Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

43- No Promises 🔫

Sore ini Andy datang ke rumah Nevva. Bukan tanpa alasan, pria itu ingin mengetahui kabar Zelda selepas kejadian di villa North Shore hari itu.

Ia tidak bertanya kepada Alban, nampaknya, Alban memang terlihat seperti angkat tangan. Andy tahu penyebab Alban menjadi seperti itu karena ada tuntutan Tn.Gerald agar ia kembali menerima Ditha.

Satu hal yang cukup membuat Andy terkejut adalah saat Nevva memberitahu bahwa Zelda tinggal di Antares Grup. Sebelumnya Andy sempat berpikiran yang tidak-tidak, kalau saja Nevva tidak menjelaskan alasan Zelda bisa berada disana. Pada akhirnya, Andy percaya bahwa Zelda disana bukan sebagai pengkhianat.

Disisi lain, Nevva ingin mengutarakan rasa ragunya. Kalau saja ia tidak ingat dengan ancaman Arpiar kala itu, mungkin ia sudah  menceritakan tentang hari dimana Arpiar menanyakan latar belakang Zelda.

"Apa lo nggak merasa ganjil tentang kembalinya tunangan Alban itu?" tanya Nevva.

"Kabarnya, Ditha mengalami amnesia dan baru sembuh beberapa bulan yang lalu. Kenapa lo bisa bertanya soal itu?"

Andy mendengar desas-desus itu dari obrolan orang-orang kantor, ia belum sempat lagi bercengkrama dengan Alban.

"Bukan begitu, rasanya ... Seperti menonton sebuah drama. Namun, ini benar-benar terjadi di dunia nyata!" Nevva menatap sebuah foto yang tergantung di dinding, terlihat fotonya bersama Zelda di sebuah kapal feri.

"Banyak yang tidak menduga hal ini akan terjadi, Nev, bahkan Alban sendiripun nampaknya tidak percaya atas apa yang terjadi."

Lagi-lagi, Nevva kurang terbiasa mendengar orang-orang memanggilnya dengan sebutan nama. Ditambah, panggilan yang diucapkan Andy benar-benar bagian namanya yang jarang digunakan orang lain. Sebenarnya, hal itu bisa terjadi karena sejak kecil Nevva tidak diijinkan bergaul di dunia luar, ayah dan ibunya melarang ia terlalu banyak mengenal orang luar, ada alasan tersendiri yang mendasari aturan itu.

'Nev?' seorang pria kecil pernah memanggilnya dengan bagian nama itu.

"Emm ... Apa Arpiar akan memperlakukan Zelda dengan baik?"

"Positif thinking dulu aja, lagipula disana ada ayahnya kan? Semoga saja begitu."

"Gue nggak seyakin itu And, gue nggak pernah yakin kalau yang sekarang Zelda anggap ayahnya itu adalah aya—" Nevva menghentikan kalimatnya.

"Maksudnya?"

Nevva terdiam, hampir saja ia melanggar ancaman Arpiar, untung saja Bi Jehan datang dan memberitahukan kalau makanan sudah siap. Jadi, Nevva bisa mengalihkan arah pembicaraan mereka.

"Iya Bi, ayo And kita makan dulu!" ajaknya.

—•—•—

Nevva dan Andy kini tengah melangsungkan makan malam yang tidak direncanakan, ini adalah kali kedua pertemuan mereka. Nampaknya, keduanya sudah cukup akrab tanpa kecanggungan.

"And, apa Altair grup se-gelap itu?" tanya Nevva ditengah-tengah acara makannya.

Entah mendapat keberanian dari mana ia bertanya seperti itu. Mungkin, Nevva merasa Andy itu sangat friendly dan terbuka.

Andy mengambil gelas yang berisi air kemudian meneguknya. "Se-gelap itu, maksudnya?"

"Ah, bukan begitu, maksud gue ... Lo disana sebagai apa?"

"Tugas gue fleksibel, kadang ditempatkan di permesinan, uji coba labolatorium, tim lapangan, kadang di kemanan juga."

"Pelabuhan?"

"Bukan, Nev, orang-orang kantor Altair Grup tidak terlibat langsung dengan pelabuhan. Ada petugasnya tersendiri untuk mengatur disana." Andy memotong daging sapi yang tersedia di piringnya.

"Apa lo termasuk orang yang kejam?" Pertanyaan bodoh apa yang ditanyakan Nevva kali ini, itu terlalu privasi dan terkesan menyinggung.

Andy menaikan sebelah alisnya, "Why you ask like that? Apa gue terlihat menyeramkan. Oh ayolah Nev, bagaimana sudut pandang lo terhadap Altair Grup, apa seburuk itu?"

"Tidak-tidak, bukan begitu Andy. Gue enggak se-sosial orang lain. Hidup gue hanya dalam lingkup satu sangkar. Percayalah, Gue nggak terlalu mengenal dunia luar."

"Nevva, dengar! Seseorang melakukan kejahatan bukan tanpa alasan. Jika itu memang harus dilakukan, bisa dilakukan."

Nevva menelan ludahnya, meskipun Nevva mampu mengambil kesimpulan 'kejahatan bukan sebuah kejahatan jika dilakukan demi keamanan banyak orang.' tapi cukup membuatnya merinding mendengar itu.

"Kami bisa kejam pada waktunya, Nev. Kami memang bisa memusnahkan siapapun dengan mudah kalau orang itu menjadi ancaman bagi orang banyak. Apa alibi itu terlalu klasik?"

Nevva rasa obrolan mereka cukup sensitif, itu terlalu privasi. Ia tak mau terlalu banyak tahu, jangan sampai nanti malah berujung buruk pada dirinya.

"Kita terlalu banyak mengobrol Andy, habiskan dulu makanannya." Nevva benar-benar mengakhiri obrolannya tentang pembahasan Altair Grup.

Setelah selesai, Andy langsung pamit untuk pulang. "Thanks Nev, untuk informasi dan makanannya," seru Andy pada Nevva sebelum pulang.

"Sama-sama. And, gue harap lo bisa jadi garda terdepan seandainya sesuatu terjadi sama gue ataupun Zelda!" ucapnya serius, matanya tidak beralih dari tatapan Andy.

Andy mencoba mencerna perkataan Nevva, ia tahu maksud gadis itu.
"G—gue nggak bisa janji, Nev."

Nevva merasa sedikit kecewa mendengar jawaban itu, ia telah memikirkan hal ini semenjak Alban memberitahu bahwa Zelda pergi darinya. Hanya dia yang bisa Nevva mintai tolong.

"Gue nggak bisa ngandelin Alban lagi buat melindungi Zelda, gue nggak mau kehilangan sahabat sebaik Zelda. Lo percaya kan Zelda itu nggak ada maksud buruk sama sekali sama Altair Grup. Maka dari itu, cuma lo satu-satunya orang yang bisa gue percaya."

Andy melangkah mendekati gadis itu, Andy menang termasuk orang yang selalu berhasil menebak apa yang tengah dirasakan orang lain. Ada ketakutan besar di diri Nevva saat membahas tentang Zelda, Andy bisa merasakan betapa pentingnya Zelda bagi Nevva.

"Gue nggak bisa janji, tapi gue bakal coba sebisa gue. Kalo ada apa-apa, gue selalu siap buat bantu lo." Andy menepuk pundak Nevva, "Jangan khawatir, gue bisa lo andalkan!"

Nevva merasa lebih tenang dan bersyukur kali ini. Tanpa disadari, gadis itu langsung beralih memeluk lelaki di depannya. Tanpa diduga pula, Andy membalas pelukan gadis itu, sampai tiba-tiba ...

"Kakak, bacain aku cerita dongeng!" Kehadiran bocah 6 tahun yang berteriak di ujung tangga mengagetkan keduanya.

Seketika Nevva langsung melepaskan pelukannya, "S—sorry And, gue—"

"It's oke, no problem! Gue pamit ya, see you next time." Pria itu tersenyum dan mengusap puncak kepala Nevva singkat, kemudian melenggang dari sana.

———

"Wah wah, mari kita lihat pria yang nampaknya tengah melindungi seorang gadis malang!"

"Shut up!!! Aku sangat muak melihat seorang wanita begitu mesra di depan pria yang memiliki hubungan dengannya!"

"Mengapa begitu percaya diri? " Pertanyaan itu cukup menyinggung lawan bicaranya.

Pria itu mendekatkan dirinya pada si wanita tadi, wajahnya terlihat merah padam. Ia mengangkat tangannya dengan bergetar, wanita itu berpikir bahwa pria di depannya akan mendaratkan sebuah pukulan atau jambakan untuk melepas emosinya. Namun, ia salah, pria itu malah menyentuh pipinya dengan lembut. Sambil menggeretakan giginya, pria itu melontarkan tatapan mata yang begitu tajam pada wanita itu, tatapan yang benar-benar mampu membuat siapapun mati kutu dihadapannya. Wanita itu hanya bisa menahan nafas atas perlakuan pria itu, ia hanya bisa menelan ludah sambil menahan lututnya yang sudah melemas.

"Silence is better than unnecessary drama!" ucap wanita itu ditengah-tengah ketakutannya, ia memang sudah terbiasa mendapatkan intimidasi seperti ini.

(Diam lebih baik daripada drama yang tidak perlu!)

"Look at you, you and me alike. We are humans who live with drama! In this cruel world, you have to be cruel to get justice!"

(Lihat dirimu, kau dan aku sama. kita adalah manusia yang hidup dengan drama! Di dunia yang kejam ini, kamu harus kejam untuk mendapatkan keadilan!)

Gadis itu menarik wajahnya ke arah samping.

"Up to you!" timpalnya dengan nada yang terdengar sedikit serak.

(Terserah kamu!)

"You will never find something I gave you from him, he doesn't love you anymore ... You can't lie to me, I know everything about you. Don't try to break away."

(Kamu tidak akan pernah menemukan sesuatu yang aku berikan dari dia, dia tidak mencintaimu lagi ... Kamu tidak bisa berbohong kepadaku, aku tahu segalanya tentang dirimu. Jangan mencoba melepaskan diri.)

-

Kon'nichiwa!!!

Ogenkidesuka?

Semoga sehat-sehat dan lancar puasanya ya^_^

Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar jika suka dengan ceritanya.

Jangan lupa follow Instagramku, @mwrldy.

Semoga selalu betah dengan kisahnya Zelda ini.

Salam Hangat, 🌹

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro