Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

18

Hiko kini sudah sampai di rumah keluarga Bakugo yang disambut dengan senang hati oleh Masaru dan Mitsuki. Ia memilih rumah Bakugo karena ia sangat merindukan masakan yang dibuat oleh Mitsuki. Ia berbaring terlentang sambil menghela nafas lega karena sudah selesai menjalani kegiatan magangnya. Tiba-tiba saja ia mendengar suara tawa Mitsuki yang sangat membahana dan mengejutkannya. Saat ia turun, Hiko langsung mengeluarkan gelak tawanya dan tertawa nyaring bersama Mitsuki. Sedangkan Masaru masih bisa mengontrol ekspresinya. Bagaimana tidak? Saat ini di depan mereka telah berdiri Katsuki dengan "tampilan" barunya. Rambut klimis dan celana jeans. Wajah Katsuki kini sudah berusaha menahan emosinya karena melihat ketiga orang di depannya sedang menertawakannya.

"Ahahahah aku sudah menebak akan seperti ini. Tapi pfft- maaf aku tidak tau bakal sekonyol ini ahahahahaha." Ucap Hiko disela tawanya.

"Hiko, ahahaha jangan menyebutnya terlalu jelas seperti itu ahahahaha aku tidak kuat ahahaha." Ucap Mitsuki menimpali apa yang Hiko katakan.

Sedangkan Masaru memilih untuk mengalihkan pandangannya dan berusaha menahan tawanya.

"URUSAI! SHINE!!!!!!" Seru Katsuki yang di balas oleh tawa membahana yang berasal dari Hiko dan Mitsuki.

Esok harinya

Kini mereka telah sampai di depan kelas. Hiko terus berusaha untuk menahan tawanya dengan tatapan tajam yang diberikan oleh Katsuki. Saat membuka pintu kelas, mereka di sambut dengan tawa dari Sero dan Kirishima yang melihat rambut Katsuki dan itu sukses membuat Hiko kembali ketawa.

"Serius? Serius kau, Bakugou?!" ucap Kirishima dan Hero sambil tertawa nyaring yang diikuti oleh Hiko.

"Jangan ketawa! Rambutku jadi begini, kucuci pun tidak mau balik. Oi jangan tertawa! Kubunuh kalian!"

"Coba saja, bocah belahan samping! Hiko, bisa-bisanya kau bisa menahan tawa kau saat melihat Katsuki seperti ini!" ucap Sero.

"Sero, aku bahkan kesulitan untuk menahan tawa." Ucap Hiko sambil tertawa.

"APA KATAMU HAH?" seru Bakugou yang tiba-tiba saja rambutnya kembali seperti semula.

"Sudah balik!" seru mereka bertiga yang semakin nyaring tertawa.

Hiko kemudian memilih untuk duduk karena tenaganya ia forsir untuk tertawa dan menahan tawa melihat penampilan Katsuki.

"Yaoyorozu, bagaimana magangmu?" tanya Hiko.

"Yah... lumayan bermanfaat... mungkin.." ucap Yaoyorozu.

"Hah?"

"Suzakuhi-san sendiri bagaimana?" tanyanya.

"Yah.. banyak hal terjadi." Ucap Hiko sambil menghela nafas pasrah.

Hiko kemudian melirik ke arah Iida yang tangannya sidah kembali seperti semula.

"Oh, Iida. Tangan mu sudah baik-baik saja?" tanya Hiko

"Suzakuhi-san.. sekarang sudah lebih baik." Ucap Iida.

"Syukurlah kalau begitu." Ucap Hiko.

"Tapi yang paling banyak berubah dan melewati banyak rintangan adalah kalian berempat bukan?" ucap Kaminari yang sedang berbicara dengan Mineta dan menatap ke arah tempat Todoroki yang menjadi tempat ngumpulnya si pemilik meja, Midoriya, Iida, dan Hiko. Mereasa terpanggil, mereka kemudian menatap Kaminari.

"Iya! Pembunuh pahlawan!" ucap Sero yang bajunya ditarik oleh Katsuki.

"Syukurlah kalian masih hidup." Ucap Kirishima yang keadaannya sama seoerti Sero.

"Aku juga cemas." Timpal Yaoyorozu.

Tak lama kemudian mereka ikut berkumpul di meja Todoroki.

"Endeavor yang datang menyelamatkan, bukan?" tanya Sato.

"Yah begitulah." Jawab Hiko.

"Hebat ya! Pahlawan nomor dua!" ucap Hagakure.

"Benar.." ucap Todoroki pelan.

"Iya." Timpal Midoriya.

"Aku melihat di berita, katanya Hero Killer berhubungan dengan League of Villain kan? Jiak saja orang semenakutkan itu datang saat USJ, pasti akan sangat mengerikan." Ucap Ojiro.

"Tapi, apa kau sudah liat videonya Ojiro?" tanya Kaminari.

"Video? Maksudmu hero Killer?"

"Benar. Kala dilihat lagi ia sangat gigih dalam mencapai satu tujuannya, bukan kah itu keren?" ucap Kaminari.

"Kaminari-kun!" tegur Midoriya.

"Eh? Ah! I- maaf." Ucap Kaminari pada Iida.

"Tidak apa. Dia memang laki-laki yang gigih. Aku mengerti orang-orang menganggapnya keren. Tapi dia memilih pembersihan sebagai hasil pola pikirnya. Tak peduli apapun yang ia pikrikan, itu tetaplah salah. Demi mencegah siapapun sepertiku... sekali lagi aku akan menyusuri jalan untuk menjadi hero!" ucap Iida dengan semangat.

"Sa! Waktunya memulai pelajaran! Semunya tolong duduk! Blablablala." Lanjutnya yang mulai kumat.

Skip time

Mereka kemudian melanjutkan kegiatan belajar mereka dengan latihan dasar pahlawan yang digurui oleh All Might.

"Langsung saja, kita mulai sekarang. Baik, ini adalah latihan dasar pahlawan! Lama tidak berjumpa shounen! Shoujo! Baik-baik saja kan? Baiklah, latihan dasar pahlawan kali ini, karena kalian sudah selesai menjalani kegiatan magang kalian, kita akan bersenang-sennag dengan latihan balap penyelamatan!"

"Jika latihan penyelamatan bukannya lebih baik di USJ?" tanya Iida.

"Tempat itu khusus untuk bencana. Apa kau ingat apa saja yang baru ku katakan? Benar! Balapan! Ini adalah medan Gamma! Kawasan padat yang berisikan pabrik yang menyerupai labirin rumit. Kalian akan di bagi menjadi lima kelompok dan menjalani latihan perkelompok. Saat aku mengirim sinyal untuk meminta bantuan dari suatu tempat di dalam, kalian akan langsung mulai dari pinggir area. Ini adalah balapan untuk menentukan siapa yang akan menyelamatkan ku lebih dahulu. Tentu saja kalian harus meminimalisir kerusakan bangunan." Ucap All Might yang di arah kalimat secara perlahan menunjuk Katsuki.

"Jangan arahkan jarimu padaku!" ucap Ktasuki pelan.

"Ja! Kelompk pertama bersiap di tempat!"

Hiko yang mendapat giliran terakhir kemudian langsung menghampiri Yaoyorozu.

"Iida masih belum pulih kan? Harusnya dia menonton saja."

"Semua anggota kelompok ini punya pergerakan yang bagus."

"Muungkin Midoriya-san agak dirugikan." Timpal Yaoyorozu.

"Benar juga. Jujur aku belum tau seberapa bagusnya dia." Balas Jirou.

"Ketika dia melakukan sesuatu, dia selalu terluka parah."

"Entahlah... menurut ku bisa saja dia menang." Ucap Hiko.

"Eh kenapa?" tanya Jirou.

"Seperti yang dikatakan Kaminari, kelompok ini memiliki pergerakan yang bagus. Mereka masing-masing memiliki kemungkinan besar untuk menang jika itu dilihat dari pergerakan mereka. Namun berbeda dengan Izuku-kun. Pergerakannya memang tidak sebagus yang lain. Namun perkembangan quirknya akan sangat membantunya." Jelas Hiko.

"Perkembangan quirk? Apakah ada sesuatu terjadi pada Midoriya-san saat magang?" yanya Yaoyorozu.

"Selain peristiwa Stain sih tidak ada. Tapi saat kami bertemu saat itu, Izuku-kun sudah mulai pandai menggunakan quirknya. Sebentar lagi kalian akan melihatnya." Ucap Hiko yang kemudian melirik Katsuki yang masih mengamati layar besar tersebut.

Tak lama kemudian mereka terkejut melihat perkembangan Midoriya. Tapi diantar semua yang ada disitu Katsuki lebih terkejut. Mengingat pergerakan Midoriya sangat mirip dengan Katsuki. Hiko yang melihat reaksi katsuki menghela nafas pasrah dengan keadaan mood Katsuki nanti.

Setelah semua selesai menjalani latihan tersebut. mereka kemudian langsung menuju ruang ganti yang tentunya terpisah antara perempuan dan laki-laki. Jika tidak, makhluk laknat seperti Mineta akan sangat berjaya.

Saat sudah sampai diruang ganti, Hiko tidak sengaja melihat lubang kecil yang terdapat di dinding dan mendengar suara Mineta.

"Hah... aku benci ini. Ne, Jirou-chan, aku yakin kau mendengarnya." Ucap Hiko.

"Ah... aku mendengarnya." Ucap Jirou kesal.

"Lakukan sekarang." Ucap Hiko pada Jirou.

Jirou kemudian melirik ke arah semua perempuan yang ada ruang ganti tersebut dan mengangguk. Dengan cepat Jirou langung memmasukan Earphone Jacknya ke lubang kecil tersebut dan sukses mengenai mata Mineta.

"Good job." Ucap Hiko sambil memberi Jirou permen.

"Arigatou Kyouka-chan."

"Nista sekali. Ayo cepat kita tutup."

Mereka kemudian langsung menutup lubang tersebut agar tidak terulang lagi kejadian yang sama seperpti yang merka alami.

Skip time

Hiko baru saja sampai di kelas setelah belanja bersama Yaoyorozu dan Jirou. Belum sempat ia duduk, seseorang sudah berdiri di depan pintu dan mencarinya. Hiko membuang nafas kesal kemudian langsung menoleh satu sosok besar yang mencarinya dan menghampirinya.

"Ada apa All Might?" tanya Hiko ketus.

"Sore nanti tolong datang lah bersama Midoriya shounen ke ruang istirahat seperti biasanya."

"Hm? Kenapa?"

"Aku akan menceritakan tentang dia." Ucap All Might yang membuat Hiko langsung paham.

"Hah... Akhirnya kau akan membicarakan orang itu pada Izuku. Baiklah, aku mengerti. Saat pulang sekolah bukan?"

"Iya. Terima kasih Hiko Shoujo." Ucap All Might yang kemudian langsnung pergi.

dan disinialh Hiko berada sekarang. Ia sudah meminta Katsuki untuk tidak mengantarnya pulang kali ini dengan alasan urusan klan yang mau tidak mau dituruti oleh Katsuki.

"Mulai saja ceritanya All Might. Aku akan mendengar saja." Ucap Hiko yang langsung duduk di sebelah Midoriya dan di balas anggukan oleh All Might

"One for All berasal dari suatu kekuatan di masa lau."

"Kekuatan di masa lalu?"

"Nama kekuatan itu adalah All for One. Kekuatan yang bisa mencuri kekuatan orang lain dan menjadikannya miliknya dan juga memberikan kekuatan orang lain."

"All... semua untuk satu orang?"

"Ini... disaat kekuatan super baru muncul pertama kalinya, sebelum masyarakat menemukan cara untuk menangani masalah tersebut. Kemunculannya kekuatan super ini membuat manusian normal hancur begitu saja. Hanya dengan itu saja dapat menghancurkan hukum yang ada. Kemajuan peradaban berhenti begitu saja. Benar-benar kerusakan yang nyata."

"Jika kekuatan super tidak muncul, sekarang mungkin manusia tidak dapat melakuak liuran anta bintang. Dulu ada orang yang berkata seperti itu."

"Benar. Selama masa kekacauan itu, ada satu orang yang pertama kali dapat menyatukan semua orang. Kurasa kau juga pernah mendengarnya. Dia mencuri kekuatan dari orang lain dan dengan kekuatan besarnya itu ia dapat menyebarkan pengaruhnya. Dia mengumpulkan ornag dalam sekejap, melakukan kejahatan semaunya. Dalam sekejap itu juga ia menjadi pemimpin para penjahat dan menguasai Jepang."

"Aku seringkali melihat rumor tersebut di internet, tapi... bukankah itu cuman hoaks? Informasi tersbeut tidak ada di buku manapun."

"Bukannya karena itu rahasia makannya tidak ada dalam buku?" timpa Hiko.

"Jika seseorang mendapat kekuatan, mereka akan mencari tempat untuk memakainya."

"Apa hubungan pembahasan ini dengan One for All?"

"Aku berkata All for One bisa memebrikan kekuatan pada orang lain bukan? Dia membuat orang lain percaya dan menyerah padanya dengan memberikan kekuatan. Tapi sebenarnya, ada banyak penerima kekuatan yang tidak sanggup menahan bebannya dan menjadi boneka hidup yang tidak mampu berucap. Sama seperti Nomu. Sementara itu, ada juga kekuatan yang berubah dan bercampur setelah diteruskan. Dia mempunyai adik yang tidak memiliki quirk. Adiknya mempunyai tubuh yang kecil dan mudah sakit, tapi memiliki perasaan yang kuat akan keadilan. Dia kesal melihat perbuatan kakaknya dan terus menentangnya. Dia kemudian memaksakan kekuatan super yang bisa menampung kekuatan pada adiknya. Disaat itu tidak ada yang tahu apakah itu bentuk kebaikannya atau hanya pemaksaan agar ia tunduk."

"Jangan-jangan..."

"Ya, dia di kira tidak mempunyai kekuatan. Tapi ada sesuatu dalam dirinya. Sesuatu yang tak diketahui oleh dirinya sendiri dan orang lain. Dia memiliki kekuatan tak berguna, yang bisa meneruskan kekuatan pada orang lain. Kekuatan super untuk menampung kekuatan digabung dengan kekuatan super untuk meneruskan kekuatan. Itulah asal usul One for All. Kisah yang ironis, keadilan selalu datang dari kejahatan."

Mendengar itu refleks Midoriya bertanya. "Tu- tunggu! Aku mengerti jalan cerita itu, tapi...kenapa sekarang kau menceritakan kisah penjahat dimasa lalu?"

"Dia bisa mencuri quirk apapun. Kekuatan yang bisa menghentikan penuaan. Kemungkinan dia juga mencuri yang seperti itu bukan?" sela Hiko.

"Benar. Lambang kejahatan itu kurang lebih bersifat abadi. Dengan kekuatan bertarung yang kalah jauh dan kondisi masyarakat saat itu, adik yang dikalahkannya itu memutuskan untuk mempercayakan kekuatannya pada generasi yang akan datang. Dia percaya walau dia tidak menang, jika ia perlahan-lahan mengolah kekuatan itu, lalu suatu hari, itu cukup untuk menghentikan kakaknya. Lalu saat giliranku, akhirnya aku bisa mengalahkannya. Setidaknya itu yang kupikirkan saat itu. Tapi dia masih bertahan hidup dan mulai bergerak seabgai otak dari League of Villain. One for All adalah kekuatan untuk mengalahkan All for One. Suatu hari kau mungkin akan melawannya. Ini akan berat bagimu, tapi... " belum sempat All Might menyelesaikan apa yang ingin ia katakan, Midoriya sudah menyela terlebih dahulu.

"Aku akan berjuang! Aku akan melakukan apa pun yang All Might minta. Selama kau ada di sisiku, aku bisa melakukan apapun! Begitulah yang kurasa!"

Hiko kemudian melirik All Might yang terlihat mulai ragu kemudian menghela nafas ketika mendengar ucapan All Might selanjutnya.

'Pada akhirnya tidak dikasih tahu... astaga... kenapa All Might lemah sekali dala urusan seperti ini.' Ucap Hiko dalam hati.

Setelah itu, Midoriya pulang terlebih dahulu. Saat akan mengajak Hiko pulang bersama Hiko menolaknya karena ada hal yang harus ia bicarakan sebentar dengan All Might yang disetujui oleh Midoriya walaupun ragu-ragu.

"All Might, kenapa kau tidak mengatakannya?"

"Aku... ragu untuk mengatakannya."

"Kau harus segera mengatakannya. Jangan menunda terus menerus."

"Aku tahu..."

"Kau tahu tapi kau tidak ada keberanian untuk mengatakannya. Sudahlah. Aku ingin pulang. Sampai jumpa lagi All Might."

Esok harinya

"Baiklah, waktu liburan musim panas sudah dekat. Tapi tentu saja, tak masuk akal jika sebulan penuh hanya kalian gunakan istirahat. Selama liburan musim panas, kita akan berlatih di hutan."

Tim dengan semanagat tinggi langsung bersorak senang. "Sudah kuduga! Yatta!!!"

Hiko menatap antusias dengan apa yang diumumkan oleh Aizawa.

"Latihan musim panas..." gumam Hiko dengan matanya yang berbinar. Tidak hanya Hiko, satu kelas merasaa antusian dengan kegiatan yang akan mereka lakukan saat liburan musim panas.

Aizawa yang melihat anak-anaknya mulai ribut mulai mengeluarkan kekuatannya dan membuat kelas yang sebelumnya ramai menjadi hening. "Akan tetapi, siapapun yang tidak lulus ujian akhir sebelum itu, akan ada disekolah neraka musim panas."

"Minna! Ayo berjuang!" seru Kirishima.

"Para perempuan berjuang ya!" seru Mineta dengan otak laknatnya.

"Mineta, lebih baik kau berhati-hati dengan otak laknatmu itu." Ucap Hiko yang membuat Minta langsung merinding.

Skip time

"Tinggal satu minggu sebelum UAS dimulai. Kalian sudah serius belajar kan? Aku yakin kalian pasti sudah tahu, tapi bukan hanya ujian tulis, namun juga ujian praktik. Pastikan kalian melatih tubuh dan pikiran juga. Itu saja." Aizawa kemudian keluar dari ruang kelas tersebut.

"Aku belum belajar sama sekali!!" seru Ashido dan Kaminari.

"Saat festival dan magang, aku belum belajar sama sekali!" ucap Kaminari yang frustasi.

Hiko menatap teman-temannya yang heboh perihal UAS yang akan datang. Moodnya sedang tidak baik karena ia salah menulis jawaban di salah satu soal UTS karena saat itu ia sangat mengantuk. Hiko kemudian melirik meja Yaoyorozu yang dipenuhi oleh orang-orang yang meminta les dadakan pada Yaoyorozu kemudian kembali meletakkan kepalanya di lipatan tangannya.

"Suzakuhi-chan, kau kenapa? Apakah hasil UTS mu tidak baik?" tanya Jirou yang menyadari Hiko yang sedang dalam badmoodnya.

"Tidak... hanya saja aku kesal karena aku salah menulis jawaban disalah satu soal. Padahal kalau jawaban itu benar, pasti tidak ada yang salah sama sekali di UTS ku." Ucap Hiko kesal.

'Suzakuhi-sama... tolong jangan menyakiti perasaan kami' ucap orang-orang yang dengan kemampuan otak seperti Kaminari dalam hati. Mana berani mereka bilang langsung setelah mereka melihat kejadian Katsuki yang dihadiahi bogem mentah dari Hiko.

a.n.

hari ini double update ehehehe

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro