˗ˏ 🍧 ˎ˗ Chapter 1 (REVISI)
Sebelum baca alangkah baiknya untuk tekan bintang di pojok bawah sebelah kiri ☺️☺️
Happy reading!!
· · • • • ✤ • • • · ·
Seorang gadis baru saja pulang dari sekolah.
"Assalamualaikum semua!!" teriaknya dengan suara lantang.
"Waalaikumsalam," jawab seorang perempuan paruh baya.
Gadis itu berjalan menuju perempuan paruh baya tersebut kemudian mencium punggung tangannya.
"Gimana sekolah kamu hari ini?" tanya si perempuan paruh baya.
"Ya gitu deh Bun," jawab gadis itu kemudian berjalan kedapur mengambil minum. Kemudian dia melangkahkan kaki ke kamarnya.
Selesai mengganti pakaian gadis tersebut merebahkan diri ke kasur empuknya.
"Huhh,," desahnya pelan.
Kemudian dia memejamkan matanya.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya. Ia pun berjalan menuju luar.
"Kenapa Bun?" tanya nya.
"Ayo makan!! Lisa sama ayah udah nunggu tuh," ucap mamanya. Lalu gadis itu mengangguk dan berjalan disamping sang ibu.
Lisa Salsabila adalah adik Nina. Mereka selisih tiga tahun. Sekarang Lisa duduk di kelas sembilan SMP.
Diruang makan sudah terlihat Lisa dan ayahnya sedang menunggunya.
Mereka makan dengan tenang dan damai karena ayah mereka selalu mengajarkan bahwa jika di meja makan mereka harus tenang tidak boleh ada yang bicara.
Sehabis makan, mereka biasanya berkumpul di ruang keluarga.
"Ayah mau bicara sama kamu," ucap ayahnya pada gadis yang sedang ngemil makanan di depan tv.
"Kenapa yah?" tanya gadis tersebut.
Ayah nya pun menghela nafas sebentar lalu berucap, "Gini nak, sebenarnya ayah sama Bunda berencana untuk menjodohkan kamu."
"HAH?!" teriak gadis itu kaget. Lalu suasana menjadi hening.
Bukan cuma gadis itu yang kaget namun adiknya Lisa pun kaget.
"Ayah ga lagi bercanda kan?!" katanya lagi.
"Ayah serius Nina!! Ayah ingin menjodohkan kamu dengan anak teman ayah!" balas sang ayah.
"Ayah tuh apa-apaan sih?!! Ayah pikir ini jaman apa?? Nina ga mau di jodohin yah!!" jawab sang anak sedikit berteriak.
"Ayah ga bercanda sayang. Lagian calon kamu itu ganteng udah mapan pula," jawab ibunya.
"Mau calon nya ganteng kek mapan kek Nina tuh enggak mau dijodohin!" bantah Nina tidak terima.
"Sayang ini demi kebaikan kamu!" ucap Karin sambil mengelus rambut putrinya.
Lisa yang melihat sekaligus mendengar semuanya hanya bisa diam. Ia tak berani ikut campur urusan ini.
"Bun, Nina ga mau dijodohin!! Alasan Bunda sama Ayah jodohin Nina tuh apa??" tanya Nina.
Kedua orang tuanya diam. Tidak ada sahutan.
"Kenapa diam?! Jawab Nina Yah, Bun!"
"Apa jangan-jangan Ayah sama Bunda bangkrut gitu makanya jodohin Nina buat perusahaan kalian bangkit lagi?!!" tanya Nina dengan nada ditekan.
Plakkk
Nina merasakan pipinya memanas. Ayahnya menampar wajahnya.
"Diam kamu Nina!! Ayah ga ngajarin kamu bicara gitu sama orang tua!!" ucap sang ayah dingin.
Seumur-umur ia tidak pernah terkena tamparan sang ayah dan ini adalah yang pertama kalinya.
Karin yang melihat itu langsung memeluk Nina. Ia mengelus bekas tamparan sang suami. Nina memang salah sudah berkata lancang tapi tetap saja Karin sebagai ibu harus menyayangi anaknya.
"Papa jangan nampar kak Nina gitu!" bela Lisa.
"DIAM KAMU LISA!!" sekarang ayahnya sedang emosi.
"Ayah!" panggil Nina pelan. Ia tak menyangka ayahnya tega menamparnya seperti itu.
"Maaf tadi Ayah emosi," ucap Bagus menyesal.
Air mata Nina perlahan turun. Karin menangkup kedua pipi Nina.
"Sayang, Bunda sama Ayah lakuin ini demi kebaikan kamu! Kamu harus percaya sama Bunda," ucap Karin.
Nina menepis tangan Karin dari wajahnya.
"Nina, Ayah tidak bermaksud menampar kamu. Ayah jodohin kamu karena kamu sudah kelas tiga SMA," tutur Bagus.
"Hubungannya apa Yah?" tanya Nina sendu.
"Banyak guru yang komplain dengan sikap kamu yang bandel di sekolah. Belum lagi nilai kamu semakin menurun. Ayah jodohin kamu dengan laki-laki pilihan Ayah yang Ayah yakin bisa bimbing kamu supaya lebih baik."
"Yah ini hidup aku jangan ikut campur! Dan semua yang aku lakuin itu udah jadi kebiasaan susah buat ngilanginnya!"
"Makanya Ayah jodohin kamu Nina. Ayah khawatir nilai UN kamu nanti jelek. Sebentar lagi kamu memasuki semester kedua Ayah pingin kamu dapat nilai bagus Nina."
"Nina kecewa sama Ayah!" Nina berlari kekamarnya karena kecewa dengan keputusan Ayahnya. Matanya penuh dengan air mata.
Lisa mengejar Nina. Saat sampai di depan pintu kamar Nina, ternyata kamarnya dikunci.
"Kak Nina!! Bukain pintunya!" ujar Lisa.
Namun tak ada sahutan. Lisa pun pasrah dan meninggalkan kamar Nina.
Sampai malam tiba Nina masih saja menangis.
"Gue ga bisa diginiin."
"Gue ga mau nikah muda."
"Ayah tega banget sih!"
Kemudian muncul ide dikepalanya. Ia beranjak dari kasurnya lalu membereskan beberapa baju kedalam tas nya.
Serasa sudah selesai ia pun membuka jendela kamarnya.
Ya, Nina berniat kabur dari rumah. Ia tidak ingin dijodohkan.
Pelan-pelan ia keluar dari jendela. Untung saja kamarnya tidak di lantai dua. Ia berjalan sepelan mungkin agar tidak ketahuan.
Sampai di gerbang rumahnya ia tak melihat satpam yang biasa berjaga di depan rumahnya. Tapi syukurlah karna itu memudahkan dia untuk kabur dari rumah.
Nina kemudian berlari tanpa tujuan. Setelah ia rasa sudah jauh dari rumah ia memelankan jalannya. Ia sekarang tidak tahu harus kemana.
Disaat Nina melamun tanpa sengaja ada mobil yang menabraknya. Nina terjatuh untung tidak pingsan kaya di sinetron-sinetron.
"Woy kalau bawa mobil tuh yang bener!!" bentak Nina.
Orang yang berada di dalam mobil itu pun keluar.
"Maaf, saya tidak sengaja!" jawab orang itu.
"Maaf maaf... Untung aja gue ga kenapa-kenapa!!" balas Nina kesal.
Orang yang menabrak Nina ingin membantu Nina bediri tapi Nina menolak. "Ga usah pegang-pegang!!" bentak Nina.
"Ada yang luka?" tanya orang itu.
Jujur orang yang berada di hadapan Nina sekarang sangat tampan. Tapi Nina terlanjur kesal sama orang ini.
"Gak usah sok peduli. Minggir!! Gue ga butuh perhatian lo!!" ucap Nina judes.
Sebenarnya kaki dan tangan Nina sedikit sakit akibat tertabrak tadi.
Kemudian Nina berlalu meninggalkan laki-laki itu. Tanpa Nina sadar laki-laki tadi tersenyum melihat kepergian Nina.
🍧🍧🍧
Hai semua..
Gimana seru ga ceritanya? Ini masih awal loh. Semoga kalian suka deh.
Cerita ini juga tiba-tiba muncul di pikiran aku. Ini juga hasil dari kegabutan #dirumah aja
Mohon bantuan kritik dan saran dari kalian ya 🙏🙏
Semoga suka sama ceritanya
Kalian juga jangan lupa jaga kesehatan.
Salam manis dari author 😘
Amuntai, 08 Juni 2020
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro