Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12-Betrayal🔫

Alban saat ini merasa sangat emosi, ia menuju ruangannya dan membanting pintu disana. Seorang asisten yang melihat kejadian itu langsung mengetuk pintu ...

"Pak, Anda tidak apa-apa?" tanyanya cemas, namun tak ada jawaban di sana.

Beberapa menit kemudian pintu ruangan Alban terbuka, menampilkan Tn.Gerald

"Alban," panggilnya.

"Kenapa Ayah datang kemari? biasanya pun Ayah selalu menyuruhku datang ke ruangan Ayah!"

"Apa yang terjadi denganmu?" tanya ayahnya. "Ayah dengar kamu tadi marah-marah," lanjutnya.

Asisten itu benar-benar memberi tahu ayahnya.

"Tidak apa-apa," jawab Alban

"Bagaimana gadis kemarin? Sudah kamu periksa?"

Seketika Alban bingung harus menjawab apa. Apakah ia kecolongan saat ini ...

"Bukan siapa-siapa, cuma gadis rantau," kata Alban menutupi kebingungan yang kini melanda dirinya.

"Kamu kenal dia?" tanya Tn.Gerald

"No," jawab Alban

"Kenapa berbohong?" tanya Tn.Gerald,

"Darimana ayah tahu?" Alban yang melontarkan pertanyaan itu merasa dirinya begitu bodoh. 'Pertanyaan konyol' katanya pada dirinya sendiri. Untuk apa bertanya sudah jelas keamanan kantor Ayahnya ini begitu ketat.

Tuan Gerald tertawa mendengar penuturan anaknya. "Mengapa Albanku menjadi bodoh seperti ini. Siapa gadis itu? Pacarmu?" Tanya Ayahnya lagi.

"Bukan!" jawabnya dengan nada yang terdengar frustasi.

"Lalu kenapa? Kenapa dengan sikapmu hari ini. Semua orang bertanya kepadaku 'siapa gadis yang dibawa Tuan Alban kemarin, mengapa ia membawanya ke dalam mobil? Mengapa ini itu' huh ramai sekali!" Jelas Ayahnya, mencoba mencairkan suasana.

Alban tidak menanggapi perkataan ayahnya.

"Tetaplah berhati-hati. Kita sedang menjalankan misi besar, jangan sampai kau lengah Alban. Ayah pergi dulu," ucap tuan Gerald menasehati sambil menepuk pundak Anaknya, kemudian bergegas menuju pintu...

"Satu lagi," tambahnya "jangan sampai fokusmu terganggu, apalagi karena seorang perempuan ... Dan yang terpenting jangan sampai bodoh karena cinta," kemudian Tn.Gerald keluar dari ruangan itu.

Entah kenapa saat Ayahnya berbicara seperti itu, ia langsung teringat...

Brak

Pintu ruangannya dibuka secara kasar.

Andy, rekan kerja sekaligus bawahannya itu tiba-tiba masuk dengan nafas tersengal-sengal.

"Al, tempat lo yang di North deket pantai diretas musuh," kata Andy, bukan tidak sopan memanggil Alban seperti itu, Alban yang menyuruhnya memanggil nama saat sedang berdua. Terkecuali memang saat rapat atau di lingkungan kerja, Andy memanggilnya dengan subjek 'Pak'.

Andy ini memang sudah berteman lama dengan Alban. Ia selalu menemani Alban menyelesaikan masalah perusahaannya. Tangan kanan, Bisa dibilang begitu.

Alban menarik nafas panjang. Kemudian meninju meja berlapis kaca didepannya.

Bugh..

Prang..

Andy yang melihat itu begitu terkejut, pasalnya Alban tidak pernah marah seperti itu. Ia tahu sahabatnya ini bukan tipe orang yang kasar. Apakah saat ini moodnya sedang tidak baik? Pikir Andy.

"Siapa yang memberi informasi tentang tempatku yang ada disana?" ujar Alban dengan nada marah.

Tak lama kemudian lampu hijau menyala bertanda akan diadakan rapat di ruangan utama. Mereka berdua pun langsung bergegas ke ruangan itu.

-•-•-

Rapat dimulai.

Orang yang mengisi kursi tentu saja hanya petinggi dan orang-orang yang bersifat penting serta dipercaya di Altair Grup.
Yang mengikuti rapat kali ini sekitar 23 orang.

Tn.Gerald memimpin rapat dengan tangan kanannya serta Alban yang duduk di sebelahnya.

"Saya dengar ada kebocoran informasi, tetang lokasi rahasia Alban serta ... Pesawat yang saat itu ditumpangi Alban," Ucap Tuan Gerald.

Alban yang mendengar kata terakhir Ayahnya itupun melirik kearah Ayahnya. Pasalnya ia memang tidak tahu kejadian itu terjadi karena kebocoran Informasi, dia kira karena kelalaian dirinya.

Seluruh peserta rapat pun saling melirik-lirik.

"Ehemm," Tn.Gerald berdeham.

"Saya sebagai pimpinan Altair Grup, sangat mempercayai kalian yang saat ini hadir disini. Maka sebelum saya lanjutkan, adakah diantara kalian yang 'merasa' menjadi dalangnya?" Tanya Tuan Gerald dengan nada mengintimidasi.

Tak ada yang menyaut...

"Tidak ada?" tanyanya lagi, semua orang saling melirik pandang.

"Baiklah, jujur saya merasa sangat kecewa saat mendengar diantara orang-orang terpilih seperti kalian yang hadir disini. Mengkhianati saya ..." Tn.Gerald menjeda ucapannya.

"Jadi, Tuan Halley bisa anda jelaskan mengapa Anda mengkhianati Altair Grup?".

Semua pandangan langsung tertuju pada orang yang disebutkan namanya, Tn.Halley merasa terkejut serta gugup saat itu juga!! Ia menundukan kepalanya seraya berkata...

"Ma ... maafkan saya Tuan Pimpinan, saya tidak bermaksud untuk mengkhianati Altair Grup. Sa ... saya-"

"Cukup!" Sanggah Tn.Gerald, "Saya sudah tau hubungan anda dengan Antares Grup! Dan itu sungguh membuat saya ingin bertepuk tangan," ucapnya dengan nada menyeramkan.

"Ya ... ya saya salah Tuan Maafkan saya," ucap Tn.Halley yang sudah sangat ketakutan itu, ia beranjak dari kursinya menuju ketempat Tn.Gerald. Orang itu kemudian bersujud di kaki Tn.Gerald.

Alban tersenyum miris. Bahkan orang kepercayaan Ayahnya pun bisa menghianatinya.

"Cih ... Apa maaf mu itu masih bisa saya maafkan? Beruntung anak saya masih bisa kembali kesini dengan brangkas itu," ucap Tuan Gerald sambil mencoba menjauhkan Halley seakan tidak mau disentuh.

"Saya tidak akan mengulanginya lagi."

Tn.Gerald mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. Mengarahkan benda itu pada Halley kemudian menarik pelatuk dan

DOORR

Tn.Gerald menembak Halley tepat di bagian kepalanya. Meninggalkan sebuah lubang menganga disana. Semua orang yang ada disana hanya menahan nafas mereka,

"Sekali lagi saya tegaskan kepada kalian semua, siapapun yang berani mengkhianati Altair Grup, tidak akan saya maafkan. Silahkan meninggalkan ruangan. Rapat selesai."

•••••

This is Tn.Gerald...

Hai, hai, hai...
Gimana seru ga part ini??

Masih nunggu kelanjutannya?

Tetap stay ya jangan lupa dukungannya juga.

Salam Hangat 🌹

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro