Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

11' relationshit

"Mama!!!"

Suara hentakan kaki dari lantai itu terdengar nyaring.

"Apa yang Davina lakuin semalem?" Gadis itu mengacak rambutnya acak.

Raffles yang tidak sengaja mengetahui kegaduhan itu mencela. "Ena-ena juga, gapapa, Kak!" 

Padahal, setelah minum-minuman, John dan Marvel mengantarkan mereka pulang. Malinda yang iseng sengaja tidak membereskan pakaian yang dipakai anaknya malam itu.

"Lah, kamu ngapain aja, sama calon menantu Mama, semalem?" Malinda menaikan alis tertawa kecil, menggoda putri bungsunya itu.

"Ambigu!"

Yang Davina ingat, perkataan mereka semalam masih tergiang dipikirannya.

Haikal dan Raka menyudutkannya.

Mengenai Marvel, terkadang Davina harus berpikir dua kali lipat.

Apa kalian pernah merasakan perasan yang sama?

Ketika tidak sengaja terjadi suatu kesalahan, bukan malah bertindak menyelesaikannya. Tapi, hubungan mereka yang harus diakhiri.

Sakit, gak berdarah, man!

Sep 18

Dav
Anybawai, busway. Jadi out shoping, ga?huem

Davina menguap bersender di meja rias selagi bercermin dengan pakaian rapi. Gadis itu telah bersiap dengan janji temunya dengan Marvel. Apakah lelaki itu lupa???

Ekspetasi tidak seindah realita.

Davina benar-benar kecewa dengan balasan lawan bicaranya di Whatsap itu.

😨Marvel🐟
Ga.

Read.

Davina sengaja hanya membaca pesan itu tanpa berniat membalasnya. Tangannya berlahan melemas dengan perasan kecewa meski masih berkutit dengan layar whatsap.

Notifikasi dari orang yang sama memenuhi layar pop-up.

😨 Marvel🐟
gue--kita emang ada janji?

Dav
ohye?yowes gaopo🙃

Gadis itu melempar ponselnya ke sembarang arah. Ia melemaskan tubuhnya bergeser ke tempat ternyaman--tak lain kasur. Lalu mematikan daya internet, sejenak.

Wifi grastis. Ntar nyalain lagi. Ck.

Dasar cowok, gak pernah peka!

'Apalagi cowok modelan kek Marvel, gitu. Makan hati gue lama-lama.' Batin Davina.

Karena merasa gabut, gadis itu kembali menyalahkan kembali internet selulernya. Sambungan Wifi tersambung otomatis.

Notifikasi yang menarik perhatiannya itu berada di paling atas notifikasi terbaru.

😨 Marvel🐟
are u okay, baibs?
15:30

😨 Marvel🐟
aitdah! malah centang
15:45

Meski berniat membalas lama. Tetapi, seorang cewek tidak akan mampu membalas pesan berlama-lama apalagi mendapat balasan dari moodboster-nya.

Bagaimana, jika moodboster menyebalkan seperti Marvel, kali ini?

😨 Marvel🐟
serah.lu dav
16:10

Davina mengerutkan kening, dengan cepat membuka aplikasi whatsap lalu beraih ke romchat Marvel.

Dav
udah ih, abaikan,
16:15 √

Pesannya belum terkirim, namun Marvel sudah sibuk mengetikan pesan.

😨 Marvel🐟
typing

Jawaban terakhir, dari lelaki itu membuatnya meremas apapun yang disekitarnya.

Davina menekan tombol 'back', ia menunggu namun tidak berfokus pada romchat Marvel.

😨 Marvel🐟
gue capek.

1 message unread

Perasannya tiba-tiba berdenyut cepat dua kali lipat. Padahal ia hanya mengintip dari layar notifikasi.

"Kenapa perasaan gue gaenak?" Davina bermonolog sendiri menetralkan kembali detak jantungnya hingga melepaskan gadget ponselnya beralih ke langit kamar.

Sekian beberapa detik, Davina kembali meraih ponselnya beralih menekan nama Marvel yang sengaja Davina berikan tanda paku. Yang menandakan nama tersebut adalah prioritasnya.

Cukup disematkan aja jangan jadi arsip. Ck.

😨 Marvel🐟
gue capek.

😨 Marvel🐟
kita akhiri aja yah.
15.17

Read

Perasaannya berkecamuk, namun tangannya tetap tidak berhenti dari romchat Marvel, gadis itu meminta penjelasan.

Dav
maksud lo gimana???

Dav
lo, gapapa kan?


😨 Marvel🐟
Last seen 15:17

Membuat Davina menunggu balasan tidak pasti itu.

Drrt.

Davina buru-buru memperlihatkan notifikasi. Kali ini, ia mengumpat kasar. Lagi lagi yang ada notifikasi dari Burger King menyampaikan beberapa iklan sponsor.

Sekian beberapa detik, notifikasi masuk menjadi perhatiannya, namun tiada notifikasi yang menarik perhatian utamanya.

Selang beberapa menit, akhirnya Marvel kembali online. Sedangkan Davina langsung beralih ke romchat Marvel hingga fastrespon.

😨 Marvel🐟
detik ini kita akhiri

😨 Marvel🐟
~relationship ended~

Balasan Marvel yang mengatakan hubungan mereka berakhir, detik itu juga airmatanya tiba-tiba luruh berlahan. Dengab cepat gadis itu menyerka airmatanya. "Gak! Gue gak bole nangis, cuma karena cowok gak berperasaan kek dia!"

Dav
gue salah apa?

Hari ini Davina tidak bisa menjelaskan perasannya. Senang, karena bisa lepas dari lelaki dingin itu. Atau sedih, karena status jomblo akan kembali.

Yang perlu diperhatikan, status jomblo juga tidak sepenuhnya menjadi petaka.

Sep 20

Mengingat itu, ada perasaan sedikit kesal yang dia rasakan kembali. Bukan dendam, hanya saja, ingatan cewek tidak akan melupakan segala bentuk kejadian--baginya menyakitkan sekalipun.

Lamunanya terhenti ketika ponsel yang berada di gengamannya bergetar beberapa kali.

6 messenger unread

Marveling
p

Marveling
uda bangun?

Marveling
semalem gue yang ngakat lo.
berat banget🙄

Davina membalikan arah berselonjor di sofa, tangannya berkutit dengan layar keyboard.

Dav
jangan macem²!!!

Seharusnya sejak malam selesai acara yang mereka sepakati, kedua remaja itu tidak melakukan kedekatan lagi. Cukup bertindak seperti Marvel, yang sibuk dengan dunianya sendiri, begitu juga Davina.

Yang membuat gadis itu heran, adalah kenapa Marvel masih menghubunginya?

Aneh, tidak, jika Marvel mengiyakan tanpa dengan kata 'Tapi'? Atau setidaknya persyaratan untuk disetujui kedua belah pihak?

Bodohnya Davina, kenapa barusaja memikirkan itu.

Apalagi nama kontak 'Marveling'belakangan ini selalu berada di bagaian teratas.

Ini semua karena acara tunangan mantannya itu--Raffli. Jika bukan, Davina tidak ada susah payah mencari partner.

Harga diri, man.

Sedikit mengingat ajakan dari Raka, dan Davina menolaknya, itu membuatnya ia berfikir kembali. Seolah kemakan pembicarannya sendiri.

Undangan mantan ngajakin mantan. Ck.

***

"Ada udang dibalik batu, kan lo? Ngaku?"

Davina melengkuk kedua lengannya di pingang mengalihkan arah. Mengalihkan ke arah spion, jalanan yang mereka lalui.

Lelaki itu menjemput Davina tanpa ijin. Aah, sudahlah.

"Pasti ada maksud lain, 'kan? To the point jusk ask 'Yes'." Davina tak henti-hentinya menyeledik Marvel meski lelaki itu berulang dengan membalas 'No'.

Menjadi....

'Yes."

"No."

"Yes."

"No."

Sampai semut bertumbuh kekar.

"Gue gak ada maksud apa-apa," decak Marvel mengendalikan mobilnya memilih denah area terbebas dari macet. "PMS?"

"Gak!" bantah Davina. Padahal perutnya sekarang mendadak melilit. "Boong!"

"Serah lu, Dav."

Perkataan itu membuat Davina terdiam.

Seharusnya perkataan 'Terserah.' dan 'Gpp.' Itu hanya kaum hawa. Para lelaki tidak patut mengenakannya. Mungkin, diperuntukkan untuk Marvel, adalah pengecualian.

Davina ingat perkataan itu, awal dari kandasnya hubungan mereka hanya karena permasalahan sepele.

Seharusnya, cewek minta dingertiin, bukan malah malah ikut diambekin! Menyebalkan.

Hanya saja, perasaan Davina saat ini lebih tanggung daripada dahulu, yang sering menangisi cowok brengsek--emang mereka melihat pengorbanan para cewek? Itulah prinsip Davina sekarang. Tidak akan mudah dengan rayuan para lelaki buaya darat.

***


itu dari sudut pandangnya Davina,
wkwk jamgan marah ke Marvel, ya!:v

11-11-20

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro