Gelap. . . Tempat apa ini? Sangat dingin dan berat untuk berdiri. . . Aneh. . . Bau darah! Hey siapa disana!? Tunjukkan dirimu!

Brak!

Gempa pun terbangun dan melihat ruangan bukan di rumah Hideki.
"Dimana ini. . ." "Gempa!!" Hali yang tertidur di samping kasur Gempa mendengar suaranya dan langsung memeluk Gempa.

"I- ini dimana Hali?" "Rumah sakit. Kau ditabrak mobil. . . Tapi tenang saja aku sudah memarahi nya." Jawab Hali dengan senyuman tanpa dosa. (Jangan ditanya) "Ah baiklah kau tidak melukainya kan?" "Tidak." "Ayo pulang sudah waktunya makan malam." "Uhm aku sudah membawa makanan." "Benarkah? Ah ya ampun maaf merepotkan mu." "Tidak kok Gem." Senyuman Hali semakin lebar dan Gempa pun membalas nya dengan senyuman juga.

"Baiklah ayo makan." "Ayo." Mereka pun makan dengan lahap dan tertawa bersama.

Disana. . .

"Hrghh. . . Gempa ternyata. . . Aku pastikan kau akan melupakan mereka! Lihat saja!" Miko pun menghilang menjadi asap dan kembali ke dalam sebuah pohon tua yang tidak tumbuh daunnya ataupun rantingnya, dan dihuni banyak burung gagak. "Pergilah dari sini gagak aneh!" Teriak Miko sampai semua burung gagak pergi menjauh.

Balik lagi

"Oh ya Hali." "Hm?" "Dimana yang lain?" "Ah Taufan ada kursus, Blaze lagi berantem sama Fang, Ice tidur, Thorn bakal datang ke sini, dan Solar pulang untuk belajar katanya." "Ah ya ampun." Pintu pun terbuka dan Thorn muncul.

"Tanah~" "Thorn! Panjang umur." "Panjang umur?" OwO "Tidak kok ayo kemari kita makan sama-sama." "Oky!!" "Aku ke toilet sebentar ya." "Baiklah Hali."

Hali pun pergi ke toilet dan membersihkan darah yang ada pada pisau di kantong celananya.

"Jangan ada yang menyentuh ataupun melukai Gempa ku!" Ucapnya sambil membersihkan pisau penuh darah. Ternyata dia telah membunuh pengendara mobil yang menabrak Gempa tanpa ampun dan melemparnya ke jurang tanpa rasa bersalah. "Hehehehe. . . " Asap gelap tiba-tiba muncul dan masuk ke dalam tubuh Hali yang membuat netra Hali menjadi merah darah dan rambut memutih.

Bersambung. . .