˚. ୭ ˚○◦ 【 Born 】 ◦○˚ ୧ .°
┈ ๑❝ Born ❞๑┈
[ Lahir ]
.
🍁˚. ୭ ˚○◦ 🍁 ◦○˚ ୧ .°🍁
"[Name] -san sudah lahiran???"
"Aku mau liat anaknyaaa!!!"
"Berisik! Ini rumahnya Gojou sensei, tahu!!"
Ketiga anak didik Gojou kini tengah melangkah menaiki tangga menuju lantai dua. Gojou mengundang mereka datang untuk melihat--atau meramaikan rumahnya.
"SUGURU! SUGURU! SUGURU! SUGURUUU!!!"
Mereka bertiga menghentikan langkah kaki secara bersamaan. Menatap ngeri pada Gojou yang saat ini sedang merangkul Getou yang terlihat pasrah. Entah apa yang terjadi pada pria itu.
"Kau ini kenapa?"
"[Name] udah lahiran gak, sih?" Gojou bertanya. Tidak seheboh tadi saat memanggil nama temannya.
"Kau suaminya. Kenapa bertanya padaku, huh?"
"Kau 'kan kakaknya. Jelas lah aku bertanya padamu."
Mereka berdua saling memandangi. Sengit. Lalu saling menarik kerah satu sama lain dan berkelahi.
"Bukannya tadi kau masuk dan menemaninya??!!" tanya Getou.
"Dia memintaku keluar karena tidak bisa membuatnya fokus!!!!"
Megumi memutar bola mata. Lalu Yuuji dan Nobara terlihat mendukung aksi Getou dan Gojou. Mendukung Getou karena Gojou telah menyembunyikan hubungan sepenting itu dengan [Name] dari mereka. Remaja berambut aneh itu melangkah menjauh, tidak ingin terlibat keanehan teman-temannya.
Megumi dapat melihat seorang dokter yang keluar dari kamar Gojou.
"Megumi!"
Ia menghentikan langkah tepat di depan pintu kamar Gojou dan [Name] yang sudah terbuka. Mendapati [Name] yang tersenyum padanya, seraya memanggilnya untuk masuk.
Megumi menunjuk dirinya sendiri. Mendapati anggukan dari [Name], ia dengan ragu melangkah masuk.
"Gojou sensei ada di luar, [Name] san," Megumi mengucapkan itu dengan nada khasnya.
[Name] terkekeh lalu mengangguk.
"Aku dapat mendengar suara mereka."
"[NAMEEE]!!!"
Suara itu menggelegar, bersamaan dengan pintu yang dibanting cukup keras hingga terbuka lebar. Gojou mendekat, Megumi menyingkir, kemudian Gojou memeluk perut [Name].
"Perutmu sudah kurus lagi," ia berucap dengan kening yang mengernyit.
Elusan ia rasakan. Gojou mendongak, mendapati wanitanya sedang tersenyum.
Gojou berdiri. Berjalan mendekati dua keranjang mungil. Netranya berkilat saat melihat dua bayi mungil berjenis kelamin laki-laki yang saat ini sedang tertidur pulas.
Gojou mengerjabkan mata. Tangannya terangkat, menoel-noel pipi tembem salah satu bayi.
"Heheh, ini seru juga!" ucapnya.
Lalu ia membeku. Saat tangan bayi lucu itu menggenggam jari telunjuknya. Sentuhan lembut dan hangat serta mungil.
"Waah~"
Suara itu mengalihkan Gojou. Terlihat dua anak muridnya yang sama berisiknya dengan dirinya menatap berbinar kedua makhluk mungil itu.
Getou juga datang. Penampilannya sedikit berantakan karena habis berkelahi dengan Gojou.
Pria itu lalu berjalan menjauh. Menghampiri [Name] yang nampak berbincang dengan Megumi. Seharusnya, Mikasa dan teman [Name] lainnya juga datang. Sayangnya, mereka terlalu sibuk. Mungkin akan datang menyusul.
Ia kembali memeluk perut [Name] tanpa mengatakan apapun. Megumi langsung berdiri dan menghampiri keranjang bayi. Ingin melihat wajah bayi yang ia harap tidak mirip Gojou. Walaupun mirip secara fisik, setidaknya jangan sifatnya.
"Mereka kayak Gojou sensei." Megumi berucap cukup kecewa. Seketika teringat jika Gen keluarga Gojou itu dominan.
[Name] mengulas senyum. Mengelus-elus surai salju milik Gojou.
.
.
.
.
.
.
"Mereka mirip denganku!!!!"
"Um, tapi ... Sifatnya jangan, ya?"
.
.
.
.
.
.
.
┈ ๑❝ His Love Hard ❞๑┈
╭┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╮
┈ ๑❝ END ❞๑┈
╰┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╯
Aku serius kali ini😭😭
Makasihh buat kalian semuaaa yang udah nemenin yaa.
Bytheway, grandma, aku udah tuliiss, semoga puas😭😭🙏
┈┈┈ ੈ 𝓐𝓷𝓘𝓷𝓞𝓬𝓽𝓸𝓫𝓮𝓻 ੈ ┈┈┈
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro