya.

Charlotte

Aku akan menjemput Olivia terlebih dahulu. Ia sedang di sekolah karena latihan cheers dan sekarang sedang tidak sehat.

Lalu Charlotte segera menjalankan mobilnya tanpa peduli dengan ponselnya yang terus bergetar.

❬✧✧✧❭

Charlotte sampai di sekolah. Ia berlari memasuki gedung yang sudah sepi itu. Tak lama ia melihat beberapa anggota cheerleader lainnya.

"Hai, Otte. Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku menjemput Olivia. Di mana dia sekarang?"

Gadis-gadis itu mengenyitkan bingung lalu menatap satu sama lain. Merasa tak kunjung mendapat jawaban dari mereka, Charlotte melanjutkan langkahnya. Ia memasuki ruang ganti anggota cheerleaders yang sudah sepi dan menemukan Olivia dengan penampilan berantakan. Tubuh yang dipenuhi luka bakar dan baju yang bolong-bolong.

"Astaga, Oliv, apa yang terjadi denganmu?" Charlotte duduk di sebelah Olivia.

Sahabatnya itu menoleh perlahan ke arah Charlotte dan tersenyum menyeramkan karena luka yang ada di wajahnya. Mendadak bulu kuduk Charlotte terangkat dan ia merasa tak nyaman di sana.

"Oliv ...."

Olivia tak menjawab. Ia hanya menatap Charlotte dan masih tersenyum.

Charlotte tak ada ide sama sekali. Ia segera mengambil ponselnya untuk meminta bantuan Zachary. Namun, ia membelalakkan matanya akibat melihat pesan-pesan dari temannya itu.

Zachary

Wait ... what?

Apa yang kau katakan, Otte?

Menjemput Oliv?

Otte, jawab pesanku.

Otte, kau di mana sekarang? Katakan padaku.

Otte.

Otte, yang benar saja?

Hei, Otte, kau tak lupakan kalau Oliv dan Jasper sudah meninggal akibat kebakaran asrama kemarin?

Otte, cepat balas pesanku!

Aku akan ke apartemenmu sekarang.

Tangan Charlotte bergetar, bahkan ia sudah tak bisa menggenggam ponselnya dengan benar hingga benda itu jatuh.

-The End-

OKAY!!!

Ini absurd, iyakan? Idk ide terlalu banyak jadi mentok/? Sempet buat cerita yang malah nggak pake tema sekolah lagi M tuh. Astaga blank banget kemarin.

Buatnya cuma beberapa jam gaes. Jadi maklumin kalau banyak yang salah ya.

Okd, gitu aja.

The simple but weird,
Queen MaaLjs. 💖✨

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro