Chapter 56
Chapter 56 akan menjadi chapter terakhir yang akan up bulan ini. Untuk bulan Februari, HI, BYE PAPA akan dihentikan untuk sementara waktu dan akan dilanjutkan lagi pada bulan Maret dengan jadwal yang sama, yaitu setiap hari pukul 8 pagi.
Berikut cuplikan Chapter 56. Selengkapnya bisa kalian baca di Dreame/Innovel pada tanggal 31 pukul 09.10
HI, BYE PAPA
Seperti biasa, Chang Kyun berjalan sendirian di tengah keramaian setelah Ji Sung memutuskan pertemanan keduanya. Namun saat berjalan di koridor yang sepi, Ji Sung menghadang jalannya.
Chang Kyun menegur, "ada apa?"
Berbeda dengan tatapan Chang Kyun yang ramah, tatapan Ji Sung justru dipenuhi oleh kemarahan.
Ji Sung menyahut, "kau belum berbicara dengan ibumu?"
"Apa yang harus aku bicarakan?"
"Apa kau tuli? Kau sudah tahu, tapi kenapa kau berpura-pura tidak tahu? Ibumu—"
"Kau tidak mengenal ibuku," sahut Chang Kyun dengan lebih tegas, tak ingin jika Ji Sung sampai melewati batas.
"Apa?"
"Mari kita urus keluarga kita masing-masing. Kau mengurus ayahmu, dan aku akan mengurus ibuku. Jika kau benar-benar membenciku, mulai sekarang berhenti bicara denganku."
Chang Kyun memberikan tatapan peringatan sebelum melewati Ji Sung. Ji Sung lantas berbalik, menatap tak terima.
"Kim Chang Kyun. Sampai kapan kau akan diam saja?" tegur Ji Sung dengan suara yang cukup lantang.
Chang Kyun sekilas memandang dan mengacuhkan Ji Sung.
"Dasar pengecut!"
HI, BYE PAPA
Tae Hwa mengambil langkah pertama untuk menemui Seul Gi, begitupun dengan Seul Gi. Hingga pada akhirnya langkah tanpa keraguan itu yang kemudian mempertemukan keduanya dengan perasaan yang berbeda. Antara mencoba melindungi diri sendiri dan ingin melindungi.
Tae Hwa lantas menjadi orang pertama yang menegur, "jangan mengasihani aku."
Seul Gi menyahut dengan ucapan yang terdengar serius, "aku sangat ingin memukulmu."
"Kalau begitu lakukan. Aku tidak keberatan."
Seul Gi mengalihkan pembicaraan, "kenapa kau bersikap seperti ini? Apakah kau orang bodoh?"
"Kau mendengarnya?"
"Haruskah kau menanyakan hal itu?"
"Maka dari itu tutuplah telingamu."
"Apa?" Seul Gi menatap penuh tanya.
"Jikalau kau buta, maka kau tidak berdosa. Tapi karena kau mengatakan bahwa kau melihatnya, maka kau tetap berdosa."
"Apa yang sedang kau bicarakan?"
"Mulai detik ini. Jika kau mendengar sesuatu tentang keluargaku, berpura-puralah bahwa kau tuli. Jika kau melihat sesuatu terjadi pada keluargaku, berpura-puralah bahwa kau buta. Dengan begitu ... aku akan tetap memiliki harga diri untuk berhadapan denganmu."
Seul Gi tampak marah dan langsung menampar wajah Tae Hwa dengan cukup keras. Dan nyatanya bukan hanya mereka yang berada di tempat itu pada saat itu. Beberapa karyawan yang hendak lewat pun menghentikan langkah mereka dan tampak sangat terkejut. Sementara Tae Hwa sama sekali tak terintimidasi oleh kemarahan Seul Gi saat ini.
Pada akhirnya. Untuk kali pertama Tae Hwa merasakan bagaimana pukulan tangan Seul Gi. Mungkinkah dia benar-benar telah menjadi pria berengsek di hadapan Seul Gi?
"Kau benar-benar menyedihkan, Kim Tae Hwa,"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro