02. Nerdy Girls -2
Alexa telah jalan sampai di koridor sekolah, beberapa murid menatap kehadirannya dengan berbagai arti. Ada pula yang terang-terangan tak menyukai. Cukup didengarkan komentar mereka. Karna gak penting juga kali ya, kalau diperpanjang?
'Dia Nerd?'
'Nerd abis! A, kuno!'
'Itu gadis nerd? Murid baru?'
'Kita gak mau, sekolahan kita kena virus nerd.'
'Malu-main sekolahan kita, aje,'
Itulah yang terdengar. Beberapa celotehan lain masih terdengar.
"Hello, Fans!" sapa Alexa dalam hati. Kemudian, melanjutkan langkah ke ruang kepala sekolah.
Alexa mencoba berjalan masuk ke dalam ruang sekolah, tanpa mengetuk pintu. Iseng. Ya, karna saling kenal, dia Reno, seorang kepala sekolah di Lenald High School. Nyokap dari sahabat kecilnya.
"Apakah kamu bisa lebih sopan? Semua murid harus menaati peraturan yang ada." Pak Kepsek menatap Alexa dengan tajam. Dengan arti 'Tidak sopan'.
"Saya tak mau! Bagaimana?" jawab Alexa spontan lebih santai.
"Saya kepala sekolah disini! Jaga bicara kamu ya!" tatar Reno.
Alexa pun sedikit tertawa. "Apa urusan saya Pak Reno Narlando?" tantang Alexa sambil menjailinya.
Expresi Reno mulai kehilangan kesabarannya.
Pak Reno menatap Alexa rak dengan tajam, "Bagaimana, kamu tau nama lengkap saya?" tekan Pak Reno lebih keras.
Alexa langsung mengangguk spontan, sedikit terkekeh, tak ada ketakutan sedikit pun di raut wajahnya.
"Hello, headmaster. Chrisyale Alexa. You call me Alexa in here."
"It's so? Kamu berubah banget, Le," Reno pun menggelengkan kepala. Gadis ini sungguh terlihat berbeda.
"Papa udah telepon Om Reno belom?" elak Alexa mengalihkan topik.
Reno mengangguk singkat, "Ayo, Om Kepsek antar kamu ke kelas."
Reno pun menggelengkan kepala berulang kali, apalagi harus berurusan dengan tingkah usil Alexa saat ini.
***
[XI-A]
Disini lebih simpel. Jadi, perkataannya disingkat. Semua murid bahkan tau, alfabet ke alfabet sudah afal jurusannya. Kalau, kelas Alexa lebih tepatnya XI-A.
Di depan kelas itu, Alexa dan Reno berhenti, mengetuk pintu. Guru yang mengajar dikelas pun segera bertanya, "Ada yang bisa saya bantu, Pak?"
"Ada murid baru," Guru itu tersenyum ramah ke Alexa. "Silahkan masuk, cantik!"
Cantik? Penampilan gue gini, masih dibilang cantik? Kayaknya gue harus beli double kaca deh. Gumam Alexa.
"Titip ya, Bu!" perintah Reno lalu kemudian guru itu menyuruh Alexa masuk.
Sebagai, murid baru, gue harus memperkenalkan diri dulu. Dari TK sampai sekarang, gak pernah berubah emang. Gumam Alexa sekali lagi.
"Berhenti sebentar, baik anak-anak disini ada siswi baru. Silahkan masuk!" perintah Bu Era --wali kelas XI-A.
Semua murid terdiam
"Perkenalkan diri kamu."
"Hai, semua! Perkenalkan nama aku Alexa, semoga kalian bisa berteman baik."
"Ada pertanyaan?" tanya Bu Era kepada semua murid di dalam kelas. Namun, mereka tak ada yang mengacungkan tangan. Bu Era segera melanjutkan. "Kamu boleh duduk dengan Fio. Fio angkat tanganmu." Alexa hanya mengangguk pasrah, tertuju ke arah bangku deretan tiga dari depan tepat berada di sebelah cendela. Tepat disitu ada cewek mengangkat tangan. Dia sangat yakin bahwa dia Fio yang ditunjuk oleh Bu Era.
Alexa telah menempati bangku bersebelahan dengan Fio. "Hi you, Fio Chelsy Rivina!" sapa Alexa memancing Fio.
Tak disangaka sebelumnya, wajah Fio gak asing. Alexa memperhatikannya, hingga ia berani mengajaknya mengobrol terlebih dahulu.
"Apa? Lo fans gue ya? Astajim, lo sampai tau nama lengkap gue," tebakan Fio membuat Alexa geli. Pede banget.
"Pede banget, lu! Oh, Fio lupa sama gue?"
"Siapa?"
"Gue juga tau, kalau lo pernah su.. --" Fiola langsung menutup mulut Alexa dengan cepat.
Fio menghela nafas panjang, "Fine, Lo siapa?" to the point. "Kayaknya lo kenal gue ya? Kita pernah ketemu dimana?"
Dengan senang hati, Alexa kembali menggodanya. "Kenalin, nama gue Alexa." Fio terdiam menatap Alexa disampingnya, entah apa yang ia inginkan. Sedikit demi sedikit Alexa ingin tertawa. Melihat wajah Fio semakin kesal. Terlihat lucu sekali hari ini. "Kenalin juga, gue adiknya Alfian Gabriel Cleo. Siswa kelas dua belas disekolah sini." bisik Alexa supaya tak terdengar oleh teman lain. Waspada. "Dan gue Chrisyale Alexa. Dua hari kemarin lo sempat main ke rumah gue, ya kan?" Mendengar kedua nama itu, tidak asing bagi Fio.
Beberapa detik berfikir sejenak, Fio mengangkat alis. Berarti dia sudah tau jawabannya! Berasa, Alexa memberikan kayak teka-teki. "Lo? Lexa?" Alexa mengangguk. "Lo beneran?"
Ia hanya mengangkat alis, "Gak!" ketusnya.
"Katanya tiga hari lagi, Le?"
Kemarin, Alexa telah menghubungi Fio bahwa secepatnya ia akan pindah sekolah satu sekolah dengan Fio, sekaligus memberi tau tentang rencana Alexa detail, supaya berjalan baik.
"Surprise dong, lebih cepat lebih baik." balas Alexa stay cool.
***
Kring.. Kring..
Bel istirahat berbunyi, seperti biasa, Alexa selalu memprioritaskan keluar kelas ketika dengar bel istirahat.
Alexa sangat beruntung, kali ini, bisa satu bangku dengan Fio. Mereka berdua telah menjadi sahabat. Mungkin, sebelum mereka berdua lahir di bumi, telah dipertemukan. Nyatanya, sampai sekarang Alexa dan Fio gak pernah pisah. Sahabat terbaik.
"Kantin, Kuy!" ajak Syafa tak sabaran.
Syafa ialah teman dekat Fio selama di kelas. Jadi, sekarang mereka bertiga berteman.
Alexa Fio, dan Syafa bersamaan. Semua orang disekitar mengalihkan arah natap mereka bertiga. Ralat, mereka. Lebih tepatnya, ke Alexa mendapat tatapan sinis dari mereka. Tanggapan miris mulai bisa terdengar lagi.
'Cewek nerd masuk sekolah kita?'
'Cewek nerd sama cewek most wanted? Ini langka, guys!"
'Gak tau diri. Dasar!"
'Palingan ya ada mau nya!'
'Cih! Fio kok mau ya, jalan sama nerd? Gue yang lihat aja, jijik,'
"Gak usah, didengerin ya? Anggap aja, angin lewat." bisik Fio.
Alexa pun semakin paham, karena, penampilannya termasuk resiko bullying.
"Karna lo, juga teman kita. Jangan dibuat ke hati ya omongan mereka," bela Syafa menenangkan.
Mereka tetap jalan ke kantin. Beda halnya dengan Alexa, ia hanya terduduk, gak perlu lihat orang lain untuk menatapnya sinis.
"Kalian pesan apa?" tanya Syafa. Kami bertiga telah berada di salah satu meja panjang dikantin.
"Hm.. Es jeruk aja, deh," jawab Fio singkat.
"Samain aja, ya?!" timpa Alexa biar gak lama.
Tak lama kemudian, Syafa kembali dengan membawakan pesanan. Tiba-tiba suasana kantin menjadi hening. Semua orang mengarahkan ke gerombolan siswa yang saat ini memasuki kantin.
'Pangeran gue dateng!'
Bisikan dari bangku belakang, namun itu terdengar begitu jelas. Alexa tak ta apa-apa pun iku mendongak. Yah! Alexa pun langsung ikutan. Yaelah, Alexa kira artis korea datang. Kecewa, pemirsa!
'Idaman gue! Kece, njay!'
'Kece, pakai U!'
Fio, dan Syafa begitu antusias. Alexa dengan polosnya hanya melirik mereka berdua. Apa juga yang mereka bicarakan?
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro