Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

46-Mistaken🔫

Apa yang akan kalian lakukan saat seorang wanita yang statusnya masih memiliki hubungan dengan kalian akan menikah dengan orang lain?

Arpiar tidak akan pernah rela jika gadisnya itu menikah dengan Alban. Maka dari itu, malam ini ia melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ia lakukan lantaran gadis itu selalu mencegahnya.

Menanamkan benihnya pada rahim Ditha -Gadis yang ia cintai-, rencana percobaan pembunuhan itu memang ia lakukan untuk menyiksa Alban, ia hanya ingin melihat kehancuran seorang putra dari Tn.Gerald. Arpiar yang menaruh orang lain untuk tebunuh dalam ledakan mobil itu, Arpiar pula yang membawa dan menculik Ditha.

Ditha tinggal dalam kurungan Arpiar, dengan hidup layak dan terjamin. Meskipun Ditha adalah seorang sanderaan, Arpiar tetap memperlakukan gadis itu dengan baik, ia memang tertarik pada Ditha sejak publik selalu membicarakannya sebagai tunangan Alban. Tanpa diduga, Arpiar benar-benar berhasil menaklukan gadis itu, meskipun Ditha selalu berkata -hatinya untuk Alban, tapi sebenarnya, ia tidak pernah menolak saat Arpiar mendekatinya. Apa itu tidak terlalu munafik? Mereka berhubungan, Arpiar selalu yakin gadis itu memiliki perasaan terhadapnya, selama dua tahun, selama itu pula jauhnya hubungan mereka. Kali ini, ia benar-benar tidak akan melepaskannya.

Tidak akan!

Persetan dengan rencana Ibunya, kali ini ia perlu memperjuangkan perasaannya.

Ditha adalah miliknya.

-•-•-

"Darimana kamu semalam?" tanya Alban pada Ditha yang baru saja sampai di apartemen pagi ini.

"Em- aku tertidur di rumah temanku, ia tidak membangunkan ku semalam," jawabnya.

"Sejak kapan kamu punya teman dekat disini? Siapa yang akan membiarkanmu tidur dirumahnya? Dan sejak kap-"

"Aku menginap di rumah Renia, kemarin aku pergi makan bersamanya untuk memberitahu soal pernikahan kita. Mungkin, aku terlalu bersemangat sampai tidak sadar aku tertidur saat sampai dirumahnya!"

"Benarkah yang kamu katakan itu? Mengapa Renia tidak memberitahuku, mengapa kamu tidak mengangkat atau membalas pesanku!"

"Gel, kamu mengkhawatirkan ku?" tanyanya sambil menatap Alban, gadis itu memang sangat pintar mengubah alur pembicaraan.

Untung saja nama Renia berkelebat di pikirannya, sehingga Ditha bisa menjadikan alasan tentang hilangnya ia semalam.

Kemarin sore, Arpiar mengirim pesan padanya bahwa ia ingin bertemu. Sebelumnya Ditha sempat curiga. Namun, pria itu menampakkan ekspresi sedih seakan benar-benar akan kehilangan Ditha, katanya-biarkan ini menjadi yang terakhir, sebelum Ditha benar-benar menikah dengan Alban.

Benarkah Arpiar akan melepasnya semudah itu? Mungkin iya. Karena perjanjian keterikatan Ditha dengan Antares Grup bukan tentang hubungannya dengan Arpiar, melainkan membantu Antares Grup menjalankan rencananya. Meski perlu Ditha akui ...

Dia mencintai keduanya.

"Beristirahatlah, aku akan pergi ke kantor," ucap Alban. Ditha hanya mengangguk sebagai jawaban.

-•-•-

Tiga minggu berlalu, beberapa undangan telah disebar, terutama pada kerabat-kerabat dekat Tn.Gerald. Alban menghubungi sahabatnya secara personal, Justin. Pria itu memberitahu rencana pernikahannya pada Justin dan Mr.Quts, kedua pria itu menetap di negeri es tebal yakni Greenland, setelah misi mereka di Amsterdam hari itu.

Alban menyuruh mereka untuk datang lebih awal, sebab mereka memang kerabat yang paling baik bagi Altair Grup.

Justin sempat memberitahu kalau dia punya urusan disana, sehingga belum bisa datang sesuai dengan yang Alban minta. Katanya, ia akan mengusahakan yang terbaik agar segera menyelesaikan urusannya.

-

'Aku pernah mencintainya begitu dalam, sampai kejadian hari itu membuat kehancuran dalam hidupku. Aku terpuruk, jatuh, kehilangan cinta, harapan bahkan dunia.

Dua tahun yang tidak mudah untuk dilalui. Sampai datangnya gadis bernama Zelda itu, membantuku berdiri dari semua kesengsaraan ini.

Dunia memang penuh kejutan, saat aku mengatakan hatiku yang mati sudah kembali dan bisa kuberikan pada orang lain, pemilik sebelumnya datang tanpa terduga.

Meskipun pada akhirnya, kedatangan Ditha memang bertepatan dengan aku tahu bahwa Zelda mengkhianati ku, mungkin itu bisa menjadi alasan mengapa Aku memilih Ditha.

Aku akan menikahinya, satu minggu mendatang.'

-

"Huekk..."

"Huekk..."

Alban menghampiri Ditha saat mendengar gadis itu memiliki masalah dengan pencernaanya.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya Alban cemas saat melihat Ditha tengah menopang tubuhnya di depan wastafel dengan wajah yang sudah pias.

"Gel, sepertinya aku salah makan."

"Kita pergi ke dokter!"

"Tidak perlu, aku hanya ingin istirahat."

"Ditha-"

Gadis itu tidak sadarkan diri, beruntung Alban menangkapnya sebelum gadis itu benar-benar terjatuh ke lantai.

Alban langsung bergegas mengambil kunci mobil di kamar apartemennya, kemudian membawa Ditha ke rumah sakit.

-•-•-

"Selamat, Tuan. Anda akan segera menjadi seorang Ayah!" ucap seorang dokter pada Alban. Ia mengerutkan keningnya, Ditha hamil?

"Jadi, Ditha sedang mengandung, Dok?" tanya Tn.Gerald yang tadi dikabari oleh Alban bahwa Ditha dibawa ke rumah sakit.

"Benar, Tuan. Tolong diperhatikan kondisinya ya, jangan sampai Nona Ditha stress atau tertekan, usia kehamilannya baru dua Minggu. Kalau begitu, saya pamit."

"Terimakasih" ucap Alban pada dokter wanita itu.

Kali ini Alban dan Tn.Gerald tengah menunggu Ditha bangun, gadis itu sendari tadi tertidur nyenyak. Mungkin kelelahan akibat terlalu banyak mengeluarkan cairan dalam perutnya.

Ditha menggeliat, nampak terusik dalam tidurnya. Gadis itupun membuka mata dan Alban langsung menghampirinya.

"Gel," sapanya sambil tersenyum.

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Alban.

"Cukup membaik."

"Anak siapa?" Alban langsung bertanya pada intinya.

"Hah?" Ditha kebingungan dengan apa yang dimaksud Alban.

"Anak siapa yang ada dalam kandunganmu?"

Ditha menatap ke arah perutnya, kandungan? Gadis itu mulai mengerti, ia mencoba sebaik mungkin menutupi rasa gugupnya.

"Apa yang kamu bicarakan, ini anakmu!" ucapnya.

"Kapan aku melakukannya padamu?" tanyanya lagi dengan nada yang sedikit meninggi. Tn.Gerald yang mendengar itupun menghampiri keduanya.

"Alban, Ayah tahu. Tidak perlu khawatir, lagipula pernikahan kalian tinggal seminggu lagi. Ini tidak akan menjadi perbincangan orang lain, Ayah memaklumi perbuatanmu."

"Tapi aku tidak pernah melakukannya, Ayah!" terangnya pada Tn.Gerald.

"Kamu melakukannya, Gel. Apa kamu ingat ketika kamu terbangun pagi hari di kamarku?" ujar Ditha tanpa rasa malu.

"Ayah, aku sangat menghargai wanita, sendari dulu! Kalau aku melakukannya, aku pasti tidak akan bertanya-tanya seperti ini."

"Itu karena kamu tidak sadar saat melakukannya, Gel!"

"Sudah-sudah. Alban, Ayahmu ini seorang pria. Mungkin kamu khilaf saat hal itu terjadi."

Alban mencoba mengingat-ingat kejadian pagi saat ia terbangun di tempat tidur Ditha. Saat itu, Alban tidak bisa mengingat apapun, ia tidak tahu mengapa ia bisa berada di kamar Ditha pada pagi itu.

Mungkinkah Alban benar-benar melakukan itu diluar kesadarannya?

"Fokuslah terhadap pernikahan kalian. Ditha, jaga kesehatanmu. Kamu sedang mengandung pewaris Altair Grup!" ucap Tn.Gerald, kemudian keluar dari sana.

-•-•-

Ny.Collins menghampiri Zelda, gadis itu masih dikurang dalam ruangan yang sama. Zelda berontak, ia mengutarakan semua opininya pada Ny.Collins. Benar saja, Ibunya Arpiar itu mengatakan bahwa orang yang Zelda anggap sebagai ayahnya adalah Tn.Mark, bukan Tn.Jison.

Zelda sempat mengumpatkan kata-kata kasar pada wanita licik itu, Ny.Collins juga mengatakan alasan mengapa Zelda bisa berada disini. Tujuannya agar Arpiar lebih leluasa menggerakan Ditha untuk mengambil brankas itu, dan menjadikan Zelda sebagai sandera untuk mengunci pergerakan Altair Grup.

Gadis itu hanya bisa menangis, tidak ada lagi yang bisa ia lakukan, handphone-nya sudah mati total. Komputer itupun sudah disingkirkan oleh Arpiar saat ia tahu Zelda menggunakannya.

Zelda selalu berharap, email yang ia kirimkan sampai pada Nevva, karena hanya itu satu-satunya harapan yang ia miliki.

--

Don't forget to vote and comment if you like this story.

Salam Hangat, 🌹

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro