Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

[HA] -10- Morning

Tok tok..

Suara pintu yang sedang diketuk, terdengar ke telinga si pemilik rumah. Jam menunjukkan pukul 05.35 dan seseorang datang untuk bertamu di pagi yang masih terselimuti oleh dinginnya suhu.

Gadis berambut putih salju berjalan menuruni tangga dan sempat meneriakkan kata, "siapa?" Namun tak kunjung ada jawaban sehingga dirinya berdiri di depan pintu.

Pintu terbuka sedikit, gadis itu mengintip siapa orang yang sedang bertamu pagi-pagi seperti ini. Nihil, tak ada orang yang terlihat di balik pintu sana.

Pintunya terbuka sedikit lebih lebar dari sebelumnya. Hati gadis itu mungkin sudah tenang karena tak ada seorang pun yang ia lihat diluar sana.

"KAGURA!"

"AAAAA!!!!" Gadis itu membanting pintu rumahnya. Jantung yang ia miliki serasa ingin jatuh dari tempatnya. Getaran jantungnya semakin kuat membuat gadis itu mengelus dada seraya menenangkan diri.

Tiba-tiba saja seseorang muncul dari balik pintu sembari meneriakkan namanya. Tentu saja itu membuatnya terkejut.

Pintunya kembali terketuk oleh seseorang. Kalau didengar ulang, Kagura mengenali suara itu.

"Hey, maaf! Ini aku, Gusion!" Seseorang di balik sana memberi tau identitas aslinya.

Kagura segera membukakan pintu untuk sahabatnya. Pintu terbuka lebar dan mendapati seorang laki-laki tengah berdiri sembari terkikik kecil dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Gadis itu membuang nafas berat sekaligus ia merasa tenang kembali. Kagura mempersilahkan pria itu masuk ke dalam rumahnya. Dari depan rumah hingga saat ini, Gusion terus saja mengucapkan kata "maaf" berkali-kali. Walaupun Kagura sudah mengatakan "tidak apa-apa" sekalipun.

Pria itu benar-benar keras kepala.

"Sekali lagi kamu bilang maaf, sendok ini melayang ke wajahmu!" ancam Kagura memerlihatkan sendok yang ia genggam dan siap untuk melayang.

Gusion terkekeh dan kembali mengucapkan kata maaf. Sudah cukup kenyang Kagura mendengar kata itu dari mulut Gusion.

Tangan Kagura mulai bergerak untuk melempar sendok ke arah Gusion. Namun, pria itu menahan dengan perkataanya, "tadi yang terakhir! Ma- eh ga jadi"

Kagura mengurungkan niatnya. Ditariknya kembali sendok itu. "Kenapa pagi-pagi gini kamu dateng ke rumahku?"

"Apa itu minuman buat aku?" Tatapan Gusion menuju ke arah gelas yang sedang diaduk isinya oleh Kagura.

"Kamu mau? Ambil aja sendiri, ini buat aku," Kagura menyeruput minumannya.

Gusion memanyunkan bibirnya. Ia menatap gadis berambut putih salju yang sedang menyeruput gelas yang berisi air itu. Ga ada manis-manisnya, batin Gusion menyipitkan matanya.

Kagura meletakkan gelasnya, menatap ke arah Gusion. Gadis itu terkejut dengan tatapan mata Gusion. Kenapa dia menatapku seperti itu?

Kagura memiringkan kepalanya, menatap Gusion dengan wajahnya penuh tanda tanya. "Apa yang kamu liat? Ada yang aneh sama aku?"

Gusion tersadar dari tatapannya yang menuju ke arah Kagura. Sekarang dia jadi imut banget!!! Gusion memalingkan wajahnya.

"Ya, kamu emang aneh ... mungkin," Gusion sedikit berbisik dikatanya yang terakhir. Berpikir, apakah jawaban itu bisa membuat seorang Kagura meluap.

Gusion melirik ke arah jam tangan yang ia gunakan. Pria itu mulai panik. "Ngomong-ngomong, jam udah menunjukkan pukul 6."

Kagura menaikkan dua alisnya. Merogoh sakunya dan melihat jam di ponselnya. "Heum ... lalu?" Kagura meletakkan ponselnya di atas meja.

"Apa kamu nggak dapet pesan? Kita harus sudah sampai LoD pada pukul 06.30 pagi?" Kagura terdiam sebentar untuk  mencerna kalimat pria yang datang ke rumahnya pagi-pagi sekali.

"Heh? APAAAAAAAAA??" Bagai tersambar petir bagi Kagura. Ia tak menerima pesan apapun. Atau bahkan mungkin dia sudah tertidur lelap. "KENAPA BARU BILANG SEKARANG???"

Gusion hampir mati sekarang. Ternyata, gadis di depannya itu tidak mengetahui informasi yang diberikan oleh Ratu Aurora. Sekarang jadi ceroboh, Gusion menepuk dahinya.

Kagura berjalan cepat menaiki tangga hingga berhenti di depan sebuah pintu. Gadis itu berbalik dan Gusion malah mengikutinya.

"Kamu ngapain ikutin aku??" tanya Kagura dengan nadanya yang terburu-buru.

"Aku mau nungguin kamu," Sebuah pukulan berhasil mengenai wajah Gusion. Pria itu tidak dapat menahan rasa sakitnya dan berakhir dengan menjatuhkan diri.

Dan sekarang ... jadi sadis banget, Gusion terduduk dilantai mengelus lembut wajahnya. Wajah tampanku akan berkurang, sekarang.

"DASAR MESUM! AKU MAU MANDI! JANGAN IKUTIN AKU!" teriak Kagura. Gadis itu membuka pintu kamarnya dan membanting keras saat menutupnya.

🕊️🕊️🕊️

Kedua orang itu berlarian dari kejauhan mendekati tiga orang temannya.

"Aku baru tau kalau kalian bisa terlambat juga," Pria berambut cokelat dikuncir itu menahan tawanya.

Seorang gadis berambut pirang di sampingnya menampar kepala sang pria. "Kamu aja baru dateng beberapa menit sebelum mereka!"

"SAKIT TAU!!" Zilong mengaduh karena tamparan tersebut. "Lagipula tetap aku duluan yang sampai," Pria itu melipat kedua tangannya di depan dada.

Ruby menarik telinga Zilong dengan emosinya yang mulai meluap. "Terus, kamu bangga gitu?"

"Iya lah! Karena aku mendahului mereka!" jawab Zilong yang emosinya mulai ikut meluap.

Aura api dari keduanya nampak di mata Kagura, Gusion, dan Miya. Kagura dan Gusion masih mengatur napasnya yang tersengal-sengal karena berlarian sedari tadi.

"Apa yang bikin kalian berdua telat?" tanya Miya sembari memasang senyum manis di bibirnya.

MANISS!!! teriak Gusion dan Kagura dalam hati mereka masing-masing setelah melihat Miya tersenyum lebih manjur daripada biasanya.

"Yah ... karena gadis yang bersamaku ini nggak tau informasinya. Jadi, dia terlambat untuk bersiap dan aku harus nungguin dia," jelas Gusion yang berhasil disapa dengan tatapan tajam Kagura. Mengerikan, Gusion terbungkam dan mulai mengeluarkan keringatnya.

"Aku sih yang bilang mau nungguin," sambung Gusion. Seenggaknya aku selamat dari tatapan maut Kagura!

Suara yang biasa mereka dengar kembali menginformasikan kepada para siswa-siswinya untuk berkumpul di aula utama sekolah. Dan mereka kembali disambut oleh Ratu Aurora.

Karena kursinya dipisah antar kelas, maka kelima sahabat itu kembali terpisah-pisah.

Keadaan di aula sangatlah tenang. Para muridnya mendengarkan pidato panjang yang Ratu Aurora berikan. Namun, dibalik ketenangan itu, sebuah aura jahat sedang mengintai mereka.

==========================
[HA] -10- Morning
!DONE!
🎮Selasa, 2 Juli 2019🎮
==========================

Heyyo, watsap gengss!!!
Welkambek tu mai stori yang gaje cetar membahana ulalala iniihh.

*Mendapat siraman rohani setelah menonton anime

Hiyyaakk.. berapa lama aku ga apdet?'-'
Sedih banget ini otak malah merilis cerita baru.. sampe banyak ngedraft tapi akhirnya ga dilanjutin.

Ingin kutamatin aja semuanya secepat mungkin.. tapi, otak tidak merespon keinginanku dengan baik:'v syaland..

Mohon do'anya biar cepet rampung a.k.a selesai ini story2 yang berjamur ga karuan di tempatnya Mizu.. okeh?

Silahkan read, vote, komen, dan nunggu lagi.. awokwokwok:v

Sampai jumpa di next chapter:3

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro