Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

10-Small Shots🔫

Vancouver, Marc 06th

Zelda merasa perasaannya begitu gamblang saat ini. Antara dirundung kebingungan serta kecemasan, di satu sisi ia merasa lega telah bercerita mengenai masalahnya kepada Alban, namun disisi lain ia juga merasa takut. Takut langkah yang ia ambil ini salah...

'Seandainya Ibu udah gaada, apapun yang terjadi kamu harus cari Ayahmu. Tapi ingat, jangan sembarang mencari, jangan sembarang bercerita. Ayahmu bukan orang sembarangan, ibu yakin kamu pasti akan menemukannya. Karena kamu penting Nixie ...' itulah pesan sang Ibunda sebelum wafat,

Saat Zelda sedang merenung, tiba-tiba sebuah notifikasi terpampang di layar handphonenya.

No Name : Bisa kita mulai hari ini?

Zelda : maaf siapa?


No name : Alban.

Zelda : Rigel?


No name : Y. Pukul 08.30 aku tiba disana!

Seketika Zelda langsung kelabakan, antara kaget dan senang karena lelaki itu benar-benar akan membantunya, ia tidak menyangka setelah kejadian 3 hari yang lalu kini lelaki menghubunginya. Semangatnya kembali muncul.
Tapi dari mana Alban mendapatkan nomornya?

Ah sudahlah itu tidak penting.

Semoga ini jalan untuk ia bisa menemukan sang Ayah.

-•-•-

Tin..tin

Terdengar bunyi sebuah klakson mobil

"Va aku pergi dulu ya, doain supaya nemu titik terang hehe." ucap Zelda pada Nevva.

"Loh, sama siapa?"

"Sama temen, bye ...." jawab Zelda, kemudian ia bergegas keluar gerbang.

Alban yang melihat Zelda menuju kearahnya lantas membuka kaca spion.

"Hai," sapa Zelda canggung, hanya dibalas senyuman samar dari Alban.

"Masuk," titahnya dengan nada lembut.

Setelah itu Alban mengemudikan mobilnya.
Suasana canggung menyelimuti keduanya, hanya terdengar suara penyiar radio yang sendari tadi Alban putar. Tak lama kemudian sebuah lagu diputar, menyuguhkan lagu yang Zelda suka.

Not tryna be indie...
Not tryna be cool...
Just tryna be in this...
Tell me how you choose..

"Can you feel why you're in this, Can you feel it through, All of the windows, Inside this room," Zelda ikut menyanyi lagu itu.

Entah mengapa ia tidak bisa menahan hasratnya untuk menyayikan lagu berjudul Dusk Till Dawn itu.

Alban yang mendengar Zelda bernyanyi lantas melirik kearahnya...

"Kamu suka lagu ini?" tanya Alban saat melihat Zelda mengikuti lirik lagu itu.

"Banget!" pekik Zelda terkesan berlebihan. Namun, dengan segera ia menutupi ekspresi itu. "Kamu suka juga? Kita nyanyi bareng," ajak Zelda pada Alban.

"Boleh," jawab Aban.

But you'll never be alone
I'll be with you from dusk till dawn
I'll be with you from dusk till dawn
Baby, I'm right here..

I'll hold you when things go wrong
I'll be with you from dusk till dawn
I'll be with you from dusk till dawn
Baby, I'm right here.....
I'll be with you from dusk till dawn
Baby, I'm right here.....

Keduanya begitu asik menyanyikan lagu itu, mereka menarik nafas pada bait akhir lagu, pasalnya nadanya memang cukup panjang.

"Sempurna," ucap Zelda karena mereka berdua berhasil menyanyikan bagian akhirnya, setelahnya mereka berdua tertawa.

Seakan lepas beban mereka.

Ini adalah kali pertama Zelda melihat Alban tertawa, begitu pula dengan dirinya yang baru tertawa seperti ini sejak di Vancouver.

Tidak sengaja Zelda menyenggol sebuah minuatur yang ada di depannya hingga jatuh ke bagian bawah mobil.

"Ups sorry," katanya.

Alban mencoba mengambil benda itu begitu pula dengan Zelda, namun kepala keduanya malah bersinggungan.

DUG...

"Aww!" kata Zelda

"Ah, maaf. Apakah sakit?" tanya Alban sambil mengelus jidat gadis itu.

Zelda terpaku dengan perilaku Alban padanya saat ini. Tiba-tiba terdengar suara keras menghantam mobil Alban, itu adalah sebuah peluru yang entah dari mana asalnya.

"Zelda menunduklah!" titah Alban pada Zelda.

Beruntung mobilnya dilengkapi dengan kaca anti peluru,

"Alban, itu apa? Aku takut," kata Zelda dengan kepanikannya.

"Tetap menunduk, pakai sabuk pengamannya. Aku akan mengebut!" ucap Alban.

Kini terdapat dua buah mobil yang mengejar Alban dari belakang. Alban melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, Zelda yang ketakutan merasa bingung harus seperti apa. Karena kepanikannya ia mendekat pada Alban kemudian memeluk lengan pria itu dan menenggelamkan wajahnya di bahu Alban.

---

"Hei semuanya sudah aman," suara menenangkan itu datang dari Alban. Zelda yang menyadari itu langsung melepaskan lengan Alban.

"Minumlah," titah Alban sambil menyodorkan sebotol air mineral.

"Tadi itu siapa Al?"

"Bukan siapa-siapa, sudah tak perlu dibahas yang penting kita tidak apa-apa." Alban menenangkan gadis itu.

Kemudian mereka melanjutkan kegiatan mereka sesuai tujuan awal.

-•-•-

"Kapan kamu akan bergerak lagi?" tanya Nyonya Collins.

"Segera," jawab Arpiar.

Nyonya Collins melihat perubahan sikap putranya sejak kemarin-kemarin. Tak seperti biasanya, kali ini Arpiar terlihat berbeda. "Apa masalahmu kali ini?" Tanya Ibunya,

"No problem, everything is good!" jawab Arpiar.

"You faded?"

"Not, mom."

"What happened Ar?" tanya Ibunya lagi,

"Apapun yang terjadi, aku pasti bisa mengalahkan Alban." Itulah yang dikatakan Arpiar pada Ibunya, dengan nada penuh kebencian.

•••

Jangan lupa VotMent nya teman-teman.

Team-nya Zelda-Alban mana nih??

Salam Hangat 🌹

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro