Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

22. CESA -1

"Bang? Lea ikut CESA event ya?"

CESA (comunity sport and art) diadakan oleh dihardikan dengan perfoming art dan guez star. Konser musik dan juga disediakan bazar oleh penyelengara.

Alfian sedari tadi terdiam cukup lama. Gadis dihadapannya ini terus memperhatikan selagi menunggu jawaban. "Iyain ya? Boring nii." decak Alexa lagi.

Lelaki itu mengenakan hodie army eiger dengan setelan jans. Dari pantulan cermin, Alexa dapat memperhatikannya.

Begitu juga gadis itu hanya mengenakan oversize T-shirt rainbow stripe import dengan setelan celana levis pendek. Tak lupa mengulung rambutnya menjadi dua bagaian. 

"Kuyyy!!" Alexa berseru semangat.

"Emang gue ngeiyain?" decak Alfian belahan. Bahkan adiknya itu terlebih dahulu sudah di dalam mobil.

Alfian segera menyusulnya segera duduk di kursi pengemudi sekilas melirik ke arah Alexa lalu mengemudikan mobil hingga keluar dari area perumahan. 

"Disana teman lama Abang pada kumpul, Lee. Tapi kali ini lo maksa banget."

Alexa hanya mengangguk ber-o. Rasanya hal itu sudah terbiasa. Bukan hanya itu, ia juga sudah mengenal beberapa teman Alfian begitu juga teman Alexa sendiri. Jika Alfian tidak menyukai lingkungan perteman Alexa, lelaki itu lebih mengawasinya.

Keduanya telah sampai di parkiran tengah kota. Mall dimana acara event itu diadakan. Jam dinding sudah menunjukan pukul 08.00 PM. Lebih cepat lebih baik mereka memilih menaiki ekskalator agar lebih cepat. Karena tepatnya di lantai atas. 

Suasa musik dapat terdengar keras di rusngan persegi panjang. Perfoming band sudah beberapa kali memasuki pangung. Kali ini kedatangannya dismbut dengan Without Me dari Hasley. Gadis itu menyerobot peserta lainnya hingga sampai di tengah. Dari sana ia dapat memperhatikan Hasley di atas pangung dari jaraknya.

I said I'd catch you if you fall

And if they laugh, then fuck 'em all (all)

And then I got you off your knees

Put you right back on your feet

Just so you can take advantage of me

Alexa tak kalah bersemangat dengan penonton lainnya. Gadis itu merentangkan tangan berulang kali melompat dan juga berteriak selagi bernyanyi.

Tell me how's it feel sittin' up there

Feeling so high but too far away to hold me

You know I'm the one who put you up there

Seorang pria dari belakang menepuk bahunya, Alexa reflek mengalihkan arah. seolah bertanya 'ada apa' dengan tatapan intens.

"Broken love or broken heart?"

Lelaki tepat dibelakang Alexa itu memancingkan mata heran. Lagi lagi gadis itu tak berniat menjawab. Tak lama ia menerima panggilan segera keluar dari ruangan.

Emang Alexa memilih mengabaikan. Ia kembali menghadap pangung. Gadis itu meraih tangan Alfian lalu menariknya ke atas. Daritadi yang Alexa lihat ia hanya ikutan bernyanyi dan sedikit gerak.

Nah, Alfian tidak begitu menyukai konser. Distro adalah alasan utamanya kemari.

Satu lagu selesai, mereka memilih keluar ruangan. Gues star selanjutnya akan dimulai pukul 09.30 PM masih ada waktu cukup lama.

Kini bukan hanya Alfian dan Alexa, dua teman Alfian pun ikut bergabung di salah satu stand makanan.

"Sekarang kan kita berempat, lo mau pesen berapa?" Eros memutar bola mata malas.

"Kalau yang lain pada nyusul, mereka suruh pesen sendiri." ujar Alexa menengahi. Jika Frans sibuk memesan minuman. Jika pesan empat, kasihan teman lainnya yang mau bergabung. "Peringkat sepuluh besar tapi kok otak lo kok ga berjalan sih." 

Alexa kembali memainkan ponselnya namun Frans mengajak mengobrol entah mulai dari hal yang dirasa tidak terlalu penting. Kebetulan lelaki pendek berkulit putih itu ialah teman Alexa sewaktu sekolah dasar.

"Lo kan lebih lemot." balas Frans menyengir.

"Tapi gue engak telmi. Kayak lo!"

Minuman mereka berempat telah disajikan. Tak lama teman lainnya mulai berdatangan. Alfian juga sibuk berbincang dengan teman-temannya hingga Alexa memilih memainkan ponselnya daripada terlalu ikut campur urusan lelaki.

"Kok lo ga pesan minuman buat kita?"   Erga, lelaki berkumis itu bercelatuh. Ia barusaja datang bersama tiga teman lainnya.

Alexa yang tak tahan mendengar desisannya itu, gadis itu mengangkat suara, "Bisa pesan sendiri, kan??"

Erga menoleh. Raut expresinya antara terkejut dan binggung. "Lah? Lo siapa?" Erga bertanya balik. "Pacar lo, Fin?" ujarnya mengarah ke Alfian.

Alfian yang duduk berada disebelah Alexa menyengir.

"Kenalin, Chrisyale Alexa."

Alexa mengulurkan tangan kepada Egar. Terlihat dari gerakan tubuh Egar, lelaki itu mengingat sesuatu.

***

Arsen menghentikan motornya di salah pemukiman. Sebelum ia mengklason, seseorang gadis seusianya menyambutnya dengan tersenyum.

"Macet enggak?" Arsen mengelengkan kepala lalu memberikan helm. "Sekarang?"

Arsen hanya menganguk.

"Kenapa sih, tiba-tiba bangett?" Karena tak ada jawaban, gadis itu menerimanya lalu menaiki jok belakang.

Hening.

Keduanya telah berada di lantai atas. Mall yang saat ini diadakan acara event CENSA. Arseen hanya menghadiri ke ruangan distro. Disana pula diadakan konser band dan juga bazar. Disini semakin ramai pengunjung berdatangan.

Awalnya Arseen ingin mengajak kekasihnya itu namun kekasihnya itu tak kunjung memberinya kabar. Jadi, langkah akhir, Arsen mengajak Chelsea, kebetulan Chelsea juga tidak keberatan.

"Seen? Lo ada masalah?" Chelsea membuka pembicaraan.

Sedari Arseen terdiam membuat Chelsea pun  menjadi cangung saat ini. "Gue bakal dengerin kok." 

Arsen pun sedikit tersenyum lalu berbisik, "Lo juga kalo suka sama anak bilang ya, biar gue tau. Ijin gue dulu, kasih restu ato engga."

Chelsea hanya mengangguk pelan. Gadis itu menghembuskan nafas berlahan menetralisir atmosfer aneh disekitarnya.

"Nyokap aja langsung iya-in. Ah! Lo ribet. Bikin males." ucap Chelsea setelah sekian beberapa detik terdiam.

***

Alfian sudah memilih beberapa kaos distro pilihannya. Meski tampilannya sederhana, Alfian cenderung memperhatikan merek band yang ia pakai. Distro adalah stok utamanya.

Kaos grenlight, kaos bloods, Wadezig, RSCH. Merek tersebut kini telah berada di tote bag. Begitu pula belajaan Alexa lainnya. Dan hoodie hannksinsomnia sengaja mereka beli dua pasang dengan warna sama. Couple.

Alexa barusaja memposting kiriman baru di instagram realnya. 

chrsyaleea_

chrsyaleea_ biar seneng😜

🗨 view all 639 comments
@sarangheoo cantik teroos😍
@edgarganteng123 fotbay?
@pemutihbadan kok cantik sih?mau putih mulus?kayak kaka?chek di ig kami yukk!
@herbalbal mau tingi badan?keep yook
@alfiiiancl_ ngenes amat sihh😭
@fiiiochl gua mau dibungkusin
@sarosaa_ idola guaa.
@DViiinooo dede leeaaaa:v

Notifikasi instagram bermunculan memenuhi touchbar. Baru saja Alexa memposting foto terbaru dengan Alfian dan Frans. Kedua lelaki itu seolah berpose membandingkan tingi badan mereka yang lebih tinggi.

Usai mengomentari kirimannya, entah mengapa Alfian, lelaki disampingnya ini terus menyengol. "Apaan sih?! Resee amat." reflek Alexa sedikit berteriak karena kesal.

"Gak mau gabung sama kita?"

"Hehe. Terimakasih." Suara itu tidaklah asing. Detik itu pula gadis berkuncrit dua itu menoleh ke arah sumber suara.

Demi apapun ini ialah realita.

Bagaimana pun, Alexa terkejut. Hingga ia sedikit memundur.

"Ada ceweknya juga kok. Engga keberatan." Itu adalah suara Danish. Tak salah lagi.

Alexa yang berdiri di belakang Egar tidak sengaja sedikit bergeser. Para lelaki itu cenderung memperlihatkan keberadan Alexa.

"Chelsea!" 

Chelsea menghampirinya lalu mengulurkan tangan.

Sedangkan Alexa masih memahami apa yang terjadi dihadapannya saat ini. Cewek ini ialah cewek yang tiba-tiba datang di koridor. Cewek yang ia takutkan dalam kejadian waktu itu. Lalu mengapa dia datang bersama Arsen?

"Oh. Haiii." Alexa menerima uluran tangan Chelsea, "Chrisyale."

"Next time ya, Bree." Arsen sedikit mengobrol kepada para lelaki.

Kebetulan juga, Danish adalah teman Arsen sendiri. Teman satu kelas. Wajar saja jika Danish mengetahui keberadaan temannya lalu mengajak mengobrol sejenak.

Alexa masih terdiam tidak ikut berbicara. Badannya menyender di bahu Alfian, namun tatapannya beralih ke sekitar.

"Btw itu pacar lo?"

Chelsea mengeleng, "Dia udah punya pacar." jawab Chelsea santai.

"Jadi?" lagi-lagi Alexa memancingkan mata mengarah ke Arsen.

Chelsea hanya tertawa lalu bertanya balik, "Lo sendiri gimana?" tanyanya menunjuk ke arah Alfian.

Alfian ikut ahli menjawab, "Adek gue." ujarnya sambil melingkarkan tangan di bahu Alexa positif. Ia tidak sengaja mendengar pembicaraan kedua cewek ini dan juga selagi menunjuk ke arahnya.

Chelsea mengaruk tengkuk kepalanya lalu berkata, "Kan ...--"

"Gaada sesi tanya jawab lagi."

Selanjutnya Alfian mengalihkan arah kembali ikut mengobrol di para lelaki.  Usai mendapat tawaan dari Alexa dan Chelsea.

"Lo anak LHS kan?" Chelsea mengangguk. "Teman gue banyak yang sekolah disitu."

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro