hidup ini indah,

jika semua orang disekitar gue tanpa mengunakan topeng.

Konyol sih. 

Begitulah kehidupan. 

Gue rasa hidup itu lucu. Cara semesta mempermainkan kita hingga cara semesta membuat sebuah keajaiban. 

Miracle.

Layaknya berputar pada porosnya. Tak mengenal titik akhir, hingga semesta berulang kali berkata bangkitlah.

Semesta ku. Dunia ku.

Begitu juga hidup ku. Aku yang berhak menjalankan.

The world is fantasy

Good bye fake.  

***

Disini Alexa berada.

Berada diruangan persegi panjang dengan cahaya tumblr sebagai penerangan. 

Gadis itu tersenyum berulang kali membaca surat yang ditulisnya selagi memperhatikan bulan, bintang, dan rembulan yang paling terang diantara lainnya. Benda langit itu seolah menjadi janji sanksi bisu.

Seorang lelaki didekatnya ini tak berhenti mengelus rambutnya, kembali mengepang rambut coklat pirangnya. 

Arseenio Daren. Lelaki yang saat ini Alexa perjuangkan.

Begitu juga Arsen, lelaki itu sudah melibatkan perasaan ke seorang gadis nerd itu. Gadis berkepang yang dengan mudahnya membuat Arsen merasakan jatuh cinta.

Arsen yang mengajarinya beberapa hal yang Alexa tak ketahui. Arsen yang mudahnya membuat perasaan Alexa yang tertutup rapat kini berubah menjadi takut kehilangan. 

Keduanya sama-sama dipertemukan dalam waktu singkat.

"Sukaan dikepang." bisik Arsen. "Sukaan kamu, jadi nerd. Daripada jadi Lea. Nyebelin banget."

Bagi Arsen, Alexa saat itu menjadi gadis yang menyebalkan --sering mengikutinya dan mencari perhatiannya. Berbeda dengan Alexa nerd, gadis pendiam dan tak banyak menuntut.

Gadis itu masih ingat, Arsen membahas masalah ke CENSA event waktu itu.

Alexa tertawa akan pernyataan itu. "Kita udah ke CENSA bareng, tapi sebagai Lea."

Malam ini malam yang Alexa nantikan meski ia tau waktu akan terus berjalan, setidaknya malam ini beri waktu sedikit lama.

** [END]