10
Festival Olahraga UA tinggal dua minggu lagi. Seluruh anak kelas A kini sudah disibukkan dengan latihan mereka untuk Festival tersebut. Termasuk Hiko tentunya. Hiko kini lebih fokus dengan mengatur pengendalian quirknya agar mengurangi dampaknya pada tubuhnya. Tentu saja membuat jurus baru apabila ia bertemu dengan Katsuki sebagai lawan nanti. Kemudian waktu pun berlalu dengan cepat. Hiko kini telah mengganti bajunya dengan baju olahraga UA. Anak kelas A pun sedang berada di ruang tunggu untuk kelas A. Tak lama kemudian Iida masuk.
"Minna! Apa kalian sudah siap semua? Sebentar lagi acara dimulai." Ucap Iida.
"Yosh..." gumam Hiko yang kemudian berdiri.
"Midoriya." Panggil Todoroki.
"Todoroki-kun? Nani?" tanya Midoriya.
Suasana kemudian menajadi tegang. Hiko memperhatikan mereka berdua.
"Sekalipun dilihat secara objektif, menurutku kemampuan ku lebih unggul." Ucap Todoroki.
"Oya?" gumam Hiko.
"Tapi kau... sudah menarik perhatian All Might bukan? Bukan berarti aku ingin mencapmpuri urusan pribadimu. Aku akan mengalahkanmu." Ucap Todoroki yang mengejutkan semua yang ada diruangan tersebut.
"Sudah ku duga." Ucap Hiko pelan.
"Oh? Pernyataan perang dari murid terkuat di kelas?" ucap Kaminari.
"Oi oi oi, ada apa tiba-tiba kelahi seperti ini? Hentikan!" Ucap Kirishima sambil menahan bahu Todoroki.
"Kita di sini bukan untuk bermain teman-temanan. Terserah aku kan?" ucap Todoroki sambil menepis tangan Kirishima dan pergi meninggalkan ruangan tersebut namun tertahan oleh ucapan Midoriya.
"Todoroki-kun, aku tidak mengerti apa yang kau pikirkan saat bilang ingin mengalahkan ku, tapi... tentu saja kau lebih unggul dariku. Kemampuan mu menurutku jauh diatas yang lainnya. Sekalipun dilihat secara objektif." Ucap Midoriya.
Kirishima kemudian melirik ke arah Midoriya.
"Midoriya juga jangan bicara negatif seperti it-" ucapan Kirishima kemudian dipotong oleh Midoriya.
"Tapi, semuanya... Murid dari prodi lain pun, mereka mengincar puncak dengan sungguh-sungguh! Aku tidka boleh tertinggal. Aku akan menggapainya dengan sungguh-sungguh." Ucap Midoriya.
"Ya." Balas Todoroki.
"Yosh, cukup sampai sini. Bukannya kita harus bersiap sekarang?" ucap Hiko yang kemudian di balas anggukan oleh anak kelas A.
"Hei!!! Mohon perhatiannya audience! Kerumunan mass media! Tahun ini, acara sekolah masa remaja yang kalian sukai, akan segera dimulai everybody, are you ready!? Para murid kelas 1 di persilahkan masuk ke stadion! Festival Olahraga UA, pertarungan besar yang mengasah kemampuan para calon Hero setiap setahun sekali! Palingan itu kan? Pasti mereka kan? Ikut terlibat dalam mengatasi serangan villain, melewatinya dengan tekad baja, para bintang baru keajaiban! Prodi Hero, kelas 1-A kan?!" Ucap Present Mic.
Kelas A kemudian masuk ke dalam stadion dan di sambut dengan banyaknya sorakan yang mengarah ke mereka.
"Gara-gara kejadian itu kelas kita jadi magnet... Terlalu meriah." Ucap Hiko menimpali ucapan teman sekelasnya kemudian menghela nafas.
"Malahan ini bikin semangat." Ucap Katsuki setia dengan seringainya.
"Meski jam terbang mereka sedikit, tapi kelas ini memiliki banyak kemampuan! Prodi Hero, kelas 1-B! Selanjutnya prodi umum, kelas C, D, E! Prodi Support, F, G, H juga ikut! Lalu prodi bisnis, I, J, K! Kelas 1 UA semua sudah berkumpul!!!!"
Mereka kemudian berkumpul di tengah lapangan dan mendapati Midnight yang menggunakan kostum heronya yang membuat Hiko sweatdrop.
"Apa tidak apa menggunakan kostum itu?" ucap Hiko.
"Waktunya perjanjian pemain!" ucap Midnight.
"Midnight-sensei, apa-apaan pakaian itu?" ucap Kirishima dengan wajah bersemu. (3a: baju hero mu lebih terbuka loh mas)
"Pahlawan 18+ memang beda." Ucap Kaminari yang fokus dengan Midnight.
"Meski 18+, memangnya boleh ada di sekolah?" tanya Tokoyomi.
"Mantap!" Seru Mineta.
"Harap tenang! Untuk perwakilan murid, kelas 1-A, Suzakuhi Hiko!" Ucap Midnight.
Hiko kemudian menghela nafas kemudian maju dengan seringai kecilnya.
"Yah... setidaknya aku yakin kalau Hi-chan yang maju tidak akan ada apa-apa." Ucap Midoriya.
"Yah dia peringkat satu saat Ujian sih.." Sero.
"Di prodi pahlawan ya..." ucap anak prodi umum sambil menatap kesal ke arah kelas A.
"Y-ya!" baalas Midoriya.
"Sepertinya dia membeci kita." Ucap Sero.
"Semua karena Bakugou!" timpal Kaminnari.
"Apa katamu hah?!" geram Katsuki sambil menatap Kaminari.
Hiko kemudian berdiri di atas panggung dan menatap kerumunan yang ada di depannya dengan senyuman kecil yang meremehkan lawannya. Sehingga membuat Midoriya merasakan firasat buruk.
"Perjanjiannya. Akulah yang akan menjadi pemenang." Ucap Hiko dengan seringai kecilnya.
Katsuki yang mendengar apa yang di ucapkan oleh Hiko menyeringai lebar.
'sudah kuduga bakal seperti ini....' ucap Midoriya sweatdrop saat ingat Hiko sangat menyukai persaingan dan kemenangan.
Berbeda dengan Midoriya, anak kelas A yang lain terkejut dengan perubahan sifat Hiko yang mendadak. Karena setahu mereka Hiko sangat tidak menyukai sesuatu yang merepotkan atau yang menyebalkan seperti di ganggu. Sedangkan anak-anak dari prodi lain langsung membanjiri Hiko dengan hujatan dan protesan.
"Ara, kalian yang protes dan menghujatku ini bisa apa selain itu hm? Kalau kalian merasa kesal dengan perjanjianku, lawan saja aku. Mudah kan? " tantang Hiko sambil menatap remeh kearah orang-orang yang tidak menyukainya.
"Entah kenapa, Suzakuhi-san jadi seperti seorang ratu.." Gumam Jiro sweatdrop yang langsung diamini oleh seluruh kelas A kecuali Katsuki dan Todoroki.
"Yah tidak heran sih... diakan kepala keluarga di klanya sekarang... mungkin ini yang dinamakan dengan aura dari seorang pemimpin perempuan?" ucap Ashido.
Hiko kemudian turun dari panggung dengan seringai yang masih setia menempel di wajahnya.
"Saa! Mari kita langsung mulai. Lomba pertama atau sering disebut dengan babak penyisihan! Setiap tahunnya banyak yang meneteskan air mata di sini! Baiklah ini dia lomba pertama penetu takdir! Tahu ini adalah... Ini!" ucap Midnight sambil menunjukkan lomba pertama mereka yakni Obstacle Race.
"Ke sebelas kelas semuanya akan ikut serta dalam lomba ini. Lintasannya adalah lingkaran luar stadion ini dengan jarak 4 km. Nilai jual sekolah kita adalah kebebasan! Selama berada di lintasan, kalian bebas melakukan apa saja! Sa, sa! Segera bersiap di tempat!" Ucap Midnight.
Mereka kemudian berdesak-desak menuju pintu gerbang yang menjadi start mereka. Hiko menatap datar gerumbulan siswa yang berusaha mengambil tempat paling depan kemudian menghela nafas. Posisi Hiko sendiri berada paling belakang di antara yang lainnya. Hiko kemudian mengembangkan seringainya.
"START!" seru Midnight.
Tepat setelah Midnight mengumumkan start, sayap api muncul di punggung Hiko dan membawanya terbang dengan kecepatan penuh melewati kumpulan siswa yang sedari tadi berdesak-desak.
"Langsung saja Mumi man, Rintangan pertama?" Ucap Present Mic
"Sekarang..."
"Waw waw waw Suzakuhi Hiko melewati kumpulan siswa yang berdesak dengan sangat mudahnya menggunakan sayap apinya! Seperti yang di harapkan dari perempuan terkuat dari kelas A!"
"Apa-apaan julukan itu?" gumam Hiko sweatdrop ketika mendengar julukan yang di berikan oleh Present Mic padanya.
Tak lama kemudian Hiko yang sudah keluar dari terowongan disusul oleh Todoroki yang membekukan lintasan dan menahan orang-orang yang tersisa di dalam lorong.
"Maaf ya." Ucap Todoroki.
"Ah aku bersyukur bisa terbang." Ucap Hiko melirik ke arah Todoroki dan korbannya.
Tak lama kemudian Katsuki, Yaoyorozu, Aoyama, dan Kirishima menyusul Hiko dna Todoroki.
"Aku tidak akan mengalah dari mu Suzakuhi-san! Dan Todoroki, Kau terlalu naif!" seru Yaoyorozu.
"Takkan ku biarkan kau menang kuso Hiko tori!" seru Katsuki yang sukses membuat perempatan menempel dengan indahnya di jidat Hiko.
"Diam kau duren!" seru Hiko.
Hiko kemudian menghilangkan sayap nya dan menggunakan quirk penguatannya untuk berlari dengan kecepat penuh hingga sampailah Hiko di tempat yang menjadi rintangan pertama di susul oleh peserta lainnya. Tak lama kemudian robot yang menjadi rintangan pertama mereka.
"Target ditemukan!" ucap robot yang merupakan Villain buatan.
"Sa!! Tiba-tiba dihadang rintangan! Tempat itu merupakan rintangan pertama! Robo Inferno!" ucap Present Mic.
"Cuman ini?" tanya Hiko dengan seringainya.
Hiko kemudian mengibaskan kedua tangannya menggunakan quirk penguatannya dan suzakunya hingga menghancurkan robot inferno
"Jangan ganggu perjalanan ku, robot lemah." Ucap Hiko dengan smirknya yang kemudian langsung berlari dengan kecepatan penuh meninggalkan peserta lain yang masih tercengang melihat kemampuan Hiko dan robot Inferno.
"Aku setuju dengan Hiko, harusnya mereka menyiapkan yang lebih hebat dari ini. Karena ayah sialan itu sedang melihatku." Ucap Todoroki yang kemudian menyusul Hiko.
"Mereka berdua mengalahkannya hanya dengan mengibaskan tangan saja?" seru salah satu peserta yang masih tidak percaya dengan kemampuan Hiko dan Todoroki.
"Kelas 1-A Todoroki dan Suzakuhi! Mereka menyerang dan bertahan hanya dalam satu serangan! Elegan sekali! Hebat! Baru mereka berdua yang bisa lolos dari rintangan pertama! Rasanya tidak adil ya!" seru Present Mic.
"Mereka bertindak berdasarkan logika dna strategi." Balas Aizawa.
"Dua murid terhebat memang hebat! Sungguh elit! Oi oi! Kalian bilang rintangan pertama itu mudah? Bagaimana kalau rintangan kedua? Kalau terjatuh, out! Kalau tidak mau begitu merayaplah! The Fall!" Seru Present Mic.
"Serius deh, memangnya berapa banyak duit yang sekolah keluarkan untuk membuat seperti ini?" ucap Hiko bergidik ketika otaknya mulai menghitung pengeluaran sekolah.
"Yah yang penting lompat aja lah.." ucap Hiko yang kemudian melompat dengan cepat hingga akhirnya ia sampai di seberang dengan Todoroki yang masih menyusulnya.
"Nah yang sedang memimpin melewatinya dengan mudah loh!" ucap present mic.
"Kuso ga!!!!" seru Katsuki sambil berusaha menyusul Hiko dan Todoroki yang berada di depannya.
"Yang di depan sudah melewatinya, yang di belakang masih berjuang keras! Karena belum ada pengumuman berapa banyak yang lolos, jadi tidak usah khawatir dan teruslah maju!" Lapor Present Mic.
Hiko dan Todoroki akhirnya sampai di rintangan terakhir. Mereka berhenti sejenak dna saling tatap dengan tatapan yang sinis kemudian kembali menatap rintangan yang berada di depan mereka.
"Ah cepat juga sampai di rintangan terakhir! Sesuatu yang disembunyikan adalah... Ladang penuh ranjau! Kalau kalian melihatnya dengan cermat, kalian bisa mengetahui lokasi ranjaunya! Gunakanlah baik-baik mata dan kaki kalian! Omong-omong, ranjau ini digunakan untuk perlombaan, jadi ledakannya tidak seberapa, tapi karena suara dan kliauannya yang keras, bisa bikin kalian mengompol loh!" Jelas Present Mic.
"Tergantung orangnya." Balas Aizawa.
"Lumayan jauh juga... Tapi masih bisa di lewati." Gumam Hiko yang kemudian kembali mengeluarkan sayap apinya dan terbang melewati ladang ranjau dengan cepat yang tentunya langsung disusul oleh Todoroki yang tidak mau mengalah dengan melewati ladang tersebut dengan berhati-hati.
"Bagiku tidak masalah! Teme! Jangan seenaknya meyatakan perang ke orang yang salah!" Ucap Katsuki yang langsung menyerang Todoroki dan menyerang Hiko dengan mengarahkan quirknya ke arah Hiko.
"Na- kono yaro..." Hiko kemudian membentuk tangannya seperti pistol dan menembakkan apinya ke arah Katsuki dan Todoroki kemudian terus melesat maju.
"Kuso! Tunggu aku Hiko!" seru Katsuki yang kemudian memilih mengejar Hiko dengan menggunakan quirknya.
Mereka kemudian mengadu kecepatan mereka sambil terus memberikan serangan satu sama lain.
"Posisi berubah! Kini Bakugo sedang berada di posisi yang sejajar dengan Suzakuhi. Sekarang kita bisa melihat mereka saling menyerang satu sama lain dan tidak ada yang mau mengalah! Bagaimana dengan akhirnya nanti?! Apakah diantara mereka akan ada yang mengalah mengingat mereka adalah saudara angkat?!Seru Present Mic.
"Tentu tidak mungkin bukan. Walaupun Suzakuhi tidak terlalu menyukai sesuatu yang merepotkan, Suzakuhi sangat menyukai persaingan dan memiliki sifat yang tidak ingin mengalah. Bakugou sendiri walaupun sekilas sangat peduli dengan Suzakuhi, ia juga memiliki sifat tidak ingin mengalah dan sangat membenci kekalahan bahkan itu dari Suzakuhi sendiri." Jelas Aizawa.
"Jangan menghalangi jalan ku, Bakatsuki!" seru Hiko sambil menyerang Katsuki.
"Kau yang menghalangi jalanku, Kusotori!" Balas Katsuki
"Kalian yang menghalangi jalan ku." Seru Todoroki sambil menyerang Hiko dan Katsuki.
Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan ledakan yang sangat besar dari arah belakang sehingga menimbulkan hempasan angin yang membuat mereka berubah posisi menjadi bertahan.
"Dari belakang ada ledakan besar?! Daya ledak yang luar biasa!"
Dari ledakan itu kemudian muncul Midoriya yang terlempar mengarah ke depan.
"Izuku?!" ucap Hiko terkejut dengan Midoriya yang terlempar dan melewati mereka bertiga.
"Kebetulankah? Atau disengajakah?! Midoriya dari kelas 1-A melesat menggunakan ledakan! Dan berhasil menyelip!"
Hiko kemudian langsung melesat ke arah Midoriya.
"Yang menang adalah aku!" seru Hiko yang berusaha melewati Midoriya.
"Deku! Hiko! Jangan mendahuluiku!" Seru katsuki.
"Mereka bertiga yang tadi memimpin dan saling menghalangi satu sama lain kini mengejar Midoriya! Karena mengejar musuh yang sama, perseteruan mereka berhenti! Perseteruannya akan berhenti atau tidak ya?!"
"Kau ini bicara apa?"
Hiko kemudian menambah kecepatan terbangnya dengan menggunakan quirk penguatnya hingga menimbulkan angin yang sangat besar dan menghasilkan kecepatan yang sangat cepat kemudian melewati Midoriya.
"Maaf Izuku! Aku sangat tidak menyukai kekalahan! Oleh karena itu aku yang akan menjadi orang pertama yang berdiri di atas puncak!" Seru Hiko di sela terbangnya hingga akhirnya ia sampai di garis finish dan disambut oleh sorakan dari seluruh penonton yang ada di stadion kelas 1.
"Dengan tekadnya yang membara, Suzakuhi menjadi yang pemenang dari babak pertama!" Seru Present Mic sambil diiringi oleh suara penonton perlombaan tersebut.
"Ereser Head kelas mu sangat hebat ya! Apa yang kau ajarkan pada mereka?!"
"Aku tidak mengajari apapun. Mereka saja yang terlalu bersemangat."
Tak lama kemudian peserta lain berdatangan. Hiko kembali mengatur nafasnya sambil terus menatap peserta lain yang baru saja sampai. Yaoyorozu kemudian menepuk pundak Hiko dan membuat si empunya menengok ke arah Yaoyorozu.
"Hm? Nani?" tanya Hiko.
"Jarang sekali aku melihatmu seperti ini. Sungguh mengagumkan! Kenapa hari-hari biasanya kau tidak seperti ini saja?" tanya Yaoyorozu.
"Itu merepotkan. Aku seperti ini karena aku sangat membenci kekalahan." Ucap Hiko sambil mendengus.
"Aku sungguh sial hari ini." Keluh Yaoyorozu.
"Saat aku melihatmu tadi jujur seperti orang tua monyet yang membawa anaknya di belakang." Ucap Hiko sambil menahan tawanya.
"Mou Suzakuhi-san." Ucap Yaoyorozu.
"Lomba pertama stadion kelas 1 akhirnya selesai. Kalau begitu, ini hasilnya!" Seru Midnight yang menarik atensi seluruh peserta.
Dari hasil tersbut terpampang nama Hiko berada di urutan pertama kemudian disusul oleh Midoriya yang berada di posisi kedua, Todoroki diposisi ketiga, Katsuki posisi keempat, Shiozaki dari kelas B posisi kelima, dan seterusnya.
"Yang lolos babak penyisihan totalnya 42 peserta. Sayang sekali, untuk yang tidak lolos jangan khawatir! Masih ada kesempatan untuk kalian. Lalu selanjutnya adalah babak penentuan! Mulai dari sini media akan meliputi kalian, bersiaplah! Nah sekarang lomba kedua. Tapi, sebenarnya aku sudah tau. Sa, kira-kira apa ya? Kira-kira apa ya? Biar kuumumkan, Ini dia!" ucap Midnight sambil menunjukkan nama dari perlombaan kedua yang merupakan cavalry battle.
"Adu kavaleri? Aku payah dalam hal begituan." Ucap Kaminari.
"Tapi ini bukan lomba individu, bagaimana cara mainnya ya?" tanya Asui.
"Adu kavaleri? Adu kavaleri?" ucap Mineta dengan mata berbinar.
tbc~
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro