Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

45-Listen to Me! 🔫

Keesokan paginya gadis itu bersikeras untuk mendatangi Alban, ia ingin memberitahukan tentang kelakuan kekasihnya itu dibelakangnya.

Hari ini ia sempat kabur dari rumah Arpiar, membuka pintu kamar dengan membobol kuncinya.

Zelda mendatangi Altair Grup, ia memberanikan diri menginjakkan kaki di tempat ini lagi.

"Al, bisa ga kamu dengerin aku kali ini aja Al!" pinta Zelda pada Alban. Saat tiba di lobi kebetulan pria itu hendak keluar dari kantor juga.

Awalnya pria itu mengabaikan Zelda. Namun, gadis itu terus berusaha membujuk Alban agar mau mendengarkannya. "Apa, apa yang harus aku dengarkan lagi?!" Nadanya terdengar begitu menusuk.

"Al, Ditha itu bukan gadis yang baik. Percaya sama aku! Aku liat di—"

Ditha datang dan langsung menggandeng tangan Alban. "Hey, apa urusanmu dengan tunanganku ini belum selesai?" Gadis itu langsung bicara dengan nada palsunya yang sungguh membuat Zelda muak.

Zelda tersenyum kecut, "Hey Nona. Berhentilah berpura-pura dengan semua ini."

"Apa maksudmu berbicara seperti itu?" Alban menimpali perkataan Zelda seakan melindungi Ditha.

Sesak—itulah yang dirasakan Zelda.

"Al, dia itu enggak serius sama kamu. Aku lihat dia sedang bercumbu dengan lelaki lain Al!"

"Jaga bicaramu, aku ini sudah bertunangan dengan Rigel, mana mungkin kau melihatku bersama lelaki lain?" Dusta wanita itu, tatapannya menatap horor pada Zelda.

Wanita di depannya itu memang sangat pandai berpura-pura, Zelda sungguh geram melihat tingkahnya.

"Bukankah itu dirimu? Dirimu yang mengkhianati Rigel kemarin saat aku belum kembali. Apa kau sedang menyinggung dirimu sendiri?" Ditha malah membalikan semua itu.

Zelda benar-benar sudah tidak tahan dengan sikap munafik wanita di depannya.

"BITC#!!!" Pekiknya sambil hendak menampar Ditha. Namun, tangannya ditahan oleh lengan kekar milik lelaki di depannya.

"Bitc# katamu? Bukankah kata itu lebih pantas untuk dirimu? Nona Zelda Nixie Aurora!!" tandas Alban penuh penekanan. Ia menepis tangan gadis itu sehingga membuatnya terhuyung.

Bak tersambar petir, hati Zelda kini hancur. Hancur berkeping-keping melihat lelaki yang dicintainya kemarin lebih membela gadis lain, mendengar ucapan lelaki yang kemarin menyatakan cinta padanya begitu kasar padanya. Padahal sudah jelas Ditha itu bukan gadis yang baik, dia mengkhianati Alban. Gadis itu punya hubungan khusus dengan Arpiar.

Tn.Gerald memerhatikan kejadian itu,

'Apalagi drama yang dilakukan gadis ini.'

Kemudian ia menyuruh anak buahnya untuk mengusir Zelda darisana.

"Berani-beraninya kamu mendatangi tempat ini, kenapa kamu masih mengejar anak saya?"

"Tuan, tolong dengarkan saya. Gadis itu tidak bersungguh-sungguh dengan Alban, ia memiliki hubungan khusus dengan—"

"Berhenti mengganggu hubungan mereka, Nona. Tidak lama lagi Alban dan Ditha akan segera melangsungkan pernikahan mereka!"

'me-ni-kah?' apa Zelda tidak salah dengar.

"Mohon maaf telah lancang mendatangi tempat musuh lama. Saya kesini hendak menjemput kekasih saya, maaf telah mengganggu aktivitas kalian." Arpiar tiba-tiba datang menghampiri Zelda. Para petugas Altair Grup langsung mengawasi Arpiar, beberapa orang mengarahkan senjata api kearahnya.

Zelda menggeleng kuat. "Aku bukan kekasihmu."

"Cih, Pergi dari sini sebelum anak buah saya menembak kalian!" ucap Tn.Gerald.

"Tuan percayalah padaku, aku hanya ingin Alban tidak salah memilih."

Arpiar menyambar tangan Zelda, menariknya keluar, mencekalnnya begitu kasar.

"Berani-beraninya kamu membocorkan hal ini. Apa mau kamu hah?" Zelda memegangi tangannya yang terasa panas dan membiru. Mereka tengah berada di dalam mobil kedap suaranya serta kacanya yang gelap.

Sebenarnya ini bukan hanya tentang Zelda yang mencoba membocorkan hubungan Ditha dengan Arpiar, tapi kemarahan Arpiar kali ini disebabkan oleh kata-kata Tn.Gerald yang menyatakan Ditha dan Alban akan segera menikah.

"Fuck you!" maki Zelda di tengah-tengah tangisannya.

Arpiar mencekal kedua bahu Zelda dengan kasar, ia mengguncang-guncangkannya. "JANGAN MENUNDUK!" teriaknya pada gadis itu, Zelda hanya terus-menerus terisak.

Arpiar mendongakkan kepala gadis itu dengan paksa, ia mendekatkan wajahnya pada Zelda. Sampai akhirnya Zelda menampar pria itu.

Arpiar yang mendapat perlakuan seperti itu merasa amarahnya semakin tidak bisa dikendalikan, ia beralih memindahkan tangannya ke leher gadis itu, kemudian mencekiknya.

Zelda hanya bisa pasrah terhadap keadaan, Arpiar benar-benar menutup jalur oksigen pada paru-parunya. Sampai akhirnya pria itu melepas cekikan dilehernya dan menendang dashboard mobil.

Nampaknya, pria itu masih diberi kewarasan.

Zelda terbatuk, sambil mencoba mengatur nafasnya yang tersengal. "Bunuh saja aku Ar, lagipula tidak ada gunanya juga aku hidup disini."

Arpiar hanya terdiam, lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

—•—•—

Zelda dikurung di dalam kamar lain pasca kejadian saat dirinya datang ke Altair Grup. Tidak ada ayahnya, tidak ada yang menghampirinya. Itu semua membuat Zelda semakin yakin bahwa yang selama ini yang mengaku ayahnya itu bukan ayah yang sebenarnya.

Alban akan menikah dengan Ditha?

Bukan cemburu yang mendasari alasan Zelda tidak terima Alban bersama Ditha. Melainkan, karena Ditha memiliki hubungan khusus dengar Arpiar. Tuduhan dirinya mengkhianati Altair Grup sebenarnya lebih pantas untuk Ditha, seandainya Ditha benar-benar mencintai Alban pun Zelda hanya takut dengan kehancuran Altair Grup.

Dengan Ditha menikah dengan Alban bukankan akan mempermudah pergerakan Antares Grup?

Damn it!!

Zelda mencoba membuka beberapa lemari yang penuh debu disini, mencari sesuatu yang mungkin bisa ia gunakan untuk menghubungi seseorang. Perlu disesalkan, handphone-nya retak saat di dalam mobil kemarin. Zelda menaruh handphone-nya di kantung belakang, sehingga pada saat Arpiar mendorongnya masuk ke sini ia jatuh terduduk menimpa benda pipih itu. Sekarang handphone-nya tidak bisa disentuh ¾ bagian bawahnya, menyisakan layar bagian atas saja.

Zelda menemukan sebuah komputer dengan model jaman dulu dalam lemari itu, ia langsung menurunkannya dan mencari colokan listrik disana. Kabar baiknya, komputer itu masih hidup saat Zelda mencoba menyalakannya.

#

From     : [email protected]

To           : [email protected]

Subject : Help me !

Nevva, ini aku Zelda. Tolong hubungi Andy jika surel ini sampai di email-mu. Aku sedang dikurung oleh Arpiar, karena aku memergoki dirinya sedang bermain bersama Ditha dikamarnya. Aku datang ke Altair Grup untuk memberi tahu Alban, tapi itu gagal. Tn.Gerald bilang mereka akan menikah, aku tidak akan membiarkannya sebab itu bisa berbahaya untuk perusahaannya.

Selain itu, aku juga menemukan beberapa kejanggalan disini, aku mulai ragu terhadap orang yang mengaku sebagai ayahku.

Kuharap email ini tersampaikan padamu. Jikapun aku mati disini, aku harap aku bisa menyelamatkan perusahaan Alban.

Thx for everything, Nev.
I miss you.

Zelda Nixie Aurora.

#

Bagian layar atas handphone Zelda mampu memberi kesempatan untuk menghidupkan tethering USB pada komputer itu.

—•—•—

"Satu bulan lagi!" seru Tn.Gerald pada anaknya. Ia memutuskan tanggal pernikahan Alban dengan Ditha. Bagi orang berada, waktu singkat tidak menjadi masalah sebab segalanya bisa di atur oleh uang, termasuk persiapan pesta besarnya nanti.

Ditha tersenyum sumringah mendengar ucapan itu, sedangkan Alban nampak biasa saja. Sebenarnya ia tidak berada dalam zona urusan pribadinya. Ia masih memikirkan pekerjaan dan perusahaannya.

"Tenang Alban, masalah perusahaan Ayah serahkan pada Tn.Arthur, kamu tidak perlu cemas!" ujarnya,

Tn.Arthur, selaku tangan kanan Tn.Gerald.


-




-

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar jika suka dengan ceritanya :)

Salam Hangat, 🌹

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro