19-Good Night🔫
"Kapan aku keluar dari sini?" tanya seorang perempuan disana.
"Sebentar lagi, tunggu saja ya!" jawab seorang laki-laki sambil mengelus puncak kepala gadis itu.
"Kapan? Sudah terlalu lama. Aku rindu," ujarnya lagi.
Lelaki itu menggeretakan giginya, menurunkan tangannya, beranjak dari kursi kemudian berjalan keluar ruangan, membanting pintu dan menguncinya dengan kasar.
Ia tak suka perempuan itu merindukan orang lain.
Perempuan di dalam sana hanya menghembuskan nafas lelah.
•••
Sebuah handphone yang tergeletak di meja berbunyi, itu adalah hp Zelda.
"Selamat malam," ucap si penelepon di ujung sana.
"Om Baik!" jawab Nada dengan suara cempreng khas anak kecil,
"Eh Nada,,, hallo! Gimana kabar kamu?" tanya Alban,
"Baik Om, Om Baik gimana kabarnya? Udah sembuh lukanya?" tanya Nada.
"Sudah dong. Om kan kuat," jawabnya dengan percaya diri.
"Iyadeh percaya ..."
"Kamu lagi bicara sama siapa Nad?" tanya Zelda yang baru saja turun dari lantai 2,
"Kakak, ini Om Baik nelpon. Jadi aku angkat deh terus ngobrol sama dia," jawab anak kecil itu.
"Oh gitu, yaudah lanjutin aja." Zelda menghampiri Nada.
"No, kakak aja." Kemudian gadis itu memberikan handphone nya pada Zelda.
"Hallo!" sapa Zelda,
"Selamat malam Nona Nixie Aurora," kata Alban,
Mmm, cukup manis.
Zelda yang mendengar sebutan itu langsung menahan senyumnya.
"M-malam juga Tuan Rigel Putra," jawabnya menirukan sebutan Alban tadi.
"How are you?" tanya Alban,
"Very well, you?" ucap Zelda yang pertanyaan balik-nya tidak dijawab oleh Alban.
"Ada apa kamu menelpon?" tanya gadis itu,
Alban yang mendengar pertanyaan itu bingung harus menjawab apa.
"Ah, tidak apa-apa. Apakah ada perkembangan tentang ayahmu?" tanyanya,
"Emm ... Belum," jawabnya, sambil berjalan menuju kamar.
"Aku belum bisa bantu lagi, akhir-akhir ini banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan," terang Alban.
"Tidak papa Al, tak perlu dipikirkan. Maaf jadi merepotkanmu sebelumnya," ucap Zelda. Gadis itu takut mengganggu kesibukan Alban.
"Ah tidak sama sekali, aku sudah berjanji akan membantumu. Meskipun bukan sekarang waktunya," jawab Alban.
Setelah itu, Alban bertanya soal kalung itu yang dilanjut ke pembahasan mendiang ibunya Zelda, jurnal ibunya serta peta dan pesan-pesan terakhir. Siapa tahu bisa digunakan sebagai petunjuk.
"Sudah malam, makasih Al sudah mendengarkan curhatanku hehe," ucap Zelda.
Ya, cukup lama mereka berbincang...
"Sama-sama. Good Night,"
"Night too, have a nice dream prince ...."
"Apa katamu?" tanya Alban menanggapi kata terakhir yang diucap Zelda.
"Have a nice dream kataku," jawab Zelda, seadanya.
"Sehabis itu," tanyanya lagi,
"Nothing!" jawab Zelda singkat,
"Baiklah, you too. Bye."
"Bye."
Setelah itu sambungan telepon terputus dan senyum Zelda masih mengembang. Entah mengapa rasanya melegakan untuk Zelda.
Harus ia akui, Ia nyaman saat bersama Alban.
•••
Vancouver, March 13th
Seorang Ibu dan anak kini sedang berada di ruangan yang sama.
CEO.Ant.G
Itulah tulisan yang terdapat di pintu ruangan tersebut.
Tok-tok
"Permisi Nyonya," kata seseorang di ujung pintu.
"Masuk," seru Ny.Collins.
Dua orang anak buahnya masuk ke dalam ruangan.
"Cari orang ini, awasi dia!" titah Ny.Collins pada kedua anak buahnya tersebut sambil menunjukan sebuah foto.
Kedua orang itu saling bertukar berpandangan...
"Maaf Nyonya besar, bukannya gadis ini yang sering bersama tuan Alban. Kalau kami ketahuan bagaimana?" tanya salah satu dari mereka dengan sedikit ketakutan.
BRAKK
Arpiar menggebrak meja.
"Kenapa kalian begitu takut dengan si Alban itu?" tanyanya dengan emosi.
"Maaf tuan, hanya saja ..."
"LAKUKAN PERINTAH SAYA ATAU KALIAN SAYA MUSNAHKAN SEKARANG JUGA!!" Sanggah Ny.Collins.
"B-baik nyonya," ucap keduanya.
•••
Altair Grup sudah memasuki tahun ke-18.
Tn.Gerald akan mengadakan sebuah acara pesta besar untuk merayakan Anniversary Grup_nya.
Ia mengundang seluruh perusahaan yang ada di Vancouver.
Acaranya kira-kira seminggu lagi.
Kali ini Tn.Gerald beserta tim Altair Grup sedang mempersiapkan semuanya, termasuk tempat, undangan, acara, alat-alat dan sebagainya.
Berhubung kondisi perusahaannya sedang baik, ditambah tidak ada gangguan-gangguan dari luar (termasuk musuh) ia merencanakan acara ini. Tentunya dengan keamanan yang baik pula supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat acara berlangsung.
🖤🖤🖤
Hallo teman-teman, yang masih setia baca cerita ini ada ga ya hehe.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
Salam Hangat 🌹
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro