Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1. Mendung

"Mafu, bagaimana hubunganmu dengan Luz saat ini ?"

"Hng ? Kami ... baik-baik saja, kok. Memangnya kenapa ?"

"Belakangan ini ... aku sering melihatnya bersama Amatsuki."

"Eh ?"


————

"Telur, ramen, teh— hmm ... apa lagi yang harus kubeli, ya ?"

Si utaite berambut white blonde termenung di depan rak bahan makanan minimarket sambil menenteng keranjang belanjaannya.

Wajahnya sendu, sedikit lelah dan nampak banyak pikiran. Padahal beberapa jam yang lalu ia masih tertawa-tawa riang, dan sekarang moodnya justru berbalik drastis— tidak sedang baik-baik saja.

Menghela napas berat, jemari memijat kening yang sedikit berkerut.
"Ah, ada apa sih denganku. Cukup. Aku harus berhenti berpikir yang tidak-tidak."

Mafu tersenyum miris sebelum membayar belanjaannya di kasir.
Tangan kirinya membawa kantung plastik dari minimarket, sedangkan tangan kanannya membawa payung.

Langkahnya terhenti sejenak, memandang langit kelabu di atas sana. Angin dingin berhembus, ingin menyelinap masuk namun Mafu menarik syalnya hingga leher jenjang itu tetap hangat.

"Mendung. Padahal kukira akan turun hujan," gumamnya sambil meneruskan langkah.

Sepanjang perjalanan, terus mengharapkan hujan turun agar bukan hanya sepi dan frustasi yang menemani.
Bayang-bayang pembicaraan dirinya dan teman dekatnya tadi di studio terus saja muncul.

Luz ? Dan Amatsuki-kun ? Wajar saja. Mereka kan teman dekat.

Mafu terus saja meyakinkan dirinya dengan pemikiran ini, bahwa Luz dan Amatsuki hanya partner kerja saja.

Toh, saat ini pacar Luz adalah Mafu.

Dan kalau bicara soal masalah dalam hubungan mereka, mungkin karena kesibukan keduanya sehingga jarang bertemu. Tapi setidaknya Luz akan menyempatkan waktu untuk sekedar mampir ke apartemennya, meski Luz tetap harus sesekali mengurus pekerjaannya melalui ponsel.

Mafu pun kembali tersenyum, menenangkan hatinya sendiri dengan pikiran positif.

Ya, hubungan kami baik-baik saja.

Awalnya ia berpikir begitu, hingga guruh terdengar dari langit yang menggelap. Ponsel di sakunya berdering.

"1 pesan masuk ? Dari siapa ?"

Meski ragu, jarinya tergerak juga mengetuk notifikasi itu. Dan matanya spontan membelalak begitu membaca isi pesan dari si pengirim misterius. Satu foto terlampir menyertai pesan itu.

From : Unknown Number

Aku melihatnya bersama Amatsuki di Yoyogi Park.

*Unknown sent a picture*

Foto Luz dan Amatsuki berjalan bersama berlatar pepohonan hijau, nampaknya diambil dari sudut potret yang lumayan tersembunyi.

Siapa ... yang mengirimkan ini ? Apa maksudnya mengirimkan foto ini padaku ?

Selain itu, satu firasat yang muncul lagi cukup membuatnya terheran.
Bingung harus berekspresi bagaimana, atau merespons seperti apa untuk sejenak.

Luz bilang padaku ... hari ini ia harus pergi ke Shizuoka.
Tapi ....

Berpikir lagi matang-matang, bisa saja foto ini hanya rekayasa. Tapi keraguan seolah enggan pergi.

kenapa ia malah bersama Amatsuki di Shibuya !?
.
.
.
.
.
-Belum cukup kunikmati sinar mentari yang hangat,
sayangnya mendung datang terlalu cepat-

.
.
.
.
.

-TO BE CONTINUED-

Ichika
8.10.18

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro